Perjodohan yang terjadi tanpa di kehendaki oleh dua insan tersebut,
Wanita bernama Allin Wilton dan Arnold Gall, mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
Arnold Gall berusia 28 tahun tidak menyangka akan dijodohkan dengan karyawaannya sendiri Allin Wilton 24 tahun.
" tidak, dia karyawanku "
- Arnold Gall
" tidak, dia Boss ku "
- Allin Wilton
.
.
.
.
.
19 juli 2019
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annida Rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Arnold keluar dari toilet dan berjalan melewati dua orang wanita yang menunggunya didepan Toilet.
" kakak, kamu baik- baik saja?"
Ella mengikuti Arnold yang berjalan kearah ranjang, lalu Arnold baring membelakangi Ella dan Allin
" kakak?"
Arnold masih diam tidak mau berbalik, Ella menatap Allin yang mengangkat bahunya tidak mengerti dengan apa yang terjadi
" Arnold , apa perlu aku panggilkan dokter?" Arnold bangkit dan langsung menatap tajam Allin, Allin dan Ella menatap Arnold dengan kaget
" aku ingin Ella pulang "
Ella menatap bingung kakaknya
" kenapa?"
Arnold kesal dan kembali berbaring membelakangi Ella dan Allin
" ada apa dengan kak Arnold?"
" sudah...mungkin dia butuh istirahat "
Allin membawa Ella untuk duduk disofa
Ella menatap punggung Arnold dan menatap Allin
" kakak....aku akan beritahu Mama, kalau kak Arnold sudah sadar"
" tidak, nanti saja, mereka pasti sedang istirahat dirumah, mereka sudah seharian dirumah sakit"
" baiklah "
" kak Allin , akan bertanya dulu pada Arnold , apa dia butuh sesuatu"
Ella menganggukan kepalanya mengerti
Allin berdiri dan mendekati Arnold yang berbaring
" Arnold, apa kamu butuh sesuatu?"
Arnold berbalik dan menatap Allin dengan wajah sedih
" ada apa ?" Allin memegang kening Arnold untuk memeriksa suhu tubuhnya, Arnold menarik Allin dan memeluk pinggangnya
" aku ingin makan.....lapar"
Allin melepaskan pelukkan Arnold dan menatap Arnold
" kenapa kamu tidak bilang?" tanya Allin dengan tersenyum
" kenapa kamu melepaskan pelukkannya ?" Arnold menatap kesal Allin dan memberi jarak diantara mereka, dia marah sekarang , Allin tersenyum dan menyentuh wajah Arnold
" aku akan mengambil makanan dulu , kamu tunggu disini"
Allin pergi dari sana dan berbicara kepada Ella , agar dia menjaga Arnold , karena Allin ingin mengambil makanan
Setelah kepergian Allin, Arnold duduk dan memanggil adiknya
" Ella" Ella langsung berjalan mendatangi kakaknya
" ada apa kak?"
" kamu pulang saja"
" kenapa ?"
" kakak, baik- baik saja"
" tapi...."
" pulang , besok kamu sekolah"
Ella menatap kakaknya dengan bingung
" baiklah, aku akan pulang setelah kak Allin kembali"
" tidak perlu pulang saja, nanti kamu pulangnya kemalaman"
" baiklah kalau begitu" Ella mengambil tasnya lalu memegang tangan kakaknya
" kakak, aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi"
" ya hati- hati, Deon sudah menunggumu dibawah, dia akan mengantarmu pulang "
" Deon?"
" ya, dia asisten kakak"
" baiklah " Ella mengiyakan perkataan Arnold , meskipun merasa bingung dengan perkataan kakaknya yang mengatakan bahwa asistennya sudah menunggu
********
Allin masuk dengan membawa bubur ditangannya, Mata Allin mencari - cari Ella
" dimana Ella?"
" dia sudah pulang "
" di waktu hampir tengah malam ini?"
" Deon yang mengantarnya pulang "
" Deon?"
