NovelToon NovelToon
Marry me, Brother

Marry me, Brother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Beda Usia / Romansa
Popularitas:427.5k
Nilai: 5
Nama Author: Astuty Nuraeni

Berawal dari niat balas dendam kepada mantan tunangannya, membuat Indhi terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan kakak angkatnya.

Tanpa di sangka, pernikahan tersebut justru memberinya kehidupan baru yang di penuhi oleh kasih. Ketulusan cinta dari sang kakak akhirnya membawa Indhi melabuhkan hatinya kepada pria yang 26 tahun terakhir telah menjadi kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astuty Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8 years ago

Setelah pulang kerja, Indhi pulang terlebih dahulu ke rumah ibunya, rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya bersama sang ibu dan juga kakaknya, Ega.

Indhi memesan taxi online karena ia tak membawa mobilnya, sementara Ega belum pulang karena ada operasi mendadak. Indhi duduk termenung menunggu taxi pesanannya, ia sengaja mengenakan earphone guna melindungi telinganya dari gunjingan rekan-rakannya. Indhi tau ini adalah konsekuensi dari perbuatan gilanya, namun tekadnya telah bulat, ia tak ingin di anggap lemah oleh Dokter Ilham, ia tak sudi menerima belas kasih dari pria yang hampir menjadi suaminya.

Rasa sakit yang Indhi terima akibat kebohongan Dokter Ilham terasa berkali-kali lipat, luka lama yang hampir mengering bak di tabur garam di atasnya, menjadikan luka itu kembali basah atau bahkan bernanah.

"Ndi, kita perlu bicara!" Ucap seseorang dengan nada tegas namun terdengar lembut di telinga Indhi. Gadis itu menoleh seraya melepaskan earphone di telinganya, ia berdiri dan mensejajari Dokter Ilham yang kini bersiri di dekatnya.

"Baik, kita memang perlu bicara," jawabnya dingin, Indhi menunjuk sebuah caffe yang berada di seberang Rumah Sakit. Tanpa menunggu persetujuan Dokter Ilham, gadis itu melangkahkan kaki menuju caffe yang ia maksud.

Indhi memesan segelas ice Americano, rasanya yang pahit tak mengurungkan niatnya untuk menyesap kopi dingin itu. Baginya hidupnya lebih pahit di bandingkan kopi yang kini ada di hadapannya, sementara Dokter Ilham memilih latte panas, kandungan gula pada latte membuatnya merasa lebih tenang saat berbicara dengan Indhi.

"Ndi, aku masih belum mengerti dimana letak salahku, kenapa tiba-tiba kamu membatalkan pernikahan kita yang tinggal menghitung hari?" Dokter Ilham mulai membuka percakapan, ia melewatkan latte panasnya.

Indhi menyesap ice kopinya hingga setengah habis, ia lalu duduk bersandar pada sandaran kursi, kedua tangannya ia lipat di depan dada. "Bukankah sudah saya katakan bahwa saya mencintai orang lain?" Jawabnya seraya tersenyum, matanya memancarkan keberanian, meskipun di bawah meja sana kakinya bergetar dengan hebat.

"Maksudmu Dokter Kevin? Kau gila, dia itu kakakmu?"

Indhi terkekeh mendengar ucapan Dokter Ilham. "Apakah anda lupa? Kak Ega bukanlah kakak kandung saya," jelas Indhi, ia mencoba mengingatkan hal itu kepada Dokter Ilham, sebelumnya Indhi sudah mengatakan tentang statusnya dengan sang kakak, menurut Indhi ia tak ingin ada kebohongan di dalam pernikahannya kelak, namun sayangnya Dokter Ilhamlah lah sudah membohonginya, jauh hari sebelum pernikahan itu terencana.

"I no, but..." Kalimatnya terhenti, Dokter Ilham mengusap wajahnya dengan kasar, ia kini menatap Indhi lekat. "It's impossible," imbuhnya penuh penekanan.

"Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin Dok, semuanya mungkin terjadi jika Tuhan telah menghendaki. Anda ingat pertemuan kita di California 8 tahun silam? Siapa sangka jika kita kembali bertemu setelah itu, semuanya mungkin terjadi termasuk pernikahan saya dan kak Ega."

