NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Rakina Yura Izzati hadis 22 tahun harus menelan pil pahit dalam pernikahan yang dia jalani.
Lahir dari keluarga yang taat agama. Yura di jodohkan Abinya dengan teman Abi dan yang tak lain adalah bos Yura di kantor.
Aviansyah Rayyn Biadama. Putra satu-satunya dari Biadama yang mau tidak mau harus mengikuti perjodohan yang di tentukan untuknya.

Avian yang awalnya tertarik dengan Yura sebelum pernikahan. Tetapi entah apa yang membuat Avian berubah menjelang pernikahan dan bahkan menikah dengan Yura karena membenci Yura.

Pernikahan yang indah seperti bayangan Yura ternyata berbanding terbalik. Air mata serta hati yang semakin sakit yang dia terima dari suaminya yang sangat membenci dia.
Apakah Yura sanggup menjalani pernikahan itu?
Lalu bagaimana dengan Avian. Apakah Avian akan berubah dengan seiring waktu berjalan.
Mari kita baca ceritanya dan mohon untuk semua dukungan para readers untuk subscribe, like, koment dan vote yang banyak. Terima kasih.

Follow Ig saya.
aninunharahap12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 Avian diam dan tidak berkutik.

"Jadi sekarang kamu masih mau mengelak dan menyalahkan Papa yang telah menikahkan kamu dengan Yura. Sejak awal justru Yura yang sudah menolak perjodohan ini....."

"Dan karena itu," Avian yang langsung menyahut pembicaraan dari Biadama.

"Karena Perjodohan yang sudah ditolak oleh dia dan aku juga mendengar sendiri bagaimana Papa berbicara dengan Abi Yura. Perjodohan yang awalnya sudah ditolak dan tiba-tiba diterima dan kenapa Yura menerima Perjodohan itu karena aku tahu alasannya!" tegas Avian.

"Apa alasannya?" tanya Biadama yang menekan suaranya.

Avian mengingat kembali bagaimana dia melihat Yura di kamar Hotel dan melihat Yura yang bersama laki-laki lain berjalan di Hotel. Sama dengan Yura ternyata Avian tidak mampu untuk mengatakan apa yang dia lihat kepada orang tuanya seolah menutupi aib sang istri tetapi itu bukan aib Karena itu adalah sebuah kesalahpahaman.

"Kenapa kamu diam?"

"Kamu jawab pertanyaan papa!" tegas Biadama.

"Apa yang membuat kamu tidak bisa menerima Yura dalam pernikahan ini hah!"

"Apa alasan yang kamu ketahui!" tegas Biadama.

"Ini masalah urusanku dengan Yura dan aku sendiri yang akan menyelesaikan semua masalah ini!" tegas Avian yang ternyata tetap bungkam dengan apa yang telah terjadi.

"Apa lagi yang ingin kamu selesaikan setelah kamu sudah mempermalukan keluarga ini di depan orang tua Yura dan bukankah pernikahan kalian akan berakhir. Papa juga tidak menginginkan pernikahan ini berlanjut karena hanya akan membuat gadis yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa harus menderita karena perbuatan kamu!" tegas Biadama.

Mungkin dia sangat berharap banyak dari pernikahan Yura dan Avian. Tetapi bukan pertama kali masalah itu terjadi di depan matanya dan pasti Biadama tidak ingin anak orang semakin menderita.

"Papa selalu saja mendewakan Yura, seolah menjadikan dia anak papa yang papa lebih peduli kepada dia dan buka kepada aku putra kandung papah sendiri. Bagi papa dan di mata papa Yura adalah wanita yang tanpa dosa yang sangat suci dan tidak mungkin melakukan kesalahan!"

"Itu memang kenyataan!" tegas Biadama. Avian terdiam. Dia memang terus kalah berdebat dengan Biadama.

"Papa bisa memberikan penilaian seperti itu kepada orang lain itu berdasarkan fakta dan karena Papa sudah mengenal bagaimana Yura sejak awal dan jika kamu juga mengenal siapa Yura maka kamu akan sama seperti papa!" tegas Biadama.

Sepanjang anak dan ayah itu berbicara dan berdebat panjang. Artika yang sejak tadi hanya diam saja yang tidak mengatakan apa-apa.

"Lalu apa penilaian Papa dan rasa kagum papa pada Yura masih akan sama setelah tahu siapa dia?" kata-kata itu hanya bisa di ucapkan Avian di dalam hati.

Kesal dengan Biadama yang terus memuji Yura, sebenarnya membuat Avian tidak tahan dan mulut itu ingin terbuka untuk mengatakan apa yang telah dia rasakan dan apa yang telah dia lihat dan membuat dia membenci Yura. Tetapi lagi-lagi mulut harus berperang dengan hati di mana hati tidak ingin mengatakan hal tersebut.

"Perbuatan kamu benar-benar sangat memalukan yang bisa bersama wanita lain yang tak lain adalah kakak ipar dari Yura. Kamu sangat tidak tahu malu Avian!" tegas Biadama dengan penuh penekanan.

"Mama juga sangat kecewa sama kamu Avian. Kamu bukan hanya bertengkar sekali di depan Mama dan Papa. Tetapi kamu juga bertengkar di depan orang tua Yura dengan kata-kata kamu yang kasar yang tidak mencerminkan kamu sebagai anak yang telah didik," suara lirihan seorang ibu sudah menggambarkan rasa kecewa yang besar.

