NovelToon NovelToon
Dewa Setan Perbatasan Utara

Dewa Setan Perbatasan Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jibril Ibrahim

Muda, tampan, kaya, tidak berguna! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Huan Wenzhao. Namun…

Siapa sebenarnya Huan Wenzhao tak ada yang tahu.

Mau tahu identitas lain Huan Wenzhao?

Ikuti kisahnya di sini!
Hanya di: Noveltoon/Mangatoon.

~Selamat membaca~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode²¹

“Aku di sini untuk ujian dunia fana,” celoteh si burung biru. “Aku belum punya tujuan. Belum ada tempat untuk bernaung. Aku tersesat di wilayah suku iblis. Dan mereka menangkapku. Ujianku hampir gagal kalau Dewa Li tidak menemukanku!”

“Kukira itulah ujianmu yang sebenarnya,” seloroh Huan Wenzhao acuh tak acuh.

“Apa maksudnya?” Jiao Jingling mengangkat wajahnya dan menatap wajah Huan Wenzhao.

“Binasa di tangan dewa iblis!” Jawab Huan Wenzhao tak peduli.

“Bagaimana mungkin?!” Sergah Jiao Jingling. “Masterku bilang, ujianku akan berlangsung seratus hari.”

“Waktu dunia fana…?” Huan Wenzhao menaikkan sebelah alisnya. “Atau waktu dunia langit?”

“Tentu saja waktu dunia langit!” Jawab Jiao Jingling.

“Kalau begitu, selamat!” Ejek Huan Wenzhao. “Kau akan berakhir sebagai wanita tua dan menjanda selama ratusan ribu tahun kalau kau menikahiku!”

“Kau…” Jiao Jingling merajuk dengan gaya kekanak-kanakan. Menghentakkan kakinya di lantai kereta seperti anak kecil yang sedang kesal. Tapi lalu terdiam kehilangan kata-kata.

Perkataan Huan Wenzhao ada benarnya!

Perbedaan waktu antara dunia fana dengan dunia langit terpaut sembilan ratus sembilan puluh sembilan hari. Satu hari di dunia langit, seribu hari di dunia fana.

Seratus hari dunia langit, setara dengan 273,973 tahun dunia fana.

“Sebenarnya Dewa Li berniat membawaku ke Kota Pangkalan,” cerita Jiao Jingling. “Dia mengakuiku sebagai pengawal rahasianya hanya untuk melindungiku.”

“Melindungimu dariku?” Potong Huan Wenzhao bernada menuduh. “Bagus sekali kau, Unggas Tua!”

“Kenapa otakmu begitu sempit?” Sergah Jiao Jingling. “Dewa Li melindungiku karena aku memiliki jiwa sejati dalam diriku. Esensi ilahi paling langka yang paling diincar oleh semua ras di seluruh semesta. Jadi…”

Jiao Jingling menggantung kalimatnya sesaat, kemudian mengerling ke arah Huan Wenzhao untuk melihat reaksinya.

Pria itu sedang mengamatinya dengan pipi bersandar pada kepalan tangan, dan sebelah siku bertopang pada tepian kereta.

“Kenapa?” Jiao Jingling mengerutkan keningnya. “Kau tidak percaya?”

Huan Wenzhao tidak menjawab. Tetap bergeming menatap mata Jiao Jingling.

“Weh! Katakan sesuatu!” Desak Jiao Jingling menunggu reaksi.

Huan Wenzhao mendesah dan merunduk, mendekatkan wajahnya ke wajah Jiao Jingling.

Gadis itu kalang kabut—wajahnya memerah, memucat, bahkan mungkin kedua-duanya. Ia gugup, tentu saja. Ia berusaha untuk berpaling tapi ia tak mampu. Ia merasakan kekuatan, getaran, dan panas dari tatapan pria itu turun hingga ke ujung kakinya.

Wajah Huan Wenzhao berhenti beberapa inci di depan wajah Jiao Jingling. Kemudian membuka mulutnya. “Bicara begitu banyak… apa kau tidak merasa lelah?” Bisiknya.

“Kau—” Wajah Jiao Jingling yang pucat kemerahan berubah merah padam. Ia menggertakkan giginya dan menggeram dalam hatinya. Manusia sialan!

Sementara itu, di luar kereta. Sais kereta dan kedua pengawal cantiknya membeku bingung menunggu perintah.

Sudah lebih dari sepuluh kali mereka mengerling ke arah tirai kereta yang tertutup itu dalam lima belas menit terakhir. Tapi si tuan muda tak kunjung memberi perintah. Hanya terdengar suara-suara berdesis yang membuat kedua pengawal cantiknya merinding.

Tak berapa lama kemudian, Jiao Jingling melangkah keluar sambil misuh-misuh.

Pada saat itulah baru terdengar suara tuan muda mereka, “Yue'er! A Nuo! Kemarilah!”

Kedua pengawal itu langsung bergidik.

Keesokan harinya, Huan Wenzhao datang ke sekolah lebih pagi dari yang lain. Bersiap membuat kehebohan.

Ia mengeluarkan kucing siluman taklukannya dan menaruhnya di atas meja. “Kau tak perlu melakukan apa pun,” katanya pada kucing itu. “Kau diam saja dengan patuh. Aku ingin lihat, berapa banyak orang yang mengenalimu?”

