Ye Chen, sang "Kaisar Pedang Langit", pernah berdiri di puncak dunia kultivasi. Pedangnya ditakuti oleh Iblis dan Dewa di Sembilan Langit. Namun, di saat ia mencoba menembus ranah terakhir menuju keabadian, ia dikhianati dan dibunuh oleh saudara angkat serta kekasihnya sendiri demi merebut Kitab Pedang Samsara.
Namun, takdir belum berakhir baginya.
Ye Chen tersentak bangun dan mendapati dirinya kembali ke masa lalu. Ia kembali ke tubuhnya saat masih berusia 16 tahun—masa di mana ia dikenal sebagai murid sampah yang tidak berguna di Sekte Pedang Patah.
Sekte Pedang Patah hanyalah sekte kelas tiga yang sedang di ambang kehancuran. Pusaka mereka hilang, teknik mereka tidak lengkap, dan murid-muridnya sering menjadi bulan-bulanan sekte lain.
Tapi kali ini, ada yang berbeda. Di dalam tubuh pemuda 16 tahun itu, bersemayam jiwa seorang Kaisar yang telah hidup ribuan tahun.
Dengan ingatan tentang teknik kultivasi tingkat Dewa yang hilang, lokasi harta karun yang belum ditemukan...........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rikistory33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lelang Paviliun Seribu Harta dan Batu Hitam Misterius
Ibukota Kekaisaran adalah hutan beton yang dipenuhi oleh serigala berbulu domba. Jika kamu tidak punya kekuatan, kamu butuh uang. Jika kamu tidak punya keduanya, kamu hanyalah seperti budak.
Ye Chen menyadari kantong penyimpanannya "hanya" berisi sekitar 50.000 Batu Roh (hasil rampasan dari Sekte Harimau Hitam). Jumlah ini sangat besar di wilayah desa, tapi di Ibukota, ini hanya cukup untuk membeli beberapa pil tingkat menengah.
"Aku butuh modal besar untuk persiapan masuk Tanah Kuno," gumam Ye Chen.
Dia mengenakan jubah hitam panjang yang menutupi seluruh tubuhnya dan topi bambu dengan kain penutup wajah, Dia mengubah suaranya menjadi serak dan berat menggunakan sedikit teknik manipulasi pita suara.
Tujuannya yaitu Paviliun Seribu Harta, Rumah lelang terbesar di Kekaisaran.
***
Ruang Penilaian Barang.
Seorang penilai tua berkacamata tebal, Grandmaster Gu, menatap Ye Chen dengan bosan.
"Keluarkan barangmu. Jika itu hanya senjata Tingkat Kuning atau tanaman obat biasa, pergilah ke pasar loak di pinggir jalan. Kami hanya menerima barang Tingkat Tinggi."
Ye Chen tidak bicara. Dia mengeluarkan sebuah botol giok kecil dari balik jubahnya dan meletakkannya di meja.
"Cek ini."
Grandmaster Gu mendengus, membuka tutup botol itu dengan malas.
Namun, begitu sumbat botol terbuka...
Wuuussh!
Aroma obat yang sangat harum dan murni langsung memenuhi ruangan. Aroma itu begitu kuat hingga Grandmaster Gu merasa lelah di tubuhnya menghilang seketika hanya dengan menghirupnya.
Tangan tua Grandmaster Gu gemetar. Dia menuangkan isi botol itu ke nampan beludru.
Tiga butir pil berwarna biru jernih menggelinding keluar. Di permukaan pil itu, terdapat tiga garis awan yang samar.
"I-ini..." Mata Grandmaster Gu hampir copot. "Pil Pembentukan Pondasi... Kualitas Sempurna (Perfect Grade)?! Dan ada Pola Awan-nya?!"
Di dunia ini, pil dibagi menjadi kualitas Rendah, Menengah, Tinggi, dan Sempurna. Kualitas Sempurna dianggap hanya mitos karena racun apinya sudah 0%.
"Dibuat oleh guruku yang sedang bertapa," Ye Chen berbohong dengan lancar. "Apakah Paviliun ini layak menjualnya?"
