NovelToon NovelToon
Kansha

Kansha

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nico Queen

Mereka menyebutku misterius, setelah aku bertemu dengan sosok misterius yang berada di hutan misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nico Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balik ke Rumah

Hari itu cuaca cerah, langit Jakarta yang biru tanpa awan memberikan suasana hangat yang menyenangkan. Kami, anak-anak panti asuhan, bermain-main di halaman dengan riang gembira.

Suara tawa kami mengisi udara, menciptakan harmoni kebahagiaan di antara gedung-gedung tinggi kota.

"Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan, gurih-gurih nyoi!"

Aku sedang bermain lompat tali dengan teman-teman ketika tiba-tiba mendengar suara minta tolong. Telingaku menangkap suara yang familiar, suara tukang tahu bulat yang sering lewat di depan panti.

Aku melihat Kanaya dibawa ke mobil hitam, sementara yang berteriak adalah tukang tahu bulat.

"KANAYA!" teriakku, tapi suara mesin mobil yang meraung menghilangkan suaraku. Mobil itu melaju kencang, menghilang di tikungan dengan cepat. Aku berdiri terpaku, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Pengasuh panti langsung panik, mereka berlarian sambil menelpon polisi. Aku tahu aku bisa mengejar mobil itu dengan kekuatanku, tapi siang hari di tengah keramaian Jakarta? Itu terlalu berbahaya. Aku bisa membahayakan anak-anak panti dan juga tempat ini. Aku harus menunggu malam tiba.

Malam itu, setelah polisi datang dan melakukan penyelidikan yang belum membuahkan hasil, aku merasakan kekuatanku memuncak. Kekesalan dan kemarahan memenuhi dadaku, membuat energi sihirku mengalir deras. Aku menunggu semua orang tidur sebelum keluar dari jendela kamarku. Kali ini, Kanaya harus diselamatkan.

Di bawah sinar bulan yang redup, aku melesat ke langit Jakarta. Kekuatan warisan dari kakek Legendaris lebih terasa dari sebelumnya.

Rasanya seperti ada energi yang meledak-ledak di dalam diriku. Aku mendengarkan dengan saksama, mencoba menangkap suara Kanaya di antara ribuan suara lain yang bergema di kota ini.

Aku mendengar banyak suara minta tolong, namun tetap fokus mencari suara Kanaya. Setiap kali aku mendengar seseorang dalam bahaya, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menolong.

'Kenapa ada banyak sekali situasi berbahaya di Kota ini?'

Dalam satu malam, aku menyelamatkan beberapa orang dari berbagai macam situasi berbahaya. Namun, suara Kanaya tetap menjadi prioritas utamaku.

Akhirnya, setelah beberapa jam terbang di atas kota, aku mendengar suara serak dan lemah yang sangat familiar. Itu suara Kanaya. Aku mengikuti suara itu yang membawaku ke sebuah gudang tak terpakai di antara rumah-rumah kosong di pinggiran kota.

Aku mendarat di dekat gudang dan mengintip dari jendela yang pecah. Di dalamnya, ada lima pria berperawakan besar dan satu wanita yang tampak kejam. Mereka mengelilingi Kanaya yang duduk di lantai, tubuhnya penuh memar dan wajahnya pucat.

"Ibu, Ayah. Bunuh saja Kanaya jika memang itu membuat kalian puas!"

'Ibu dan Ayah?, jadi itulah orang tua Kanaya yang selalu menyakitinya. Kenapa bida ada orang rua sekejam itu?'

Kemarahan memuncak dalam diriku. Bagaimana bisa mereka melakukan ini pada anak sekecil itu? Meskipun itu anaknya. Aku menguatkan diri, menyusun rencana cepat. Aku harus masuk dan menyelamatkan Kanaya tanpa membahayakan dirinya.

Dengan cepat, aku membuka jendela dan melompat masuk. Aku menggunakan sihirku untuk melumpuhkan salah satu pria besar dengan satu pukulan yang membuatnya terlempar ke dinding.

"Hentikan!" teriak wanita itu, tetapi aku tidak peduli. Aku menghantam pria kedua dan ketiga dengan kekuatan yang sama, membuat mereka jatuh tak berdaya. Dua pria tersisa mencoba melawanku, tetapi kekuatan mereka tidak sebanding dengan sihirku. Dalam hitungan detik, mereka semua terbaring di lantai.

Wanita itu mencoba melarikan diri, tetapi aku menahannya dengan sihirku, mengikatnya dengan rantai energi yang kukeluarkan dari tangan.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya dengan suara ketakutan.

