NovelToon NovelToon
Dan Cinta Itu, Kamu

Dan Cinta Itu, Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Duniahiburan / BTS / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Jatuh cinta lewat mimpi? Apa itu bisa?Apalagi jatuh cinta pada seseorang yang hanya ditemui lewat mimpi. Itulah yang dialami oleh Yoongi. Jatuh cinta pada seorang gadis yang belum pernah ia temui di dunia nyata.

Persahabatan lawan jenis memang sering kali menimbulkan rasa cinta, entah dari salah satu pihak, atau bahkan keduanya.
Seperti halnya Rangga, sudah lama dia mencintai sahabatnya, Khumaira. Sudah dua kali Rangga menyatakan cintanya pada Khumaira, namun selalu ditolak. Hingga akhirnya mereka bekerja sebagai programmer di salah satu perusahaan di Seoul, Korea Selatan.
Takdir mempertemukan mereka dengan BTS, salah satu boy grup terkenal disana. Antara senang dan tidak percaya, Yoongi menganggap pertemuan itu adalah sebuah keajaiban dari Tuhan.
Siapakah gadis yang ada dalam mimpi Yoongi?
Akankan Rangga mempertahankan cintanya pada Khumaira?
Lalu, siapa sebenarnya yang dicintai Khumaira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjebak di Hutan

Ternyata bukan hanya jalan-jalan ke Gyeongbokgung Palace. Yoongi juga mengajak Khumaira ke Everland atau taman hiburan. Saking asiknya bermain, mereka sampai lupa waktu. Sekitar jam delapan malam mereka baru pulang. Karena kelelahan, khumaira sempat tertidur di mobil. Perjalanan terasa sunyi. Ketika melewati jalan yang disisi kira Kananya hutan, terlihat dari arah belakang ada mobil yang mengikuti, mobil Yoongi. Pria itu mempercepat laju mobil, namun ternyata kalah cepat. Mobil yang mengikuti mereka sudah menyusul, berhenti di depan mobil Yoongi yang masih melaju. Terpaksa Yoongi mendadak menghentikan mobilnya. Khumaira terbangun.

"Ada apa?"

Yoongi menunjuk ke arah depan dnegan dagu nya. Empat pria dengan baju serba hitam, mendekat ke arah mobil Yoongi.

"Astaghfirullah." Khumaira mulai panik. Namun Yoongi terlihat tenang.

Salah satu dari mereka mengetuk kaca mobil. Meminta keduanya untuk turun. Khumaira menggelengkan kepala. Yoongi terdiam.

"Keluar! Atau kami tembak!" Mereka mengacungkan pistol ke arah jendela mobil.

Khumaira menarik nafas dalam-dalam. Yoongi perlahan membuka pintu mobil. Diikuti Khumaira. Setelah keduanya di luar mobil, ke empat pria tersebut mengajak Yoongi dan Khumaira ke dalam hutan, sambil terus menodongkan pistol. Setelah ada kesempatan, Khumaira berbalik dan menyerang salah satu dari mereka.

"Apa? Dia bisa bela diri?" Lirih Yoongi, kaget. Karena di dalam mimpinya, Khumaira sama sekali tidak bisa ilmu bela diri.

Keempat pria itu menyerang Khumaira. Yoongi tidak tinggal diam. Meskipun bela diri dia ala kadarnya, namun ia berusaha membantu Khumaira menjatuhkan lawan. Ke empatnya terjatuh. Dan tiba-tiba, terdengar suara letusan pistol. Yoongi dan Khumaira menjauh. Mereka semakin masuk ke dalam hutan. Gerak kaki berlari terdengar. Di belakang mereka masih ada lima pria yang berpakaian serba hitam juga.

"Berhenti!" Teriak salah satu dari mereka.

Namun Yoongi dan Khumaira masih terus berlari. Saat melihat pohon besar dan penuh semak belukar, Yoongi mengajak Khumaira untuk bersembunyi. Beberapa lama kemudian, orang yang mengejar keduanya bingung, harus mengejar ke arah mana lagi. Dibalik pohon dan semak belukar, Yoongi dan Khumaira berusaha keras mengatur nafas. Mereka takut tempat persembunyiannya ketahuan. Jarak antara Khumaira dan Yoongi begitu dekat. Bahkan Khumaira bisa mencium aroma parfum Yoongi yang lembut namun manly. Lima menit kemudian, langkah kaki itu terdengar menjauh. Keduanya bernafas lega. Posisi keduanya masih sama, saling berhadapan dengan posisi yang begitu dekat. Mata keduanya bersirobok. Khumaira segera menjauhkan diri dari Yoongi, memberi jarak. Malam semakin beranjak. Mereka mulai keluar dari tempat persembunyian. Berjalan, menelusuri hutan mencari jalan keluar. Yoongi menggunakan senter handphone untuk menerangi jalan. Lima belas menit berjalan, mereka seakan hanya berputar-putar saja. Yoongi mulai mengeluh. Apalagi dia terluka lumayan banyak dibanding Khumaira. Akhirnya terpaksa mereka beristirahat dibawah pohon besar.

"Apa kita harus bermalam disini Yoon?"

"Sepertinya begitu. Karena ini sudah terlalu malam. Dari tadi kita tidak menemukan jalan keluar dari hutan ini."

"....."

"Apa kau takut?"

"Selama ada Allah dan juga kau, aku tidak takut." Khumaira menyenderkan tubuhnya pada pohon. Pun dengan Yoongi. Tidak ada pembicaraan lagi diantara keduanya, karena mereka sudah lelah.

Malam itu mereka terpaksa tidur di hutan. Khumaira menggigil kedinginan. Yoongi melepas jaket dan memakainya pada Khumaira. Namun wanita itu masih menggigil.

