Elisabeth Veronica Louie adalah seorang gadis yang tingkat pemalasnya sudah mencapai tingkat akhir.
Elisa hidup dengan kekayaan dan kasih
sayang yang lebih dari cukup, karena kedua itu membuatnya menjadi gadis pemalas.
Walau Elisa pemalas dia juga mahir dalam segala hal misalnya dalam bidang olahraga dan akademik.
Otaknya cerdas tapi sayang sifatnya sangat pemalas itu julukan Elisabeth si gadis pemalas.
Karena sifatnya sangat pemalas yang sudah mencapai tingkat akut, Elisa hidupnya harus berakhir dengan mengenaskan ditabrak sebuah bus di depan campusnya.
Bukannya masuk ke surga ataupun neraka,
Elisa harus menepati sebuah tokoh antagonis di dalam sebuah novel yang direkomendasikan oleh kakaknya.
Elizabeth Annabele Britannia.
Hidup antagonis yang penuh dengan masalah baik dalam maupun diluar.
"Dasar novel sialan! Harusnya tadi aku bisa masuk surga dan malas malasan disana, bukannya masuk kedalam novel apalagi aku harus menjadi si tokoh antagonis yang penuh dengan masalah."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Sekarang kamu mau ngapain? Pulang ke rumah?"tanya Ray.
"Aku inginnya begitu tapi untuk sekarang aku tidak bisa pulang dulu karena ada urusan yang harus aku selesaikan dulu"jawab Eliza yang membuat Ray mengganguk mengerti.
"Baiklah kita semua menunggu kamu pulang dan untuk kontraknya kakak akan tandatangan."
Ray membuka map itu dan menandatangani kontrak kerjasama mereka tanpa membaca isi kontrak
tersebut.
"Kak Ray gak lihat dulu isi kontraknya?"
"Gak usah. Lagian kakak yakin kalau isinya sesuai yang kakak mau, juga kamu kan
lulusan terbaik di kampus kamu dulu jadi gak masalah"jawab Ray bangkit dari duduknya.
"Kami tunggu dirumah nanti kakak share locatian."
Ray keluar dari ruang rapat setelah dijawab anggukan kepala dari adiknya.
Eliza menyenderkan kepalanya merasa lega akhirnya satu masalah selesai sekarang tinggal mengurusi masalah yang lain.
*****
ELIZA POV
Keesokan paginya, aku merenggangkan ototku yang kaku karena tertidur di sofa apartemenku.
Ya kemarin aku tidur apartemen karena aku harus lembur kemarin dan tengah malamnya aku baru pulang dari kantor.
08.00
Aku tersenyum sumringah melihat jam di handphoneku, sekarang sudah telat datang ke sekolah dan yang membuatku
bahagia adalah tes tertulis pemilihan menjadi Queen sudah telat setengah jam yang lalu.
Banyak panggilan tak terjawab dari ketua OSIS, Jessica, Karen dan satu pria yang sudah aku buang siapa lagi kalau tidak bukan, Alaska Sky Dalbert.
Ngapain dia telepon aku? Cih dasar gaje.
Aku berjalan dengan gontai menuju dapur memasak nasi goreng udang dengan udang goreng tepung.
Setelah selesai masak dan makan, aku
langsung memakai seragam sekolah tanpa mandi hanya menggosok gigi saja dan memakai parfum langsung ke sekolah menggunakan mobil yang aku gunakan kemarin.
Sesampainya disekolah, aku turun dari mobil menggunakan kacamata hitam tetapi pundakku langsung dipukul oleh gadis dibelakangku.
Aku menatap datar Jessica si pelakunya yang mukanya tampak tak bersahabat.
"Za lo kenapa baru datang sih? Tes tertulisnya sudah dimulai sejak 2 jam yang lalu"ucap Jessica.
"Ya bodoh amat"jawabku dengan santai melepaskan kacamata hitam yang
bertengger di mataku.
"Lo tau gak kalau hari ini ada tes pemilihan calon Queen?"Tanya Jessica dengan kesal.
"Tau, tapi gak perduli."
Aku lanjut jalan menuju kelas.
"Sekarang lo bawa baju olahraga gak?"
"Ohh sorry I'm forget"jawabku dengan senyum tipis.
"Lo pasti lupa kan?"
"Tentu, lagian kenapa sih kamu?"
"Lo tau si cewek sialan itu mendapat skor tertinggi di tes tertulis dan gue gak mau
sekolah milik keluarga gue turun gara gara dia menjadi Queen sekolah"ucap Jessica
dengan nada tidak suka.
"Ya terus apa masalahnya dengan aku?"
Aku mendaratkan bokongku ke kursi memainkan handphone.
"Za lo itu calon menantu keluarga gue jadi nanti lo sudah menjadi istri kakak gue, lo nanti juga malu kan sekolah ini namanya menjadi turun"Jelas Jessica.
"Oh iya juga yah! Jadi bagaimana dong?"Ucapku dengan pura pura panik.
"Jalan satu satunya menjadi Queen"Jawab Jessica dengan semangat.
"Maaf yah Jess, soal itu aku dengan tegas menolaknya!"Tegasku menolak saran dari
Jessica.
"Enggak enggak pokoknya lo harus menjadi Queen."
Jessica menarik tanganku dengan paksa untuk keluar dari kelas dan menunju lapangan.
Aku yang ditarik tangan oleh Jessica, menatapnya dengan tajam melepaskan
tanganku dari Jessica.