"Aku hanya ingin menyelamatkan temanku," jawabku dengan suara dingin. Aku berbalik dan mendekati Kanaya yang terbaring lemah. "Kanaya, aku di sini. Kamu aman sekarang."

Kanaya membuka matanya yang sembab dan tersenyum lemah. "Kansha... aku tahu kamu akan datang. Dan aku tidak pernah menyuruhmu untuk melukai orang tuaku, apa yang kamu pikirkan?"

Aku terkejut melihat perubahan sikapnya.

"Tapi mereka tidak pernah menyukaimu" ucapku dengan polos.

"TETAP SAJA ITU TIDAK BOLEH... Maaf Kansha, seharusnya aku berterima kasih. Tapi aku tidak ingin jadi anak durhaka" ucapnya dengan menyesal.

"Naya, seorang anak hanya titipan untuk orang tuanya, tidak lebih. Mereka harus menjaga titipan itu karena nanti akan ada masanya penghakiman" ucapku dengan mengelus kepalanya.

"Abaikan itu, sekarang pulanglah bersamaku"

Aku mengangkat tubuh kecilnya dengan hati-hati. "Ayo, kita keluar dari sini."

Dengan Kanaya dalam pelukanku, aku terbang ke langit, meninggalkan para penjahat yang tak berdaya di dalam gudang.

"WOAAAAA.. KITA BENAR BENAR TERBANG" Kanaya berteriak antusias meskipun suaranya serak.

"Kanaya tenagalah, nanti orang-orang dibawah bisa saja mendengarmu"

"Apa aku berdosa karena bahagia melihat kedua orang tuaku tidak berdaya disana?" tanya Kanaya.

"Ya, dan tidak. Mereka tidak menyesali sama sekali perbuatan mereka. Mungkin jika mereka meminta maaf, jawabannya Ya"

"Kansha, tolong ajaklah aku ke duniamu. Aku tidak menyukai kota ini, Negara ini, dan dunia ini yang licik" pinta Kanaya.

"Kenapa? Padahal aku sudah menjadi super hero di dunia ini. Dan mungkin aku akan dipenuhi kekayaan jika mereka mengetahui identitasku" ucapku bangga.

"Kansha, di dunia ini tepatnya di Negara ini, tidak satupun orang dapat dipercaya" ungkap Kanaya.

"Termasuk dirimu?"

"Bukan begitu maksudku, kau tidak mempercayaiku?" tanya Kanaya.

"Lah.. Tapi mudah saja, aku hanya perlu membunuhnya dengan satu serangan"

Aku turun di tempat sepi..

"Kansha kenapa kita turun disin?" tanya Kanaya.

"Sebenarnya aku masih merasakan luapan yang sangat besar dari kekuatanku, dan aku tidak bisa menahannya"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Kanaya dengan panik.

"Mudah saja, aku hanya perlu mencoba jurus Teleportis untuk mengurasnya"

"宇宙の所有者よ、私に寸法を変えることができるあなたと同じ強さを与えてください" aku merapal mantra.

Sebuah portal besar kini terbentuk, seharusnya aku bisa pulang dengan portal sebesar itu, namun aku tidak kuat lagi. Ini benar-benar menguras energi.

Seketika semua menjadi gelap.

1
Bening
semangat untuk mu
Teteh Lia
1000 tahun 😱
Teteh Lia
kebayang indahnya...
Tini Timmy
jiwa petualangan kansha sangat lah kental


lanjut.
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy: sma"/Smile/
Nico queen: Tentu,
Makasih kak dukungannya
total 2 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Bening
semangat up nya..
2 iklan za sayang
Nico queen: Siap, makasih kak
total 1 replies
Bening
pengen punya nenek kayak nenek seruni
Bening
semoga harapan khansa menjadi kenyataan
Bening
penasaran dgn identitas nenek seruni sebenarnya
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
waduhh
Tini Timmy
nenek seruni baik banget/Smile/
Tini Timmy
wahh nenek seruni bisa baca pikiran kali ya
Tini Timmy: maklum kalau nenek" mah/Facepalm/
Nico queen: Hanya insting seorang nenek kolot😅
total 2 replies
Aegis Aetna
di buat layar tempat dipisah kak, di bawah, di sini.
Aegis Aetna: yoi, sama-sama.
Nico queen: Siap kak, makasih masukannya🙏.
total 4 replies
syro
matap tetap semangat menulisnya
Aegis Aetna
subcreb dulu, nampaknya seru.
Nico queen: Siap kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Nico queen: Siap kak/Drool/
total 1 replies
Bening
3 iklan + 1 bungga
semangat...
Nico queen: Woa makasih banyak kak
total 1 replies
Bening
suara siapa ini ?
Nico queen: Kira-kira siapa kak/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!