"Anda boleh menganggap saya jahat, namun saya sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini," Indhi menjeda kalimatnya, ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Ting, suara benturan cincin emas dan meja kaca terdengar nyaring di telinga. "Saya kembalikan niat baik anda. Setelah ini anggap saja kita hanya rekan kerja yang kebetulan berada di Rumah Sakit yang sama!" Indhi kembali menyesap ice kopinya hingga tandas, ia lalu berdiri dan meninggalkan Dokter Ilham yang masih duduk terpaku di kursinya. Langkahnya nyaris terhenti, ingin rasanya ia menoleh dan memohon maaf atas tindakannya, namun lagi-lagi seringai menjijikan dari wanita yang tak lain ibu dari Dokter Ilham membuat Indhi memantapkan langkahnya.

"Maaf menunggu lama pak," ucap Indhi setelah ia masuk ke dalam taxi pesanannya.

"Tidak masalah mbak," jawab sang supir sebelum melajukan mobilnya.

Mobil melaju meninggalkan caffe dan mulai membelah kepadatan jalan raya yang mulai penuh sesak akibat jam pulang kantor. Indhi menyandarkan kepalanya pada jendela mobil, matanya terpejam dan kembali mengingat wajah sedih Dokter Ilham. Memorinya pun semakin mengajaknya melanglang buana pada kejadian masa lalu, tepat dimana mereka bertemu untuk pertama kalinya.

Flasback..

California, 8 years ago...

Setelah di terima di Fakultas Kedokteran, ibu membawa Indhi berlibur ke Amerika, lebih tepatnya mereka menyusul Ega yang tengah menempuh pendidikan Sub-Spesialis negara Paman Sam itu.

Sesampainya di Amerika, Indhi meminta izin kepada  ibu dan kakaknya untuk menyusul kekasihnya yang berada di Santa Monica, kota kecil yang berada di wilayah California.

Indhi menempuh perjalanan selama 5 jam dengan menggunakan pesawat, setibanya di Santa Monica ia di buat kecewa karena sang kekasih tengah bersama dengan mantan pacarnya.

Musin semi yang indah menjadi saksi patahnya hati sang gadis kecil, ia berlari meninggalkan rumah kekasihnya, tanpa tau seluk beluk daerah itu.

Lama berlari gadis remaja itu kelelahan, ia berhenti di pinggir jalan dan terlihat kebingungan, ia memutar tubuhnya, mengamati jalanan yang berhiaskan bunga bermekaran. "Aku dimana, dasar bodoh!" Gumamnya pelan.

"Ada yang bisa aku bantu?" Seru sebuah suara dari arah belakang, gadis itu segera berbalik dan merasa bersukur karena ada orang Indonesia yang menemukannya.

"Indonesia?"Tanya seorang pemuda yang kini berdiri dihadapan gadis itu.

Gadis itu menggangguk dengan cepat. " Ya, apakah anda dari Indonesia?" Gadis itu balik bertanya.

"Ya," jawabnya singkat. "Apa kamu nyasar?" Tebaknya tepat sasaran.  "Kamu mau kemana, mungkin aku bisa membantumu?" Imbuhnya dengan senyum hangat diwajah tampannya, wajah khas Indonesia,

"Aku mau kebandara, tapi dari tadi aku tidak menemukan taxi disekitar sini."

"Ah, disini memang jarang ada taxi yang lewat. Kemana tujuanmu?" Tanyanya ramah.

"Aku mau pulang ke  Baltimore, kakakku tinggal disana," ujar gadis itu seraya tersenyum.

"Oh ya, aku juga tinggal disana, dimana kakakmu tinggal?"

"Tidak jauh dari Johns Hopkins University."

Pemuda itu tersenyum. "Aku juga tinggal di sekitar sana, apa kakakmu kuliah di Johns Hopkins?"

"Ya."

"Kebetulan sekali," ujarnya.

"Anda juga kuliah disana?"Tanya si gadis dengan sopan.

Pemuda yang tingginya hampir sama dengan  Ega itu mengangguk. "Aku sedang belajar Spesialis, baru tahun kedua. Kamu sudah kuliah?" Tanyanya lagi.

"Baru akan mulai tahun ini."

"Jurusan apa yang kamu ambil?"

"Kedokteran."

Pemuda itu mengangguk-anggukan kepalanya, lalu dia menyodorkan tangannya kearah gadis itu. "Ilham, senang bertemu denganmu, siapa namamu?"

Gadis itu meraih tangan pemuda bernama Ilham itu seraya tersenyum. "Indhi kak. Senang bertemu dengan kak Ilham."

