Hidup kembali setelah mengalami kematian yang tragis, Xue Shan Shan memutuskan untuk membalas dendam pada orang-orang yang membuat hidupnya menderita.
Terutama, pada Pangeran Mahkota yang menjadi suaminya dan Xue Yuwen yang merupakan adik tiri sekaligus madunya.
Dia bersumpah akan menghancurkan mereka semua sampai ke tulang-tulang!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengadu Kemampuan Dengannya
Setelah musik berhenti, Xue Shan Shan berhenti bergerak dengan gerakan yang lembut dan anggun, tampak sangat indah seperti seekor merak. Wajahnya tidak memerah dan matanya tampak melengkung seperti bulan sabit, dia bahkan tidak terengah-engah meski sudah mengayunkan tubuhnya ke sana ke mari.
"Kaisar, apakah tarianku bagus?"
Suara yang manis menyadarkan semua orang, Kaisar pun langsung bertepuk tangan. "Bagus, bagus!"
"Kalau begitu, apa Yang Mulia akan memberiku penghargaan?" Xue Shan Shan bertanya dan menatap Kaisar dengan mata berbinar seperti gadis kecil yang mengharapkan hadiah dari ayahnya.
"Shan Shan, tidak boleh tidak sopan." Lee Wushang segera menegur dan menatap Kaisar dengan rasa bersalah. "Kaisar, maafkan Shan Shan, dia ...."
"Hahaha." Bukannya marah, Kaisar justru tertawa senang. "Wushang, aku tidak akan perhitungan dengan gadis ini. Aku malah ingin tahu apa yang dia inginkan."
Xue Shan Shan bergegas berkata, "Kaisar, jika Anda tidak mau kue osmanthus di atas meja, bolehkah diberikan kepadaku?"
Kaisar tertegun, Permaisuri Xuan dan Selir Agung Mei juga.
Sejenak, mereka sempat berpikir Xue Shan Shan sama saja seperti gadis lain yang mengharapkan penghargaan berharga setelah unjuk bakat.
Namun, siapa sangka ....
Kaisar mengambil sepiring kue dari atas mejanya, lalu menunjukkannya pada Xue Shan Shan. "Kau hanya ingin ini?"
Xue Shan Shan langsung mengangguk. "Kue di mejaku sudah habis kumakan, aku tidak enak hati memakan kue di meja bibi dan paman atau pun kakekku. Jadi, ...."
Saat berbicara, Xue Shan Shan memasang tampang menyedihkan hingga membuat siapa pun merasa kasihan padanya. "Makanan di jamuan istana terlalu enak, tetapi sangat sedikit dan aku belum kenyang."
Mendengar penuturan Xue Shan Shan, tidak sedikit orang yang tertawa. Bahkan, Permaisuri Xuan dan Selir Agung Mei juga tertawa, sedangkan Pangeran Li Xian hanya tersenyum miring.
Jika semua orang datang ke jamuan istana untuk membuat koneksi, maka itu tidak berlaku bagi Xue Shan Shan yang bernafsu makan besar.
Sifat dan sikap Xue Shan Shan yang polos mendapatkan kesan baik dari nyonya dan nona bangsawan yang ada di sana.
Bagaimanapun, setiap hari yang mereka hadapi di dalam rumah tangga masing-masing lebih banyak konspirasi.
"Hahaha." Kaisar kembali tertawa. "Kasim, sajikan kue untuk Nona Besar Xue. Sajikan yang banyak!"
Kemudian, Kaisar menatap Permaisuri Xuan dan Selir Agung Mei. Keduanya sudah tidak lagi memasang ekspresi cemberut hingga dia bisa bernafas lega seolah-olah ikatan yang mencengkram dadanya terlepas.
"Permaisuri, Selir, lihatlah gadis ini. Dia sangat rakus."
Kaisar ingin mengatakan gadis pilihan kalian sangat rakus, tetapi dia menahan diri karena tidak ingin mencari masalah dengan keduanya.
Permaisuri Xue hanya tersenyum, sementara Selir Agung Mei langsung berkata, "Biarkan dia makan sepuasnya."
