ini squelnya dokter tampan, sarangheo yang menceritakan kisahnya Alvian.
Alvian Pratama Atmaja dijodohkan oleh sang kakek dengan gadis bercadar yang bernama Nafisah Adelia putri. Alvian tidak mencintai Nafisah karena dia sudah mempunyai wanita dambaannya.
Alvian memberikan perjanjian perceraian setelah enam bulan mereka menikah.
Akankah Nafisah menyetujuinya atau Mala bertahan dengan suami dingin yang tidak mencintainya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Laila sudah sampai didepan pintu apartemen Nafisah, Ia menekan bel dan tak menunggu lama Nafisah membuka pintu dan mempersilahkan Laila masuk.
"Cepetan cerita". todong Nafisah langsung.
"Kemarin malam kyai Anwar dan umi Maryam datang kerumah."
"Tumben, ada perlu apa kyai dan umi datang kerumah kamu?"
"Mereka mau melamar ku untuk putra nya".
"Apa?" Nafisah sungguh shock mendengarnya."terus" lanjutnya penasaran.
"Iya, Aku tolak."
"Apa?" sekali lagi Nafisah shock mendengar nya,Ia tak menyangka Laila berani menolak kyai Anwar dan umi Maryam.
"Iihh...Kamu dari tadi apa apa terus sih." Laila memukul lengan Nafisah kesal.
"Habisnya aku kaget La, kamu berani tolak kyai Anwar dan umi Maryam, terus ustads Yusuf jadi datang?"
Laila menceritakan saat kyai Anwar dan umi Maryam datang hingga mereka melamar nya untuk menjadi istri putra pertamanya, ia mengatakan kalau ia menunggu seseorang yang akan datang melamar nya malam ini dan ternyata kalau ustadz Yusuf yang ditunggunya adalah putra kyai Anwar dan umi Maryam.
"Jadi ustadz Yusuf anaknya kyai Anwar dan umi Maryam?" Nafisah kaget mengetahui faktanya.
Laila hanya mengangguk meyakinkan.
"Trus, kapan rencananya nikah?" Nafisah menyikut Laila .
"Insyaallah dua bulan lagi Naf."
"Alhamdulillah... sahabat aku mendapatkan jodoh yang baik."
***
"Kenapa lho senyam senyum dari tadi? kesambet lho?" Azka heran melihat Alvian yang senyum senyum sendiri.
"Gak ada, gue cuma lagi bahagia saja". jawab nya singkat sambil mengecek laporan laporan yang diberikan azka.
"Bahagia? Hmmm syukurlah." Azka tau kalau Alvian sudah menerima dan mencintai istrinya, ia sangat bersyukur sahabatnya ini bisa bahagia dengan pernikahannya.
" Semoga kamu selalu bahagia dengan istrimu Al. Dan cepat kasih ponakan buat gue." sambung Azka.
"Lagi Otw".
"Waaaah...gercep juga lho.Akhirnya pusaka lho yang karatan berfungsi juga."
Alvian melempar Azka dengan bolpen membuat Azka tertawa terbahak.
"Enak aja lho bilang karatan". kesal Alvian namu Azka masih betah tertawa hingga bunyi ponselnya menghentikan tawanya.Azka meletakkan ponselnya ditelinga mendengar apa yang disampaikan oleh seseorang diseberang ponsel.
"Ya baiklah, antar dia keruangan CEO". Azka mematikan ponselnya dan menyampaikan pada alvian.
"Untuk sekretaris baru lho, dia sudah datang." Azka memberi tahu.
"Apa tidak bisa diganti? kenapa dia sih Ka?. Alvian sangat malas menerima seseorang yang ia kenal itu untuk menjadi sekretaris nya.
"Gak ada Al. Dan dia sangat berkompeten dalam bidang ini."
Alvian berdecak mendengar penjelasan Azka.Suara pintu diketuk dari luar dan Azka membukakan pintu dan melihat siapa yang datang. Azka meneliti orang itu dari ujung kakinya hingga kepala, ia menautkan sebelah alisnya melihat penampilan wanita itu,Sungguh penampilan yang paling dibenci alvian.
