Saat istri lain mendengar suaminya akan menikah lagi, akan marah. Tetapi berbeda dengan Karina, dengan senang hati, ia menikahkan suaminya dengan wanita lain.
Terdengar mustahil, tapi ini terjadi didalam kehidupan seorang wanita yang bernama Karina.
"Katakan, siapa wanita yang akan kamu nikahi, mas. Aku akan menikahkan kalian."
Dengan tersenyum lebar, Karina menerima keputusan suaminya yang akan menikah lagi.
Sebenarnya, apa yang membuat Karina memutuskan itu? Ayok baca!
Instagram: Coretanluka65
FB: Pena Tulip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membawa Alana
Alana terbangun dari tidurnya, tetapi dia dikagetkan dengan keberadaan Ethan, yang sedang duduk menatap tajam kearahnya.
"Ethan, bagaimana bisa, k-kau a-ada disini.." Ucap Alana gugup.
"Ini apartemen milikku," jawab Ethan.
Alana tidak menyangka, kalo apartemen yang dia sewa, ternyata milik Ethan.
"Kenapa kau kabur?" tanya Ethan.
"Siapa yang kabur?" ujar Alana.
"Kamu pikir, saya tidak tahu dengan maksud kepergianmu kesini," kata Ethan.
"Aku cuman ingin menikmati suasana baru saja," ucap Alana.
"Bohong, jelas-jelas kamu ingin menghindari saya," kata Ethan.
"Memangnya kalo iya, kenapa?" tanya Alana.
"Ternyata benar, kamu menghindari saya," ucap Ethan.
"Keluar dari sini," usir Alana.
"Tidak akan," tolak Ethan.
"Baik, aku yang akan keluar dari sini," ujar Alana.
Alana kembali membawa sebuah kopernya, untung saja dia belum membereskan bajunya.
"Benar-benar menyebalkan," gerutu Alana.
Ethan berlari mengejar Alana, meskipun Alana cuek dengannya, tetapi Ethan tidak menyerah begitu saja.
"Lepaskan aku, Ethan!" pinta Alana.
"Mau kemana?" tanya Ethan.
"Bukan urusanmu!" jawab Alana ketus.
"Ini menjadi urusan saya, karena menyangkut keselamatan dirimu," ujar Ethan.
"Tanpa dirimu juga, aku akan selamat!" jelas Alana.
"Kenapa kamu mau menghindari saya? Apa kesalahan saya?" tanya Ethan penasaran.
"Kesalahmu, adalah mendekatiku, mengusik ketenangan aku!" jawab Alana.
"Kapan saya mengganggu ketenanganmu?" tanya Ethan.
"Setiap hari, kamu selalu mengganggu ketenangan aku!" bentak Alana.
"Karena saya mencintai kamu, saya peduli denganmu," kata Ethan, akhirnya perkataan itu lolos dari mulut Ethan.
"Tapi aku tidak bisa membalas cinta kamu, Ethan!" jawab Alana.
"Kenapa? Apa yang membuatmu tidak bisa membalas perasaan saya?" tanya Ethan.
"Karena kita berbeda!" tegas Alana.
"Apa yang membuat kita beda? Kita sama," ujar Ethan.
"Kamu tidak tahu, apa yang sudah aku alami," ucap Alana.
"Makanya katakan, agar saya tahu, apa yang selama ini kamu alami," kata Ethan.
"Aku tidak mempunyai waktu, untuk membicarakan itu semua. Satu hal yang harus kamu tahu, kalo aku tidak akan membalas perasaanmu," jawab Alana.
Alana meninggalkan Ethan, karena Alana tidak mau terlalu membahas tentang masalalunya.
"Aku tidak pernah memikirkan untuk menikah, ataupun menjadi seorang ibu, aku cuman menginginkan ketenangan," gumam Alana.
Alana akan berniat untuk pulang kembali kerumahnya..
"Alana, tunggu," teriak Ethan.
"Ethan, stop mengejarku!" bentak Alana.
"Mau atau tidak, kamu harus menikah dengan saya," kata Ethan.
"Kamu pikir, menikah semudah itu, tidak!" jawab Alana,
"Dan aku tidak kepikiran akan menikah, bahkan mempunyai hubungan dengan laki-laki saja tidak kepikiran."
"Kamu membuat saya emosi," geram Ethan.
Lalu Ethan memberikan kode kepada anak buahnya, agar membekap Alana, dan membawa Alana jauh ketempat yang Ethan inginkan.
"Saya akan membawa Alana, kalian urus saja rumahnya," titah Ethan.
"Baik tuan," jawabnya.
Ethan langsung bergegas meninggalkan tempat itu, dengan membawa Alana yang pingsan, karena efek obat.
"Maafkan saya, melakukan cara ini. Tapi ini jalan satu-satunya supaya kamu bisa menurut dengan saya," ucap Ethan, menatap Alana.
Ethan membawa Alana jauh dari ibu kota, karena Ethan ingin mempunyai waktu berdua dengan Alana.
Setelah menempuh, tiga jam lamanya. Akhirnya Ethan berhenti disebuah bangunan megah, mewah. Tetapi ditempat terpencil.
