NovelToon NovelToon
Aku Bukan Siapa-Siapa

Aku Bukan Siapa-Siapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Ketidaksengajaan serta pengorbanan dalam sebuah kecelakaan membuat Alena langsung meninggal dan malah mengantarkan nyawa gadis itu dengan bertransmigrasi ke dalam salah satu novel favoritnya. Alena hanya menjadi adik dari salah satu teman protagonis pria—figuran. Dia hanya seorang siswi sekolah biasa, tanpa keterlibatan novel, dan tanpa peran.

Tapi, plotnya hancur karena suatu alasan, hidupnya tidak semulus yang dia bayangkan. Dia membantu masalah semua tokoh, namun di tengah itu, hidupnya tidak aman, ada orang yang selalu ingin mencelakainya.

____

"Aku memang bukan siapa-siapa di sini, tapi bukan berarti aku akan membiarkan mereka menderita seperti alurnya."—Alena.

~•~
note:
- author 'I Am A Nobody' di wp dan di sini sama

- Tokoh utama cerita ini menye-menye, lebay, dan letoy. Jadi, ga disarankan dibaca oleh org yg suka karakter kuat dan ga disarankan untuk org dewasa 20+ membacanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersesat

Alena bergerak meninggalkan balkon rumah Audrey dengan langkah pelan. Dia berjalan menuju pintu keluar kamar sesekali menoleh ke arah tempat tidur yang terdapat seorang gadis yang tengah tertidur pulas.

Alena menyalakan lampu kamar terlebih dahulu agar tidak gelap ketika Audrey bangun. Setelah sampai di luar, Alena menutup pintu kamar pelan. Dia mengingat jalan ketika menuju ke sini, lalu mulai berjalan turun tangga sambil melihat-lihat rumah mewah Audrey

Sangat besar, namun sayangnya terlalu kosong. Hanya berisi para pembantu dan hanya tiga orang tuan rumah, di mana dua lainnya hanya hadir ketika malam hari. 

Sampai di bawah, Alena berpapasan dengan pembantu wanita paruh baya yang sempat Alena lihat ketika dia menyambut Audrey siang tadi.

Ketika pembantu paruh baya itu melihat teman nonanya, dia tersenyum sopan. "Non, temennya Non Audrey, ya?"

Alena mengangguk seraya tersenyum. "Iya, Bi. Aku mau pulang, soalnya Audrey lagi tidur. Aku gak tega ngebanguninnya, jadi aku mau pulang sendiri aja. Kasih tau kalo nanti Audreynya udah bangun ya, Bi."

Pembantu itu terlihat bingung. Sejak kapan nona Audrey tidur siang? Jangankan tidur siang, hampir setiap malam juga ia selalu insomnia.

"Tidur?" beonya dengan kening mengerut. 

"Iya? Kenapa?" Alena ikut bingung melihat reaksinya.

Pembantu itu memulihkan ekspresinya dan kembali tersenyum. "Ah, gak pa-pa. Tapi, Non beneran mau pulang sendiri? Ini udah mau gelap, lho."

Dia sedikit khawatir. Lebih tepatnya khawatir ketika Audrey bangun, temannya sudah tidak ada. Apalagi, temannya itu pulang sendiri.

Alena mengangguk yakin. "Kalo gitu, Alena pulang dulu ya, Bi," pamit Alena sembari mengambil tangan wanita paruh baya itu. Lalu menciumnya punggung tangannya membuat pembantu itu melongo.

Alena tidak melihat ekspresinya. Setelah berpamitan, dia langsung menuju keluar rumah sesekali menyapa ramah pembantu rumah megah itu. Walaupun sempat melihat mobil berjajar di garasi, tapi Alena tidak mau merepotkan sopir di rumah itu, karena mereka menawarkannya pulang tanpa seizin Audrey.

Alena berjalan sampai gerbang yang lumayan jauh. Setelah menyapa satpam yang menawarkan untuk mengantarnya pulang, dengan sopan dia menolak. Alena bingung, kenapa setiap berpapasan dengan pekerja di rumah ini selalu menawarkan pulang? Dan mereka ... sedikit memaksa? 

Padahal, bukan alasan lain mereka menawarkan Alena pulang. Mereka melihat anak majikannya yang dingin kepada siapapun, tiba-tiba mereka kedatangan tamu asing yang merupakan teman Audrey, itu pun terlihat sangat akrab dengan Audrey ya sendiri. Hampir menjadi gosip para pekerja, dan mereka menganggap Alena teman Audrey dan penting, jadi mereka berusaha membujuk Alena.

Tapi, Alena bersikeras tidak ingin merepotkan. Dia berniat menaiki taksi. Alena tidak tahu saja, semarah apa Audrey ketika bangun dari tidurnya, dan mendengar dia pulang sendiri tanpa ada yang mencegah dan mengantarnya oleh orang-orang di rumah itu.

***

Hari sudah gelap, ponsel mati, tidak ada taksi lewat. Apalagi, angkutan umum. Dan ... Alena lupa arah jalan ke rumahnya. 

Apakah ia harus mengikuti jalan dengan lurus? Ia benar-benar menyesal tidak menerima tawaran mereka. Sudah hampir 20 menit Alena berjalan pelan dari rumah Audrey. Ia kira, akan ada taksi yang lewat, ternyata tidak. 

Tadinya, Alena berniat untuk berjalan saja dan memberanikan diri, tapi ternyata sangat jauh dari dugaan. Apalagi, ia hanya berjalan santai yang membutuhkan waktu banyak.

Langit semakin gelap. Alena mengistirahatkan diri duduk sebentar di sebuah halte. Suasananya sangat sepi, membuat Adrenalinnya teruji dan berpacu cepat. Alena tidak hanya takut hantu, tapi takut orang jahat.

Badannya sangat gerah ingin segera membersihkan diri, namun udara sangat dingin karena angin malam. Alena menghela nafas lelah. Ia Memijat kakinya yang sakit karena berjalan lama.

Tidak lama, tiba-tiba ada lampu yang menyorot ke arahnya membuat Alena mengangkat tangan menghalangi penglihatan yang silau. Ternyata, itu adalah lampu sebuah motor besar yang berhenti di depannya ditumpangi seseorang yang mengenakan helm hitam dan jaket hitam biru. 

Jantung Alena berpacu cepat. Ekspresinya menegang dan bingung. Apa maksud orang ini?

"Alena?”

Suara dingin dengan sedikit ragu seorang lelaki terdengar di balik helmnya, suaranya familier. Alena menatapnya was-was. Siapa? Kenapa dia tahu namaku?

Dia membuka helm full face hitamnya, lalu terlihatlah wajah familier seseorang. Alena tidak bisa melihatnya dengan jelas, karena cahaya di sana remang-remang.

Setelah merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Dia menoleh ke arah Alena sembari turun dari motornya menghampiri. "Alena? Lo ngapain duduk diem disini malem-malem?"

Alena memicingkan mata untuk memfokuskan pandangan ke arah wajahnya. Setelah sadar siapa, ia lantas berdiri dengan kaget. Dia ....

"Andreas?"

1
Fitri Apriyani
bagus banget kk cuma ap nya kuma satu bab jadi aku lama nunguin nya mana dah ngak sabar lagi aku harap jangan gantung ya ceritanya harus sampai tamat oke kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!