NovelToon NovelToon
Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

Seorang gadis melihat sang kekasih bertukar peluh dengan sang sahabat. seketika membuat dia hancur. karena merasa di tusuk dari belakang oleh pengkhianatan sang kekasih dan sang sahabat.


maka misi balas dendam pun di mulai, sang gadis ingin mendekati ayah sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

  Papa menelisik penampilan Om Arif. "Mau balik ke kantor atau bertukar pakaian dulu ,Rif??"

   Om Arif meringis menyadari penampilannya yang cukup berantakan.

  "Saya balik ke kantor saja, Pa. Lupa tidak membawa pakaian ganti. "

   "Pakai pakaian Papa, Rif. Biar Mama yang siap kan. Masuk lah, kamu terlihat kelelahan." Ujar Papa.

   Om Arif melirikku, lalu mengangguk patuh.

  "Istirahat lah di kasur, Om. Om pasti kelelahan." Ujar ku seraya menghidupkan kipas angin yang menempel di dinding kamarku.

   Om Arif menurut, dia duduk di tepi kasurku. Dia Papa. Kaos oblong dan celana pendek.

   "Ka-mu mau kemana??" tanya om Arif ketika aku hendak keluar dari kamarku.

  Aku tersenyum tipis. "Mau lihat Mama, mungkin perlu bantuan ku, Om," ujar ku.

   "Tung- gu !!!" desis Om Arif. Om Arif terlihat salah tingkah. "Maaf, tap-tapi apa tidak bisa kamu tetap di sini saja, Aurel?? Ak-aku..."

   "Iya," tukas ku mengerti. Aku yakin Om Arif merasa tak enak dengan Papan

   ""Terima kasih," desis nya.

  "Naiklah ke sini!! Kamu juga pasti lelah kan?? Ranjang ini kuat untuk kita berdua kan??"

   Aku melipat bibirku melihat kelakuan Om Arif yang sampai melongok bagian bawah ranjangku, memastikan bahwa kerangka ranjang ku aman untuk menampung bobot dua manusia di atasnya. Kenapa dia malah tingkahnya terlihat imut dan menggemaskan.??

    "Itu besi, Om. Pasti kuat. Tapi, ranjang ku terlalu sempit. Pasti Om tidak akan nyaman..."

   "Kita bisa berbagi. Seperti di hotel malam itu. Tidak apa-apa." Sahut nya cepat.

   Aku menautkan alis ku. Mencerna kalimat nya. Dan blush...

    Pipi ku langsung memanas. Apa itu tentang aku yang nemplok di atas tubuhnya pagi itu??

  "Akan tidak baik Jika dilihat Papa Mama kamu kalau kamu tidur di ruang tamu, Aurel. Naiklah!! Berbaring sebentar sebelum ashar." ujarnya.

   "Kenapa aku yang tidur di ruang tamu??" desis ku heran sembari menaikkan kakiku ke atas ranjang.

    Om Arif meringis. "Karena aku tidak mungkin melakukannya. Papa dan Mama kamu pasti akan menanyakan banyak pertanyaan. Aku akan kesulitan menjawabnya." Ujar nya

  Hehh...

  "Sempit ya?? Tidur miring saja." Om Arif memiringkan tubuhnya membelakangi ku.

  Hanya sebentar, sepertinya dia tak nyaman dalam posisi itu. "Rasanya mau jatuh," cengir nya.

   "Mau tuker tempat, Om.?? Om yang dekat tembok," tawar ku.

   "Atau mau pelukan?? Seperti nya lebih menghemat tempat..."

   Grep

  Aku langsung masuk ke dalam pelukan Om Arif, menyandarkan kepalaku di atas dada bidangnya. Om Arif terlihat terkejut dengan ulah mendadakku.

"Iya, benar. Begini menghemat tempat, nggak terasa sempit." desis ku seakan tak tahu malu.

Mungkin Om Jo benar. Ini saat yang tepat untuk menunjukkan cintaku secara ugal-ugalan. Mungkin aku bisa memanfaatkan dengan baik rasa tidak enakan Om Arif pada Mama dan Papa. Juga memanfaatkan kondisi ranjang ku yang sempit.

