NovelToon NovelToon
DEWI ULAR

DEWI ULAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:56k
Nilai: 5
Nama Author: akos

Malam itu terdengar tangisan di tengah gelapnya malam. Seorang bayi terbungkus kain putih di letakkan begitu saja diantara tumpukan sampah yang berbau.

Keluarga Anggoro, keluarga yang di kelilingi orang-orang kejam tega membuang darah daging mereka demi sebuah gengsi.

Bayi malang Dewi yang lahir kembar dengan Bintang anggoto. Dewi memiliki sisik emas, sisik yang keluar saat dia marah atau sesuatu akan menimpa sedangkan adiknya bintang juga memiliki kekuatan yang luar biasa hebatnya.

akankah mereka bersatu ataukah mereka akan jadi musuh satu dengan yang lain?


ikuti terus kisahnya sampai tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35. HANTU GENTAYANGAN.

Perempuan itu tersenyum, melangkah ke pembaringan lalu duduk.

Renata mendekat perempuan itu lalu menarik bajunya turun dari tempat tidur. Ajaibnya, baju terlepas dan terganti dengan baju yang lain.

"Ha....hantu......"

Renata berlari pontang-panting menabrak seorang pelayan.

"Ada apa, kenapa wajah nona pucat?"

Renata menceritakan yang dialami di kamar. Pelayang memanggil satu temanya.

Ditemani Renata, kedua pelayan menuju ke kamar dengan saling mendorong maju duluan.

Tidak ada siapa-siapa di dalam sana. Kedua pelayanan memandang iba pada Renata. Gadis itu mungkin stres atas pemberitaan dirinya.

********************************

Hari terus berganti, umur kandungan Wulan sudah genap dua bulan dan mulai sedikit membuncit

Penjagaan ketat dilakukan Abraham untuk keamanan wulan dan calon bayi mereka.

Bukanya gampang. Teluk, sihir, santet sampai mahluk kasat dan kasat mata silih berganti datang meneror.

Banyak dari keluarga Abraham yang tak menginginkan anak itu lahir. Tidak mau harta keluarga Abraham jatuh pada anak itu kelak.

Berbagai cara mereka lakukan agar Wulan keguguran.

Pagi itu Wulan sedang bersantai di taman di temani Abraham.

Seorang satpam datang mengabarkan kalau ada seorang kakek ingin bertemu.

Abraham menyuruh pelayan membawa Wulan masuk lalu menyuruh pak satpam mengantar kakek itu menemuinya.

Pak satpam datang bersama seorang kakek berjubah putih.

Abraham mempersilahkan kakek itu duduk dan menanyakan tujuannya datang.

Kakek itu bercerita kalau bayi dalam kandung Wulan suatu saat akan hilang dengan sendirinya. Bukan meninggal tapi diambil oleh Dewi Rinjani.

Bayi mereka di pilih Dewi Rinjani sebagai tumbal di danau hitam.

Abraham tersentak, calon bayi yang mereka rawat selama ini akan di jadikan tumbal.

Abraham bersikeras tidak akan memberikan bayi mereka walau Dewa sekalipun memintanya.

"Aku hanya datang memberi tahu pada kalian agar lebih waspada. Jika hari itu tiba kalian tidak akan bisa mencegah, Dewi kematian yang sangat di takuti bangsa dedemit dan mahluk halus yang ada di muka bumi."

Setelah berkata seperti itu Kakek berubah jadi cahaya lalu menghilang. Abraham panik, takut, jangan sampai Wulan tahu. Wulan pasti sangat sedih jika kehilangan bayinya. Bayi yang selama ini mereka idam-idamkan sebagai penerus.

Abraham masuk kedalam rumah, menyembunyikan perasaan seolah tidak terjadi sesuatu. Menemukan Wulan duduk di depan cermin dalam kamar sedang menyisir rambut panjangnya.

Abraham duduk di lantai mencium perut Wulan, mencoba menahan air mata agar tidak menetes.

Sedapat apapun Abraham menyembunyikan perasaan, Wulan tetap bisa membaca.