"Jessica Delcy Leonhard."
"Aku biasanya ngalah yah setiap kalinya kamu memaksaku tapi untuk sekarang menolaknya, kamu tau kenapa?"Ucapku dengan nada marah.
Jelas aku marah hal yang tidak aku inginkan harus dipaksa untuk melakukannya.
"JANGAN KARENA KITA SAHABAT TAPI KAMU TIDAK PERNAH MENERIMA
KEPUTUSANKU! AKU SUDAH MENOLAK BEBERAPA KALI UNTUK MENJADI QUEEN ILXDS TAPI SEKARANG KAMU MEMAKSAKU
MELAKUKANNYA, SIAPA KAMU BISA MEMAKSAKU? SAHABAT IYA TAPI UNTUK
ORANG PALING DEKAT ITU BUKAN!!!"Bentakku keluar dari kelas.
Aku masuk kembali kedalam mobil membunyikan klakson mobil.
PIT PIT
"BUKA ATAU AKU TABRAK!!!"Teriakku kepada security dan security terpaksa menurut dari pada murid itu menjadi korban.
Aku mengemudi dengan kecepatan tinggi bahkan ada para pengemudi yang marah
karena aku melewati mereka tapi tidak aku menggubrisnya.
Semua nama binatang sudah aku sebutkan dan aku memberhentikan mobilku ke suatu mansion keluarga Britania.
Kenapa aku ke mansion keluarga Britania? Karena aku harus mengambil barang dibilang oleh Elina dan ibu mereka yaitu kotak musik yang didalamnya katanya ada kunci mansion Wiranata.
Aku membuka pintu mansion terlihat ada Mila - ibunya Mikayla duduk santai
menonton drama di televisi, tapi yang membuatku mengernyit adalah pakaian dan perhiasan yang dia gunakan.
Itu semua milik Elena Wiranata.
Shit!
Sudah berapa lama dia memakai barang peninggalan Elena?
"HEI!"Karena aku sedang marah tadi jadi sekarang aku lanjutin aja marahnya sekaligus melampiaskan amarahku
kepada wanita itu.
"Kamu?"
Mila terkejut melihatku disini.
"Ngapain kamu datang kesini lagi? Bukannya kamu memilih keluar dari sini?"
"Berisik! Lepasin semua perhiasan ditubuh kamu, SEKARANG!"
"Hah? Kenapa harus begitu ?"Tanyanya dengan bingung.
"Gelang, kalung, cincin berlian, dan anting itu semua milik mommyku Elena Wiranata bukan milik kamu!"
"Bawa semua pakaian milik mommy Elena kelantai tiga dan bawa semua perhiasan milik mommy Elena ke dalam mobil saya!"Pintaku kepada dua pelayan yang lewat.
"Baik nona."
Segera kedua pelayan itu mengikuti perintah dariku.
"Lepasin sendiri atau aku yang lepasin semua yang ada di tubuh kamu!"Ancamku
menatap wanita itu dengan tajam.
"Ini milikku bukan milik Elena, juga kalau ini milik Elena kenapa? Kan sekarang aku
nyonya barunya!"Protesnya tidak mau menurutiku.
"Oke kalau itu yang kamu mau!"
Aku melepaskan perhiasan ditubuh wanita itu dengan kasar.
Karena ada penolakan kasar dari wanita itu, kulit wanita itu merah dan telinga wanita itu berdarah gara gara aku menarik kalung dan anting itu.
"Akhhh saya akan laporkan kamu ke kantor polisi karena membuat saya terluka!"Ancamnya meringis telinganya yang berdarah.
"Laporkan aja kalau perlu bukti tuh CCTV ada, tapi aku juga tuntut kamu atas
mengambil barang yang bukan milik kamu tanpa izin dari pemiliknya dan mengganti nama butik secara ilegal yang seharusnya milik Elina Britania menjadi nama Mikayla Sahsa."Ancamku balik menantang wanita itu.
"Nona saya sudah membawakan pakaian nyonya Elena ke lantai atas dan perhiasan nyonya Elena juga sedang di bereskan oleh pelayan"ucap kepala pelayan.
Aku memberikan kunci mobil kepada kepala pelayan, aku masuk kedalam lift menekan tombol 3.
Sesampainya dilantai 3, ada dua pelayan yang menungguku sambil membawa dua kardus yang lumayan besar.
Aku membuka pintu kamar yang dulu aku tinggal menyuruh mereka berdua menaruh semua barang itu ke tempatnya dan aku akan menunggu mereka sampai selesai sambil masuk kedalam kamar Elina mencari barang diminta oleh Elina dan Elena.
"Kotak musik...kotak musik..."
Kamarnya berdebu karena sudah tidak digunakan lagi sejak Elina bunuh diri di
usianya yang berumur 10 tahun.
Kasihan sekali Elina!
Aku melihat ada sebuah barang yang dibungkus menggunakan kain dan setelah
aku buka ternyata itu adalah kotak musik jadul.
Aku membuka kotak musik itu setelah musik itu selesai karena itu aturannya.
Ternyata memang benar ada kunci dengan gantungan kunci kayu yang tertulis WIRANATA.
***
aku pengen elize punya anak pertma cowo satu nya lagi cewe
ceritanya tidak tegang dan melow...
awalnya tegang jadi ...
tapi semangat untuk Thor....
mantap...
makin seru...
lanjutkan lagi...
grazy up
semangat Thor grazy up...