NovelToon NovelToon
TELUH GASIANG TANGKORAK

TELUH GASIANG TANGKORAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Horror Thriller-Horror / Mata Batin / Dendam Kesumat / Roh Supernatural / Ilmu Kanuragan
Popularitas:91.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah ini sekuel dari novel Karma pemilik Ajian Jaran Goyang.

Adjie merasakan tubuhnya menderita sakit yang tidak dapat diprediksi oleh dokter.

Wati sang istri sudah membawanya berobat kesana kemari, tetapi tidak ada perubahannya.

Lalu penyakit apa yang dialami oleh Adjie, dan dosa apa yang diperbuatnya sehingga membuatnya menderita seperti itu?

Ikuti kisah selanjutnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sosok wanita-2

"Siapa yang memasak rendang ayam, Uda?" tanya wanita muda itu dengan penasaran. Ia menatap wajah sang kakak dengan tatapan yang inginkan jawaban.

"Kakakmu?" Anton menurunkan ransel milik Janny diatas meja kayu yang merapat ke dinding ruang tamu.

"Kakak baru-kah?" pertanyaan penuh selidik. Ia terus memperhatikan sikap sang kakak.

Saat bersamaan, Mawar keluar dari pintu dapur dengan membawa semangkuk ayam hutan rendang yang ia masak dengan tangannya sendiri.

"Hah, Kak Mawar?" pekiknya dengan kedua mata membeliak.

"Janny, duduklah, kita makan malam bersama," wanita itu meletakkan semangkuk ayam rendang yang dibawanya diatas lantai beralaskan tikar anyaman pandan berduri.

"Mengapa cuma, bengong? Ayo kita makan bersama, duduklah, kakak mau ambil nasi dan juga piring," wanita itu kembali menyapa adik iparnya yang terlihat masih bingung dengan apa yang terjadi padanya.

Janny berjalan mendekati sang kakak, lalu memegang kedua pipi sang wanita yang terlihat sangat tirus akibat penyakit yang dialaminya selama ini.

"Kamu sudah sembuh, Kak?" tanyanya dengan rasa tak.percaya. Tatapannya berkaca-kaca dan ia mendekap wanita itu. "Syukurlah. Ayo kita kembali ke rumah Mande, tidak perlu mengasingkan diri seperti ini," ucapnya lagi sembari tergugu.

Rasa bersalah hadir mengurung jiwa sang gadis. Sungguh banyak penderitaan wanita itu dan ia tanggung seorang diri.

"Semua ini karena uda-mu yang tidak pernah lelah merawat kakak. Mungkin aku wanita beruntung yang mendapatkan pria sepertinya," ungkap Mawar dengan jujur.

Anton melirik sang istri. Apapun yang dikatakan oleh wanita itu, semua berasal dari hatinya.

"Untuk sementara ini uda belum bisa pulang. Ada hal yang harus diselesaikan," Anton menyela. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Tunggu, darimana Uda tau kalau aku akan datang berkunjung, dan sosok yang tadi diair terjun?" Janny bergidik saat mengingat peristiwa saat menjelang maghrib tadi.

"Sssssttss ..," pria itu meletakkan jemari telunjuknya didepan bibirnya, dan memberi isyarat agar Janny tak melanjutkan ucapannya. "Makanlah, dan segera tidur," titah Anton pada sang adik perempuannya.

Wanita itu akhirnya memilih diam dan sepertinya mengisi perutnya yang keroncongan adalah sesuatu yang harus dilakukan, agar dapat berfikir lebih tenang.

Setelah menghabiskan makan malam, Janny dan Mawar membersihkan semuanya, lalu kembali ke runag tengah dan berbincang.

Perlahan Mawar merasa mengantuk, lalu berpamitan untuk tidur, sedangkan Janny sengaja menunggu hal tersebut.

Melihat sang kakak ipar sudah masuk kedalam kamar, ia menghampiri Anton yang saat ini sedang duduk diteras rumah pada sebuah bangku kayu berbentuk persegi panjang dengan hanya dua keping papan saja. Tatapan pria itu seolah sedang mengawasi sesuatu.