Bangunan itu dijaga ketata, oleh ratusan pengawal berbadan besar, bahkan semua orang akan takut kala melihatnya..
Ethan membawa Alana kedalam mansion itu, disambut hangat oleh semua orang..
"Jaga wilayah ini, pastikan kalo kekasihku aman disini," perintah Ethan.
"Baik tuan, kami akan menjaga keamanan dengan sangat baik."
Ethan membawa Alana kedalam kamar yang paling mewah.
"Cepatlah bangun," ucap Ethan, mengelus kepala Alana.
Sepeninggalan Ethan, ternyata Alana sudah bangun sejak tadi, tetapi Alana berpura-pura masih pingsan.
Alana bangun dari tidurnya, dia melihat sekeliling tempat itu.
"Wah, suasananya enak, ada pantai, dan juga pemandangannya sangat indah."
"Kalo tinggal disini, enak kali, ya," ucap Alana.
"Ceklek."
"Nona sudah bangun?" ujar sang maid kaget.
"Ah, iya.." jawab Alana gugup.
"Saya kesini bertugas untuk membereskan semua baju-baju nona," kata sang maid.
"Terima kasih," ucap Alana tersenyum.
Sang maid tidak banyak bicara dengan Alana, karena dia takut salah bicara.
"Maaf, apa saya boleh bertanya?" ucap Alana, memberanikan bicara.
"Nona mau bertanya apa?" kata sang maid.
"Saya baru pertama kali kesini, apa disini tempat orang jahat? Apa saya akan mati disini?" ucap Alana nyerocos.
"Pikiranmu terlalu jauh," ujar Ethan, yang masuk kedalam kamar Alana.
"Saya permisi dulu, tuan, nona," ucap sang maid, ia langsung meninggalkan kamar Alana.
"Ethan, kau membawa aku kemana?" tanya Alana.
"Ke tempat ini, kemana lagi?" ujar Ethan.
"Maksudku, ini tempat apa?" kata Alana.
"Tempat membunuh seseorang," jawab Ethan.
"Ethan, kau..." ucap Alana, menggelengkan kepala.
Ethan hanya tersenyum simpul.
"Suka dengan tempatnya?" tanya Ethan.
"Tidak, aku mau pulang," jawab Alana.
"Kau tidak pandai berbohong, sayang."
"Katakan saja kalo kamu, sangat menyukai tempat ini," ucap Ethan.
"Kenapa kamu membawaku kesini?" tanya Alana.
"Kita akan menikah disini!" jawab Ethan.
"Aku tidak mau menikah," tegas Alana.
"Tapi saya yang ingin menikahimu, Alana!" kekeh Ethan.
"Aku berhak menolak, karena ini menyangkut hidupku!" jawab Alana.
"Suka atau tidak, kamu akan menikah dengan saya!" kekeh Ethan.
"Dan aku menolak!" jawab Alana, dengan nada suara kesal.
"Berikan saya alasan, kenapa kamu tidak mau menikah?" kata Ethan.
"Karena aku tidak mau menikah! Aku mau hidup sendiri!" bentak Alana.
"Itu bukan alasan, tapi pembelaan," ujar Ethan.
"Yang jelas, aku tidak mau menikah!" kekeh Alana.
"Berikan saya alasan yang jelas, supaya saya bisa memikirkannya lagi," ucap Ethan.
Alana hanya terdiam, dia tidak mungkin memberitahukan kepada Ethan, kalo dirinya seorang janda tanpa anak.
"Tidak bisa menjawab kan, berarti kamu harus siap-siap, hari ini juga akan menikah dengan saya!" tegas Ethan.
Lalu Ethan membalikan badannya, dia akan meninggalkan Alana dikamar itu, tetapi saat dia akan keluar dari pintu, tiba-tiba Alana mengatakan sesuatu.
"Aku sudah pernah menikah, aku seorang janda. Dan kamu tidak pantas bersanding denganku, banyak wanita diluaran saya yang cocok denganmu," ucap Alana, sembari menutup matanya.
Ethan kembali menatap Alana.
"Lalu, masalahnya apa?" tanya Ethan, menatap Alana dengan sangat intens.
"Kalo kamu menikahi seorang janda, bagaimana dengan keluargamu, mereka tidak akan terima," ucap Alana.
"Kita yang akan menikah, bukan keluarga saya. Jadi kenapa harus memikirkan tentang orang lain?" ujar Ethan.
"Ethan, kau tidak syok dengan kebenaran yang barusan aku katakan?" tanya Alana.
"Tentang kamu seorang janda tanpa anak?" ucap Ethan.
Alana mengangguk pelan.
"Saya tipe orang yang sangat berhati-hati, entah dengan dunia bisnis, lingkungan, pertemanan, ataupun musuh. Jadi sebelum saya memutuskan akan menikah denganmu, saya sudah mencari tahu kehidupan masalalu kamu," jawab Ethan.
Jawaban Ethan, benar-benar membuat Alana syok.
***
Maaff yaa Jessica 😂🙏🙏🙏