Dea Aradea austin gadis berparas cantik tapi kehidupan nya, setelah kedua orang tua nya meninggal berbalik 180°. Dea gadis manja harus bekerja di rumah nya sendiri, hanya untuk bisa makan dan bersekolah. harta peninggalan ayah dan ibu nya melimpah tapi di urus oleh adik ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na4vR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part. 35 Sesakit itu
Dea terdiam dan merenung di kamar nya, entah apa yang terjadi dengan hati nya. Pintu kamar di ketuk dari luar membuyarkan lamunan nya, dia menoleh dan nampak wajah daniel.
"hai sudah bangun? Daniel mendekati dea lalu memberikan segelas jus apel kepada dea. "minumlah aku yakin kamu haus dan lapar?
Dea meraih gelas tersebut dan meminum nya sampai tandas, daniel mengambil kembali gelas yang ada di genggaman dea mengganti nya dengan sepiring pasta. Awal nya dea hanya melihat isi piring tersebut namun perut nya minta di isi, dengan cepat dia menghabiskan pasta itu.
"mau istirahat lagi? Apa mau duduk di balkon? Tawar daniel
"ngga aku mau di sini saja..aku mau lanjut baca novel!! Ucap dea pelan.
"baiklah.."daniel mengalah.."mau cemilan? Biar maid ambilkan, hanya di jawab dengan gelengan kepala saja.
Dengan sabar daniel kembali duduk di samping dea, saat ini kedua nya di atas ranjang. Dea lebih memilih membaca novel sedangkan daniel melanjutkan pekerjaan nya.
"mau kemana? melihat dea hendak turun dari ranjang
"aku mau ke kamar mandi sekalian mau ganti baju.. Aku mulai mengantuk.."sahut dea dan daniel pun melepaskan tangan nya membiarkan gadis itu masuk ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi dea membasuh wajah nya berkali kali bahkan dia terus mengatakan bodoh pada diri nya sendiri. "aku ngga boleh jatuh cinta, dia milik orang lain..aku pasti bisa melupakan nya!! Dea mengafirmasi diri nya sendiri.
"sudah selesai..sini tidur, aku akan menemani sampai kamu pulas.."daniel menepuk bantal yang tadi di tempati dea.
"apa kamu ngga sibuk? aku ngga sakit kok? Sahut dea yang mulai berbaring di samping daniel
"ngga ada kerjaan dan aku hanya ingin di sini!! Apa kamu terganggu? Tanya daniel menatap wajah dea begitu pun dea menatap mata daniel lebih dalam. Entah siapa yang memulai duluan, mereka kembali berciuman dan kali ini lebih menuntut. bahkan baju tidur yang di kenakan dea sudah ada di lantai, begitu pun tshirt yang daniel kenakan sudah terlempar jauh.
"ah daniel..oh.."dea terus saja mendesah karena daniel sedang bermain di kedua bukit kembar dea. Bahkan sudah turun ke bawah di situlah dea merasakan hal yang luar biasa. Dia sampai meremas rambut daniel bahkan napas nya semakin memburu.
"fuck..daniel!! Ah..oh.."desahan dea membuat daniel meminta lebih bahkan mata nya sudah berkabut, ini buat kedua nya adalah pertama.
"ini akan sedikit sakit tapi akan membuat mu mencapai ke nikmatan sayang.."bisik daniel
"oh lakukan lah..aku ah.."dea kembali mendesah karena daniel memainkan bukit kembar nya kembali.
Hingga hampir pagi kedua nya melakukan hubungan suami istri dan sampai dea mengatakan.."aku lelah dan perih sekali..biarkan aku istirahat daniel.."mata nya terpejam tapi bibir nya masih mengoceh.
Daniel memandang gadis di pelukan nya dan mengucap terima kasih karena dea sudah memberikan kegadisan nya untuk daniel.
