'"Amarta Adelia Abraham adalah seorang gadis tangguh yang sangat pintar dan kaya raya.
demi mencari cinta sejatinya ,ia rela menyamar menjadi seorang gadis bodoh dan miskin.
"saat di hari pernikahan nya ,iya di tinggalkan
sang kekasih hati.
kekasih yang dikira mau menerimanya apa adanya ternyata sama saja dengan pria lain yang selama ini ia temui ,yang hanya mementingkan harta dan uang .
apakah Amarta akan terpuruk?
oh tentu saja tidak!
Bagaimana kisah selengkapnya ?
yuk kita baca kisahnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrianadevasmitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Tuan Alex tersenyum dan memeluknya dengan erat, tapi Amarta segera melepaskan pelukan tuan Alex dengan cepat. "maaf saya perlu ruang," Amarta mengatakan dengan singkat. ia tidak mau kembali terhanyut, karna ia sadar bahwa ia hanya pasangan kekasih pura-pura saja.
tuan Alex terkejut dan dan memandang Amarta dengan bingung.
"apa yang salah?" tuan Alex bertanya, suaranya sedikit berbeda. Amarta mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab, "kita hanya pasangan kekasih pura-pura, bukan?" tuan Alex terdiam, sebelum akhirnya mengangguk paham.
"ya, kamu benar," tuan Alex mengatakannya dengan pelan. Amarta merasa sedikit lega, tapi juga sedih karena harus mengingatkan diri sendiri tentang status hubungan mereka. "aku tidak akan melupakan itu," Amarta mengatakan dengan jujur.
Karna ia sadar tuan Alex mana mungkin benar-benar mencintainya, apalagi mereka belum lama saling mengenal. Sedangkan ia dan yoga saja yang sudah hampir menikah ternyata yoga tidak tulus mencintainya, yoga malah selingkuh dengan perempuan lain . jadi Amarta tidak berharap banyak pada tuan Alex.
untuk ke depannya Aku harus sadar dan tau batasan agar tidak terlalu berharap, pada tuan Alex , mana mungkin tuan Alex memiliki perasaan lebih terhadap ku, mulai sekarang aku harus mengubur dalam-dalam perasaan ini, monolognya dalam hati dengan tekad yang kuat.
"Semangat Amarta kamu kamu dan tuan Lex hanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme!, tidak lebih . Semua ini kamu lakukan demi kelancaran balas dendammu dengan kedua mahluk dajjal itu , ucap Amarta dalam hatinya menyemangati diri sendiri. walaupun di dalam hatinya seperti ada yang tidak nyaman , tapi Amarta mencoba untuk mengabaikannya saja .
Tuan Alex memandang Amarta dengan penuh keraguan, mencoba memahami perasaannya sendiri juga bingung. Apakah yang di rasakan terhadap Amarta adalah cinta yang sebenarnya atau hanya sekedar ketertarikan sementara? Tapi satu hal yang jelas, dia tidak ingin kehilangan Amarta.
"aku ingin kamu selalu ada di sisiku, Amarta," tuan Alex mengatakan dengan suara lembut. aku tidak ingin kehilangan kamu, tidak peduli apa yang akan terjadi." Amarta memandang tuan Alex dengan mata yang penuh pertanyaan, mencoba memahami apa yang sebenarnya tuan Alex rasakan. tapi tuan Alex hanya tersenyum dan memegang Amarta, tidak memberikan jawaban yang jelas.
Amarta tersenyum dan memandang tuan Alex dengan penuh pengertian, walaupun di dalam hatinya ia merasa sedikit tidak nyaman dengan sikap tuan Alex ."saya rasa kita sudah memiliki kesepakatan. Amarta mengatakan dengan tegas.
"kita bekerja sama untuk kepentingan masing-masing bukan?" tuan Alex memandang Amarta dengan mata yang sedikit berbeda, seolah ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
"ya, memang benar," tuan Alex mengatakan dengan pelan. Tuan Alex merasa hatinya kosong tapi tidak tau penyebabnya apa .
"Mulai sekarang kamu harus memanggilku sayang!" dimanapun berada. Saya tidak ingin ada orang lain yang tau tentang sandiwara kita, baik tuan
Cup tuan Alex mencium Amarta , Amarta seketika melotot dan terkejut karna tuan Alex tiba-tiba menciumnya.
"A...apa yang kamu lakukan tuan"? Tuan Alex kembali menciumnya, kali ini ciumannya lebih dalam , Amarta sampai hampir kehabisan napas.
Bukankah sudah ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan tuan, aku bukan tuanmu.
