NovelToon NovelToon
Belenggu

Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Dia terjerat dalam sebatas ingatan dimana sebuah rantai membelenggunya, perlakuan manis yang perlahan menjeratnya semakin dalam dan menyiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback (3)

Valeri meringkuk dengan sekujur tubuh yang merasa kesakitan. Malam pengantin yang Mario katakan benar-benar terjadi, dan pria itu memaksanya dan merenggut kesuciannya tanpa belas kasih. Meski pernikahan mereka memang tercatat atas namanya. Namun janji yang Mario ucapkan adalah untuk Jasmine.

Yang membuat Valeri merasa sakit bukan main, Mario bahkan menggumamkan nama Jasmine saat dia tengah bersenggama. Belum lagi Mario memperlakukannya seolah memperlakukan jalang. Yang saat sudah selesai langsung dia tinggalkan.

Valeri merasa hidupnya sudah tak berarti, dimana kebahagiaan dan kebebasannya telah Mario renggut. Dan kali ini yang tersisa hanya rasa benci yang sangat menyiksa hingga rasanya Valeri ingin mati.

Valeri menggerakkan tubuhnya untuk pergi ke kamar mandi. Tiba disana Valeri mengguyur tubuhnya dengan air dan menangis memeluk lututnya. Dengan kasar Valeri menggosok seluruh tubuhnya seolah dia benar-benar sudah ternoda.

....

Brak!

Pintu terbuka dengan kasar membuat Valeri bangun dari tidurnya.

Melihat Mario berjalan ke arahnya Valeri mundur dan mengkerut di sudut ranjang. Pria itu melepas dasinya dengan kasar lalu melemparnya sembarang arah dengan mata yang terus tertuju padanya.

"Kau mau apa?" tanya Valeri saat Mario menaikan kakinya dan menghampirinya.

"Tentu saja aku mau tubuhmu." Valeri menggeleng lalu memeluk selimut yang menutupi tubuhnya.

"Tidak! Jangan mendekat." Namun Mario hanya menyeringai.

Dalam sekali sentakan Mario menyingkirkan selimut di tubuh Valeri, menyisakan tubuh itu terbalut piyama putih di depannya.

Valeri akan pergi, namun Mario menarik kakinya lalu mengungkungnya.

Valeri memalingkan wajah saat Mario hendak mendaratkan bibirnya.

Mario mendengus lalu menarik rambut Valerie dan mencengkramnya hingga dia tak bisa menggerakkan kepalanya saking kuatnya cengkraman Mario.

"Lepaskan aku, Bajingan!" desis Valeri.

Mario tak peduli dan justru melanjutkan niatnya untuk mencium bibir Valeri dengan kasar.

Valeri meronta dan berusaha melepaskan diri, Valeri mengigit bibir Mario dengan keras hingga mengeluarkan darah barulah pria itu menarik diri.

"Shit," umpat Mario saat merasakan sakit di bibirnya yang di gigit Valeri.

"Rasakan!" desis Valeri, namun tak lama Valeri kembali meringis saat merasakan cengkraman di rambutnya. Bahkan Valeri merasa tarikan Mario lebih kuat dari sebelumnya. "Lepaskan aku, sialan!"

"Beraninya kau melawanku!" Mario dengan mudah membalik tubuh Valeri hingga membelakanginya. Sebelah tangannya masih mencengkram rambut Valeri dan sebelah lagi dia gunakan untuk menahan tangan Valeri yang terus berontak.

"Kau menguji kesabaranku, huh?" Valeri merasakan tubuhnya di tekan hingga tenggelam di kasur saat ini cengkraman di rambutnya terlepas, namun tangan itu menarik kasar piyama yang menutupi bagian bawah tubuhnya dan menyingkirkan sisa penghalang hingga dia merasakan benda tumpul melesak memaksa masuk kedalam intinya.

Valeri menjerit saat Mario terus menerobos masuk tak peduli Valeri yang kesakitan.

Meski tak sesakit saat pertama Mario memaksanya, namun Valeri tak bisa menahannya saat tubuhnya yang masih kering dimasuki secara paksa.

Jeritan Valeri tertahan sebab tubuhnya yang di tekan tenggelam dalam kasur empuk di bawahnya.

Mario menggerakkan tubuhnya dengan kasar tak peduli gadis di bawahnya menangis dan menjerit.

Meski ini sesuatu yang dia paksa demi menyiksa Valeri, namun Mario tetap memejamkan mata menikmati setiap kali dirinya tenggelam dalam diri Valeri, hingga ledakkan itu datang dan dia menumpahkan seluruh kenikmatannya di dalam tubuh Valeri.

Valeri masih menangis saat mendengar pintu tertutup menandakan Mario pergi. Valeri yakin saat melakukannya Mario bahkan tak melepas pakaiannya, hingga pria itu dengan cepat pergi setelah kegiatannya selesai.

Valeri mengepalkan tangannya, rasa marah dan benci begitu nampak di matanya.

Segala umpatan dan sumpah serapah dia ucapkan demi menuntaskan rasa benci yang tertanam. Namun itu tetap tak bisa mengobati hati Valeri.

"Tak bisa terus begini, aku harus lari." Valeri mengusap kasar air matanya.

Ya, pasti ada jalan keluar dari sana.

Valeri menatap jendela kecil lalu menggerakkan kakinya untuk mendekat.

Mario mengurungnya di sebuah kamar yang tidak terlalu besar, namun kamar ini di lengkapi kamar mandi hingga Valeri tak bisa beralasan keluar. Untuk makan saja Valeri akan mendapatkannya sesuai jadwal dan di antar pengawal.

