Carabella Anisha ( berparas cantik,suci dan murni) itulah arti dari nama gadis cantik yang memiliki paras sesuai dengan namanya, itulah alasan sang ibu memberinya nama itu,tapi sayang,jalan hidupnya tak seindah mamanya.
Tinggal di tempat yang terkenal dengan rumah nya para wanita malam, membuatnya menjadi remaja yang pendiam, tertutup juga introvert.
Anak pelacur...julukan itu yang selalu ia terima bahkan sejak ia masih duduk di sekolah dasar, untung ia pintar sehingga dengan mudah bisa mengenyam pendidikan di sekolah elite dan bergengsi.
" Sha... baik-baik saja bunda,mi..kalian tidak perlu khawatir, mereka hanya tidak mau berteman tapi tidak melukai sha,dan sha masih punya sahabat baik " itulah kata-kata yang paling sering ia ucapkan pada dua wanita hebat nya.
lalu bagaimana kah kehidupan nya saat ia terlibat masalah dengan seniornya yang terkenal dingin tak tersentuh.
kaivan ivander( lelaki tampan dan terbaik) persis seperti rupanya,namanya seakan menggambarkan dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
" Lo yakin mau ngikutin om lo sampe ke tempat jalang nya?" Erik berulang kali bertanya pada kai yang fokus menatap jalanan,atau lebih tepatnya fokus menatap mobil di depannya yang menuju suatu tempat.
" Banget,gue ga tega liat Tante lili nangis terus, walaupun dia bukan nyokap gue,tapi dia sahabat nyokap gue,dan dia juga yang paling peduli tentang gue dari gue kecil" kai menjawab yakin pertanyaan meragukan dari Erik.
" Ok kita main detektif - detektifan malam ini" dengan semangat 45 Leon membenarkan duduk nya, begitupun dengan Erik yang menambah laju mobil nya agar tidak kehilangan jejak si bapak kepala sekolah.
" Gilak..lo yakin kai mau ke tempat kayak gini? masak ia pak kepsek kita mainannya jalang bayaran kayak gini,gue kira dia punya istri simpanan gitu" Erik yang menjadi supir merasa ragu untuk menghentikan mobilnya saat melihat mobil kepala sekolah mereka berhenti di tempat karaokean dan terlihat begitu banyak wanita muda yang berpakaian terbuka dan seksi.
Erik dan Leon memang suka melakukan one night stand,tapi tidak dengan wanita bayaran yang jelas-jelas itu profesi mereka,dua pemuda itu melakukan nya dengan pacar mereka dan mereka selalu bergonta-ganti pacar.
" Jalan Rik,jijik gue liat tempat kayak gini" perintah kai cepat.
Baru Erik menarik tuas mobilnya tapi Leon menepuk kuat pundak sahabat nya itu saat melihat seseorang yang tidak asing menurutnya.
" Tunggu-tunggu Rik,itu bukannya junior baru incaran KAI ya,itu Ara kan kai?,gue ga mungkin salah lihat kan?" leon sampai mengusap matanya hingga beberapa kali demi meyakinkan bahwa matanya tidak sedang bermasalah.
Deg...
Jantung kai seakan berhenti berdetak saat melihat Ara mengulurkan tangannya menyalami kepala sekolah mereka dan mencium punggung tangan pria paruh baya itu dengan takzim,bahkan sang kepala sekolah itu mengusap lembut dan mengecup singkat puncak kepala Ara.
" Hah..?" Leon dan Erik melongo melihat pemandangan di depan mereka,Ara yang menyambut pria paruh baya itu dan terlihat berinteraksi sangat dekat.
Kai menggenggam erat tangan nya, kemarahan nya sampai ke ubun-ubun,ia rasanya ingin meledak,baru ia akan keluar dari mobil Erik, dengan cepat Leon mencegahnya saat melihat seorang wanita paruh baya yang terlihat begitu cantik dan seksi keluar dari rumah yang terletak di bagian belakang kafe.
" Gila...itu jalang nya pak Ibnu? " Leon tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya.
" Ini beneran di luar ekspektasi kita bro,pak Ibnu punya simpanan seorang jalang dan punya anak,terus anaknya itu incaran Lo Kai,Ara" Erik merangkai segala kemungkinan tentang apa yang mereka lihat saat ini.
' Pantas saja dia ga pernah mau setiap kali gue minta antar pulang,dan ga pernah mau kasi tau alamat rumah nya' batin kai merasa kecewa.
