Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.
Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.
Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Mommy Evelin menghampiri Gedion dan menantunya, menyuruh mereka makan malam bersama dengan yang lain sedangkan dirinya masih ingin menemui putra kembarnya yang bagaikan kutub utara itu.
Mommy Evelin melangkahkan kakinya ke lantai atas dan mengetuk pintuk kamar Geralt, tidak ada sahutan dari dalam sana mommy Evelin mencoba memegang gagang pintu dan ternyata pintu tidak dikunci.
Mommy Evelin memasukki kamar itu dengan langkah pelan mencari keberadaan anaknya namun hanya suara guyuran shower yang terdengar "mungkin dia sedang mandi" ucapnya dalam hati menunggu disana duduk disofa dekat cendela yang mengarah pada kota Edinburgh.
Terdengar pintu kamar mandi terbuka dan disana ada Geralt yang haya memakai handuk yang terlilit dipinggang, memperlihatkan air yang turun dari atas kepalanya mengalir ke dadanya yang ditumbuhi banyak bulu mommy.
Evelin yang melihatnya tersenyum dan berkata dalam hati "anakku yang ini persis sekali dengan papinya apalagi sifatnya" Geralt yang sadar ada mommy nya menatap dengan dingin, namun dia dengan santai melangkah ke arah walk in closetnya mencari baju.
Mommy Evelin senantiasa menunggu Geralt masih dengan posisi yang sama duduk disofa, tak begitu lama Geralt sudah memakai pakaian baju kaos oblong berwarna hitam dengan celana chino nya yang berwarna abu tua.
menggosok rambut yang masih basah "Ge ayo kita makan malam bersama, mereka sudah menunggu" Geralt yang mendengar mommy Evelin berbicara hanya diam tida menanggapi.
"Geralt Dallas mommy sedang bicara padamu" ucap mommy Evelin sekali lagi dengan menyebut nama lengkap Geralt "apalagi yang kalian inginkan dariku??" Jawab Geralt dan mommy Evelin mengertyitkan dahi tanda tak mengerti.
"Apa maksudmu??" Jawab mommy Evelin dengan posisi bangkit dari duduk menghampiri anaknya yang sedang duduk diatas ranjang besarnya.
"Sedari kecil Gedion selalu bebas melakukan apapun dan aku?, aku dituntut untuk melakukan apapun yag kalian suka. Apa sekarang aku sudah dewasa juga tetap harus mematuhi apa yang kalian mau??" Pernyataan dan perkataan yang terucap dari mulut Geralt membuat mommy Evelin merasakan sakit dihatinya, dia baru menyadari ternyata selama ini anaknya yang satu ini merasa terbebani dengan semua keinginannya serta suaminya.
"Gedion bebas melakukan apapun yang seharusnya menjadi CEO diperusahaan papi adalah dia tetapi dia tidak mau dan aku yang ingin menjadi seorang dokter mengubur dalam - dalam impianku itu" ucap Geralt sekali lagi dengan tatapan yang masih dingin bahkan sedikit menggeletukkan giginya seperti menahan amarah.
"Ge bukan seperti itu, maksud kami baik Kami tidak ingin kau kesepian tanpa seorang istri" jawab mommy Evelin dengan mengelus kepala anaknya namun Geralt menghindar dan berjalan ke arah jendela besar kamarnya memadang langit kota Edinburgh.
"Bukankah dari dulu aku memang selalu kesepian dan sendirian?, Gedion yang bisa mengenal semua orang memiliki banyak teman dan juga selalu mommy dan papi bawa kemana - mana. Sedangka aku?? Aku hanya dirumah dengan omah dan opah" ucap Geralt sambil tersenyum miris.
Jika mengingat masa kecilnya dia sangat kesal sekali karena memang sedari kecil sifatnya yang cuek penyendiri dan dingin itu, membuat mommy dan papinya jarang mengajaknya pergi untuk bertemu dengan teman - teman kedua orang tuanya.
"Geralt maafkan mommy dan papi jika kau merasa seperti itu selama ini, tapi mommy mohon jangan kau dengarkan ucapan papimu ya" Geralt yang mendengar penuturan mommynya hanya terdiam dan masih memandang cendela besar di kamarnya.
