Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Selama Dalam perjalanan Bella hanya tertunduk mendengar ocehan dari mulut jhon.
Dia sangat menyayangkan kenapa Bella bersikap seperti itu, kenapa dia tidak memikirkan perasaan bos nya, padahal dia sudah sangat baik terhadapnya.
" aku sama sekali tidak bermaksud untuk membuat paman Max marah " cicit Bella.
" kamu masih bilang tidak bermaksud untuk membuatnya marah, dengan semua yang kamu katakan tadi apa tidak membuat nya marah " kesal Jhon .
" bos sudah begitu baik terhadapmu, membelikanmu pakaian,sepatu dan lainnya.
Dan kamu, kamu adalah satu satunya orang yang berani memaki, dan memukuli nya, kami yang sudah lama ikut dengannya mana pernah kami berlaku seperti itu " lanjutnya lagi.
Bella semakin menunduk merasakan penyesalan.
" Paman Jhon jangan berbicara seperti itu lagi, aku sungguh menyesal " ucap Bella sambil terisak, sebetulnya dia takut kalau sudah membuat Max kesal, maka tak segan segan dia akan membu*nuhnya dan melemparkannya ke laut.
" Paman apa paman akan membu*nuhku "
" tentu saja aku akan membu*nuhmu jika kamu berani berbuat seperti ini lagi "
" aku janji aku tidak akan berbuat seperti ini lagi, tolong jangan bu*nuh aku " ucap Bella sambil menangis ketakutan. Dia benar benar takut akan dibu*nuh, dia belum siap jika harus mati sekarang.
Mendengar Bella yang menangis, sekarang malah Jhon yang ketakutan, bagaimana jika bosnya tahu kalau dia sudah membuat gadisnya menangis.
Jhon menolehkan tubuhnya kebelakang dan melihat Bella yang sedang meringkuk tubuhnya sambil menangis.
" hei hei kenapa kamu menangis, sudah hentikan, kamu tenang saja aku tidak akan membu*nuh kalau tidak ada perintah dari bos "
Max masih menekuk wajahnya dengan masam pandangan matanya datar dan juga dingin, teringat dengan kata kata Bella yang seolah memperdulikan Vegas, tanpa menghiraukan perasaan nya.
" apa gadis itu menyukai Vegas, apakah dia mencintainya ?? " pemikiran seperti ini sungguh membuat dia seperti ingin membu\*nuh seseorang dan meluapkan semua kekesalannya.
Dia mengepalkan telapak tangan nya dengan keras hingga tak sadar dia langsung memukul kaca jendela mobil dengan tangannya hingga pecah, hal itu sontak membuat sang supir memberhentikan mobilnya dengan mendadak.
Sang sopir menoleh kebelakang dan melihat keadaan.
" bos... "
" siapa yang menyuruh kalian untuk berhenti " ucap nya dingin.
" ma.. maaf bos " mobil pun melaju kembali dengan suasana yang masih tegang.
Saat ini Max masih dalam keadaan yang kalut, padahal sebelumnya dia masih membayangkan jika Bella akan memeluk lengannya dan berjalan berdampingan, sambil bercerita.
Max menutup matanya dan menyandarkan kepalanya.
" bos kita mau kemana?? "
" terserah !!! "
Sang sopir merasa bingung maksudnya terserah harus bagaimana, apa harus berjalan terus kedepan hingga bensinnya habis.
Tak berapa lama suara ponsel Max berdering, dia merasa senang karena di fikir Bella yang menelpon dan berubah fikiran untuk tinggal bersamanya.
" hallo "
" hallo bos anda dimana, apa ada acara malam ini?? Aku sangat bosan kepalaku juga sangat pusing " ternyata yang menelpon adalah Kai, Max merasakan kecewa kembali.
" pergilah ke villa ocean blue "
" hah.. serius bos kamu mengizinkan ku pergi kesana, wah rupanya anda sudah membuka hati anda sekarang bos " Kai sangat bahagia ketika max mengizinkan dia pergi ke villa, pasalnya tidak ada satu orang pun anak buahnya yang bisa pergi ke villa tersebut tanpa seijinnya termasuk Kai.
" jangan bicara omong kosong, cepatlah jika ingin datang "
" baiklah bos saya akan secepatnya datang, saya akan bawaan beberapa gadis baru yang masih bersegel " mendengar hal itu Max hanya menghembuskan nafasnya secara kasar.
Anak buahnya yang satu ini memang tidak bisa jauh jauh dari yang namanya perempuan, berbeda dengan Martin walaupun dia mempunyai darah dingin tapi kalau untuk soal perempuan dia belum pernah tidur sekali pun, dengan kata lain dia masih perjaka.
