Walaupun Danver menjadi pengganti kembarannya menjadi suami Faye, tapi dia sangat menikmati pernikahannya dengan Faye.
Lalu bagaimana dengan Faye kalau dia tau laki-laki yang menjadi suaminya saat ini adalah kembaran dari laki-laki yang dia inginkan menjadi suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 : Hinaan Tuan Hillario
"Cih... enak saja mengatai diskotik ku tempat prostitusi! Selain tempat hiburan, diskotik ku itu juga tempat menyambung hidup orang-orang yang lamaran kerjanya di tolak oleh perusahaan besar seperti perusahaan keluarga mu! Kalau soal apa yang di lakukan pengunjung di dalam diskotik ku, yah itu bukan urusan ku! Yang pasti diskotik ku tidak pernah menjajakkan wanita penghibur untuk pengunjung! Wanita-wanita itu sendiri lah yang berjualan di diskotik ku!" dumel Danver sambil menyetir mobil.
Saat ini Danver sedang dalam perjalanan menuju apartemennya.
"Lagi pula sok perjaka sekali dia! Seperti tidak pernah meniduri wanita saja! Walaupun aku banyak di kelilingi wanita, tapi tidak ada satu pun wanita yang aku setubuhi!" lanjut Danver masih mendumel.
"Dia pikir karena dia Tuan Muda Cyrus lalu aku harus takut padanya? Daddy ku saja aku lawan apalagi dia!" decih Danver.
Lalu tiba-tiba saja Danver teringat akan ancaman Tuan Adam padanya saat dirinya dalam perjalanan menuju Next Cafe.
Flashback On
Baru satu kilometer mobil Danver pergi dari Cyrus Gold Hotel, tiba-tiba sebuah mobil Alphard putih menghadang mobilnya dan Danver tahu siapa pemilik mobil tersebut, ya siapa lagi kalau bukan Daddy-nya sendiri.
"Huuuf... Pasti Daddy mau memaki ku lagi!" keluh Danver.
Tak lama keluarlah, Darwin, supir pribadi Tuan Adam dari Alphard putih itu lalu berjalan menghampiri mobil Danver.
Tok... Tok...
Darwin mengetuk kaca mobil Danver.
Danver pun menurunkan kaca mobilnya.
"Ada apa?" tanya Danver dengan wajah datar.
"Tuan, Tuan Besar ingin bicara dengan Anda." jawab Darwin.
"Lalu?" tanya Danver lagi.
"Anda diminta untuk datang ke rumah." jawab Darwin.
"Katakan pada Tuan Besar mu itu, aku sibuk! Dan satu lagi, bukan kah Tuan Besar mu itu yang ingin bicara dengan ku, harusnya Tuan Besar mu itu lah yang datang padaku bukan aku yang mendatanginya!" ucap Danver.
"Tapi Tuan-" belum selesai Darwin bicara, Danver langsung memotong kata-kata Darwin.
"Sudah, katakan saja pada Tuan Besar mu itu." potong Danver.
"Baik Tuan." jawab Darwin pasrah.
Darwin pun berlari kecil menuju mobil Tuan Adam.
Tuan Adam yang sudah menunggu Darwin langsung menurunkan kaca mobilnya.
"Maaf Tuan, Tuan Danver bilang dia sibuk dan Tuan Danver juga mengatakan kalau Tuan Besar lah yang harus mendatangi Tuan Danver." ucap Darwin menyampaikan apa yang di katakan Danver tadi.
"Anak kurang ajar itu!" geram Tuan Adam lalu membuka pintu mobil dengan penuh emosi.
Namun, baru saja Tuan Adam hendak menurunkan kakinya, Nyonya Cyntia langsung menahan Tuan Adam.
"Adam, tenang lah, kita pulang saja sekarang, kita tunggu Danzel saja." ucap Nyonya Cyntia.
"Minggir kau! Aku harus memberi pelajaran pada anak kurang ajar itu!" balas Tuan Adam sambil menepis tangan Nyonya Cyntia lalu cepat-cepat keluar dari mobil dan berjalan mendekati mobil Danver yang belum beranjak dari belakang mobilnya.
Nyonya Cyntia hanya bisa menghela nafasnya kasar sambil melihat Tuan Adam dari dalam mobil, dia berharap suaminya tidak berbuat kasar lagi pada Danver.
Sedangkan dari dalam mobil, Danver bisa melihat sorot mata penuh amarah yang di pancarkan Daddy-nya saat berjalan menuju mobilnya.
Tok... Tok...
Tuan Adam menggedor kaca mobil Danver.
Danver menurunkan kaca mobilnya.
"Keluar kau!" perintah Tuan Adam.
Danver menghela nafasnya kasar lalu keluar dari dalam mobil menuruti perintah Tuan Adam.
"Ada apa-"
Bugh...
Belum juga Danver selesai bicara Tuan Adam langsung melayangkan bogem mentah ke pipi Danver.
Danver terhuyung sedikit karena serangan dadakan itu.
"Selain anak kurang ajar dan tak berguna, ternyata kau juga anak yang tidak tahu diri! Berani-beraninya kau menggantikan Danzel di pertemuan tadi! Apa kau tidak puas mencoreng nama keluarga Hillario dengan mendirikan diskotik mu itu, hah! Kalau kau bodoh, setidaknya jangan mencoreng nama keluarga Hillario apalagi membuat keluarga Hillario dalam masalah besar!" maki Tuan Adam.
Danver diam saja sambil memegangi pipinya yang sakit akibat bogem mentah Tuan Adam tapi sorot matanya memancarkan amarah yang sangat tinggi.
°°°
Bersambung...