Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Arsip Yang Aneh
Joanna masih saja terus berpikir cara untuk membuka lemari besi di depannya.
Mencoba mengira-ngira urutan nomer agar bisa membuka kunci lemari besi, namun, sangat sulit untuk menemukannya.
Kesalahan kecil akan fatal bagi Joanna karena alarm keamanan segera terhubung secara otomatis ke pihak pengawas keamanan.
"Berapa susunan nomer ini ?", ucapnya seraya berpikir keras.
Joanna mencoba menebak angka yang cocok untuk membuka kunci lemari besi ini.
"Apa tanggal lahir !?", gumamnya pelan.
Keringat mulai mengalir dari kening Joanna saat mencoba membuka kunci lemari besi meski agak sulit.
"Tapi... Berapa angka tersebut ? Aku tidak tahu tanggal kelahiran Mariana ?", ucapnya.
Lensa mata robot yang dikenakan oleh Joanna bereaksi cepat saat pikiran Joanna bekerja, lensa itu merespon apa yang sedang dipikirkan oleh Joanna.
TIT...
TIT...
TIT...
Muncul lingkaran-lingkaran besar dan kecil dari lensa mata robot pada penglihatan Joanna, bekerja layaknya sistem komputer.
Beberapa deretan nomer acak terlihat dari arah pandang Joanna.
Tercantum urutan angka rapi mulai bermunculan lalu tinggal sederet angka yang keluar di depan mata Joanna Hamilton.
"67809...", ucap Joanna mengulang deretan angka yang muncul di depan matanya.
Joanna mengarahkan pandangannya ke kunci lemari besi, tempat menyimpan arsip penting yang memuat data-data informasi sejumlah penduduk Ottawa.
"67809... !?", ucapnya ulang.
Secara refleks, pandangan Joanna langsung tertuju pada kalender yang menempel di dinding ruangan arsip.
"Apa deretan angka ini ada kaitannya dengan sebuah momen penting ?", pikir Joanna.
Masih tertuju pandangannya pada kalender yang jauh di dinding ruangan sambil pikirannya terus bekerja.
"Jika aku salah mengurutkan angka ini pada kunci lemari besi ini, akan beresiko tinggi dan aku segera tertangkap", ucapnya.
Joanna memutar otaknya untuk mencari cara membuka kunci sandi ini.
Sayangnya, tetap saja dia tidak menemukan caranya dan hanya deretan angka ini saja yang tinggal pada sorot matanya.
"67809..., mungkin memang angka ini nomer untuk membuka kunci sandi lemari arsip, mudah-mudahan nomer ini benar...", ucap Joanna.
Joanna mulai mengurutkan deretan angka pada kunci lemari besi sesuai nomer yang ada pada pandangannya yaitu angka 67809.
TRRRT... TRRRT... TRRRT...
Kunci mulai memutar ketika Joanna memindahkannya menurut deret angka untuk membuka lemari besi arsip.
Nomer-nomer itu langsung bergerak cepat saat Joanna menyusunnya pada deret angka 67809 sesuai petunjuk dari lensa mata robotnya.
Angka 67809 terus bergerak cepat seperti putaran.
TING !
Gerakan angka-angka itu langsung berhenti dengan sendirinya, hanya tinggal membentuk deretan angka 67809 dan tidak berputar lagi.
KLEK !
Pintu lemari penyimpanan dari besi langsung terbuka secara otomatis.
Joanna dengan cepat mengangkat tutup lemari besi ke arah atas, terlihat sejumlah arsip-arsip dalam amplop tersusun rapi di dalam lemari besi.
"Banyak sekali arsip lalu mana yang harus aku ambil ?", gumamnya.
Joanna mulai mengacak-acak amplop-amplop itu, mencari arsip yang berisi tentang data penting milik Mariana Hamilton.
Lama dia memilih sejumlah amplop di dalam lemari besi, masih belum menemukan amplop arsip yang dia maksudkan.
SREK... ! SREK... ! SREK... !
Tak lama kemudian, dia menemukan sebuah amplop dengan tulisan atas nama Mariana Hamilton.
Joanna membaca ulang tulisan nama yang tercantum pada amplop kuning tebal yang ada di tangannya.
"MARIANA HAMILTON... !?", ucapnya mengulang tulisan nama pada amplop khusus itu.
Joanna segera membuka amplop tersebut seraya mengeluarkan tumpukan kertas yang ada di dalam amplop kuning itu.
MARIANA HAMILTON...
LAHIR, OTTAWA, PADA TANGGAL 6 SEPTEMBER 1998...
Tiba-tiba Joanna berhenti membaca tulisan pada arsip di tangannya.
Keningnya berubah berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu sedangkan raut wajah Joanna tampak lain.