Siang hari dea baru sadar dan bangun dari tidur nya, wajah nya bersemu merah mengingat kejadian semalam. Menyesal tidak karena dia pun entah mengapa memberikan semua nya tanpa rasa ragu. Jika pun dia hamil, anak itu akan dia besarkan sendiri karena dia tahu daniel tidak mencintai nya.
"apa yang kau pikirkan..hmmm? Suara bariton itu membuat dea menutup wajah nya dengan selimut. daniel terkekeh geli lalu mengangkat tubuh dea ala bridal style masuk ke dalam kamar mandi dan meletakan tubuh dea di dalam bathup.
Air hangat meredakan sedikit rasa sakit di tubuh dea, dia pun mendapat pijitan lembut dari daniel. Ketika hendak membilas tubuh nya di bawah shower, dea kaget karena sudah ada daniel di sana tanpa memakai sehelai benang pun.
"ayo sini.."dea pun dengan malu malu menghampiri nya lalu satu jam mereka menghabiskan waktu di dalam kamar mandi. Seolah daniel tidak pernah akan puas menyentuh seluruh tubuh dea.
Selesai makan siang berdua di dalam kamar, daniel pamit keruang kerja nya untuk meeting virtual. Dea memilih untuk istirahat kembali karena badan nya benar benar letih.
Mata nya belum mau terpejam dia menatap langit langit kamar nya, setetes air mata menetes di wajah cantik nya. "aku harus segera mengakhiri sebelum hati ini semakin dalam..ah semoga paman ray segera memberi kabar baik untuk ku."gumam dea tidak lama dia pun tertidur juga.
Sore hari lea sudah kembali dari latihan, dia mencari keberadaan dea. Namun ketua pelayan memberitahukan jika dea sedang istirahat dan sebaik nya jangan di ganggu, awal nya lea ingin membantah tapi karena ada tuan muda daniel di rumah jadi lea memilih kembali ke kamar nya.
Malam nya barulah dea turun untuk makan malam, hanya lea agak aneh melihat cara jalan dea. "ara apa kaki mu sakit? Biar aku lihat? Tanya lea
dea hanya menggeleng saja.."tidak kaki ku baik baik saja..ayo kita lanjut makan nanti keburu dingin loh!! Dea sebisa mungkin mengalihkan pertanyaan lea, namun dia juga mencari keberadaan daniel.
"maaf nona..tuan muda masih ada tamu di ruang kerja nya jadi tidak bisa ikut makan malam.."lapor ketua pelayan.
"oh oke..nanti pak niko siapkan makan malam dan antar keruang kerja daniel ya? Pastikan dia makan dengan benar.."pinta dea dan ketua pelayan langsung meminta koki untuk memasak.
"apa ada kabar dari bi lisa? tanya lea
"belum dan semoga secepat nya ada kabar baik.."lirih dea, seusai makan lea langsung memilih masuk kamar karena jika ada daniel dia lebih memilih menghindari.
Dea menapaki tangga satu persatu, perasaan nya kacau saat ini. Air mata terus menetes di pipi nya saat ini, gimana tidak? tadi nya dia ingin menyapa daniel tapi apa yang di lihat nya. Daniel sedang bersama seorang gadis model yang dea lihat di televisi, hancurlah hati dea saat ini. Sesak sekali dada nya, sehabis menikmati malam panjang yang sangat menggairahkan dan saling mengungkap kan rasa dalam waktu beberapa jam langsung di hempaskan begitu saja.
"ya Tuhan kenapa sesakit ini.."dea terus memukul dada nya karena terasa sakit sekali. Lalu dia mengunci pintu kamar serta jendela sehingga tidak ada celah untuk daniel masuk.
beberapa kali daniel mau pun ketua pelayan mengetuk pintu kamar namun dea tidak ada tergerak sedikit pun untuk membuka nya.
"rara sayang..apa kamu sudah tidur? Tolong buka pintu nya.."teriak daniel frustasi
dea nangis di balik pintu dia duduk di lantai dengan memeluk kaki nya.