"Layak! Tentu saja layak!" Sikap Grandmaster Gu berubah 180 derajat. Dia membungkuk hormat. "Tuan Misterius, pil ini akan menjadi Grand Finale lelang malam ini! Nilainya tak terhingga! Para ahli yang terjebak di Puncak Kondensasi Qi akan rela menjual nyawa demi satu butir ini!"
Grandmaster Gu segera memberikan Kartu VIP Emas kepada Ye Chen.
"Silakan menuju Ruang Privat Nomor 3 di lantai dua. Kami akan melayani Anda seperti Raja."
Aula Lelang Utama.
Suasana sangat ramai. Ribuan kultivator duduk di kursi reguler. Sementara di lantai dua, terdapat kotak-kotak ruangan kaca satu arah untuk tamu VIP.
Ye Chen duduk santai di sofa empuk Ruang VIP 3, menyesap teh roh sambil melihat ke bawah.
Di Ruang VIP 1, duduk Wang Teng. Dia masih terlihat kesal akibat kejadian di gerbang kota, tapi matanya berbinar menatap panggung. Di Ruang VIP 2, duduk seorang pria muda berwajah dingin dengan pedang di punggungnya. Ye Chen mengenalinya dari ingatan masa lalu, Li Jian, jenius pedang dari Sekte Pedang Langit (Sekte Bintang 5).
"Lelang dimulai!"
Seorang wanita cantik dengan gaun merah memikat naik ke panggung. Dia adalah Nona Ya Fei, juru lelang terkenal yang bisa membuat pria menghabiskan harta warisan mereka hanya dengan satu kedipan mata.
Barang demi barang terjual. Senjata, baju zirah, teknik sihir.
"Barang selanjutnya!" seru Ya Fei. Dua pria kekar membawa sebuah nampan berisi bongkahan batu hitam seukuran kepala manusia. Batu itu tampak kusam, jelek, dan berpori-pori.
"Ini adalah Batu Meteorit Hitam. Ditemukan jatuh dari langit minggu lalu. Sangat keras, api biasa tidak bisa melelehkannya. Namun... sayangnya tidak bisa dialiri Qi."
Penonton kecewa. "Benda keras yang tidak bisa dialiri Qi? Itu cuma batu ganjalan pintu!" "Sampah! Lanjut ke barang berikutnya!"
Namun, di Ruang VIP 3, pedang patah di pinggang Ye Chen bergetar hebat.
Dzing!
"Oh?" Ye Chen mengangkat alis. "Kau menginginkannya?"
Pedang Iblis Langit adalah senjata yang "memakan" segalanya untuk memperbaiki diri. Jika dia bereaksi, berarti batu itu bukan sampah. Itu kemungkinan besar adalah Logam Bintang Kekacauan (Chaos Star Metal) yang permukaannya tertutup kerak meteor biasa.
"Harga buka: 1.000 Batu Roh," kata Ya Fei dengan senyum canggung, tahu barang ini susah laku.
Hening. Tidak ada yang menawar.
"1.000," suara serak Ye Chen terdengar dari Ruang 3.
Wang Teng di Ruang 1 melirik ke arah Ruang 3. Dia sedang kesal dan butuh pelampiasan.
"1.500!" seru Wang Teng, hanya iseng untuk mengganggu.
Ye Chen tersenyum tipis di balik topengnya. Ingin bermain, Tuan Muda Wang?
"2.000," tawar Ye Chen santai.
"3.000!" balas Wang Teng agresif. "Siapapun yang ada di Ruang 3, jangan harap bisa mendapatkan barang murah jika aku ada di sini!"
Ye Chen terdiam sejenak, berpura-pura ragu. Lalu menawar lagi. "5.000."
"10.000!" teriak Wang Teng bangga. "Hahaha! Apa kau miskin? Pulanglah!"
Semua orang memandang Wang Teng seperti orang idiot. Membayar 10.000 untuk batu sampah? Dasar orang kaya bodoh.
Ye Chen tidak menawar lagi.
"10.000 sekali... dua kali... Terjual kepada Tuan Muda Wang!"
Wang Teng tertawa puas. Dia menang. Meski dia sadar dia baru saja membeli sampah mahal, kepuasan mengalahkan orang lain adalah segalanya baginya.