Pangeran ketujuh datang lebih dulu, disusul ketua kelas mereka.

Sungguh murid teladan! Puji Huan Wenzhao dalam hatinya.

Pangeran itu cukup terkejut mendapati Huan Wenzhao tiba lebih pagi. Penerus Huan ini sedang merencanakan apa lagi? Pikirnya curiga.

Ketua kelas mereka tak kalah terkejut. Tapi lebih karena Huan Wenzhao membawa binatang.

“Penerus Huan!” Ketua kelas itu menghampiri meja Huan Wenzhao dan menegurnya. “Sekolah Kekaisaran adalah tempat untuk mendidik manusia. Kau membawanya kemari, bukankah itu pelecehan?”

Ketua kelas mereka berasal dari keluarga Lim—putra dari Sekretaris Kekaisaran. Namanya Lim Qianlu. Kepribadiannya lugas dan netral. Tapi hampir tak punya teman. Sosiopat dan mementingkan peraturan. Tidak ikut campur urusan pribadi.

Huan Wenzhao mendongak dan menatap pelajar itu dengan mata terpicing. “Pelajar Lim,” katanya sembari bersedekap. “Kaisar memintaku datang belajar untuk mendapat pengetahuan,” ia berkilah.

“Benar!” Sanggah Lim Qianlu. “Yang Mulia sungguh berbaik hati. Kau seharusnya berterima kasih dan berusaha lebih baik. Jadi…”

“Haish!” Huan Wenzhao menyela dengan mengibaskan tangannya. “Kau tidak mengerti, tujuanku membawanya kemari supaya dia belajar dari kecil,” tuturnya beralasan. “Jangan sepertiku! Sudah dua puluh tahun baru belajar. Belajar seharusnya dibiasakan dari kecil.”

“Tapi…” Lim Qianlu menghela napas dan menggeleng. Lalu membungkuk dan memelankan suaranya. “Dia hanya seekor kucing,” bisiknya bernada tajam.

Pangeran ketujuh memperhatikan mereka dari ujung gang di dekat meja guru.

“Pelajar Lim!” Huan Wenzhao tak mau menyerah. “Jaga ucapanmu. Dia anak angkatku!”

“Kau—”

“Kau mengatainya kucing, bukankah itu bisa melukai perasaannya?” Huan Wenzhao bersikeras. “Dia juga punya nama!”

Lim Qianlu mendesah kasar dan berbalik. “Tak bisa diajari,” gerutunya sambil bergegas ke tempat duduknya.

“Tak minta kau mengajari!” Huan Wenzhao balas menggerutu.

Pangeran ketujuh tersenyum masam, lalu mendekat ke meja mereka.

“Aiya!” Seru Huan Wenzhao pura-pura terkejut. “Kau sudah datang? Bagaimana kabar kakakku, Xing Zuxiang?”

Xing Zuxiang adalah nama Kaisar.

Pangeran ketujuh hanya mendelik menanggapinya.

Bersamaan dengan itu, para pelajar lain mulai berdatangan.

Yang Zhongyu tak ada di antara mereka. Sama seperti hari sebelumnya.

Pemilik Xieyuanyuan ini tampaknya cukup serius menanganinya, pikir Huan Wenzhao.

Ia memperhatikan semua orang melalui sudut matanya dengan tatapan memindai.

Semua orang melirik ke arah kucing di meja Huan Wenzhao. Tapi tidak satu pun menunjukkan reaksi, kecuali pandangan sinis dan sikap mencemooh.

Tak ada yang mengenali Mao'er!

Mao'er dan Yu'er cukup terkenal di ibu kota. Aura mereka tentunya cukup khas.

Apakah semua orang di ibu kota bahkan tak bisa membedakan aura siluman? Huan Wenzhao bertanya-tanya dalam hatinya.

Di Perbatasan Utara, anak kecil saja sudah mengenal macam-macam siluman dan belajar menaklukkannya.

Tampaknya… rumor tentang Perbatasan Utara yang menjadi pusat beladiri spiritual terbesar tak hanya isapan jempol, pikir Huan Wenzhao.

Perbedaannya memang terpaut begitu jauh!

Sebagian besar pelajar pria di kelas ini, hampir setiap malam pergi ke Xieyuanyuan. Seharusnya ada aroma tertentu dari Mao'er yang sudah melekat dalam benak mereka, pikir Huan Wenzhao.

“Mao'er! Kau jangan mengecewakan harapan Ayah,” Huan Wenzhao menepuk-nepuk lembut kepala kucing itu, diam-diam menebarkan aroma ke seluruh ruangan.

Semua mata bergulir ke arahnya. Tapi lagi-lagi hanya tatapan sinis.

“Kau harus belajar dengan baik,” Huan Wenzhao menasihati.

Pangeran ketujuh mengerling ke arah Huan Wenzhao. “Apa maksudnya?” Bisiknya tanpa ekspresi.

Huan Wenzhao balas mengerling memasang wajah polos. “Apa yang maksudnya?”

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hancurken
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Shi
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Klik
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
Sembilαn βenuα
😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!