Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Setelah menerima makanan lantas Hendra mengajak Wiwin untuk makan bersama Hendra, kini mereka sedang duduk dikursi panjang berdua, Hendra menaruh makanannya dilantai.
" Bersih apa kotor ini lantai, kalau kita makan dilantai gimana, habis disini tidak ada meja yang ada kursinya ?" Tanya Hendra.
" Bersih lah kan tadi sudah aku Pel lantainya !" Jawab Wiwin.
Lantas Hendra membuka bungkusan makanan itu satu persatu yang isinya terdiri dari nasi tiga bungkus dan goreng ayam juga tumis kentang juga balado telur juga ditambah dengan perkedel dan sambal.
Setelah itu Wiwin dan Hendra memakan makanan itu hinga habis semua, karena makanannya terasa enak.
" Mana airnya Hen ?" Tanya Wiwin yang keselek makanan.
" Apa air minum yang aku pesan tadi pagi dibotol besar air putih memang sudah habis Win ?" Tanya Hendra.
" Oh iya aku lupa, kan kapnya juga sudah ada, nanti sebentar aku ambil dulu air nya !" lantas Wiwin mengambil botol besar yang berisikan air putih bersama dengan kap gelasnya.
Lantas Wiwin mengisi dua gelas dengan air putih, yang satu gelas diberikan kepada Hendra dan yang satu gelasnya telah diminumnya sampai habis.
Setelah itu Wiwin membereskan sampah bekas makanan dan membuangnya kesebuah tong sampah yang berada diluar kamar itu.
Hendra mencuci mulut dan tangannya pake sabun cair yang sudah tersedia dikamar penginapan itu.
Setelah itu Hendra menyuruh Wiwin untuk segera bersiap - siap untuk pergi mencari sebuah kontrakan rumah untuk Wiwin tingal.
Wiwin mendengar ajakan Hendra merasa terharu karena Wiwin kini telah memiliki seorang teman yang sangat pengertian.
" Jangan bengong begitu ayo cepat kita pegi ?!" Kata Hendra dan Wiwin yang sedang bengong menatap wajah Hendra, kini tangan Wiwin langsung ditarik oleh Hendra.
Hendra dan Wiwin keluar dari penginapan untuk mencari Sebuah kosan atau rumah sewaan, setelah sekian berjalan dan mencari kosan ditengah kota itu tapi mereka tidak menemukan sebuah tanda - tanda ada sebuah kosan ditengah kota itu, sehinga Hendra bertanya kepada tukang ojek motor.
" Bang tau kosan gak atau rumah yang dapat disewa ?" Tanya Indra ketukang ojek motor.
" Ada banyak tapi kosan disini itu pada mahal - mahal de mending disana aja de walau tempatnya sedikit kumu tapi ada rumah - rumah bagus disana, dan juga murah lagi harga sewanya !" Kata tukang ojeg motor.
" Jangan yang daerahnya kumu dong bang ada yang lebih bersih daerahnya gak ?" Tanya Hendra.
" Sudah Sudah mending itu saja bang yang harga sewanya murah tapi rumahnya bersih dan bagus, biarin ditempat yang agak kumu juga bang !" Kata Wiwin.
" Ya sudah ayo kita berangkat kesana ?!" Kata Si abang ojek.
Yang lansung Si abang ojek itu membawa Hendra dan Wiwin menyetop sebuah angkot berwarna merah dan mereka bertiga menaiki angkot tersebut, yang tak begitu lama Si abang sudah menyetopkan angot itu.
" Sudah bang berhenti didepan ?!" Kata Si abang.
Setelah itu mereka memasuki sebuah gang yang ta lama terlihat disana banyak rumah - rumah terbuat dari bambu triplek dan dan asbes.
Setelah melewati beberapa rumah padat penduduk itu lantas terlihat sebuah rumah berwarna krem dan berpintu kayu yang dicat pake warna coklat muda.
Setelah itu Si abang menanyakan yang punya rumah dimana kepada orang yang sedang menyapu disana, kebetulan orang yang sedang menyapu itu adalah si pemilik Rumah.