"Apa yang terjadi, kenapa sesedih itu?

"Ini bukan sedih tapi bahagia. istirahatlah dan jangan banyak bergerak."

Abraham membatu Wulan berdiri dan menuntun ke pembaringan.

Abraham membelai pucuk kepala Wulan hingga terlelap.

Abraham menyelimuti tubuh lalu keluar.

Mobil melaju menuju restoran dimana Ryo sudah menunggu di sana.

Hanya beberapa menit saja mobil sudah terparkir di halaman restoran. Abraham masuk dan langsung menuju keruangan Ryo.

"Sepertinya ada hal penting yang ingin paman sampaikan hingga bela-belain datang kemari?" Tanya Ryo setelah mereka duduk di sofa.

"Bayi kami.....? Abraham mengusap kasar wajahnya, dia tak sanggup melanjutkan ucapannya.

"Kandungan bibi baik-baik?" Wajah Ryo ikut panik.

Abraham menceritakan kejadian tadi pagi saat kakek berjubah putih menemuinya.

"Apa? Dewi Rinjani menginginkan bayi kalian untuk dijadikan tumpal?"

Abraham mengangguk pelan.

"Itu berarti bayi paman dan bibi istimewa. Dewi Rinjani tidak sembarangan memilih persembahan kalau tidak memiliki ke kelebihan khusus."

"Terus paman harus melakukan apa untuk menyelamatkan bayi kami, tidak mungkin paman hanya berdiam diri melihat bayi kami dijadikan tumbal oleh Dewi sialan itu."

Ryo diam, memikirkan jalan bagaimana cara menyelamatkan bayi Abraham dari Dewi Rinjani yang memiliki kesaktian yang luar biasa.

Menurut kabar angin yang berhembus kalau Dewi Rinjani belum pernah terkalahkan, semua lawan-lamanya bertekuk lutut, tak ada satu pun mahluk halus di dunia ini yang bisa menandingi kehebatan penguasa danau hitam.

"Apa Dewi juga kalah dengan Dewi Rinjani?"

"Kecil kemungkinan bisa menang. Jika Dewi paksakan, bisa berujung maut. Paman akan kehilangan dua anak sekaligus."

Bukanya mendapat solusi, Abraham makin stres mendengar cerita Ryo.

Abraham berjalan sempoyongan keluar dari restoran, beberapa kali abraham menabrak pengunjung restoran.

********************************

Dewi yang sedang mengikuti mata kuliah bersama mahasiswa lain di kagetkan dengan riuh suara mahasiswa di ruang sebelah yang berhamburan keluar ruangan.

Proses belajar mengajar terganggu, dosen serta mahasiswa keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Mengintip dari jendela kaca.

Seorang dosen perempuan bernama Bu Tini kesurupan, mengamuk kesetanan. Membanting meja, kursi dan lemari.

Tenaganya begitu kuat hingga bisa membanting barang-barang seberat itu.

Matanya memerah, melukai diri dengan mencakar tubuhnya.

"Kalian yang membunuhku. Maka kalian juga harus mati." Tunjuk Bu Tini pada seluruh orang yang ada di sana. Suara itu bukan suara Bu Tini.

Dua tahun lalu, seorang mahasiswi bunuh diri dengan cara gantung diri.

Marta, mahasiswi dengan penampilan cupu, gemuk dan berkacamata tebal.

Tak satu pun mahasiswa yang mau berteman dengannya. Setiap hari hanya dapat bully dari mahasiswa lain.

Pernah mencoba keluar dari universitas, tapi kedua orang tuanya menentang keras. Marta memutuskan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di ruang kosong dalam universitas.

"Marta, tenangkan dirimu." terdengar suara tak berwujud.

"Siapa kamu?"

Bu Tini berputar mencari asal suara itu.

"Kamu bukan lagi bagian dari dunia ini, jadi jangan ganggu mereka selagi mereka tidak mengganggumu."

"Ceramah basi, kalau berani tunjukkan wujudmu dan hadapi aku."

Lama menunggu tapi wujud suara itu tak juga muncul.