Permaisuri juga menimpali, "Kalau tidak cukup, minta saja lagi."
Xue Shan Shan mengangguk dengan penuh semangat. "Kaisar, Permaisuri Xuan, Selir Agung, kalian sungguh baik. Orang yang memberiku makanan adalah orang baik."
Meski sebagian nyonya dan nona bangsawan menyukai sikap Xue Shan Shan, tetap saja ada yang tidak menyukainya dan menganggap gadis itu tidak beretika.
Terlepas dari bagaimana tanggapan semua orang, Xue Shan Shan tidak peduli.
Dia hanya butuh makan untuk memulihkan tenaganya yang terkuras banyak!
Bagaimanapun, dia menyelesaikan satu tarian tadi hanya dengan mengandalkan tekad. Sekarang, dia sangat lapar.
Tidak ingin membuang lebih banyak waktu, Xue Shan Shan langsung memberi hormat kepada orang-orang agung di hadapannya. Kemudian, dia berlari kembali ke tempat duduknya di sebelah Xue Yuwen
Tindakan Xue Shan Shan memang tidak sesuai tata krama, tetapi baik Kaisar, Permaisuri Xuan atau pun Selir Agung Mei tidak ada yang keberatan.
Mereka bahkan tertawa!
Melihat bagaimana reaksi ketiganya, orang lain pun tidak ada yang berani mengomentari Xue Shan Shan.
Dengan tidak sabar, Xue Shan Shan langsung menyantap kue yang dia dapatkan sebagai penghargaan.
Saat ini, Xue Shan Shan tahu semua orang sedang menatapnya, dia bahkan tahu dirinya sangat tidak sopan
Namun, dia tidak sempat berpikir begitu banyak.
Dia hampir mati kelaparan!
Setelah menghabiskan dua piring kue, Xue Shan Shan baru tersadar dan segera menatap Nyonya Diana. "Ibu, aku tidak mempermalukanmu."
Walaupun sedang makan, Xue Shan Shan dengan jelas mendengar pujian orang-orang mengenai dirinya. Bahkan, Kaisar juga tidak ketinggalan.
Tentu saja, pujian yang dia dapatkan lebih tinggi dan mulia daripadanya Xue Yuwen.
Jadi, tidak heran jika adiknya atau pun nona bangsawan lain menatapnya dengan penuh kebencian.
Xue Jingguo juga tidak menyangka keadaan akan berbalik sedemikan rupa hanya bisa berdehem dan memuji Xue Shan Shan, sebelum akhirnya bertanya, "Padahal, kamu bisa menari, tapi kenapa bilang tidak?"
Xue Shan Shan tertegun sejenak, lalu menatap Xue Jingguo dengan mata bulatnya. "Ayah, aku benar-benar tidak pernah belajar tarian bulu pelangi, aku hanya melihatnya sekilas tadi."
Xue Shan Shan tidak berbohong!
Xue Jingguo tertegun, dia pun berkata dengan mata bersinar. "Talenta seperti ini harus dibina dengan baik."
Perkataan itu tentu saja ditujukan pada Nyonya Diana yang menanggapi dengan tak acuh.
"Kakak, kenapa harus berbohong? Kau bisa saja mengatakan tidak belajar, tapi siapa yang tahu ini bukan pertama kalinya kamu melihat tarian bulu pelangi?" Xue Yuwen yang diselimuti iri dengki mana mungkin mempercayai kata-kata Xue Shan Shan.
Atas dasar apa Xue Shan Shan bisa menerima begitu banyak kehormatan di perjamuan istana ini?
"Sebelumnya, aku latihan tarian bulu pelangi di rumah, kamu tidak mungkin tidak pernah melihatnya, kan?"
Kata-kata Xue Yuwen membawa pikiran semua orang untuk mempercayainya, terlebih mereka adik-kakak dan tinggal serumah.
"Adik, bagaimana aku bisa mengintipmu berlatih sementara aku baru saja bangun dari koma setelah pulang dari pengasingan karena dihukum ayah? Aku juga menginap di rumah kakekku selama beberapa hari terakhir, kau tidak mungkin melupakannya, kan?"
