4 Tes pek dengan harga berbeda, jenis berbeda, dan kualitas berbeda pula berjajar rapi diatas meja dengan tanda yang menunjukkan hasil yang sama.
Joana shock sampai tidak bisa berkata apa apa. Dirinya positif hamil sementara Joana sendiri baru saja putus dari pacarnya.
Sebagai remaja yang bahkan belum tamat sekolah, Joana tidak tau harus bagaimana. Di tambah lagi dengan status nya sebagai publik figur. Apa kata publik nanti jika tau bahwa Joana hamil di luar nikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Ayra Anuradha adalah nama bayi cantik Joana yang di beri nama oleh Daniel dan Thomas. Mereka berdua memang sangat kompak jika sudah menyangkut bayi cantik menggemaskan itu.
“Ba... Baa... Pinter banget ini anak papah..” Daniel menciumi gemas pipi bayi itu. Daniel benar benar sudah menganggap Ayra sebagai putrinya sendiri. Daniel juga selalu menyempatkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pelajar dan pengusaha untuk bermain dengan Ayra yang memang sudah mulai bisa menanggapi ucapan orang orang di dekatnya.
“Aooo.. Aaa...” Celoteh bayi cantik itu sambil mencubiti kedua pipi Daniel.
Daniel tersenyum karena hal itu. Meski Ayra bukan darah dagingnya, namun Daniel merasa ikatan batinnya dengan bayi itu sangat kuat. Ayra bahkan akan rewel dan susah tidur jika Daniel terlalu sibuk dan tidak mengajaknya bermain.
“Aa.. Papah.. Coba bilang papah..”
“Pap pap pap.. Oooo..” Sahut Ayra.
Daniel tertawa senang. Cowok itu merasa menemukan mainan baru. Ayra benar benar membuat Daniel memiliki dunia baru. Ayra juga bisa menjadi pengobat lelah Daniel setelah seharian beraktivitas di luar.
“Papah.. Ayo bilang papah..”
“Pap ooo khaaaa !!”
Ayra terus berceloteh menanggapi ucapan Daniel. Bayi itu selalu bisa menanggapi bahkan menirukan setiap apa yang Daniel katakan. Padahal usianya baru menginjak 4 bulan.
“Ya Tuhan.. Papah benar benar seneng banget punya kamu de...” Daniel meraih tangan kecil Ayra yang bermain di pipinya kemudian menciumnya gemas.
“Jadi anak yang pintar ya sayang... Temenin mamah sama papah..” Kaya Daniel.
Joana yang melihat interaksi antara Daniel dan Ayra tersenyum bahagia. Sekarang Joana sudah tidak lagi mengingat apapun tentang Dante. Joana sadar Daniel lah yang benar benar tulus mencintainya. Tidak hanya mencintai kelebihan nya, namun Daniel juga mencintai semua kekurangan nya.
Joana kemudian mendekat pada Daniel dan Ayra yang sedang bermain sambil bercanda di sofa panjang yang ada di ruang tengah. Daniel baru pulang dari rumah makan miliknya sebenarnya. Cowok itu menyempatkan mampir setiap hari untuk main bersama Ayra dan baru akan pulang ke rumah setelah Ayra tidur. Bisa di katakan Daniel hampir tidak pernah berinteraksi dengan mamahnya karena kesibukan nya 2 bulan terakhir ini.
“Minum dulu Dan...” Ujar Joana meletakan segelas orange jus juga camilan yang dia bawa. Joana juga membuat sendiri minuman segar itu untuk Daniel.
“Ah ya.. Makasih ya...” Senyum Daniel.
Daniel meraih segelas orange jus buatan Joana dan meminumnya hingga menyisakan setengah saja. Tenggorokan nya yang semula kering langsung basah dan terasa segar begitu orange jus buatan Joana mengalir disana.
Joana menatap Daniel yang selalu ada untuknya. Cowok itu bahkan tidak pernah mengeluhkan tentang kesulitan yang di buat oleh Amara padanya. Bahkan Joana juga tidak pernah tau tentang hal itu. Joana baru tau beberapa hari ini karena tidak sengaja melihat berita online tentang perusahaan milik Daniel yang di ambil alih oleh mamahnya. Untungnya Daniel adalah cowok mandiri bermental baja yang meski biasa hidup mewah namun tidak tumbang begitu saja saat kesulitan menghampiri. Benar benar cowok idaman semua cewek.
“Capek banget ya?” Tanya Joana kemudian.
