NovelToon NovelToon
Falling Stars

Falling Stars

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Sistem / Epik Petualangan / Dunia Masa Depan / Peradaban Antar Bintang / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.

Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.

Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.

~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Penegak Keadilan

Malam beranjak pagi, Lalu menuju siang!

Tetapi Distrik A yang sudah kembali seperti sedia kala. Pasca hancurnya oleh amukan monster kepiting.

Storm kagum dengan pemandangan dijalanan ini. Hari ini suasana sangat ramai sekali, Entah ada kesibukan apa orang orang lalu lalang kesana kemari.

Sejak kemarin malam Storm tidak tidur sama sekali. Dia hanya berjalan berkeliling saja, Tidak tahu harus kemana.

Karena tujuannya mencari keberadaan para perampok kota. Storm segera menuju kesebuah toko Fashion Show terbaik di Distrik A.

Collection Bundle!

Nama yang tertulis diatas toko yang sangat besar itu.

'Gimana caranya ya biar bisa mengubah penampilan?...

Mana uang cuma segini lagi?...

Storm yang terdiam didepan halaman toko itu. Memikirkan cara mengganti penampilannya, Sebab pakaiannya tampak sudah kadaluarsa lagi.

Dia harus mengganti pakaian maupun penampilan apapun itu!

"Tolong!

Tolong!

Ahh, Tasku...

Tak jauh darinya, Terdengar suara seorang wanita yang seperti meminta tolong dari penjahat.

Dengan sebibu langkah. Storm segera mencari sumber dimana arah terjadinya tindak kejahatan.

Dia harus membulatkan tekad, dan menegakkan keadilan. Dalam kedalaman sejati arti dari seorang penyelamat kota.

"Apa yang terjadi?'.

Dimana penjahatnya?'

Storm yang sudah tiba di TKP. Menanyakan langsung dimana penjahatnya, dan Bagaimana rupanya.

Wanita dewasa yang terlihat cukup cantik meski sudah berumur dan penampilan yang aduhai itu.

Menceritakan secara detail perampas tas yang berisi banyak perhiasan mahalnya.

"Tolong nak, Selamatkan tas ibu yang berisi banyak perhiasan didalamnya...

Wanita itu dengan raut wajah memohon kepada sosok pemuda dihadapannya itu. Menyelamatkan tas berharganya.

Karena hanya pemuda itu yang bisa diandalkan. Semua orang yang lalu lalang tampak menghiraukannya.

'Baik saya akan mengambilkan kembali tas anda!".

Tanpa basa basi lagi. Storm berlari sekencang mungkin setelah ditunjuk oleh ibu itu dimana penjahat itu kabur.

"Semoga saja tasku berhasil diamankan oleh pemuda itu!...

Mana tampan lagi?'.

Wanita yang kehilangan tasnya itu, Tampak merasa malu sendiri karena pemuda itu terlihat sangat tampan meski pakaiannya ala kadarnya.

'Husst, Buang pikiranmu Ninda!'.

Wanita itu segera membuyarkan lamunannya. Dia harus fokus menyusulnya demi keselamatan dari tas berharganya.

Disebuah Trotoar Distrik A, Jalan Edgeruns Kawasan elite bangunan bangunan pencakar langit.

Terjadi kemacetan dijalanan raya. Dua orang tidak diketahui saling berlarian dijalanan raya.

Menyebabkan mobil yang lalu lalang menhentikan laju mobil mereka. Karena kemacetan yang terjadi didepan sana.

"Hei berhenti pencuri!".

Teriak Storm mengejar pencuri itu membawa kabur tas yang dirampasnya.

Pencuri itu tetap berlari sekencang mungkin dari kejaran orang asing yang mencoba menangkapnya.

"Sialan, Siapa orang itu? Mengapa dia mengejarku?".

Sambil berlari dari kejarannya. Pencuri itu mengumpat kesal, Karena orang asing itu ingin menangkapnya.

Jalanan mendadak mecet, Kedua orang tak dikenal saling berlarian melompat lompat diatas mobil pengemudi.

"Brak!

Storm melompat dari mobil satu kemobil lainnya.

Storm kesulitan mencapai pencuri itu yang sepertinya sudah sangat berpengalaman dalam melarikan diri.

'Tidak ada pilihan lain lagi!

Storm yang kelelahan terus mengejar pencuri yang seperti tenaga kuda, Tidak kelelahan meski dikejarnya tanpa henti.

Dengan cepat Storm meminta Aurion mengubahnya menjadi kail pancing ikan.

"Hei Aurion, Ubah bentukmu menjadi kail pancing ikan...

Aku harus menghentikan pencuri itu melarikan diri lebih jauh lagi!'.

Aurion dengan pasrah menerima perintah Storm yang dia anggap sangat kejam baginya. Menjadikan harga dirinya sebagai Armor seperti Tudung Panci Serba Saji.

Bisa digunakan dalam berbagai keperluan saat terdesak olehnya!