~~~☆☆☆~~~
Villa ocean blue adalah villa yang terletak di kawasan elite, villa yang memiliki vasilitas lengkap tidak sembarangan orang yang bisa memiliki villa tersebut.
Dan disini hanya ada beberapa villa saja, dan villa yang Max tempati adalah villa yang besar dan mewah diantara villa yang lainnya.
Villa tersebut mempunyai keamanan yang sangat ketat, dan tidak sembarang orang bisa melacak nya, terkecuali orang tersebut memang sangat ahli dibidang nya, namun selama ini belum pernah ada yang bisa menembusnya.
Kai tiba divilla tersebut bersama beberapa orang gadis dan juga dia membawa beberapa bahan untuk di jadikan pesta seperti perlengkapan untuk barbecue dan tak ketinggalan beberpa minuman keras.
Kai membayangkan villa itu akan ramai, namun pada saat masuk semua tak seperti dugaan nya, villa itu gelap yang hanya di hiasi beberapa lampu kecil yang berwarna orange.
" dimana tuan Max " tanya Kai pada salah satu pelayan yang bekerja disana.
" tuan ada dikamar itu " ucap pelayan tersebut sambil menujuk kearah sebuah kamar.
" beliau berpesan jika anda datang untuk langsung menemuinya di sana " lanjutnya lagi.
" ohh.. baiklah aku akan kesana sekarang, tolong kamu turunkan semua barang barang yang ada dimobil, malam ini kita akan pesta " ucap Kai sambil mengedipkan sebelah matanya.
" para gadis silahkan kalian duduk dulu, aku akan menemui si bos sebentar, setelah itu kita akan bersenang senang " katanya sambil berlalu pergi menaiki tangga dan menuju kamar yang dimaksud.
Kai mengetuk pintu tiga kali kemudian dia membuka pintu dan langsung masuk.
Saat dia baru masuk ekspresi wajahnya langsung membeku seolah tahu apa yang bakal terjadi, tanpa berfikir lama dia langsung membalikkan tubuhnya agar bisa keluar dari ruangan tersebut, namun sayang dia terlambat Max lebih cepat meraih kerah baju Kai dan mengangkat tubuhnya kemudian dia membanting tubuh Kai kelantai seperti karung beras.
Brughhh...
" aww... boss... " pekik Kai.
Dia melihat Max yang sudah berpakaian karate, wajahnya terlihat muram dan juga gelap.
" temani aku berlatih " ucapnya dingin.
" tapi bos... kita kesini kan ingin bersenang senang, kenapa jadi berlatih "
" bukankah kamu sudah lama ingin kesini dan terus memaksa, aku sudah mengizinkan mu untuk datang, dan aku tidak akan menyia nyiakan waktu mu, jadi mari kita bersenang senang temani aku berlatih " ucapnya sambil tersenyum smirk.
Mendengar hal itu Kai malah membayangkan tubuhnya dia tidak ingin bangun, jika dia bangun maka habislah dia oleh Max dijadikan samsak tinju.
" ayok bangun kita berlatih sekarang "
" tidak aku tidak akan bangun, kalau aku bangun itu sama saja aku menjemput kematian "
" ohh... jadi kamu tidak mau bangun, baiklah kalau begitu aku yang akan membuatmu bangun " perlahan tapi pasti Max mendekati Kai yang masih tidur dengan terlentang, setelah dekat dia langsung mengangkat kakinya dan langsung mengin\*jak dada Kai dengan keras.
" aaa... bos kamu benar benar menginjakku, ampun bos " pekik Kai sambil berusaha menyingkirkan kaki Max didadanya, setelah berhasil menyingkirkan kakinya dia langsung menggulingkan dirinya menjauhi Kai dan langsung berdiri sambil memegang dadanya yang masih terasa sakit.
" bos siapa orang yang sudah membuatmu marah, kenapa bos melimpahkan nya padaku " mendengar hal itu malah membuat Max makin kesal.
Max sendiri tidak tahu harus berbuat apa, apa dia harus menculik Bella dan membawa kesini, tapi itu tidak mungkin dia tidak ingin membuat gadis itu takut terhadapnya.
" bos tolong ampun aku bos, aku hanya orang yang tak berdaya tolong jangan lampiaskan amarahmu padaku bos " ucap Kai memelas.
Max hanya berdecih saja, tanpa basa basi dia langsung mengha\*jar Kai lagi, Kai hanya bisa menghindar karena untuk menyerang dia tidak bisa ilmu beladiri Max jauh beberapa kali lipat darinya.