Janny duduk disebelah sang kakak, dan menatap hutan yang sangat lebat dan mengelilingi mereka.

"Uda, mande mendapatkan masalah," suara gadis itu terdengar berbisik, seolah tak ingin didengar oleh sang kakak ipar. Ia mengjela nafas dengan berat, sembari merapikan rambutnya yang berantakan menutupi wajahnya karena tertiup angin.

"Uda tau," jawabnya singkat.

Janny menoleh kearah sang kakak, lalu memperhatikan pria itu dengan seksama. "Bagaimana bisa uda tau? Sedangkan aku belum mengatakannya," selidik sang adik bungsu penuh kecurigaan. Bahkan ia mulai meyakini jika sang kakak adalah pelaku dari hilangnya gasing tengkorak dan juga mantra ilmu hitam tersebut.

Anton mengambil pemantik api dan menyulut sebatang rokok, lalu menyesap zat nikotin tersebut dengan sangat dalam, kemudian menghembuskan asapnya diudara.

Janny mengibas-ngibaskan asap yang yang menggumpal diudara agar menjauh darinya, sebab membuatnya terasa sesak, ia alergi dengan asap rokok.

"Jangan menuduhku, aku bukan yang mencurinya." jawab Anton, lalu membuang batang rokoknya, dan menginjaknya untuk membuat mati apinya. Sepertinya ia mengalah menahan rasa masam dimulutnya, dibanding melihat sang adik harus menderita karena keegoisannya.

Lagi-lagi Janny tersentak kaget atas pernyataan sang kakak lelakinya yang seolah dapat membaca fikirannya. "Kalau bukan kakak, lalu siapa?"

Janny terus merasa sangat penasaran, sebab saat ini sang mande sedang berada diposisi yang sangat tidak baik-baik saja, sebab ia dituding sebagai pengguna ilmu hitam dan tersangka dari kematian warga yang selama ini sangat misterius.

"Jika bukan uda yang mengambilnya, lalu siapa?" gadis itu merasakan deguban dijantungnya begitu memburu dan bergejolak.

"Ada seseorang yang lain. Namun wajahnya sulit untuk ku tembus, dan berharap kali ini sang adik mempercayainya.

Janny tersentak kaget. Ia merasa jika itu tak masuk akal, sebab itu adalah menjadi rahasia keluarganya. "Bagaimana mungkin ia mengetahui jika gasing itu disimpan dipeti? Hanya orang terdekat saja yang tau," gadis itu mulai terpancing.

Anton membenahi duduknya. Lalu melipat kedua tangannya diatas perut. "Dia orang sangat manipulasi," kedua mata pria itu menyiratkan dendam.

"Apakah dia juga yang mengirimkan iblis berbulu itu?" desak Janny dengan tak sabar.

"Ya, dan saat ini ia juga sedang bekerja, dan tidak akan puas sebelum membuat Mawar mati!" Anton terlihat meluapkan emosinya.

Janny semakin menciut. Ia masih mencoba mengingat siapa saja yang sering datang ke rumahnya dan mungkin saja mereka keluarga, sebab jika orang lain tidak perduli dengan komdisi mereka.

Disebabkan Janny yang selalu berada diluar kota, membuat ia tidak begitu mengetahui apa saja yang terjadi dirumah dan siapa saja yang terlihat akrab dengan sang mande.

"Siapa orang tersebut?" sungguh kejam sekali, karena sudah membuat ibundanya harus menanggung fitnah dari apa yang tidak dikerjakannya. "Nama baik mande harus dikembalikan!" Janny terlihat sangat bersungguh akan ucapannya.

"Kau sudah melihat, dan sebentar lagi ia akan menampakkan jati dirinya !" Anton masih menatap bagian depan dijung sana yang mana ia merasakan hawa negatif begitu kuat sedang melesat ke arahnya.