"Mengubah bentuk menjadi pancing ikan!"...

Aurion segera mengubah bentuknya menjadi kail pancing ikan. Lalu Muncul dihadapan Storm begitu saja.

Dengan segera mungkin, Storm bersiap lalu melepaskan kail pancing ikannya menuju pencuri itu.

"Terima ini pencuri rendahan...

Storm segera menarik sekuat mungkin saat kail pancing ikannya terkait dikerah baju si pencuri.

"Aduh, Tolong!

Lepaskan aku, Tolong!

Pencuri itu tidak bisa berlari lagi karena dia ditarik paksa menggunakan kail yang menyangkut dikerah bajunya.

Sekuat mungkin dia memberontak dari jeratan, Tetapi sia sia saja, Pencuri itu yang ada ditarik mundur oleh Storm.

"Ampun!

Ampun!"

Ampuni saya!

Pencuri itu membekap tubuhnya sendiri setelah tiba dihadapan orang yang menariknya.

Tanpa berdiam diri. Storm menghajar pencuri itu agar bertobat dari perbuatan tercelanya ini.

Seperti dia saat ini, Memilih bertobat dari pencurian.

Tidak seperti dulu secara terang terangan mencuri benda apapun dikota ini!

"Tung!

Tung!"

Bang!

Storm memukuli pencuri itu menggunakan sepatu yang dikenakannya.

Semua orang yang lalu lalang ditepian jalanan, Maupun pengemudi mobil yang terjebak mecet. Dengan jelas melihat aksi pemuda itu memukuli si pencuri dengan renyahnya.

Seperti seseorang memukuli anjing nakal saja!

Setelah puas memberi pelajaran bagi pencuri untuk bertobat dari perbuatan jahatnya itu. Storm memasang kembali sepatu ala kadarnya yang sudah usang itu.

'Sudahi perbutanmu, Marilah kembali kejalan yang benar...

Masih ada waktu untuk berubah kawan!".

Storm menceramahi habis habisan pencuri itu. Dia harus memberikan pendapat terbaiknya demi kebaikan dirinya sendiri.

Sebagai sesama manusia harus saling menolong dan mengingatkan satu sama lain!

Seperti yang dilakukannya saat ini menceramahi pencuri itu.

"Iya pak, Saya mengerti...

Pencuri itu menangis haru mendengar titah darinya.

Ternyata masih ada waktu untuk berubah, Dia ingin bertobat dari dunia kejahatannya mulai saat ini juga.

"Aku masih muda, Dasar tidak punya otak!

Bang!

Storm yang kesal karena disebut bapak bapak karena penampilannya begitu lusuh sekali.

Menendang pencuri itu sekencang mungkin. Storm tidak terima disebut bapak olehnya.

Dia masihlah muda, Mana terima dianggap orang tua oleh siapapun.

"Ampun tuan, Ampun!...

Pencuri itu meringis kesakitan ditendang olehnya.

Tapi bukan itu yang membuatnya meminta ampun. Tapi bau dari sepatu yang dikenakan Storm itu membuatnya pusing sekali menghirupnya.

"Brak!

Karena tidak kuat terus terusan wajahnya dicium sepatu atau ditendang oleh pemuda tersebut.

Pencuri itu mendadak pingsan tidak tahan menghirup dari mana bau sepatu yang dikenakan olehnya itu.

'Lah pingsan?".

Storm menggaruk kepalanya melihat pencuri itu pingsan begitu saja.

Tanpa merasa bersalah Storm membopong pencuri itu kesalah satu mobil yang ada didekatnya.

"Paman tolong antarkan pencuri ini kerumah sakit! Kasihan dia kalau tidur tiduran dijalanan ini!...

Storm bahkan lebih dulu membuka pintu belakang mobil si pemilik tanpa permisi.

'Baik anak muda, Akan paman antarkan kerumah sakit!....

Meski geram melihat pemuda itu yang asal buka mobil miliknya. Tetapi pemilik mobil itu dengan ramah menyanggupinya.

Bagaimanapun juga pemuda itu sudah menangkap pencuri meresahkan masyarakat. Dia harus ikut peran dalam pembasmian kejahatan kota ini.

"Brooom!

Mobil itu segera lepas landas menuju rumah sakit terdekat mengantarkan pencuri yang pingsan.

Diikuti oleh kembalinya damai jalanan kota tidak terkendala kemacetan lagi, Akibat terjadinya insiden pencurian.

'Fyuh, Lelah juga ternyata!...

Storm terduduk lemas ditepian taman pepohonan jalan.

Sudah lelah baginya berhari hari keluyuran tidak jelas dikota ini.

Tetapi demi ambisinya meraih banyak uang, Apa itu lelah?.

Storm tidak peduli, Apapun yang terjadi. Dia harus mendapatkan hadiah sayembara untuk mengubah hidupnya yang pas pasan menjadi bergelimpang harta.

1
rws
🤣🤣
rws
serba guna kag tuh 😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!