Satu satunya cara adalah membuatnya bertahan dan menghindar
Pukulan demi pukulan Max layangkan pada Kai, dan Kai hanya bisa berteriak memekik menahan sakit.
Sementara para gadis diluar bisa mendengar dengan jelas suara teriakan Kai, mereka menjadi gemetar ketakutan dan juga penasaran apa yang terjadi.
" apa yang terjadi, kenapa aku seperti mendengar suara teriakan tuan Kai " ucap salah satu gadis.
" iya aku juga mendengar nya " timpa gadis yang lain.
" tapi bukankah tadi kita lihat tuan Kai selalu tersenyum dan berseri "
" ya mungkin memang tidak ada apa-apa, sudah sebaiknya kita istirahat dulu, karena jika tuan Kai sudah keluar, kita harus bekerja keras " ucap gadis yang lain nya sambil tersenyum genit.
Mereka pun akhirnya tertawa mencoba menghilangkan ketakutan dan kecemasan mereka.
Hingga tak berapa lama terdengar pintu ruangan dibuka, sontak para gadis langsung menoleh kearah pintu tersebut secara bersamaan.
Terlihat Kai berjalan menurunkan tangga dia tersenyum kearah para gadis, wajah sudah banyak legam akibat terkena pukulan dari Max.
" tidak usah menangis aku masih hidup kok " ucapnya saat dia duduk di sofa.
" kami tidak menangis tapi kami sedang tertawa..ha..ha..ha " ucap salah satu gadis yang membuat Kai sedikit kesal tapi dia masih bisa menahan nya untuk tidak menampar gadis tersebut.
Tak berapa lama Max pun keluar dari ruangan tersebut, dan para gadis menoleh secara bersamaan dan melihat Max.
Mereka sangat kagum atas ketampanan Max, bahkan jauh jauh sekali diatas Kai, yang sebelum nya mereka menganggap kalau Kai lah lelaki paling tampan.
Kai yang merasa kesal karena diabaikan akhinya membuka suara.
" kenapa kalian diam saja, apa tidak ada yang mau melayaniku " ucapnya sedikit kesal.
Namun para gadis seolah sudah terhipnotis dengan ketampanan Max sehingga mereka lupa dengan kehadiran lukman.
Max yang baru menyadari ternyata ada orang lain yang datang merasa heran, siapa yang menyuruh mereka datang, ini adalah kawasan pribadi nya tidak boleh sembarangan orang yang datang apalagi tanpa seijin dia
" kenapa ada perempuan disini " ucapnya dingin.
" ehh... bos saya kan sudah bilang kalau saya akan membawa beberapa gadis cantik, dan bos sendiri mengizinkan "
" sial " Max teringat Kai memang mengatakan sesuatu, tapi karena fikiran nya sedang kalut jadi dia tidak mendengar jelas dengan apa yang di ucapkan Kai.
Max kembali berjalan menuju kamarnya, namun tiba tiba salah satu gadis yang Kai bawa berlari dan menghampiri Max dia memakai mini dress yang sangat ketat sehingga membentuk tubuhnya yang langsing dan sempurna, awalnya gadis itu memakai syal bagian atas nya namun ketika dia berada tepat didepan Max, entah sengaja atau tidak syal itu terjatuh, sehingga bagian dada gadis itu terlihat bahkan kedua bukit kembar nya pun menonjol seakan berontak meminta untuk dikeluarkan.
" bos apa anda tidak ingin ikut bersenang senang bersama kami bos " ucap gadis tersebut dengan manja dan mengerlingkan mata nya seolah menggoda.
.
.
.
.
KIRA KIRA MAX BAKAL TERGODA NGGAK YA SAMA CEWEK SEKSI TERSEBUT, WALAU BAGAIMANA PUN MAX LAKI-LAKI.
up yang banyaaaak yaaaaaaaaaaaa
aku suka ceritanya.
max seperti itu untuk menghindarkan kamu supaya tdk bertemu dengan diana.
aku tau kamu sudah ada rasa untuk max. to kamunya blm menyadarinya.
diana diana, max itu gak punya rasa cinta sama kamu. dia cuma menganggap kamu sbg adik gak lebih. jadi jangan. bertindak yg bikin max marah. mendingan kamu menyerah dan pulang. itu akan lebih baik. dan lebih menghargai dirimu sendiri. lupakan cintamu sama max. bukalah hatimu untuk cinta yg lain.
tp yg jelan bukan max, karema max sudah punya tambatan hati walaupun belum terungkapkan.