"Ayo kita kebandara sekarang?"Ajaknya, lalu dia berjalan mendahului Indhi, gadis itu segera berlari mengejar langkah kaki  Ilham yang begitu panjang.

***

Selama perjalanan 5 jam di pesawat  Ilham banyak bercerita tentang keluarganya yang tinggal di Indonesia, katanya ia memiliki seorang adik perempuan yang juga seumuran dengan Indhi, dia begitu ramah dan baik hati sehingga Indhi merasa nyaman dan aman ketika Ilham menawarkan diri untuk menolongnya.

Mereka tiba di Baltimore Airport sekitar jam 10 malam waktu setempat, dengan baik hati  Ilham juga akan mengantar Indhi sampai apartemen  Ega.

"Ada urusan apa di Santa Monica?" Tanya  Ilham saat mereka sudah berada didalam taxi.

"Menemui seseorang," jawab Indhi sedikit ragu.

"Pacar?"Tebaknya lagi.

Indhi menghela nafas dalam dan membuangnya dengan kasar. "Lebih tepatnya mantan."

"Baru putus?"Ilham terdengar semakin penasaran.

Indhi memutuskan untuk bercerita kepada pemuda yang baru hari ini di temuinya, gadis itu fikir  tak masalah berbagi dengannya, toh mereka tidak akan bertemu lagi, mungkin dengan bercerita kepada seseorang sesak di dalam hati Indhi akan berkurang. 

"Aku melihatnya sedang dipeluk dan dicium oleh mantannya," Indhi mulai menceritakan kisah sedihnya.

"Lalu apa katanya?"

"Katanya itu hal wajar antar teman, saling memeluk dan mencium."

"Kau percaya?"

"Tentu saja tidak. Aku memilih putus, mungkin aku memang harus fokus untuk studyku dulu."

"Baguslah kalau kamu berfikir begitu, kamu masih muda, diluar sana pasti banyak yang mau denganmu, apalagi kalau kamu sudah jadi dokter, pasti banyak yang antri," ucap  Ilham mencoba menghibur gadis remaja itu.

BERSAMBUNG...

1
Indah Rianti
Luar biasa
Ira
m
Yulia Lilis
kasian Ega
Kusii Yaati
untung nggak salah lubang ya ga soalnya sambil merem mainnya😜😂
Kusii Yaati
aq tdk tahu di sini siapa yg hrs di salahkan indhi atau Ilham...dan kenapa hrs Ega yg jadi korbanya!!!😞
Astuty Nuraeni: asal jangan nyalahin aku ya kak😀😀😀😀😀
total 1 replies
Alline Tanjung
luar biasa
ayu nuraini maulina
biasa nya cwo yg sering nyosor ini cwe yg nyosor duluan🤭🤭
ayu nuraini maulina
semangat mas bro
ayu nuraini maulina
bukan jdhnya
Nur Haya
aq salut Ama author selain bikin cerita yg menarik ada pengalaman jg d dapat 👍 untuk kita para pembaca
Astuty Nuraeni: makasih supportnya kak♥️
total 1 replies
desita
👍
Yusi Lestari
tak terasa sudah tamat cerita.lanjut cerita selanjutnya thoorrr
Yusi Lestari
sungguh besar perjuangan seorang ibu yg rela merasakan sakit demi bisa melahirkan putra putri mereka
Yusi Lestari
bagus Indhi memang seorang dokter tidak boleh egois mementingkan diri sendiri
Yusi Lestari
jadi kangen sama almarhum Zean😭
Astuty Nuraeni: iya kak Aamiin
Yusi Lestari: iya Nuri semoga Zean bahagia disana😊
total 3 replies
Yusi Lestari
pasti itu Samuel adiknya Zean
Yusi Lestari
innalillahi wainna ilaihi rojiun selamat jalan tuan hendrawan keinginanmu untuk mendapatkan maaf dari Ega sudah terkabul😭
Yusi Lestari
setelah cerita Ega dan Indhi selesai langsung meluncur ke novel ini thoorr
Yusi Lestari
semoga dg kejadian ini Ega bisa memaafkan pak hendrawan dan hubungan mereka kembali membaik
Yusi Lestari
pasti pak hendrawan yg melindungi Indhi semoga pak hendrawan dan Indhi baik2 saja dan tidak terluka parah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!