NovelToon NovelToon
Misteri Di Desa Tertinggal (1st & 2nd G)

Misteri Di Desa Tertinggal (1st & 2nd G)

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Petualangan / Tamat / Sudah Terbit / Eksplorasi-misteri dan gaib / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu
Popularitas:28.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: kiya cahya

Key, gadis kota yang terpaksa pindah ke kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan ayahnya. Hal itu disebabkan karena kebangkrutan, yang sedang menimpa bisnis keluarga.

Misteri demi misteri mulai bermunculan di sana. Termasuk kemampuannya yang mulai terasah ketika bertemu makhluk tak kasat mata. Bahkan rasa penasaran selalu membuatnya ingin membantu mereka. Terutama misteri tentang wanita berkebaya putih, yang ternyata berhubungan dengan masa lalu ayahnya.

Akankah dia bisa bertahan di desa tertinggal, yang jauh dari kehidupan dia sebelumnya? Dan apakah dia sanggup memecahkan misterinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kiya cahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mbok Darmi

'tok... tok... tok...'

Suara pintu rumah Ical saat mama mengetuknya. Rumah yang masih berdinding kayu, di bagian tengah sampai atap. Sedangkan dinding bagian bawah, terbuat dari batu-batuan kali berwarna hitam.

"Assalamualaikum", ucap mama perlahan.

"Waalaikumsalam, siapa ya?" sahut wanita tua yang membuka pintu kayu itu.

"Maaf mengganggu, saya yang kemarin datang ke sini untuk bertemu cucu Mbok Darmi. Keponakan Lek Marto, tetangga sebelah." jawab papa dari belakang mama.

"Ooww, yang kemarin. Ada perlu apa ya? Apa anaknya masih diganggu lagi? Semalam Ical mengigau terus-terusan. Sekarang badannya panas. Katanya, dia mimpi ada di bis itu lagi."

"Boleh kami masuk, mbok? Maaf sebelumnya, kami ke sini ingin membicarakan hal tersebut." ucap mama meminta ijin.

"Aduuhh, nak. Maaf ya, si mbok jadi lupa. Monggo, masuk sini. Tapi ya beginilah gubuknya. Mau minum apa?"

"Trimakasih, mbok. Tidak perlu repot, tadi baru saja minum. Kami minta maaf karena sudah mengganggu waktu istirahatnya." lanjut mama sambil duduk di kursi rotan, tepat di sebelah papa.

Rumah yang sangat sederhana, tapi terlihat bersih dan terawat. Mungkin Mbok Darmi termasuk orang yang suka kebersihan, jadi tidak terlihat ada debu sedikitpun di mejanya.

"Tidak apa-apa. Saya sedang tidak ada pekerjaan, hanya sedang merawat Ical yang sakit. Dia cucu saya satu-satunya, jadi saya tidak bisa melakukan hal lain selain menjaganya."

"Ehhm... Begini, mbok. Sebenarnya, kedatangan saya ke sini, karena ingin mengajak Ical ke kota. Kami ingin merukyah Key, dan Ical juga kalau diijinkan. Agar mereka terbebas dari gangguan yang masih mengincarnya. Tapi, karena Ical sedang sakit, kami akan mengantarnya di lain waktu saja. " jelas mama.

" Ooww, maaf karena Ical belum bisa ikut. Mungkin lain waktu. Trimakasih, karena sudah peduli dengan cucu saya. "

" Iya, mbok. Kalau begitu kami pamit saja. Karena kami harus segera berangkat, agar tidak terlalu siang."

"Oow, iya silahkan. Trimakasih, dan hati-hati di jalan. Sepertinya ada sosok lain yang mengikuti Key juga." ucap Mbok Darmi, yang membuat kami saling menatap satu sama lain.

"Mbok tau? Kira-kira, apa yang bisa saya lakukan? " tanyaku penasaran.

"Mbok dari kecil bisa melihat mereka, dan ternyata Haikal ikut mewarisi juga. Tapi, justru kemampuan itu bisa mengundang makhluk seperti mereka untuk menggoda, karena penasaran dengan aura kita. Jadi, kamu harus hati-hati. Kamu harus bisa memilih, mana yang boleh di dekati dan harus dijauhi. Sebenarnya mereka ada juga yang baik, tapi lebih banyak yang memanfaatkan manusia saja."

" Trimakasih Mbok Darmi, salam untuk Ical. Semoga lekas sembuh." jawab kami bersama.

Perjalanan siang ini mulai terasa panas. Posisi matahari sudah tepat di atas kepala, saat kami keluar desa.

" Key, ingat kata Mbok Darmi. Mulai sekarang, jangan suka keluyuran dan terlalu kepo. Kebiasaan kamu soalnya tuh." nasehat mama mulai dari awal perjalanan sampai hampir tiba, tapi kalimat itu selalu diulangnya.

"Iya, ma. InsyaaAllah."

Kami mulai memasukki gang sempit, setelah melalui perjalanan yang cukup lama, dan membuatku sempat tertidur beberapa saat. Dari jauh terlihat banyak anak-anak kecil sedang berlarian di halaman rumah paling ujung. Semakin mendekat, semakin terlihat.

'PANTI ASUHAN KASIH BUNDA'

Ada papan besar dengan tulisan itu di depannya. Rumah bercat putih sederhana, dengan banyak pintu yang berjajar di dalamnya.

Semua mata tertuju pada kedatangan kami, menghentikan sejenak kegiatan mereka.

1
Ronati Pertiwi
semilir angin
Ronati Pertiwi
wah makin seru
Ronati Pertiwi
lanjut thor seru
Ronati Pertiwi
m
Ronati Pertiwi
lanjut thor
Ronati Pertiwi
seram
Ronati Pertiwi
lanjut .
Ronati Pertiwi
lanjut sedih ya
Ronati Pertiwi
lanjut seru
Ronati Pertiwi
lanjut
gedang Sewu
lanjuuutttt
Ulfayanty Syamsu Rajalia
si ais terlalu banyak bertanya
Ulfayanty Syamsu Rajalia
sdh ceroboh nekat lgi
Ulfayanty Syamsu Rajalia
si ais in gk bisa baca ayat ya
Ulfayanty Syamsu Rajalia
si ais jg terlalu gimana gtu ya
gedang Sewu
oo bgtu to ceritanya bahu lawean aku baru tau,terima kasih ya thor sdh di jelaskan lewat cerita ini...👍👍💖💖💖💖💖
Ronati Pertiwi
seru lanjut
Ronati Pertiwi
lanjut seru
Ronati Pertiwi
lanjut
gedang Sewu
ceritanya bagus aku suka seruu...👍👍💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!