"Mama lebih tahu banyak apa yang terjadi dengan pernikahan kamu dan Yura. Avian mama sejak awal juga kurang setuju pada Yura dan mungkin sama seperti kamu yang merasa jika Papa kamu sangat berlebihan yang harus mendewakan Yura. Tetapi Setelah Mama melihat kepribadian Yura semua apa yang dikatakan Papa sama. Jadi mama juga bisa menilai jika Yura perempuan baik," ucap Artika dengan lembut.

Avian terdiam. Tidak satu orang pun yang memihak pada dia dan Avian yang sekarang benar-benar bongkar tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Tidak ada gunanya berbicara dengan anak ini yang hanya mengecewakan orang tua saja yang tidak peduli sama sekali dengan perasaan orang tuanya," sahut Biadama dengan kesal yang menghela nafas.

Tuk tak tuk tak tuk tak.

Suara heels yang terdengar menuruni anak tangga membuat mereka bertiga melihat ke arah anak tangga dan ternyata itu Yura yang sudah rapi-rapi seperti mau ke kantor seperti biasa.

Yura seperti biasa yang memperlihatkan wajah sendu. Karena memang semenjak Yura berada di rumah itu tidak pernah memperlihatkan wajah yang bahagia.

Kedatangan Yura membuat pertengkaran itu terhenti ketika melihat kedatangan sang menantu yang sudah sampai anak tangga terakhir dan yang sekarang menghampiri meja makan.

"Kamu mau bekerja Yura?" tanya Artika.

"Iya Mah," sahut Yura dengan singkat.

"Apa kamu yakin mau bekerja hari ini?" tanya Biadama.

Biadama yang begitu sangat simpatik kepada Yura dan pasti sangat menginginkan Yura untuk istirahat dulu.

"Yura harus bekerja, Pah, dan lagi pula pekerjaan tidak berurusan dengan masalah pribadi," jawab Yura.

"Kalau begitu kamu sarapan dulu sebelum pergi," sahut Biadama.

Avian langsung berdiri dari tempat duduknya dengan menggeser kursi kasar dan langsung pergi begitu saja dengan wajah yang tampak marah dan Yura melihat kepergian sang suami yang melewati dia begitu saja.

"Anak itu benar-benar," umpat Biadama yang sudah kehabisan akal untuk menghadapi Avian.

"Mah, Pah Yura sarapan di kantor saja, karena ini sudah sangat siang," ucap Yura. Dia memang mendadak tidak enak hati dan juga sangat segan dengan orang tua Avian karena mereka baru saja bertengkar.

Yura juga seperti menghindari pertanyaan-pertanyaan dari orang tua Avian tentang masalah rumah tangganya. Jadi lebih baik Yura juga menghindar untuk sementara.

"Yura kalau begitu biar mama saja yang mengantar kamu ke kantor," sahut Artika yang tiba-tiba mempunyai ide. Karena Avian yang sudah pergi terlebih dahulu dan tidak mungkin menunggu Yura.

"Tapi mah!"

"Sudah jangan tapi-tapi Ayo!" ajak Artika. Yura menganggukkan kepala.

Mau tidak mau dia harus diantar oleh Artika. Peran Artika sebagai seorang mertua sekarang harus ditunjukkannya. Karena dia juga seorang wanita yang pasti mengerti perasaan Yura seperti apa.

************

Tidak lama akhirnya Yura sampai juga yang diantar Ibu mertuanya ke kantor dengan selamat.

"Yura berangkat dulu mah! Terima kasih sudah mengantar Yura," ucap Yura berpamitan dengan mencium punggung tangan Artika.

"Kamu hati-hati Yura! fokus bekerja dan jangan memikirkan apa-apa," ucap Artika. Yura menganggukan kepala dan langsung keluar dari mobil.

"Kenapa aku merasa jika Avian membenci Yura karena ada sebab. Jika bener apa yang dikatakan Papa, jika dia sendiri bahkan bisa melihat bagaimana Avian yang menyukai orang makanya dia ingin menjodohkan Yura dengan diam-diam dan itu benar seharusnya Avian bahagia dengan pernikahan yang di jalan dan bukan malah melakukan sesuatu hal yang tidak baik," batin Artika.

"Aku harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua," Artika menghela nafas berat. Apa yang terjadi pada Avian dan Yura pasti membuat Artika tidak hanya bisa tinggal diam begitu saja.

Bersambung.

1
Wiwit Wilowati
setelah tau fakta nya tinggalkan ja si Avian biar tahu rasa...gak jelas asal nuduh ja...bukan dicari kebenarannya..😇😇
Bandar Jayalampung
makanya jgn tolol
Holipah
yura bego masih bertahan d situ
Bandar Jayalampung
udah deh Yura pisah aja dulu. biar tau rasa suami kmu yg goblok tolol itu 😡
Wiwit Wilowati
klu bicara pakai akal sehat Avian bukan emosi yg gak jelas...
Bandar Jayalampung
nah Lo mampus kau Alvian ayo Adam bawa Yura pergi . biar dia nyesel
Siti Khoiriah
kesel banget thor sama avian
gedeg....
Bivendra
syirik aja lu knp lu tkt tersingkir dgn kdtgn yura drmh ortunya
menantu koq belagu bgt
Milla
next
Milla
next
Zenakhayra
penulisan nama kadang salah...novelnya menarik
ainuncepenis: Kak boleh di kasih tahu di bagian mana kak. biar di revisi kak
total 1 replies
Milla
min doubel up donk
Dian Fitriana
up
Lebrianty ayu
mampir ya Thor
Milla
min doubel up yaa
Bivendra
syira ini manipulayif palingan dy suka suka sm cat avian ini mknya gatel
ni pun cat avian ladenin
Milla
next min
Saini Jamudin
lanjuuut
Bivendra
ini penyebab salah paham nya ternyata
muna aprilia
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!