Xue Shan Shan mengabaikan reaksi semua orang saat tahu dirinya diasingkan dan koma, dia juga tidak berniat menjelaskan lebih detail alasan dirinya menerima hukuman tersebut hingga membuat mereka semua penasaran.
Bagaimanapun, itu memang tujuannya.
Dia ingin membuat semua orang meragukan Xue Jingguo!
Xue Yuwen menggertakkan giginya, dia tidak mungkin terus mendesak sang kakak untuk mengakui kebohongannya.
Pada akhirnya, dia hanya bisa memuji dengan menyembunyikan maksud lain. "Kakak, kamu sangat luar biasa. Ini pertama kalinya aku menemui orang bertalenta sepertimu."
Tentu saja, kata-katanya itu berhasil memprovokasi nona bangsawan lain yang merasa mereka lebih berbakat.
"Meski bakat belajar hanya dengan sekali lihat itu nyata, aku tidak percaya kau bisa melakukannya." Guo Yangyang menimpali dengan sinis, bahkan tatapannya menyiratkan cemoohan. "Untuk membuktikan kau tidak berbohong, bagaimana jika kau mencoba sekali lagi?"
Xue Shan Shan menatap Guo Yangyang dengan alis terangkat sebelah. "Kenapa aku harus membuktikan diriku padamu?"
"Yangyang, kamu tidak boleh begitu pada kakakku." Xue Yuwen menegur sekutunya dengan tatapan tak senang, dia bahkan membela sang kakak. "Aku percaya pada bakat kakakku."
"Kenapa? Apa kamu takut kalau bakat menipu kakakmu terungkap di hadapan semua orang? Jangan mentang-mentang kalian bersaudara, kau mau melindunginya!"
Melihat Xue Yuwen dan Guo Yangyang berdebat tentang dirinya, Xue Shan Shan diam-diam tersenyum miring.
Di permukaan, Xue Yuwen dan Guo Yangyang terlihat sedang bertengkar. Padahal, keduanya kompak ingin menjerumuskan Xue Shan Shan ke dalam jurang kehancuran.
"Yangyang —"
"Apa kau ingin adikku menarikan tarian lain agar aku bisa mengikutinya?" Xue Shan Shan memotong kata-kata sampah yang ingin Xue Yuwen katakan.
Mendengar itu, Xue Yuwen tertegun. Dia benar-benar tidak menduga Xue Shan Shan akan berbalik menjebaknya karena bagaimanapun, dia tidak begitu menguasai tarian lain.
"Tidak." Guo Yangyang menggelengkan kepalanya sembari menerbitkan senyum miring di wajahnya. "Kalian bersaudara, siapa yang tahu kalian akan bersekongkol menipu semua orang."
Meski tidak senang dengan kata-kata Guo Yangyang, Xue Yuwen hanya bisa menghela nafas lega. Setidaknya, dia tidak perlu menunjukkan kebodohannya di depan umum.
Guo Yangyang menatap Kaisar, Permaisuri Xuan dan Selir Agung Mei dengan penuh hormat. "Yang Mulia, hamba memberanikan diri mengadu kemampuan dengan Xue Shan Shan."
"Oh?" Selir Agung Mei mengangkat sebelah alisnya seolah-olah sedang menatap orang yang tidak tahu diri.
Berani sekali dia mengadu kemampuan dengan menantu perempuannya!
Selir Agung Mei ingin melihat sebesar apa kemampuan yang dimiliki oleh cucu luar Sekretariat Agung sekaligus keponakannya itu.
"Bagaimana caramu mengadu kemampuan dengannya?"
balas dendam pada putra mahkota dan adik tiri
kenyataan : dia yg di bales dendam adik tiri.
sinopsis sih kaya yg bener aja.. kejam, tanpa tedeng aling2.. eh isinya kek cewe2 ikan terbang
mana kebanyakan yg disakitin dia2 juga blm lagi dibuat kasian2
laen kali thor gausah pake narasi kaya gt kalo isinya sebaliknya