anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sebenarnya apa
Dua jam sebelum kejadian di kantor Akbar, ternyata Kenzo sudah sampai di rumah dan dia melihat paviliun Risa yang masih gelap, dia merasa tidak nyaman dan ingin segera bertemu dengan Risa,
Dia menatap jam tanggan nya, dan ini sudah hampir pukul sepuluh malam, kantor mana yang belum bubar jam segini, Kenzo saja sudah pulang dari kantor nya,
Kenzo tak menunggu lama dia langsung memutar balikkan mobil nya dan segera ke kantor tempat Risa bekerja,
Tak perlu waktu lama bagi nya untuk sampai di kantor Risa, dia menatap kantor itu, dan sudah gelap " lampu nya sudah mati, lalu kenapa Risa belum pulang? Apakah terjadi masalah di jalan? " keluar dari mobil dan menatap kantor yang sudah gelap,
Kenzo melihat sekitar, memastikan bahwa satpam nya tidak ada sedang berada karena sudah pasti di larang masuk, karena ini sudah bukan jam kerja,
Kenzo masuk diam diam, dia bahkan tidak menaiki lift, dia mengunakan tangga karena takut jika siapa saja yang sedang berjaga malam akan melihat nya,
Sampai di lantai paling atas, Kenzo melihat ada satu lampu yang menyala di salah satu ruangan, dia menatap nya dan mendekat, hingga,
Dia melihat Akbar yang sedang memeluk erat pinggang Risa, dan Risa kelihatan nya sama sekali tidak keberatan dengan apa yang Akbar lakukan pada nya,
Risa malah mengusap rambut Akbar pelan dan menatap nya " tidak apa apa, ada aku di sini, kau tidak perlu merasa cemas " ucap Risa yang di denger jelas oleh Kenzo,
Kenzo mengepal kedua tanggan nya, ingin marah namun di publik istri nya bukan Risa, tetapi viola, Kenzo masuk dan menatap mereka berdua " Risa " ucap nya
Risa menatap Kenzo, bahkan pelukan nya sama sekali belum ia lepas " Kenzo? " ucap nya,
Akbar melepaskan tanggan nya, dan menatap Kenzo, dia juga menatap viola, " apakah kalian saling kenal "
" kami... " ucap Kenzo dan di potong oleh Risa
" kami bertemu di pesta kemaren pak, dan di sana kami berkenalan, jadi aku kenal dengan nya, pak Kenzo " ucap Risa sambil tersenyum
Akbar berdiri dan memakai jas nya, dia mendekati Kenzo, karena dia percaya bahwa Risa sama sekali tidak mengenal nya " ada apa kau datang ke kantor ku malam lama begini? Kita tidak menjalin kerja sama, atau berhubungan baik "
Kenzo hanya menatap Risa, dia ingin sekali memukul Akbar, namun dia tidak punya alasan yang jelas untuk melakukan nya, " mungkin lain kali aku dan kau akan lebih sering bertemu dan kita bisa saja menjalin kerja sama " Kenzo masih tersenyum
Akbar menatap Risa yang masih diam saja di tempat nya tadi, dia menarik tanggan Risa dan membawa pergi " ayo aku antar kau pulang, ini sudah malam mungkin lift dan lampu kantor sudah mati " membawa Risa,
Risa sama sekali tidak memberontak ataupun menahan dirinya agar tidak bisa di tarik oleh Akbar,
Saat mereka berdua melewati Kenzo, Kenzo menarik tanggan Risa " aku akan membawa nya pulang, karena ruang kami sejalan, aku lihat kau sangat lelah tadi " ucap Kenzo
Akbar menatap tanggan Risa yang dipegang Kenzo " aku dengar kay sudah menikah, lalu kenapa kau bersikap seperti ini kepada wanita yang baru saja kau kenal " menarik tanggan Risa agar lepas dari tanggan Kenzo,
Kenzo menahan nya " aku tidak baru kenal dengan nya, aku.... " Kenzo emosi
Risa melepaskan kedua tanggan yang di pegang oleh Kenzo dan Akbar " dari pada kita berdebat lebih baik kita pulang saja, ini sudah mah jam sebelas " ucap Risa menatap Kenzo, seolah memberikan nya kode bahwa mereka harus pergi,