"Selamat siang pak, saya Aluna sekr.." ucapannya terpotong oleh Azka yang menyuruhnya langsung masuk. Aluna berpikir bahwa pria tampan yang membuka pintu adalah CEO perusahaan besar ini, ternyata ia salah.
"Ganteng sih, gue kira dia CEO nya" batinnya dan terus melangkah menuju meja kebesaran Alvian.
"Selamat siang pak, Saya Aluna yang akan menjadi sekretaris bapak". ucapnya selembut mungkin pada seseorang yang sedang fokus melihat berkas berkas dimeja nya.
Betapa kagetnya Aluna saat Alvian mengangkat kepalanya.
"Alvian." Ucapnya kaget sekaligus semangat, Ia sangat senang ternyata CEO perusahaan itu ternyata Alvian mantan pacarnya saat masa SMA dulu.Mereka memang tidak satu SMA itu sebabnya Aluna tidak mengenal Azka. Kisah asmara mereka hanya sebentar karena Aluna berfikir kalau Alvian adalah seorang pria miskin karena melihat penampilan nya yang sederhana, ya meskipun dia akui kalau alvian sangat tampan,bahkan sampai saat ini alvian belipat lipat tambah tampan.
"Selamat siang, Saya Alvian Atmaja selaku CEO disini,Sebelumnya saya mau tahu apa alasan kamu masuk perusahaan ini?" Alvian bertanya tenang.
"Karena saya tahu perusahaan kamu, eh, maksud saya pak, sayabtahu perusahaan bapak adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia."
"Dan apa kamu bisa melakukan tugas mu dengan baik dan benar? Karena saya tidak suka dan tidak mau ada kesalahan dalam bekerja apalagi merugikan perusahaan."
"Saya yakin saya bisa pak". jawabnya percaya diri.
"Baiklah selamat bergabung di AF Group." ucap Alvian tampah mengulurkan tangannya salaman. Ia tidak mau menyentuh yang bukan mahramnya.
"Terima kasih pak." Aluna sangat senang, ada senyum licik dibibirnya.
"Ka, kamu kasih tau dia prosedur dan aturan aturan jika bekerja dikantor ini." perintah Alvian.
Azka yang hanya diam dikursi tunggu dekat sudut ruangan Alvian kini beranjak mendekat.Azka duduk dipinggir meja Alvian dan menyilang kan tangannya didada.
"Pertama,Kamu tidak boleh mengenakan pakaian kurang bahan begini dikantor ini.Kenakan rok panjang minimal dibawah lutut dan baju yang sopan."
Aluna meneguk Saliva menunduk melihat penampilannya.azka kembali bersuara hingga Aluna kembali mengangkat kepalanya melihat Azka.
" Kedua, Jika apapun keperluan yang menyangkut pekerjaan harus melalui saya terlebih dahulu bukan dengan CEO langsung."
Aluna merosotkan bahunya,ia pikir akan bisa kembali dekat dengan Alvian melalui kerja untuknya tapi ternyata Alvian membatasi, jadi ia tidak bisa secara langsung berkomunikasi dengan Alvian.
"Sekarang kamu boleh keluar,ingat besok rubah penampilan mu,kenakan pakaian sopan jika ingin bekerja disini." lanjut Azka
Aluna hanya mengangguk dan beranjak meninggalkan ruangan Alvian. Aluna senyum senyum sendiri setelah keluar ruangan Alvian.
"Ternyata Alvian CEO AF group.Gue gak nyangka ternyata dia itu orang tajir,kalau tau dari dulu gak akan gue putusin dia. Tapi gue akan deketin dia lagi, Alvian gak akan bisa menolak pesona seorang Aluna". Ia mengibaskan rambutnya dengan percaya diri bicara seperti itu.
"Kamu harus hati hati Al. Dari gelagatnya dia berambisi terhadapmu."
"Kamu benar Ka, Aku gak akan kasih cela untuknya mendekat. Kamu terus awasi dia jangan sampai dia berbuat nekat dan menghancurkan kehidupan ku dengan Nafisah.