" aku lapar" Arnold mengatakannya dengan nada yang sedih, Allin yang mendengarnya tersenyum dan duduk disisi ranjang
Allin menyuapi Arnold, dan Arnold menerimanya dengan senang hati
" bubur nya panas"
Allin mengerutkan dahinya kemudian mencicipi bubur itu
" tidak terlalu panas"
" tapi bagiku panas" Allin tersenyum dan meniup bubur itu sebelum menyuapinya pada Arnold
Arnold tidak bisa menahan senyumannya, hatinya sangat bahagia , Allin menyuapinya Arnold hingga bubur itu habis tak tersisa
" sekarang kamu istirahat ya"
Arnold berbaring dan bergeser sedikit, Arnold menepuk sisi ranjang yang kosong disampingnya, mengisyaratkan agar Allin berbaring disana
Allin yang mengerti maksud Arnold , menggelengkan kepalanya pelan
" tidak, istirahat lah"
" cepat " Arnold memaksa
" ranjangnya terlalu kecil untuk berdua"
" kamu lupa kita tidur berdua setiap malam dengan kasur yang kecil"
Arnold mengigatkan Allin, tentang mereka yang tidur dikamar Allin, dan Yura tidur dikamar Arnold
Allin sebenarnya sedikit malu, mengingat itu, Arnold yang sudah tidak sabar , langsung menarik Allin hingga berbaring disampingnya
Allin mentap Arnold yang juga menatapnya, jantung Allin berdebar dengan cepat
" aku rasa, aku sungguh sudah jatuh cinta"
Allin tidak bergerak sama sekali dan hanya menatap Arnold , Arnold tersenyum melihat reaksi Allin yang terlihat kaku, tangan Arnold terangkat dan menyentuh wajah Allin
" I Love You"
Arnold menunggu reaksi Allin dari kata yang di ucapkan , tapi Allin hanya diam saja tidak bereaksi apa- apa, Arnold yang melihat Allin yang terlihat biasa dengan kata yang dia
ucap, menjadi kesal
" apa dia tidak senang aku mengatakannya "
Arnold menarik tangannya dari pipi Allin dan menatap Allin dengan kesal, lalu Arnold langsung berbalik membelakangi Allin
Allin kaget melihat Arnold yang terlihat kesal dan marah, Allin menatap punggung Arnold yang membelakanginya
Allin duduk dari posisi berbaringnya, Allin berpikir kenapa Arnold terlihat kesal,
********
Tadi saat Arnold memegang wajahnya, Allin sangat gugup, jantungnya berdebar, hatinya sangat senang , dan Allin melihat Arnold mengatakan sesuatu dari bibirnya, tapi Allin tidak mengerti apa yang dikatakan Arnold , karena Arnold hanya menggerakkan bibirnya saja
Allin beranjak dari ranjang dan berjalan kearah sofa
Arnold kesal dan mengerucutkan bibir, dia sungguh jengkel dengan reaksi Allin
Arnold merasakan Allin yang beranjak dari ranjang dan itu membuat Arnold tambah kesal
" dasar istri tidak peka"
Arnold memejamkan matanya, dia tidak mau menatap Allin,
" aku tidak akan berbicara padanya lagi, biar dia tahu kalau aku marah"
tapi tiba - tiba Arnold membuka matanya lebar, dia merasakan Allin memeluknya dari belakang, Arnold hanya diam saja dan merasakan Allin memeluknya makin erat
" aku juga mencintaimu"
Arnold kaget mendengar itu dan membalikkan tubuhnya cepat, disana Allin tersenyum dengan tulus
**
Allin berjalan kearah sofa dan duduk disana, lalu dia mengambil ponselnya yang ada diatas meja, dia sudah lama tidak membuka akun Instagramnya, semenjak dia sakit dia sudah tidak memegang ponselnya, entah kenapa Allin ingin melihatnya
Allin membuka aplikasi Instagram dan melihat ungghan terakhir dari akunnya
Cepat sembuh , I Love You my wife
Allin ingin menangis rasanya melihat itu, dia tahu siapa yang mengunggah foto itu
Allin langsung berjalan cepat dan memeluk Arnold yang masih berbaring di ranjang rumah sakit
" aku juga mencintaimu "
Arnold berbalik dan menatap Allin yang tersenyum tulus
" apa yang kamu katakan ?" tanya Arnold menyakinkan
" apa?" tanya Allin balik, Arnold kesal jadinya
" yang kamu bilang tadi "
" tidak ada"
" aku juga mencintaimu? "
" tidak, kapan aku bilang itu"
Kata Allin dengan pura- pura tidak tahu, Arnold yang tadi kesal mejadi gemas dengan sikap Allin
Arnold kembali memegang pipi Allin dan Allin membalas tatapan Arnold yang menatapnya dengan penuh cinta
" aku kira kamu tidak senang saat aku bilang mencintaimu tadi"
Allin mengerutkan dahinya tidak mengerti
" memangnya kapan kamu bilang cinta sama aku?"
