Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 34
Menurut orang seorang ibu diorientasikan seperti sudut paling sederhana dan makna kehidupan yang paling indah pada tempat yang sempurna dalam diri setiap anak-anaknya, dan benar begitu juga yang dirasakan oleh giva sampai akhirnya ia harus berperang melawan kesakitan mental setelah kejadian yang dulu begitu menyakitkan, meskipun mama Sarah adalah mama sambungnya namun tetap saja mama Sarah adalah sumber makna kehidupannya saat ini tanpa melupakan sang ibu kandung yaitu Melly.
" Adek, Yang rapuh bukan hanya relungnya tapi ada daksa yang selalu butuh pelukan jadi izinkan ayah untuk terus memeluk raga mungil anak ayah ini ya jangan pernah ragu untuk meminta pelukan ayah nak" saat ini lucky sedang memeluk lembut tubuh mungil sang anak, ikatan kedua tangan giva sudah dilepaskan karena permintaan sang ayah kondisi giva sendiri saat ini sudah mulai tenang.
" Ayah benarkah jika tadi adalah Beliau?" suara lirih giva begitu terasa lemah menggambarkan keadaan dirinya saat ini namun tetap mengutamakan kesopanan.
" Benar sayang, maafkan ayah seandainya tadi kita tidak perlu datang anak ayah pasti akan tetap ceria maafkan atas kesalahan ayah dek" Tess kini air mata itu lolos dari kedua bola mata sang ayah yang sejak tadi sudah tidak bisa ditahan.
" Ayah, bolehkah adek kecewa?" suasana saat ini begitu sunyi sangat cocok untuk sekedar berbagi rasa antara ayah dan anak meskipun sang Kaka dan mamanya serta gio duduk disofa namun tidak ada suara yang mengganggu ayah dan anak ini.
" Dek, semua manusia dibumi ini bisa kecewa sama siapapun termasuk kecewa dengan orangtuanya sendiri, hanya saja cara dan takarannya yang berbeda dan bisa dilihat dari berbagai bentuk, semua orang bisa kecewa dan setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan termasuk bunda kamu yang sudah melakukan kesalahan kepada anak kandungnya dengan caranya sendiri, karena pada dasarnya semua orang bisa menjadi jahat jadi tidak perlu merasa bersalah jika adek merasa kecewa terhadap bundamu" lucky tetap menghargai Melly sang mantan istri sebagai ibu kandung sang anak.
" Ayah, ternyata aku salah aku selama ini selalu yakin dan berharap bahwa bunda akan berubah menjadi lebih baik dan satu waktu nanti akan menghargai kehadiranku tapi ternyata salah apakah aku boleh iri ketika melihat bunda hanya diam dan diamnya bunda aku anggap sebagai pembelaan atas sikap anaknya meskipun sang anak salah, aku iri Stella sangat disayangi oleh kedua orangtuanya sangat dihargai keberadaannya sedangkan aku? Aahh sudahlah ayah apa yang harus diharapkan kepada manusia? Bukankah tidak ada karena semua milik Tuhan" Rio, Sarah dan gio mengangkat wajah mereka menatap ke arah giva dan lucky yang masih berpelukan sedangkan sang ayah merasa senang mendengar ungkapan sang anak yang cukup panjang.
" Berat ya dek, coba bilang sama ayah bagian mana yang harus ayah bantu pikul agar beban kamu menjadi lebih ringan dalam menjalani kehidupan? Kamu masih punya ayah dek pulang bagi sama ayah biar kamu ringan sayang" usapan lembut di pipi giva terasa begitu berbeda karena jari tangan sang ayah bergetar cukup kuat menahan suara tangisan.
" Ayah aku mau hidup lebih lama bersama ayah meskipun kehadiran aku bukanlah sumber kebahagiaan untuk bunda tapi aku ingin mengabdikan hidup aku kepada ayah sebagai bakti seorang anak kepada orangtuanya, ampuni adek ayah selama ini adek selalu menyusahkan ayah padahal ayah lebih sakit, ayah lelah bekerja dan mengurus keluarga maafkan adek yang egosi karena sebenarnya yang sakit bukan hanya adek hiksss...hiksss...hikss..." akhirnya suara lirih tangisan giva terdengar juga meski samar karena saat ini wajahnya disembunyikan didada sang ayah namun pundaknya bergetar mengeluarkan gejolak emosi.
" Ayah senang adek sudah mulai terbuka mau berbagi beban dengan ayah, jangan pernah menyakiti diri sendiri ya nak setiap manusia memiliki kadar ujiannya masing-masing ayah engga marah sama sekali wajar jika adek berada dikondisi saat ini jangan pernah berpikir adek sendirian ya sayang semua sayang adek" usapan lembut dipunggung giva terasa begitu menuangkan.
" Ayah terimakasih seandainya ada kata yang lebih dari kata cinta mungkin kata itu yang akan adek ucapkan untuk ayah, tolong bertahan lebih lama ya ayah adek butuh ayah terimakasih sudah menjadi penopang yang kokoh untuk adek" giva mendongkak kepalanya menatap sang ayah saat ini keduanya larut dalam suasana sendu.
" Adek percayalah ayah dan mama kami selalu bahagia melewati semua proses kehidupan yang digariskan Tuhan melihat setiap tumbuh kembang Kaka dan adek dengan begitu baik apapun kesedihannya yang paling utama adalah kebersamaan kita selalu bersama mencari solusi dan jalan terbaik" sang ayah kembali memberikan jawaban lembut dan menyejukkan hati sang anak.
" Ayah apakah adek masih pantas untuk bisa bahagia?" kini pertanyaan sang anak membuat dahinya mengkerut menampilkan lipatan kulit yang cukup banyak mungkin karena faktor usia juga atau karena lelah bekerja apalagi berada dikondisi saat ini.
" Adek itu sumber kebahagiaan ayah, mama, Kaka bahkan gio ayah sangat tahu bagaimana gio menyimpan perasaan yang begitu dalam selama ini sama adek, setiap orang berhak bahagia jangan hanya karena sikap keburukan orang menutupi datangnya kebahagiaan yang akan menghampiri adek karena ayah, mama, kak Rio dan juga gio akan selalu mengusahakan kebahagiaan itu untuk adek hmmm adek percaya kan? Mungkin saat ini adek tidak terlalu butuh nasihat ayah tapi ayah berharap semoga nasihat ini bisa sedikit mengurangi kesedihan yang adek rasakan ya" dengan senyuman yang sangat begitu tulus terlihat dibibir lucky menatap sendu sang anak gadis yang saat ini begitu sangat rapuh.
" Ayah terimakasih sudah hadir dihidup adek, betapa beruntungnya adek memiliki ayah, mama, kak Rio dan kak gio maafkan adek yang terlalu banyak merepotkan ayah tanpa memikirkan perasaan ayah, mama, kak Rio dan kak gio ya ayah" dengan wajahnya yang mulai melemah dan mata yang mulai menutup giva mulai melonggarkan pelukannya ditubuh sang ayah.
" Istirahatlah nak besok kita sambung lagi untuk menyambut kebahagiaan kamu yang baru ya sayang, ayah akan selalu berusaha menghadirkan kebahagiaan untuk kamu mari kita sembuh bersama-sama" kecupan hangat sang ayah mendarat dengan sempurna dikening sang anak.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...