Bisa kudengar suara detak jantung Om Arif yang terdengar berdetak tak karuan saat dengan beraninya aku menduselkan wajahku di dada bidangnya, menyentuhkan ujung hidung dan bibirku di dadanya yang tertutup kaos oblong milik Papa.

"Au-rel," desis Om Arif dengan suara beratnya, sepertinya terpancing oleh ulahku.

Aku tak merespon. Aku tetap melakukan serangan ku. Bahkan kini aku berani nemplok di ceruk lehernya, bibirku sengaja ku tempelkan di kulit lehernya.

Aku bisa merasakan jakun Om Arif yang naik turun karena usahanya yang menelan ludahnya dengan susah payah. Aku juga bisa merasakan seluruh syarafnya yang menegang kaku.

Wah, sungguh berdosa sekali kamu, Aurel!!!

Tapi, kesempatan harus dimanfaatkan dengan baik kan?? Kekeh ku dalam hati.

Ternyata aku amatir!! Setelah mempunyai banyak keberanian menggoda Om Arif, ternyata aku keok sendiri. Lihat Bagaimana sekarang aku kucing-kucingan dengan om Arif!! Sungguh, kejadian beberapa waktu yang lalu membuatku malu bukan kepalang.

Aku yang menggoda, aku yang ketakutan sendiri.

Masih jelas ku ingat Bagaimana aku dan Om Arif sama-sama membeku dan menegang saat pangkal pahaku yang tak sengaja menyentuh senjatanya yang masih tersembunyi tapi sudah terasa sangat keras dan menggembung. Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Padahal sebelumnya, aku sangat aktif mendusel di ceruk lehernya.

"Diam, Aurel," Desis Om Arif dengan suara nya yang kembali terdengar serak dan berat.

Aku tak menyahut, tapi memang aku sangat patuh. Bagaimana bisa bergerak jika tubuhku tiba-tiba kaku seperti kayu mati.

Jelas aku tahu apa yang baru tersentuh oleh pangkal pahaku. Ternyata dugaanku dan dugaan bu Lika selama ini salah. Ular piton Om Arif ternyata bisa on karena ulah nakal ku. Jelas dia bukan gay seperti pemikiranku sebelumnya.

Butuh waktu lama, padahal aku dan om Arif tak melakukan pergerakan apa-apa. Memang aku masih nemplok di dadanya, tapi aku sungguh sudah tak melakukan kegilaan apapun. Tapi, ular piton nya belum jinak jinak juga. Dia seperti Hulk yang tengah mengamuk.

Kasian juga Om Arif. Dia sampai keringetan karena menahan keinginan yang sudah naik.

Dadanya yang naik turun dan cengkraman kuat tangannya di pinggang ku membuktikan seberapa besar keinginan yang tengah dia tahan. Jantung ku berdetak sangat kencang. Aku yakin, Om Arif bisa mendengarnya. Dia pasti tahu, jika aku belum siap untuk membantunya menuntaskan hasratnya.

"Bi-bisa turun??? Bergeser lah.." desis nya kemudian.

"I-ya, " desis ku.

Aku berusaha menggeser tubuhku, maksudku menarik kakiku dari atas tubuhnya. Tapi, karena terlalu gugup, aku malah melakukan kesalahan lain. Bukan menarik kakiku menjauhi tubuhnya, aku malah menekan kebanggaan Om Arif.

"Sssshhhh," desis Om Arif.

Sekali lagi aku membeku. Di bawah sana, ular piton itu kembali menggeliat.

"Ja- ngan berge-rak, Au-rel!!!" Suara Om Arif semakin terdengar aneh.

"Ma-maaf, Om," desis ku.

Nafas Om Arif yang memburu terdengar sampai ke gendang telingaku. Aku semakin menegang berada di atas tubuhnya.

Sungguh, aku salut dengan pengendalian diri om Arif. Dia sudah sangat naik, tapi berusaha mati-matian tak menyerang ku. Dari gestur tubuhku yang tegang dan berkeringat dingin, dia jelas tahu, aku belum siap.