Namun saat mereka sudah setuju untuk pergi bersama, lampu kantor sudah mati total, mereka terdiam dan saling menatap,
Kenzo menyala kan flash handphone, dia menarik Risa perlahan ke arah nya, Risa menatap Kenzo dan jantung nya berdetak kencang, " kau bisa tolong panggil satpam atau siapapun yang bisa membantu kita? " ucap Kenzo menatap Akbar,
Akbar malah menatap Risa " kau tidak apa apa berada di sini sebentar "
" ada aku bersama nya " sela Kenzo,
Akbar menatap mereka berdua lalu mengambil handphone nya dan segera mencari bantuan,
Kenzo menatap Risa " kenapa kau belum pulang? " tatapan nya sangat sensitif dan penuh makna
Risa melepaskan tanggan nya dari Kenzo " tadi aku sudah mau pulang tetapi aku harus mengantarkannya berkas ke ruangan Akbar karena aku adalah sekretaris nya " menatap Kenzo,
Kenzo menahan agar dia tidak emosi, dia melihat ke arah lain dan berulang kali mengedip kan mata nya, agar tidak terlihat jelas sedang emosi " boleh aku minta sesuatu pada mu? "
Deg,,,, Deg,,,,
Jantung Risa berdetak kencang, tak biasa nya Kenzo mengatakan atau meminta hal hal seperti ini, yaa walau belum tau apa yang dia minta, tapi ini kali pertama selama dua tahun pernikahan dia meminta sesuatu dari Risa,
" apa? " ucap Risa tanpa meminta kejelasan apapun dari Kenzo,
Kenzo menekan air liur nya seolah apa yang dia katakan ini sangat berat, dia juga menarik nafas, bahkan telpon dari viola ia tolak karena dia sangat ingin mengatakan hal ini,
" tolong jangan bekerja disini lagi, tolong bekerja lah di kantor ku kah akan aman saat bersama ku " menatap Risa dengan tatapan yang sangat dalam dan penuh makna,
" hmm ak,, ak,, aku... " Risa sepertinya tidak bisa memenuhi permintaan Kenzo kali ini, karena dia terlihat bingung
" apakah terkamu berat? " sambung Kenzo,
" huekk huekkk " Risa merasa mual, mungkin karena suana yang gelap dan juga ada aroma yang aneh,
Kenzo menatap Risa, dia memberikan tanggan nya di bawah dagu Risa, seolah akan menampung apapun yang akan keluar dari mulut Risa, " kau kenapa? Sudah makan? " ucap Kenzo khawatir
Namun ternyata Akbar juga mendengar suara mual Risa, dia masuk dan menarik Risa yang sedang bertatapan dengan Kenzo, menjadi ke arah nya, dia memegang jidat Risa " kau demam? Atau kau sakit? " wajah Akbar jelas menunjukkan bahwa dia khawatir dengan Risa,
Risa menatap Akbar dengan tatapan nya yang aneh, bukan berarti Karana Risa memberikan badan nya untuk dipeluk, mereka dekat, ini bukan hal yang wajar, dan tentu saja Risa risih, namun ini demi pekerjaan nya,
" Tidak pak, aku sama sekali tidak demam, mungkin itu karena aku belum makan malam pak " tersenyum canggung
" kantor mana yang membiarkan pegawai nya belum malam hingga jam segini, kantor mana yang tidak memulangkan pegawai nya jam segini " nada bicara Kenzo seolah membandingkan kantor nya dengan kantor Akbar
Akbar menatap Kenzo heran " maaf apakah ada maksud lain dari apa yang kau katakan barusan? " mendekati Kenzo
Risa menahan agar Akbar mendekat, dia menahan Akbar dengan memegang tanggan nya " sudah lah pak Akbar dan pak Kenzo, kita sekarang berada di kantor, dan lampu nya sudah menyala, lebih baik kita turun " ucap Risa yang membuat mereka berdamai,
Kenzo, Risa dan Akbar turun bersama, mereka saling menatap " sudah aku akan pesan taksi online saja " pergi meninggalkan mereka berdua, dan akhirnya mereka berdua juga bubar sendiri
...happy reading guyss ...
...jangan lupa like ya guys biar author semangat ...