" tadi kan, saat kita berhadapan aku bilang I Love You"
" aku tidak dengar"
" ck...aku bilang seperti ini " Arnold mengulang ucapannya yang mengatakan I Love You dengan gerakkan bibir tanpa suara
Allin yang melihat itu mulai mengerti dan tertawa, Arnold kesal melihat Allin menertawakan pengakuan cintanya
" kenapa kamu tertawa?" tanya Arnold kesal
" pantas saja kamu terlihat kesal, aku sempat bingung kenapa kamu tiba- tiba marah dan membelakangiku ternyata karena itu" Allin kembali lagi tertawa
" berhenti tertawa , kenapa kamu menertawakan pengakuan cintaku?"
Allin menghentikan tawanya dan menatap Arnold dengan masih tersenyum menahan tawa
" tentu saja aku tertawa, kamu hanya berkata tanpa suara, bagaimana aku bisa mengerti"
" harusnya kamu bisa memahaminya"
" tapi bagaiman mungkin, aku sudah mencoba menerka apa yang kamu katakan tapi sulit, aku tidak mengerti "
" ya sudah kalau begitu " Arnold ingin kembali membelakangi Allin, Arnold mulai kembali kesifat dramanya , Allin menahan Arnold dan memeluknya
" kamu selalu mendrama masalah kecil"
Arnold kesal Allin menyebutnya mendrama
" aku tidak suka kamu bilang aku mendrama" walaupun kesal tapi Arnold tetap membalas pelukkan Allin
Allin tidak menjawab dan Arnold mengangkat kepalanya menatap Allin
" jadi darimana kamu tahu aku mencintaimu ?"
Allin tersenyum dan menunjukkan ponselnya
" kamu bilang di Instagram "
" jadi karena itu, aku pikir kamu akan marah melihatnya "
" tidak...karena kamu tidak memfosting wajahmu disana"
Arnold kesal, Allin baru saja bilang mencintainya, tapi tidak ingin orang tahu bahwa dia suaminya
" kamu lihat saja nanti, aku akan umumkan kesemua orang kalau aku suamimu"
" tidak....Arnold, awas saja bila kamu melakukannya "
" kenapa? Kan memang begitu faktanya"
" pokoknya, lihat saja bila kamu melakukan itu"
" sudah...kenapa kita malah membahas itu, sekarang coba bilang lagi"
" apanya?"
" bilang cinta padaku"
" tidak, untuk apa?" tanya Allin dengan enggan
" cepat bilang" kata Arnold memaksa
" Iiishh...apaan kamu ini, sudah tidur, istirahat"
" tidak, bilang dulu"
" Arnold , tidur"
" baiklah kalau begitu, tapi cium dulu"
" jangan banyak bertingkah ya, cepat tidur"
" jadi yang kamu bilang tadi bohong, kamu tidak mencintaiku"
Allin sudah gondok menghadapi Arnold
Cup
Allin mengecup singkat bibir Arnold, Arnold yang merasakan itu tersenyum dengan senang
" kurang"
Arnold langsung mencium Allin dengan senang, dia mencium Allin dengn lembut, Allin yang awalnya kaget tersenyum, dia juga merasa bahagia
aku suka.
sukses selalu
👍👍👍🌺🌹
👍👍👍👍
4 jempol buatmu Thor
sukses selalu
semanhat
💪💪💪💪
😍😍😍👍
bikin pingin trs baca
lanjuut