"Aku sudah melihatnya? Kapan?!" Janny mendesak, sebab ia tidak pernah mengetahuinya. "Katakan saja siapa dia!" gadis itu terus mendesak, hingga tiba-tiba Anton berdiri cepat, lalu menarik Janny dari duduknya dan mendorong masuk ke dalam rumah. "Masuklah, dan dikamar bersama Mawar!" suara pintu dikunci menjadi pemutus perbincangan mereka

Saat bersamaan, sebuah bola api terbang melayang menuju ke arah-nya.

Pria itu mengambil kerambit disaku celananya dan membaca mantra dengan begitu cepat, lalu terjadi benturan pada kedua beenda itu, sehingga membuat suara dentuman yang cukup kuat dan Janny juga mendengarnya.

Tak sampai disitu, dinding rumah juga bergetar dan menimbulkan bunyi yang seolah menghambarkan betapa kuatnya pertarungan mereka.

Janny yang berada didalam rumah kembali takut dan hatinya sangat gemetar.

Sedangkan Anton terhuyung kebelakang dan merapatkan dirinya ke dindinig unruk membuat keseimbangan tubuhnya agar tidak terhempas ke tanah.

Sesaat Anton terbatuk, lalu memuntahkan cairan pekat berwarna merah dan membasahi pakaiannya. tangannya memegangi dada yang terasa sangat sakit dan merasakan sesak seolah yang menyumbat jalan pernafasannya.

1
Harri Purnomo Servis Kamera
Paragraf terakhir kok kayak loncat ya thor
Ali B.U
next
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
jadi ini tentang ilmu warisan, gak siang gak malem eeh gasiang tangkorak, juga palasik 😋🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: tiiiiiiiidaaaacckkk 😫😩😫😩😣😖
Ai Emy Ningrum: huuuuuuuu 😙😗😚
total 15 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
woalah gtu
tp kenp mndkdk mengerikNsi cintia itu nahhh mengerikNya seperti apa cobA
apa kek labubu yg sedang makan bbuah naga dgn warna merah di bagian wajah nya apakah sperti nenek2 peot karna khlgan ilmu nya
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: yeeee kon piye.. 💃💃💃💃💃
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: diiih ketawa doang 😋🥴
total 8 replies
imau
akhirnya terjawab sdh siapa yg membunuh mbah Kasim
Ucio
lanjut Thor seruu
semogah Adjie lekas sembuh
Bundanya Nkay
sering sering upload Thor..
semangat 💪
V3
makin seruu nich , lanjutkan lg ach baca nya 😘
K & T K & T
apa ibu nya Anton ya🤔
Harri Purnomo Servis Kamera
Keren thor
Endah SR
aduuuhhh ga bisa ngebayangin.. ini bener2 seremmm si klo ngebayangin ikut di TKP..
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kalok yg ada suaminya, yg gak ada suami pegimane? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: bolehlah..toh blom jd ikan asin ini 😽🕺🏻💃🏻
Ai Emy Ningrum: tentu tydack... PLN tak sekedjam itu 😙
total 16 replies
Yuli a
seru banget... udah digerebek kayak gitu masih ngeles aja... bukti-bukti juga udah ada...
itu Cynthia bisa hidup normal lagi enggak ya ...?? kok ngeri banget sih .. kepala sama organ bisa lepas gitu...
Yuli a: yang pertama kan sebongkah pohon pisang...🤣🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: meninggal untuk kedua kali 😋
total 12 replies
Ucio
Tobatlah Bu Narti,,,
lanjutkan Bng Sofyan
Bundanya Nkay
hari ini up berapa Thor ??
Ali B.U
next
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhhh yooooo
kannnn kok bisa yaaaa... aq lihat di pelem2 thai itu dia cNtik dan sllu pke sall agar menutup leher nya
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: siiiiiikaaaaat
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wissss jannnn
total 27 replies
tiniteyok
wahh seru dan seremmm
Ayu Putri
lanjut thor
Harri Purnomo Servis Kamera
Apakah akan terungkap kebenaran nya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!