Om Arif mengangkat tubuhku, membuatku mepet ke tembok. Lalu, dia duduk di tepi ranjang ku. Bahunya terlihat masih naik turun.

"Ak-aku ke kamar mandi du-lu. Sebentar lagi ashar." ujar nya.

"Iya," desis ku.

"An-tar aku, Aurel," pinta nya.

Aku mengangguk. "Ba-ik, Om" Sahut ku masih gugup.

Om Arif lalu berdiri dari duduknya, berjalan cepat menuju ke arah pintu tanpa menoleh ke arahku.

Aku segera turun dari atas ranjang ku. Astaga, kakiku tremor ternyata. Aku sampai hampir jatuh Untung saja cepat berpegangan pada tepi ranjang.

"Ish, amatir, " gumam ku lirih.

"Aurel, ayo!!!" Suara Om Arif menyeru dari balik pintu kamarku yang tadi sudah dibukanya.

"I-iya, Om," desis ku kaget.

HAI, KAKAK READERS, APA KABAR SEMUA??? SEMOGA SEMUA DALAM KEADAAN SEHAT DAN BAHAGIA SELALU.

GIMANA NIH, KiRA-KIRA KEGILAAN APA LAGI YANG AKAN DI LAKUKAN AUREL??? TUNGGU DI BAB SELANJUTNYA, YA!!!

LOVE YOU ALL.

1
Hindra Cechen
masih menunggu /Left Bah!/
Sunaryati
Aku akan beri 5 ⭐ jika Aurel sudah jadi istri Arif utuh, dan sesungguhnya sebagai pasangan suami istri.
Sunaryati
Nah pepet terus Aurel, Om Arif halal untukmu, sah- dah saja kau memancing dan menggodanya. Semoga besok berhasil Rel, kutunggu. Semangat!!!
Sunaryati
Mungkin benci yang namanya cinta, karena cinta membu
Sunaryati: Mungkin benci yang namanya cinta, karena dia harus diusir dari keluarga, karena cinta dari harus menikah muda, karena cinta Arif harus membesarkan bayi yang bukang darah dagingnya. Maka kau sebagai istrinya yang sudah tahu kisah hidupnya, buat tumbuh cinta untukmu fi hatinya, Aurel. Agar Om Arif merasakan manisnya cinta diusianya yang mendekati senja. Berjuanglah seperti saran Om Jo.
total 1 replies
Mitha Ali
Lumayan
Mitha Ali
Biasa
Hindra Cechen
semangat thour..
ak nantika eps berikutnya
aryuu
malam pertama donk tor
kasian om Arif 😔
aryuu
kok berdosa sihhhh ya enggaklah wong halal kok
aryuu
Aurel kamu ada di daftar hitam om Jo 😂😂😂
aryuu
om arifffff aku klepek klepek 🤭🤭🤭
aryuu
😂😂😂om Jo nasteng
Aurel Aurel kamu menyebalkan
Sunaryati
Wah setelah tahu si hatimu Asisten Jo malah jadi Sahabat dan tempat curhat. Turuti kata Om Jo guda suamimu, dan utarakan isi hatimu Aurel. Mau tidak mau Om Arif harus menerimamu karena kau sudah jadi istrinya.
Brravo Om Jo. semangat Aurel untuk mendapatkan hati Om Arif.
Huri Fah
yah aurel belum apa2 udah Tremor duluan🫣
Hindra Cechen
up lagi..thour
Lanjar Lestari
mungkin sdh mati rasa hati Om Arif krn penghianatan mantan istri dan sepupu jauhnya wl sdh cerai tp luka masih membekas,ayo Aurel sembuhkan luka Arif dr masa lalu dan dr mu yg salah sasaran.
Lanjar Lestari
eh bagus ide yg betul Om Jo buat Aurel Good Job Ayu agresif dan tunjukkan cintamu ke Arif,Aldo yg bukan anak kandung aja si sayang apa lg anak sendiri benih sendiri pasti 100% deh di terima lebih bahkan
Hindra Cechen
up thour/Drool/
Hindra Cechen
up thour
aryuu
ditunggu torrrrrrr buruan tor 🤭.. ga sabar 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!