Daniel terdiam beberapa detik sebelum akhirnya tertawa menanggapi nya.
“Biasa aja sih sebenarnya. Semuanya kan memang ada konsekuensi nya. Yang namanya orang kerja ya capek. Tapi yang kalau kita happy dengan itu ya nggak ada alasan buat mengeluh capek. Bukannya begitu?”
Joana tersenyum kemudian mengangguk mengiyakan apa yang Daniel katakan. Joana sendiri juga merasakan nya. Menjadi publik figur adalah pekerjaan yang sangat melelahkan namun karena Joana merasa happy dengan pekerjaan tersebut Joana menjadi tidak punya alasan untuk mengeluh capek.
“Udah mau gelap. Kayanya lebih baik kamu mandi dulu deh. Ayra biar sama aku. Dia juga belum nyusu dan sepertinya sudah mengantuk juga.” Ujar Joana.
Daniel mengangguk. Sebenarnya Daniel masih ingin bersama putrinya itu. Namun Daniel juga tidak mau egois. Apa lagi Ayra masih bayi dan memerlukan banyak waktu untuk istirahat.
“Oke kalau begitu.”
Sebelum berlalu, Daniel mencium gemas kedua pipi chuby Ayra. Cowok itu benar benar menjalani peran sebagai sosok ayah yang baik untuk Ayra.
Joana yang merasakan sendiri bagaimana baik dan tulunya seorang Daniel juga tidak bisa mengungkapkan dengan kata apapun. Yang Joana tekadkan hanya dirinya harus bisa membalas kebaikan Daniel. Mungkin hanya dengan cara berusaha membuka hati untuk cowok itu.
“Kita bobo ya sayang.. Biarin papah istirahat juga.” Kata Joana pada Ayra yang malah tertawa menanggapi nya.
Joana mengajak Ayra ke lantai dua ke kamarnya untuk istirahat karena Joana juga harus menemani Daniel makan malam. Apa lagi malam ini Thomas akan pulang sedikit terlambat karena sedang menghadiri suatu acara dari rekan bisnisnya.
Setelah Ayra tidur pulas, Joana pun kembali turun ke bawah untuk makan malam. Namun Joana tidak meninggalkan Ayra sendiri begitu saja. Joana meminta tolong pada si mbok untuk menemani Ayra tidur di kamarnya.
“Tadi Lea datang ke warung loh..”
Joana yang sedang mengambilkan nasi untuk Daniel langsung berhenti dari gerakannya. Namun itu hanya beberapa detik sebagai respon keterkejutan Joana.
“Untuk apa?” Tanya Joana sambil menyerahkan sepiring nasi beserta lauk pauknya pada Daniel.
“Makasih..” Senyum Daniel menerimanya.
“Aku nggak tau pasti maksudnya datang apa. Tapi yang pasti ada tujuan tertentu.” Jawab Daniel.
“Dengar dengar dia juga mulai eksis di dunia hiburan ya? Udah ada beberapa judul film yang dia bintangi kan?”
Joana mengedikkan bahu tidak perduli. Joana benar benar tidak ingin tau apapun lagi tentang mantan sahabat nya itu.
“Maksud aku kasih tau kamu tentang kedatangan Lea itu supaya nanti kalau ada kabar yang nggak enak di TV kamu nggak salah paham. Takutnya kamu marah dan mikir aku ini macem macem.” Kata Daniel lagi.
Joana yang sempat BT langsung tersenyum mendengarnya. Daniel benar benar sangat manis. Bahkan dia khawatir menyinggung perasaannya. Daniel sangat menghargai perasaan Joana.
“Apaan sih? Ya nggak lah. Aku tau kok gimana kejamnya orang orang yang nggak bertanggung jawab dalam menyebarkan berita. Mereka itu nggak akan perduli apapun yang penting ada yang masuk.” Ujar Joana santai. Joana sudah kenyang dengan hujatan. Joana juga sudah paham dan tau bagaimana dirinya harus bersikap jika ada berita yang belum tentu benar adanya.
“Syukur deh kalau kamu punya pemikiran seperti itu. Aku jadi lega. Paling nggak kamu percaya sama aku.” Senyum Daniel merasa tenang.
Keduanya saling menatap juga saling melempar senyum. Meski kedekatan mereka di tentang keras oleh Amara namun itu tidak membuat keduanya berpikir untuk menyerah. Terlebih Daniel yang sudah tau bagaimana tabiat asli sang mamah.
TBC
anaknya Uda cinta dan sayang bukan nya terima Joana