"baik sayang," tuan Alex tersenyum lalu mengacak rambut Amarta. pintar!
sayang...."ulangi sekali lagi!" sayang...sayang....sayang, Amarta mengatakannya dengan cemberut , tuan Alex tersenyum penuh kemenangan.
Sayang.....tuan Alex menoleh dan menatap Amarta dengan penasaran. Ada apa? Jawab tuan Alex . Tidak ... Aku hanya ingin bertanya tentang Sintia dan yoga. "bagaimana kelanjutan nya tentang masalah pemecatan mereka berdua .
Tuan Alex mengangkat alisnya, penasaran dengan pertanyaan Amarta. "Sintia dan yoga? Tuan Alex tersenyum simpul "apa yang ingin kamu ketahui tentang mereka berdua.
Amarta memandang tuan Alex dengan penuh pertanyaan. "aku ingin tau bagaimana kelanjutan tentang masalah pemecatan mereka berdua. Apakah kamu jadi memecat mereka berdua.
Tuan Alex tersenyum dan mengangguk. "Belum, saya belum memecatnya. untuk sementara, saya hanya memberikan hukuman dengan menskors mereka selama satu Minggu dan potong gaji 50% agar mereka berdua jera. "Amarta mengangguk, memahami keputusan tuan Alex.
"itu keputusan yang bijak, sayang, semoga saja mereka belajar akan kesalahan mereka.
tuan Alex mengangguk setuju.
tuan Alex tersenyum tipis, mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, dimana Amarta memohon kepadanya agar ia tidak memecat Sintia dan yoga.
"ah, ya .....aku ingat sekarang, bukankah beberapa hari yang lalu ada yang memohon kepada ku untuk tidak memecat mereka berdua, kalo tidak salah ingat.....orang itu akan melakukan apapun asal aku tidak memecat mereka berdua, ujar tuan alex dengan tersenyum licik.
Amarta yang mendengar tuan Alex berkata seperti itu merasa tersindir.
ia segera berkata , "sayang, untuk soal itu saya masih ingat, saya akan menepati janji saya. Tuan Alex yang mendengar Amarta berkata seperti itu menjadi bersemangat .
Ia kemudian membuka laci meja kerjanya lalu mengeluarkan sebuah map yang berisi beberapa lembar kertas kosong yang bermaterai ."ini Ambillah, ia menyerahkan map tersebut ke tangan Amarta.
Amarta membukanya, "bukankah ini adalah map yang berisi kertas kosong bermaterai yang kamu berikan padaku beberapa hari yang lalu"? Tanya Amarta kepada tuan Alex .
"Ya, memang benar, Itu map yang waktu itu aku minta kamu untuk tanda tangan.
Sekarang, aku ingin kamu menandatangani
dokumen yang ada di dalamnya. "Amarta terlihat ragu-ragu. Karna dokumen itu masih kosong.
Tapi sayang .....dokumen ini masih kosong, "apa tidak sebaiknya kamu isi dulu?" tanya Amarta dengan serius.
tuan Alex diam sejenak lalu berkata. Aku belum sempat mengisinya, tapi kalo kamu tidak mau menandatanganinya tidak masalah , aku bisa membuangnya dan lupakan soal yoga dan sintia.aku akan langsung memecat mereka berdua karna mereka sudah mencemarkan nama baik perusahaan. ucap tuan Alex dengan lugas dan penuh percaya diri.
Amarta terdiam, tidak tau apa yang harus di lakukan nya. Bagaimana ini? Jika aku tidak menandatangani nya Sintia dan yoga akan di pecat dan aku tidak bisa balas dendam pada mereka dengan caraku sendiri.
Tapi....jika aku menandatangani nya, aku takut ini jebakan yang nantinya akan merugikan ku . Ucapnya dalam hati
tuan Alex yang melihat Amarta terlihat ragu-ragu dan kebingungan, kembali memanfaatkan nya agar amarta cepat menandatangani nya.
Baiklah sepertinya kamu memang tidak mau menandatanganinya, tuan Alex mengambil map tersebut dan mengeluarkan isinya, ia pura-pura bersiap akan merobek kertas tersebut.
Tunggu......ucap Amarta dengan panik, bukan begitu sayang... Aku hanya .....kalo kamu tidak percaya kepadaku tidak masalah, lupakan saja!. Anggap saja kita tidak pernah membahasnya . Ucap tuan Alex dengan tegas .
Amarta segera mengambil map tersebut dari tangan tuan alex
"Dengar boleh percaya jangan" ..