NovelToon NovelToon
Our Wedding Dream

Our Wedding Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ann

Hanya karena logam mulia dan wasiat yang di punya oleh kakek masing-masing membuat Nathan dan Tiffani berakhir di jodohkan. Tiffani tak menyangka bahwa dia harus menikah dengan laki-laki terpandang yang terkenal dari keluarga sendok emas. Sedangkan Nathan hanya bisa pasrah dengan masa depannya setelah dia mendapatkan garis keturunan sebagai calon penerus perusahaan Kakeknya, salah satunya dengan menikahi gadis yang tak pernah dia duga sebelumnya. Bahkan perjodohan ini membuat Nathan harus menyerah untuk menikahi sang pujaan hatinya yaitu Elea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Muda dengan Kuda

Di sebuah kamar apartemen, tampak seorang pria yang tengah mengemas beberapa baju ke dalam tas ransel, pria tersebut adalah Rey. Bukan untuk bepergian keluar kota, liburan, atau kembali ke Singapura melainkan Rey akan menginap di rumah Nenek.

Kemarin Fatma- Neneknya meminta Rey untuk beberapa hari menginap di rumahnya. Tentu tanpa pikir panjang Rey menyetujui hal tersebut.

Tidak membawa barang bawaan yang terlalu banyak karena memang dia hanya berencana menginap satu malam saja. Pintu kamar apartemen terbuka tampak ibunya yang masuk ke dalam melihat sang anak berkemas.

"Sudah sepantasnya kamu kembali dengan mereka." ucap Santi, Mamanya.

Bukan tanpa alasan Santi berkata demikian dia hanya ingin anaknya merasakan kembali hangatnya keluarga. Dulu saat Santi membawa Rey untuk keluar dari rumah ibu mertuanya karena ingin melupakan kenangan dari Renaldi almarhum suaminya tapi semakin kesini Santi merasa bersalah karena merasa tidak bisa memenuhi kebahagiaan Rey.

"Rey hanya menginap satu malam ma."

Mendengar jawaban dari anak semata wayangnya Santi terdiam, dia masih saja memandang ke arah anak laki-lakinya iba.

"Mama dengar Nathan dan istrinya pindah ke rumah di belakang." tutur Santi.

Sebenarnya tanpa Santi meminta validasi dari anaknya pun, berita yang baru saja dia dengar memang benar adanya.  Siapa lagi jika bukan suruhan Santi lah yang memberi tahu hal tersebut kepada dirinya.

"Iya Ma." jawab Rey singkat.

"Mama tidak masalah jika nanti kamu menikah dan memilih kembali ke rumah ayahmu." 

Rey memandang ke arah Mamanya, melihat bagaimana ekspresi Mamanya yang tampak sendu. "Rey pasti akan menikah Ma, tapi tidak sekarang dan Rey tidak mau tinggal disana."

Mendengar jawaban putra semata wayangnya, Santi terdiam.

Rey bangkit berdiri semua keperluan miliknya sudah dia masukkan ke dalam tas ransel berwarna abu. "Rey berangkat sekarang." pamitnya kepada sang Mama.

"Mama tidak masalah kamu tidak pulang ke apartemen dan tinggal lebih lama disana." ucap Santi sekali lagi.

"Untuk apa Ma? lagi pula disini juga ada apartemen." tolak Rey.

Tidak ingin berlama-lama lagi dan berdebat lebih lanjut dengan Mamanya, Rey segera pergi meninggalkan apartemen menuju ke kediaman Neneknya. Santi mematung memandang kepergian Rey di ambang pintu.

***

"Oh iya Tif, kapan kamu akan mulai masuk kuliah kembali?" tanya Nenek di sela-sela sarapan pagi.

"Sepertinya lusa Nek." jawab Tiffani yang duduk di sebelah Nathan.

Kembali hening di meja makan, hanya terdengar suara gesekan antara sendok garpu dan piring serta para pelayan yang mondar-mandir melayani keluarga Yudistira.

Kepergian Nenek dari ruang makan diikuti oleh Bu Mila yang langsung membawa nampan berisi makanan untuk sarapan suaminya Yusuf, tanda berakhirnya acara sarapan di meja makan.

Tiffani yang akan bangkit berdiri berniat untuk membantu Ibu mertuanya menjadi urung karena ditahan oleh Nathan.

"Hari ini aku mau berkuda dengan Rey, kemarin Rey mengajak kamu kan?"

"Tapi.. aku tidak bisa berkuda." jawab Tiffani jujur.

"Tidak perlu ikut berkuda juga." 

Nathan langsung bangkit berdiri dari meja makan menuju ke arah kamarnya usai memberitahu kepada Tiffani. Sementara itu Tiffani yang bingung harus kemana karena dia tidak mau kembali ke dalam kamar karena itu artinya dia akan bertemu dengan Nathan alhasil dia membantu merapikan piring kotor di meja makan.