"Maaf, kalau aku lancang." Yoongi terpaksa membawa khumaira kedalam pelukannya.

Matahari mulai terlihat disela-sela dedaunan, menyilaukan mata Yoongi. Dia membuka mata. Terlihat Khumaira masih meringkuk dalam pelukannya. Yoongi memegangi kening Khumaira, takut wanita itu demam seperti semalam.

"Syukur lah tidak panas." Gumam Yoongi.

"Aira, bangun."

Khumaira yang sudah sepenuhnya membuka mata, langsung terperanjat, sedikit menjauh dari Yoongi.

"Ah maaf Aira-ya. Semalam kau kedinginan. Aku sudah memberikan jaketku padamu, tapi kau masih saja kedinginan. Jadi, aku inisiatif untuk...."

"Cukup!" Khumaira menatap tajam pada Yoongi.

"Coba kau lihat handphone mu, apa masih belum ada sinyal?"

Yoongi merogoh saku celananya. Dilihat handphone nya sudah mati. Khumaira menghela nafas, dia terlihat kesal. Kemudian mengajak Yoongi untuk kembali mencari jalan keluar.

Dari kejauhan terdengar sayup-sayup beberapa suara memanggil nama mereka. Keduanya segera mempercepat jalan. Dari kejauhan, terlihat enam member BTS dan juga Rangga.

Rangga yang khawatir karena Khumaira belum juga pulang, dia menelpon Jungkook dan menanyakan keberadaan Yoongi serta Khumaira. Namun jawaban dari Jungkook membuat Rangga semakin khawatir. Apalagi nomor telepon Khumaira dan Yoongi tidak bisa dihubungi. Karena malam sudah begitu larut, mereka tidak bisa langsung pergi mencari Khumaira dan Yoongi. Dan Pagi setelah subuh, mereka semua baru melakukan pencarian. Mereka melakukan pencari ke tempat terakhir Yoongi dan Khumaira singgahi.

Bukan tanpa alasan mereka masuk ke dalam hutan. Mereka melihat mobil Yoongi yang terparkir sembarangan di pinggir jalan.

Rangga yang begitu khawatir dengan Khumaira, dia langsung memeluk wanita itu dihadapan member BTS.

"Syukurlah kamu nggak kenapa-kenapa. Aku takut banget."

"Maaf ya udah buat kamu khawatir."

"Kenapa adegan ini sama dengan yang di mimpiku?" Batin Yoongi. Dia menatap tidak suka pada Rangga. Jin berdeham. Rangga melepaskan pelukannya.

"Jelaskan pada kami, apa yang terjadi pada kalian." Namjoon bersuara. Kemudian Yoongi bercerita, apa yang terjadi pada mereka malam tadi.

"Sudah ku katakan, jangan membawanya sampai larut malam." Rangga menatap nyalang pada Yoongi. Dia benar-benar marah. Karena dia sempat mengirim pesan pada Yoongi, agar membawa pulang Aira sore hari.

"Apa hakmu melarangku membawanya?" Bukannya meminta maaf, Yoongi malah balik marah pada Rangga.

"Disini, di negara ini, aku bertanggungjawab atas dirinya. Ibunya sudah menitipkan dia padaku, dan aku harus menjaganya. Kalau sudah seperti ini, apa yang harus aku katakan pada ibunya, hah?"

"Kau...."

"Cukup Hyung!" Namjoon meninggikan suaranya.

"Apa yang dikatakan Rangga Hyung benar. Seharusnya kau meminta maaf padanya, bukan malah balik marah." Suara Namjoon melunak.

"Kenapa kau membelanya?"

"Cukup! Aku lelah." Khumaira menginterupsi. Menatap Rangga, memberi isyarat agar segera membawanya pulang. Rangga lalu memapah Khumaira yang terlihat kelelahan.

"Aargh!" Yoongi mengacak rambutnya.

"Sudahlah. Lebih baik kita ke rumah sakit. Kau harus di obati." Hobi menghampiri Yoongi, merangkulnya.

"Seandainya Hyung tidak mengajak nuna sampai malam, pasti hal ini tidak akan terjadi." Celetuk Taehyung.

Yoongi menatap tajam pada Taehyung. Dia menggerakkan giginya.

"Ya sudah terjadi, biarkan. Jangan dibahas lagi. " Jin menengahi.

"Tapi kenapa luka pada nuna tidak sebanyak Hyung?"

"Itu karena dia bisa bela diri Jim. Bukankah tadi Yoongi sudah bilang."

"Hehe maaf Hyung, aku tidak fokus tadi saat Yoongi Hyung cerita."

Jin, Hobi, dan Taehyung memutar bola mata, malas.

Jin, Hobi, Jimin dan Taehyung, membawa Yoongi ke rumah sakit. Sedang Namjoon dan Jungkook, mengantar Khumaira dan Rangga pulang. Karena Khumaira menolak diajak ke rumah sakit. Dia beralasan karena lukanya tidak parah. Dia hanya butuh istirahat.

1
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
saidah nafisah
next k❤
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
Siti Nina
padahal cerita nya bagus tapi yg like nya dikit bgt,,,🤔
Amalia Shah: semoga nanti bertambah yg like nya. makasih sudah support 😊💜
total 1 replies
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
Amalia Shah: ok siap 💜
total 2 replies
Suzanne Milla
Aku selalu menantikan update dari cerita ini. Jangan sampai berhenti menulis, thor!
Amalia Shah: ok. terimakasih 💜
total 1 replies
Gato Piola
Keren abisss! Ga sabar nunggu cerita selanjutnya.
Amalia Shah: terimakasih 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!