Menjadi Wanita Impian

Setelah . mereka selesai makan. Dera pun pamit masuk ke kamarnya.

'"Cie,,,cie yang dapat surat dari ayang" goda Nindi sama Rara.

" Ish, apaan sih!" Jawab Dera tersipu malu.

" Dera aku di tempat Rara dulu ya, aku ngga mau jadi obat nyamuk." Kata Nindi.

" Oke!" Jawab Dera.

Yang sebenarnya adalah Nindi sudah janjian sama Rara membicarakan tentang pembagian tugas yang akan mereka lakukan. Untuk menjaga Dera tanpa menimbulkan curiga.

Karena Rara sudah menceritakan situasi yang ad sekarang.

Mereka bertugas untuk menjaga dan membuat Dera merasa aman dan tidak tertekan.

" Assalamualaikum MY Dee".

Dera mengawali membaca surat yang di kirim Bagus. Walaupun hanya surat tetapi itu sudah cukup membuat Dera bahagia.

Dera dengan serius masih membaca surat dari Bagus.

" Hallo Assalamualaikum my Dee". Suara earphone ditelinga Dera

" Waalaikum salam ' jawab Dera.

" Big!" Hanya itu yang bisa Dera ucapkan.dia tidak tahu harus ngomong apa lagi..

" Pasti lagi baca surat ya?" Tanya Bagus.

" Hmmm ". Jawab Dera.

" Ngga kangen sama BiG?" Tanya Bagus.

Bagus memang suka sekali menggoda Dera

Dan itulah yang terjadi. Dera hanya bisa ham hmm saja.

" Dan karakter Dera seperti itu yang selalu dirindukan Bagus.

Di dalam kantor terlihat seorang pemuda ganteng yang sedang duduk di kursi kebesaran nya. pemuda itu tersenyum senyum sendiri.

Dialah Bagus. Ya walaupun hanya berbicara melalui earphone Bagus bisa seperti orang gila. Tersenyum senyum sendiri tanpa menghiraukan sekitarnya.

Bahkan Bagus tidak menyadari kalau Ardi dan Abdi masuk ke ruangannya. Dan mereka hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan temannya tersebut.

Mereka menyadari nasib percintaan sahabatnya itu. Karena dibilang LDR ngga , tapi juga nggak bisa ketemu.

Ketika Bagus sudah selesai berbicara.

Baru Bagus menyadari kalau ada dua temannya

" Hai, bro sudah lama?" Tanya Bagus

" Baru , baru dua jam nungguin orang gila senyum senyum sendiri".

Kata Abdi.

"Hehe,,, hehe sorry, sorry!" Kata Bagus cengengesan.

" Gimana sudah ada perkembangan terbaru?' tanya Bagus.

Mereka bertiga memang Janjian untuk ketemu di kantor Bagus siang ini karena ingin membahas perkembangan terbaru hasil penyelidikan Mereka.

Dari laporan beberapa bodyguard yang sudah kita sebar. Seperti nya yang mengancam Dera ini benar benar tahu kalian.

Dan dia sungguh sangat detail dan hati hati dalam bertindak. Bahkan kita rasanya seperti saling memata matai. Kamu tahu kan maksudku?" Tanya Abdi.

" Hmmm, maksudnya selain mereka mengawasi pergerakan Dera, orang ini juga licin sehingga sulit dilacak. Kalau melihat pergerakan nya yang sangat hari hati". Kata Ardi.

" Benar katamu, yang bisa kita lakukan saat ini menunggu keberuntungan menanti saat dia ceroboh. Sehingga dia melakukan kesalahan-kesalahan." Kata Bagus .

" Iya, yang bisa kita lakukan sekarang adalah tetap waspada dan berhati-hati ". Kata Abdi.

" Apa menurut mu tidak ada yang mulai ingin mendekatimu Gus?". Misalnya dulu yang menghilang tiba tiba sekarang muncul?" Tanya Ardi.

" Benar Gus, coba kamu ingat ingat, ngga harus urusan bisnis. Mungkin yang lain, link pertemanan mungkin." Kata Abdi.

Mereka terus mencari segala kemungkinan.

Mengerucutkan masalah sehingga bisa mendapatkan kemungkinan siapa orang di balik semua ini.

" Oh ya, Ar gimana hp yang ku pesan untuk Dera?" Sudah siap, besok rencananya aku ketemuan sama ayang Nindi buat kasih tuh barang". Kata Ardi.

" Ayang,,,,,ayang, gaya mu!" Kata Abdi sambil melempar kertas'.

" He biarin , sirik aja!" Jones dilarang protes!" Ardi meledek Abdi.

" Awas Lo ya!" Teriak Abdi.

" Haaa,,,, haaaa!" Bagus tertawa terpingkal pingkal melihat kelakuan temannya yang absurd.