Ini lebih baik dari gudang gelap saat pertama Valeri di kurung. Namun siksaan dari Mario terasa lebih menyakitkan di banding di biarkan kelaparan.

Tangan Valeri menyentuh tralis yang menutupi jendela lalu mencoba membukanya dengan menariknya sekuat tenaga. Namun percuma tangannya tak cukup kuat untuk membukanya, belum lagi tralis ini dilengkapi baut untuk menguncinya.

Valeri menangis dengan merosotkan tubuhnya, merasa dirinya tak berdaya.

"Ya Tuhan." Kenapa ini bisa terjadi padanya? Kenapa dia harus menerima siksaan yang tak seharusnya.

Valeri terus menangis hingga dia mendengar suara pintu terbuka. Tanpa menoleh Valeri membiarkan pengawal masuk lalu meletakkan makanan di atas meja, hingga pintu kembali tertutup barulah Valeri bangkit dan berjalan ke arah makanan tersebut.

Tangannya tergerak ingin melempar makanan tersebut. Namun dia menyadari jika dia tak makan, dia tak punya kekuatan untuk lari. Entah bagaimana caranya, namun Valeri berharap dia akan menemukan cara untuk lari dari sana.

Valeri duduk dan mulai makan. Dia makan dengan lahap dan terburu-buru memaksakan makanan masuk kedalam tubuhnya hingga dia hampir muntah, barulah dia meneguk air untuk mengalirkan makanan ke dalam perutnya.

Valeri menghela nafasnya, lalu kembali akan makan. Namun gerakannya terhenti saat sebuah ide pelintas di pikirannya.

Valeri menatap ujung garpu di tangannya, lalu melihat tralis di jendela, bibirnya tersenyum lalu membawa garpu di tangannya untuk mencoba membuka tralis yang terkunci baut dengan memasukan ujung garpu dan memutarnya.

"Ayolah." Valeri terus memutar garpu berharap baut berputar dan terlepas. Namun hingga tangannya lelah dan berkeringat dia tak juga melihat pergerakan baut tersebut.

"Akh, sialan!" Valeri melempar garpu di tangannya saat merasa semuanya sia- sia. Matanya kembali menangis sebab merasa ini hanya hal bodoh yang dia lakukan.

"Aku harus apa? Ayah, Ibu. Inikah takdir yang kalian tinggalkan untukku?" Valeri meremas rambutnya frustasi.

Dia terus menangis hingga lelah dan tertidur.

....

Seperti hari sebelumnya Mario datang dan pergi setelah menyalurkan hasratnya. Begitu setiap saat. Meski tak setiap hari namun dalam satu minggu Mario akan datang setidaknya tiga, atau empat kali.

Valeri benar-benar merasa seperti pelacur sekaligus tawanan pria itu. Terkurung dan tersiksa. Valeri berjalan kembali ke arah jendela dengan menggenggam apa saja yang bisa dia gunakan untuk berusaha membuka tralis tersebut, namun baut itu tetap tak terbuka.

Setiap hari Valeri akan melakukannya berusaha membuka tralis dengan apa saja. Hingga saat dia hampir menyerah dia melihat baut berputar.

Valeri tersenyum lalu terus memutar ujung pisau buah untuk memutar baut dan satu persatu baut pun terlepas.

"Berhasil." Valeri bersorak senang saat dia berhasil menarik tralis dan membuka jendela.

Valeri menaikan kakinya untuk keluar dari jendela yang kecil, dan ternyata muat untuk mengeluarkan tubuhnya meski tangannya harus terluka karena tergores kusen jendela. Namun baru saja dia berhasil keluar seseorang masuk dan berteriak.

"Dia kabur!"

....

Aku kira Flashbacknya bisa selesai satu bab lagi, rupanya belum😅 sabar ya🙏

1
Erna Wati
semoga nanti Mario akan mencintai valery.bahkan lebih dr yg Valery rasakan..Mario akan bucin akut kn Thor?🤣🤣
Dinda Putri
mario mulai goyah... bikin mario bucin akut Thor🤭
mbu ne
penasaran.. dibagian yg Mario menyesal setelahnya....(eh...ada bagian itu nanti ngga Thor?)..🤭
Agus Tina
Aku lebih suka Valerie dan Mario tidak bersatu ... tetlalu biasa cetitanya klu mrk dibiarkan bersatu dan bahagia selamanya ...
Lia Haeliah
nanti omongan valeri jadi kenyataan mario hidup dalam kesendirian kesedihan meratapi Valerie yang ga mau kembali dan terlanjur benci sama Mario
Dinda Putri
bikin Mario cinta mati sama valerry thor biar kapok tuh Mario greget banget 😤😤😤
Saadah Rangkuti
lanjut thor...
mbu ne
deg2an bacanya
Dinda Putri
semangat up thor
Erna Wati
malang sekali sabib Valery
Debu Nakal
nice
rini apriyanti
bagus banget banget ceritanya,alurnya gak monoton dan gak banyak tokoh, recommended
Saadah Rangkuti
akankah valery bisa lari dari Mario?
Saadah Rangkuti
oh ternyata....😭😭😭
Saadah Rangkuti
dan jangan sampai kau menyesal Mario!! 😶😶
Saadah Rangkuti
semoga berhasil valeri
Myra Myra
pergi jauh dari Mario...kasihan vio
Naila Saputri
bagus cerita
Vay
💜💜
mbu ne
Mario, jangan sampai terlambat menyadari perasaan kamu yg sebenarnya ke Valeri ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!