Orang-orang tidak bisa berbuat banyak menolong Bu Tini, tenaganya kuat dan berbahaya.

"Aku hitung sampai tiga, kalau kamu tidak muncul jangan salahkan aku bila perempuan ini celaka. Satu, dua, tiga."

Bu Tini berlari lalu melompat dari tingkat dua.

Dengan cepat Dewi ular melilit tubuh Bu Tini dengan ekor berpegang pada besi pembatas.

Marta keluar dari tubuh Bu Tini lalu menyerang kepala Dewi ular. Dewi ular tidak melawan, apa lagi bobot Bu Tini yang beratnya kira-kira tujuh puluh kilo menghalangi pergerakannya.

"Rasakan ini."

Kembali Marta menyerang Dewi ular di bagian perut tempat dimana ibu Tini terlilit.

Gempa terjadi dalam perut Dewi ular membuat keempat siluman yang ada di dalam terlempar dan membentur dinding perut Dewi ular.

"Dasar hantu gentayangan, beraninya mengganggu tidurku. Tunggu kamu ya....."

Lintah keluar dari dalam bulu gorila, jalanya terlalu lambat hingga gorilla menendang bokongnya.

Melesat bak peluru ke keluar dari lobang hidung Dewi ular.

Marta mematahkan tulang rusuknya, kedua tangannya terangkat keatas.

"Rasakan ini........"

Belum juga tulang itu menembus tubuh Dewi ular, tubuh Marta tertarik kebelakang.

1
Nur Chasanah
semangat kak..d tunggu terus update nya.. terimakasih ☺️🙏
Nur Chasanah
lanjut kak..sllu d tunggu updatenya...☺️
Astuti Setiorini
hadeh dibawah dlm bahaya di atas laut juga bahaya...ayo gorila semg menyelamatkan memey
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lanjut KK thor sllu di tgu yahh
Nur Chasanah
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh di sini yg td di bantai bintang dan nyai Roro
semoga aja ada keajaiban Krn Dewi penolong
Pak Yan
UDAH HAMPIR SAKRATUL MAUT PON SI MONSTER UDANG INI MASIH AJA JAHAT , KEJAM DN BENGIS..... BUNUH AJA SEKALIAN DEW.....!!!!! KLO UDAH BENAR 2 MOKAT SI MONSTER UDANG INI. ..... DIBAKAR / DIGORENG AJA, LALU DISIRAMI SAMA SAMBAL...... MAKAN DEH KITA.....HHHHHMMM YAMMY......☝☝☝☝🤔🤔🤔🤐🤐😲😲😢😖😖😖😡😡😡😠😠😠😠👎👎👎👎👍👍👍👍👍👍👍😂😂😂😂😂😂😀😀😀😀😀😀😀
Astuti Setiorini
klu mustika wulan habs gmn nnt dia melawan biksu tong dan bintang yang tambh hebat
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhh kasihan Dewi
beda sekali dengan bintang yahhh didikan yg slh JD nya seperti itu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ada apa ini KK thor
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
manusia klo sudah serakah yah ttp begitu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ada2 saja yahhh kuyang oh kuyang hadehhhh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kasihan sekali begituakha nasib mu Wulan dr awak terlunta karna sllu di sakiti trus
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hai kk thor maaf yaah AQ lam g on
ttp smgt km thor
Ita Xiaomi
Dewi berkorban dgn memberikan mustika utk yg membutuhkan.
Sedangkan Bintang mengambil paksa yg bukan miliknya.
Ita Xiaomi
Moga Wulan dan bayinya selamat. Wulan, baby dan Dewi hrs bahagia. Kasihan mereka selalu dianiaya.
Ita Xiaomi
Mommy ama datok nya si Memey sama tak jelasnya. Tamak, serakah suka nak ambil hak org.
anis suranti
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
haahhhhh apa yg terjadi ini
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kerennn
kan Dewi baik makanya selalu menang punya kekuatan di gunakan utk kebaikan bukan untuk kejahatan apa kabar saudara kembar si Dewi yaaa apakah jadi musuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!