Beberapa item kemudian. Sebuah Pedang Es Tingkat Menengah muncul. Wang Teng sangat menginginkannya untuk persiapan Tanah Kuno.
"50.000!" tawar Wang Teng.
"60.000," potong Ye Chen dari Ruang 3.
Wang Teng marah. "Kau lagi?! 70.000!"
"80.000," suara Ye Chen tetap datar.
"100.000!" Wang Teng berdiri, wajahnya merah. Itu batas uang jajannya bulan ini.
"Silakan," kata Ye Chen tiba-tiba berhenti.
Wang Teng ternganga. Dia menang lagi, tapi... dompetnya sekarang kosong. Dia menghabiskan 110.000 Batu Roh untuk batu sampah dan pedang es yang harganya seharusnya cuma 40.000.
"Sialan! Dia menjebakku!" Wang Teng baru sadar.
Barang selanjutnya yaitu Sebuah potongan logam kecil berkarat.
"Potongan logam tak dikenal. Harga buka 500."
Ye Chen menawar. "500."
Wang Teng trauma. Dia takut dijebak lagi. Pasti sampah lagi. Aku tidak akan tertipu tiga kali! Wang Teng diam.
"Terjual ke Ruang 3!"
Ye Chen tersenyum lebar. Batu Meteorit Hitam tadi memang sampah (itu hanya pancingan). Barang yang sebenarnya diinginkan Ye Chen adalah logam kecil berkarat ini.
Ini adalah Pecahan Ujung Pedang Iblis Langit yang hilang!
Ye Chen mendapatkan bagian tubuh pedangnya dengan harga kacang goreng karena Wang Teng terlalu takut untuk menawar.
Grand Finale.
Lampu dipadamkan, hanya satu sorot cahaya ke meja lelang.
"Dan sekarang... harta karun utama malam ini."
Ya Fei membuka kain penutup. Tiga butir pil biru bersinar di sana.
"Tiga butir Pil Pembentukan Pondasi Kualitas Sempurna. Dijamin menembus ranah Pembentukan Pondasi tanpa kegagalan, dan meningkatkan kualitas pondasi ke tingkat teratas!"
BOOM!
Seluruh aula meledak.
"Kualitas Sempurna?! Mustahil!" "Aku harus memilikinya! Aku sudah terjebak di Kondensasi Qi selama 20 tahun!"
Harga buka: 50.000 Batu Roh.
"100.000!" "200.000!" "300.000!"
Harga meroket gila-gilaan.
Wang Teng di Ruang 1 menangis darah. Uangnya habis! Dia harus menelepon ayahnya, Kepala Keluarga Wang.
"Ayah! Cepat kirim uang! Ada harta karun!" teriaknya lewat batu transmisi suara.
Akhirnya, persaingan tersisa antara Keluarga Wang (Ayah Wang Teng datang) dan Li Jian dari Sekte Pedang Langit.
"500.000 Batu Roh!" teriak Ayah Wang Teng. "Demi masa depan putraku!"
Li Jian menggeleng. "Terlalu mahal. Aku mundur."
"Terjual kepada Keluarga Wang seharga 500.000 Batu Roh!"
Ayah Wang Teng tertawa bangga, membayar dengan tumpukan uang yang menyakitkan hati. Wang Teng memeluk botol pil itu seperti memeluk nyawanya.
"Dengan ini, aku akan menjadi tak terkalahkan di Tanah Kuno!" sumpah Wang Teng.
Di Ruang VIP 3, Ye Chen menerima kantong berisi 450.000 Batu Roh (setelah potongan pajak).
Dia menatap ke arah Ruang VIP 1 sambil tersenyum misterius.
"Selamat, Wang Teng. Kau baru saja memberiku modal untuk menghancurkanmu."
Dan satu hal yang tidak diketahui Wang Teng, Ye Chen memang membuat pil itu "Sempurna", tapi dia menambahkan satu bahan rahasia kecil... Bubuk Pelacak.
Siapapun yang memakan pil itu, posisinya akan terdeteksi oleh Ye Chen dalam radius 100 kilometer.
Ye Chen berdiri. Dia memiliki uang, dia memiliki pecahan pedangnya, dan dia memiliki target yang sudah ditandai.
"Tanah Kuno Tianwu... Aku siap."