"Sepertinya data arsip tentang Mariana Hamilton agak aneh !?", ucap Joanna.
Joanna membalik halaman kertas berikutnya secara cepat kemudian terus membacanya dengan serius.
SREK ! SREK ! SREK !
Joanna terus saja membolak-balik halaman kertas pada map.
Lensa mata robotnya ikut menyalin apa yang sedang dibaca oleh Joanna saat ini lalu menyimpan format tersebut pada memori lensa.
"Ada yang ganjil pada data ini, tidak tercantum tanggal ataupun berita kematian tentang Mariana Hamilton", ucapnya.
Joanna menatap halaman kertas di depannya, tiba-tiba sorot matanya tertuju pada satu kalimat tertentu yang terbaca oleh lensa mata robotnya.
Sebuah kata yang tercetak tebal sendirian pada susunan kalimat di halaman arsip itu.
"Satu kata ini agak lain dari yang lainnya, tercetak tebal sendirian seperti menyimpan sebuah rahasia", kata Joanna.
Terdiam sejenak seraya berpikir keras dengan arsip yang dia pegang saat ini.
Kembali Joanna mengarahkan Meta Pin 117 miliknya pada halaman arsip yang dia baca lalu sinyal pin langsung bereaksi aneh.
Berkedip-kedip sangat cepat kemudian muncul tanda merah pada satu kata tersebut.
KATA YANG TIMBUL PADA SUSUNAN KALIMAT DI HALAMAN ARSIP MENYIMPAN RAHASIA TERTENTU SEPERTINYA ITU SEMACAM SIMBOL KHUSUS !
Suara dari arah Meta Pin 117 kembali terdengar, menjelaskan tentang sebuah kata yang tercetak tebal sendirian itu.
CARA MEMBACA KATA TIMBUL YANG TERCETAK TEBAL MEMBUTUHKAN TEKNIK KHUSUS AGAR BISA MENGETAHUI RAHASIA YANG TERSIRAT DI DALAM TULISAN ITU...
Joanna melirik ke arah tulisan yang tertera pada halaman kertas arsip.
Membacanya dengan penuh seksama serta teliti sembari mengangkat tumpukan kertas dalam map khusus ke atas ke arah semburat sinar terang cahaya matahari yang masuk dari celah jendela atas ruangan arsip.
Tampak tulisan timbul jelas terbaca tetapi tidak ada rahasia dari satu kata itu.
Hanya tertera tulisan kata HAMILTON yang tercetak tebal dengan huruf timbul yang sedikit aneh.
"Tidak ada kata atau tanda rahasia yang terlihat pada tulisan ini, mungkinkah hanya penanda saja agar terkesan berbeda", ucap Joanna dengan tatapan serius.
COBA ANDA PERHATIKAN KALIMAT-KALIMAT LAINNYA ! ADAKAH YANG SAMA DENGAN BENTUK SATU KATA DENGAN TULISAN HAMILTON ITU ? COBA PERHATIKAN KEMBALI !
Suara Meta Pin 117 menyahut secara komputerisasi.
Joanna kembali memperhatikan dengan teliti kalimat-kalimat pada halaman arsip yang lainnya kemudian dia membalik halaman arsip pada halaman selanjutnya.
"Tidak ada kata yang sama seperti pada tulisan HAMILTON yang tercetak tebal dengan huruf timbul", sambung Joanna.
Kembali Joanna membuka halaman arsip lainnya seraya meneliti setiap tulisan yang tertera pada setiap halaman arsip.
Hampir keseluruhan dari tulisan pada halaman arsip yang memuat informasi data penting mengenai Mariana Hamilton sama semuanya, tidak ada satupun yang berbeda dari kalimat-kalimat itu selain satu kata dengan tulisan kata HAMILTON yang tercetak tebal dan paling menonjol dari kalimat lainnya.
Joanna lantas mengerutkan keningnya seperti berpikir keras.
"Aneh ! Kenapa arsip ini agak aneh dan berbeda sendiri !?", ucapnya penasaran.
Dibukanya kembali halaman arsip lainnya secara berulang-ulang seraya membacanya terperinci.
Memutar otak cepat dengan mencari jawaban dari arti teka-teki tulisan HAMILTON yang tercetak tebal itu dalam benak pikirannya.
"Apa makna dari tulisan ini ? Kenapa berbeda sendiri dan hanya tercetak tebal serta menonjol sendiri dari tulisan-tulisan lainnya !?", ucap Joanna dengan heran serta dengan rasa penasaran yang luar biasa saat memikirkan tentang makna tulisan HAMILTON yang tampak berbeda dari tulisan lainnya.
lanjut lah..
Good Job author ❤️