"cukup mom aku akan pergi dari Edinburgh dan menetap di Kota B" ucap Geralt kemudian dan mengambil jaketnya, sebelum pergi meninggalkan kamarnya Geralt memberikan kunci brankas perusahaan yang ia pegang.
Mommy Evelin meneteskan air mata melihat punggung Geralt yang melangkah pergi dari kamar kecilnya dulu, Gedion yang melihat dan mendengar semuanya dari pintu kamar Geralt berusaha bersembunyi saat Geralt ingin keluar dari sana.
Setelah kepergian Geralt Gedion menghampiri mommy nya dan disana mommynya memeluk Gedion "ini semua salah momny Gedion, jika saja mommy tidak memaksa papi untuk menjodohkan Adelia dengan Geralt ini tidak akan terjadi hiks" Gedion hanya diam sambil menenangkan mommy nya yang menangis, di dalam hatinya dia merasakan rasa sakit yang selama ini Geralt rasakan.
"Jadi selama ini Geralt merasa sendirian dan kesepian walaupun dia punya saudara kembar yaitu aku" ucap Gedion di dalam hatinya, dia sudah mengerti kenapa sekarang Geralt selalu tak tersentuh bahkan dengan keluarganya sendiri.
"Mom lebih baik kita biarkan Geralt menikmati hidupnya mommy dan papi jangan meributkan soal pasangan hidup Geralt lagi" ucap Gedion sembari mengelus punggung mommy nya yang masih menangis.
"Iya mommy tidak akan memaksanya lagi untuk segera menikah, tapi bagaimana soal papi??" Ucap Mommy Evelin dan Gedion hanya menghela nafasnya karena sifat papi dan Geralt bak pinang dibela dua.
Geralt melajukan mobilnya menuju apartement miliknya yang beradabdi kota Edinburg, pada saat sampai disana terdapat Steven dan juga Reymon yang sedang mengobrol.
"Untuk apa kalian kemari?" Tanya Geralt dengan dingin dan berlalu pergi ke arah pantri dapur mengambil sebotol minuman keras, Reymon yang menyadari bahwa Geralt sedang tidak baik - baik saja kemudian bangkit dari duduknya.
Kemudian duduk dimeja makan Geralt sambil mengambil gelas, menuangkan whisky yang Geralt buka "ada apa??" tanya Reymon sedangkan Geralt hanya diam memandang gelas yang berisi whisky.
"Aku sudah mengatur jadwal untuk bertemu dengan Leonard" ucapan Reymon membuat Geralt menghentikan aktivitas minumnya, memandang Reymon menaikkan sebelah alisnya.
"lalu apa rencana selanjutnya?" Steven yang sedari tadi mengatur strategi apa yang akan mereka gunakan datang menghampiri mereka, memberikan skema apa yang akan mereka lakukan.
Steven memperlihatkan layar tabletnya kepada mereka berdua, Geralt melihat dengan teliti dan Reymon pun sama.
"Gedion yang akan bertemu nanti dengan Leonard dan biarkan dia membuat Leonard percaya dengan kita setelah dia percaya dengan kita, kita masukkan beberapa anak buah kita kesana untuk melihat gerak - gerik Leonard dan Jaguar. Mereka juga pasti memata - matai kelompok Jaguar" ucap Steven dan Gerakt mengangguk setuju.
karena Gedion cepat akrab dengan seseorang berbeda dengan dirinya "kita lawan kelompok Jaguar dengan peluruh orang lain" ucap Geralt dan Reymon memahami maksud dari kata Geralt, steven juga demikian.
Rumah Keluarga Dallas sudah sepi sekarang menyisakan Liana, Gedion dan kedua orang tua mereka. Mommy Evelin membuka pembicaraan dengan suaminya "pi Geralt memberikan mommy kunci ini" ucap mommy Evelin dan papi melihat kunci yang sedag mommy Evelin pegang itu.
"anak itu benar - benar" ucap papi twins sambil mengepalkan kedua tangannya menahan gemeletuk amarah.
"Pi sebaiknya kita biarkan Geralt menentukan hidupnya sendiri" ucap Mommy Evelin sambil memohon mengelus punggung tangan papi james "huuuu" helaan nafas terdengar dari papi James, Gedion sibuk dengan fikirannya sendiri sedangkan Liana sibuk dengan anaknya yang sedang menyusu itu.