" Tapi ni ya kalau menurut gue dia ga ada hubungan nya sama Lo, seandainya pun ia anak nya pak Ibnu,kita ga bisa ambil kesimpulan apapun,kalau seandainya dia anak nya pak Ibnu itu mungkin wajar,kan pak Ibnu sama istrinya ga punya anak" Leon mengambil kesimpulan yang masuk akal dan logika.
Kai masih diam mencerna semua yang di katakan kedua sahabatnya,apa yang kedua sahabatnya katakan ada benarnya tentang om Ibnu yang mungkin begitu menginginkan keturunan,tapi ia tidak membenarkan perselingkuhan.
" Tapi bukan berarti perselingkuhan itu di benarkan" gumam Kai,namun masih bisa di dengar oleh kedua sahabatnya.
" Apa menurut Lo kalau beliau jujur ke istrinya apa yang beliau inginkan, apakah beliau akan mendapatkan izin? Gue sih ga yakin,Lo lebih tau gimana sikap tante lili" Erik selalu berusaha berfikir logis,toh papanya juga memiliki dua istri,dan sang mama tak lagi marah.
" Gue ga tau harus gimana caranya mendapatkan izin untuk membawa Ara dalam keluarga gue kalau faktanya kayak gini " lirih kai.
Leon dan Erik melongo saling tatap, mereka tak mengira bahwa ternyata kai sungguh-sungguh menyukai Ara,dan seserius itu yang sudah memikirkan sesuatu yang bahkan belum mereka pikirkan, mengenalkan Ara pada keluarga nya? Ya Tuhan sudah sejauh itu rencana yang kai susun untuk hubungan nya dengan Ara, sedangkan yang Leon dan Erik tau dua insan itu saat ini bahkan belum memiliki hubungan yang pasti.
" Lo udah buat rencana se jauh itu kai? Bukannya kalian pacaran aja belum ya? Lo yakin kalau dia bakal terima Lo?" Erik bertanya terang-terangan.
" Gue ga pernah berencana kasi dia pilihan" kai menjawab santai.
" Lo terlalu terobsesi sama dia" Leon langsung mengeluarkan pendapatnya.
Kai tak menjawab" Yuk balik" perintahnya pada Erik yang masih sebagai supir.
" Kok kesannya gue kayak supir Lo ya,dasar ga ada akhlak Lo" umpat Erik,tapi ia tetap menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan nya secara perlahan meninggalkan area yang terkenal sebagai surganya para pria hidung belang.
" Bukan nya Lo berdua emang udah terdaftar sebagai asisten pribadi gue kedepannya?" jawab kai santai,ia memejamkan matanya menyandarkan punggungnya di sandaran jok mobil,rasanya ia masih belum percaya fakta tentang gadis yang sudah ia klaim sebagai milik nya.
Sedangkan di rumah mami Dona,pasangan paruh baya itu tengah mengobrol ringan,pak Ibnu datang hanya untuk menanyakan kabar tentang putrinya,dan mengantarkan uang bulanan untuk putrinya.
Pasangan paruh baya itu pernah menikah secara siri,hanya untuk memiliki keturunannya,ya bisa di katakan seperti pernikahan kontrak, hingga mami Dona melahirkan seorang putri,maka mereka sah bercerai,dan itu permintaan mami Dona,wanita cantik itu tidak mau di sebut sebagai pelakor.
Tapi hubungan keduanya masih sangat baik,beliau juga tak mengambil sang putri dari ibunya,bagi beliau cukup beliau dan sang putri saling tau dan dekat,maka sang putri akan memahami bagaimana keadaan kedua orang tuanya yang memiliki hubungan yang rumit.
" Makasih ya Pi,uang jajan nya, padahal uang jajan bulan lalu masih ada,mami juga selalu kasi uang jajan setiap hari" Ara berucap lembut,ia datang dengan satu cangkir kopi di atas nampan.
" Kamu bisa menyimpan nya nak, kebutuhan dadakan tidak akan bisa kita duga, bagaimana sekolah kamu? tidak ada yang sulit kan? katakan pada papi jika ada yang mempersulit kamu"
" Alhamdulillah semuanya baik-baik saja kok Pi,ga ada yang terlalu mempersulit, kalaupun ada masih bisa Ara atasi, mereka cukup baik juga kok" Ara tak ingin melaporkan hal yang menurutnya tidak terlalu besar,untuk ancaman Cantika,ia merasa sepertinya sudah cukup aman,sudah satu bulan lebih seniornya itu tidak lagi pernah mengganggu nya.
" Syukurlah kalau kamu merasa nyaman dan lingkungan kamu juga aman-aman saja,papi merasa lebih tenang".
" Terimakasih papi sudah mengkhawatirkan Ara" .