Sontak hal tersebut langsung mengundang perhatian pelayan. "Tidak perlu biar kami saja." Kepala pelayan perempuan tampak turun tangan.

"Tidak apa, aku hanya bantu membereskan saja." Tiffani tetap kekeh untuk membantu.

Aroma cologne vanila tercium pada indra penciuman Tiffani dia yang tadinya sibuk di dapur mendadak menoleh dan melihat kehadiran Nathan yang sudah rapi dengan pakaian berkuda lengkap dengan kaca mata hitam. Sekilas Tiffani menjadi terhanyut ke dalam ketampanan Nathan, bukan hanya Tiffani para pelayan perempuan juga mematung beberapa detik untuk menyaksikan ketampanan tuan mudanya. 

"Tif sadar!" gumam Tiffani yang akhirnya tersadar dengan tingkahnya sendiri. 

"Ayo kita berangkat sekarang." ajak Nathan kepada Tiffani.

Tanpa perlu membawa tas dan hanya membawa ponsel miliknya saja Tiffani mengekori laki-laki yang berada di depannya yang berstatus sebagai suaminya tersebut ke arah depan rumah. Nathan langsung menuju mobil miliknya. 

"Tuan muda mau kemana biar saya antar." Pak Sopir yang langsung sigap menghampiri Nathan.

"Tidak perlu Pak, saya berangkat sendiri saja." 

Setelah Nathan menolak, Pak Sopir langsung undur diri. Nathan dan Tiffani kini berada di dalam mobil. Sejenak Tiffani merasakan ada perasaan yang aneh saat dirinya memandang Nathan tengah sibuk membenarkan rambutnya di kaca. 

Ini merupakan pertama kalinya Tiffani pergi dengan Nathan dan laki-laki itulah yang mengemudikan mobil. Sebelumnya mereka selalu pergi menggunakan sopir.

Selama perjalanan menuju ke tempat berkuda Tiffani jadi tahu kenapa banyak kaum hawa yang tergila-gila kepada laki-laki di sebelahnya ini. Kalau urusan ketampanan sudah tidak dapat diragukan lagi namun bagi Tiffani yang membuat mereka terjerat oleh Nathan salah satunya juga karena dia selalu bersih dan rapi serta wangi bahkan dari jarak lima meter saja harum parfum milik Nathan sudah tercium.

***

Sesampainya, Nathan langsung menuju ke arah tempat dimana kuda berada. Dia melihat dan memeriksa kuda di dalam kandang yang berjumlah sekitar sepuluh kuda. Semua jumlah kuda yang ada di tempat ini sepenuhnya milik keluarga Yudistira karena tempat berkuda ini bukan hanya dipakai oleh keluarga saja melainkan juga di sewakan untuk umum.

"Apa dia siap dipakai hari ini?" tanya Nathan kepada pengurus kuda.

"Siap Mas." jawab pengurus kuda yang sibuk membersihkan kandang.

Nathan memandang kuda berwarna coklat yang akan dia pakai untuk berkuda hari ini. Dia mengelus dengan lembut kepala binatang itu. 

"Maaf aku terlambat." 

Kehadiran Rey berhasil mengundang atensi Nathan. Rey yang sudah bersiap dengan pakaian berkudanya. Nathan melihat jam di pergelangan tangannya yang masih pukul setengah sepuluh.

"Setengah jam lagi kita berangkat."

"Apa kamu mau kita bertanding?" tantang Rey.

Mendengar hal tersebut Nathan terkekeh. "Rupanya selama di Singapura kamu banyak berlatih berkuda." 

"Tidak, aku hanya sok berani saja," percaya diri Rey muncul diakhiri dengan tawa renyah.  "Jika menang apa hadiahnya?"

"Memangnya kamu mau apa?" tanya Nathan.

"Apapun, yang kamu punya." jawab Rey mantap. 

"Kamu akan menyesal." Nathan juga menjawab keinginan Rey dengan mantap. 

Setelah Rey yang memilih untuk memakai kuda berwarna putih, mereka langsung bersiap mengeluarkan kuda mereka masing-masing menuju ke arena untuk berkuda. Sekilas mereka merasakan kenangan semasa kecil dulu yang selalu tidak pernah absen untuk mengikuti les berkuda. 

"Kita berkuda sekarang?" tanya Nathan saat mereka sudah naik ke kuda masing-masing.

"Tentu." jawab Rey yang juga sudah bersiap untuk melajukan kudanya.

Setelah hitungan ketiga mereka menarik tali kuda, membuat kuda yang mereka tumpangi langsung berlari dengan cepat. Nathan dan Rey yang berkuda tampak seperti pangeran dengan kuda masing-masing, aura ketampanan mereka bertambah berkali-kali lipat saat tubuh mereka naik turun mengikuti irama lari kuda. 

1
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Imajinasiku meledak membayangkan adegan-adegannya. 😲
Ryoma Echizen
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
Aran
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!