Setelah itu mereka menanyakan harga sewa rumah itu, yang lantas tampa ditawar lagi oleh Hendra sejumlah uang itu dibayarkan kepada si pemilik rumah dan Hendra pun memberikan sejumlah uang kepada tukang ojek itu.
" Terimakasih ya bang sudah mengantar kami ?!" Kata Hendra sambil memberikan sejumlah uang itu.
" Ya sama - sama de !" Jawa Si abang sambil menerima sejumlah uang pemberian dari Hendra lantas si abang berpamitan.
Setelah itu Wiwin menerima sebuah kunci rumah yang baru diberikan oleh si pemilik rumah yang baru datang setelah mengambil kunci rumah itu terlebih dahulu.
Kini Wiwin yang sudah memiliki sebuah kunci rumah memasukan kunci rumah sambil berkata Bismilah rohman rohim.
Dan lantas Wiwin mebuka pintu rumah itu, yang ternyata rumahnya sangat bersih memiliki ruang tamu ruang tengah dan dapur juga kamar mandi dan ditambah ada dua ruangan kamar tidur, walau tidak terkalu besar ukurannya tapi menurut Wiwin sangat cukup ruangannya.
Setelah itu Wiwin masuk kesebuah kamar ternyata Rumah itu sudah komplit dengan barang - barang perabotan termasuk dua temat tidur dan lemari pakaiannya, ditambah kursi tengah dan kursi depan sebagai ruangan tamu ditambah ruangan dapur yang sudah ada piring gelas dan juga kompor dan peralatan dapur yang lainnya.
" Pantesan saja mahal harga sewanya karena perabotannya juga sudah komplit !" Gumam Wiwin.
Padahal menurut Hendra dan tukang ojek itu harga sewa rumah itu sangat cukup murah harganya.
Lantas Wiwin menaruh seluruh bajunya kedalam lemari pakean, setelah itu lantas Wiwin memasang sebuah seprai keatas tempat tidur yang rupanya seluruh ruangan nampak sudah bersih dari debu - debu udara.
Setelah itu Wiwin pergi kedapur untuk memasak air putih.
" Untuk apa memasak air Win, beli saja air galon yuk sama beras juga telur mie instan atau susu, kopi teh kueh sabun odol dan sampo gitu, buat setok kamu ?!" Kata Hendra.
" Iya apa duitnya ada Hen ?" Tanya Wiwin.
" Jangan kawatirkan masalah uangnya Win tenang saja !" Kata Hendra.
Setelah itu Wiwin pun mematikan kompornya lantas pergi bersama Hendra, untuk membeli semua kebutuhan untuk Wiwin.
Hendra dan Wiwin masuk kesupermarket dan mengambil dorongan untuk tempat barang belanjaan.
Setelah itu Hendra, menyuruh Wiwin untuk memilih beberapa barang yang dibutuhkan oleh Wiwin.
setelah selesai memilih beberapa barang lantas Hendra, membayar belanjaannya, setelah membayar, Hendra membawa semua kantung belanjaannya dan barang yang merasa berat untuk dibawa seperti gelas dan galon Hendra memangil tukang ojek untuk membawa galon dan beras.
Setelah itu Wiwin dan Hendra, pulang berjalan kaki karena supermarketnya disebrang jalan gang menuju rumah sewaan Wiwin.
Setelah itu Wiwin menyimpan barang - barang belanjaannya sesuai dengan tempat - tempatnya.
" Terimakasih ya Hen atas bantuan semua ini. Terus engga tau aku harus mebayarnya bagai mana ?!" Kata Wiwin.
" Sudah jangan terlalu dipikirkan aku iklas ko untuk membantu kamu !" Kata Hendra.
setelah itu Hendra berpamitan hendak pulang.
" Aku pulang dulu ya Win, dan ini ada sejumlah uang terima yah kalau - kalau kamu nanti membutuhkannya ?!" Kata Hendra. dan uang itu ditaruh diatas meja tengah rumah.
" Terimakasih Hen !!" Kata Wiwin.
" Iya !!" Jawab Hendra sambil pergi berjalan kaki karena motornya masih beada diparkir didepan penginapan, setelah mengambil motornya langsung Hendra pergi untuk pulang kerumahnya.
B e r s a m b u n g