Rei Yamazaki, seorang putra keempat dari pemimpin Yakuza yang sangat terkenal dan disegani.
Akan tetapi, Rei yang lahir dari ibu seorang Hostess dan bukan istri sah membuat Rei dan ibunya pergi meninggalkan Jepang dan tinggal di Indonesia.
Dari kecil, Rei di didik untuk tidak tampil menonjol. Ibunya tidak memberikan pelajaran atau ilmu bela diri sehingga membuat Rei menjadi pemuda bodoh dan pecundang.
Maka dari itu, Rei selalu dibully oleh teman-teman sekolah nya.
Meski ingin menyembunyikan sosok Rei dari pantauan ayahnya namun, sebuah tragedi terjadi.
Ibunya Rei meninggal dunia karena bencana kebakaran di rumah nya.
Hingga suatu waktu, Rei mendapatkan sebuah system yang dimana para penggunanya mampu meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan sebagainya.
Dengan system itu lah kehidupan Rei berubah dan dia pun ingin mencari kebenaran dari kematian ibunya itu dengan pergi ke Jepang.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Rei Yamazaki dengan Nano Machine System.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakuza System | Bab 05
...Salin dan Tempel...
Beberapa hari kemudian, Kenzo dan Rei kembali ke Jakarta, Indonesia. Selama beberapa hari itu juga Rei melakukan olahraga yang dibantu oleh Nano.
Berkat itu, pembentukan otot, saraf dan tulang jauh lebih cepat.
Tidak hanya itu, perkembang biakan Nano Machine juga lebih cepat sehingga mampu mengalami peningkatan ke versi 1.50 yang berarti ada 150 ribu lebih Microscopic Machines didalam tubuh Rei.
Dengan jumlah itu, Nano memiliki kemampuan baru yakni Salin dan Tempel.
Sebuah kemampuan untuk menyalin objek diam atau gerak dan menyimpan nya dalam bentuk data. Setelah itu, Nano bisa menempelkan nya kedalam ingatan Rei.
Memahami kemampuan, Rei ingin mencoba nya.
"Nano, bagaimana cara mengunakan fungsi itu?"
...(Lihatlah buku dan balikan beberapa halaman!)...
"Hanya membalikkan halaman?" tanya ragu Rei.
...(Iya. Tuan.)...
Mendengar keyakinan ucapan Nano, Rei mengambil salah satu buku yang mana itu buku tentang pelajaran matematika kelas profesional yang memiliki ketebalan yang tinggi.
"Nano, aku mulai!" ucap Rei yang hendak membalikkan buku.
...(Iya. Silahkan, Tuan!)...
Seperti yang dikatakan oleh Nano, Rei pun membalikkan semua halaman sampai habis dan disaat itu, sebuah pemberitahuan datang.
...Kling!...
...[Anda berhasil menyalin buku, Matematika tingkat profesional.]...
Lalu, Nano menyarankan sesuatu.
...(Apakah Tuan ingin mengirim informasi buku ke otak anda?)...
Mendengar itu, Rei sedikit terheran dan menebak sesuatu, "Mungkin kah kamu ingin mengatakan bahwa kamu telah menyalin semua isi buku ini? Dan, mengirimkan nya ke otak ku?"
...(Tepat sekali, Tuan! Apakah Tuan ingin menerima nya?)...
Rei yang penasaran, dia pun tanpa ragu menjawab.
"Aku menerima nya."
Sesaat Rei mengatakan seperti itu kesadaran berpindah ke dimensi tumbukan tulisan dan angka. Tak lama kemudian, kesadaran Rei kembali namun, dia merasa kurang enak badan dan ingin muntah.
Tapi tidak seperti sebelumnya, Rei berhasil menahan nya dan disaat itu juga sebuah pemberitahuan datang.
...Kling!...
...[Anda telah berhasil menyalin buku Matematika tingkat profesional.]...
"Setelah itu, apa yang harus kulakukan?"
...(Tuan bisa mengunakan ilmu pengetahuan di buku itu dengan cara memikirkan isi dari ilmu pengetahuan tersebut.)...
Rei pun mencoba mengungkapkan apa yang ada didalam buku.
" E\=mc kuadrat adalah rumus kesetaraan energi dan massa. E adalah energi yang diukur dalam satuan Joule, m adalah massa yang diukur dalam satuan gram, sedangkan c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa yaitu 300.000.000 m/s atau 3.10^8 m/s ..." Rei menghentikan penjelasan nya dan terkagum sendiri, "Hahaha, ini gila. Aku tidak hanya bisa menghafal nya saja. Tapi juga bisa sangat memahami isi dari buku ini."
Memahami itu, Rei pun menyalin semua buku pelajaran sekolah nya dan beberapa buku penting lain nya salah satunya bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
...----------------...
Keesokan harinya ....
Sepulang dari lari pagi, Rei dikejutkan dengan Kenzo yang sedang berlatih bela diri dan melihat itu, Rei menghentikan langkah nya dan memperhatikan Kenzo dengan penuh kekaguman.
Ditengah itu, Nano memberikan sebuah saran.
...(Tuan, apakah anda ingin menyalin pergerakan Paman Kenzo?)...
Rei pun terkejut saat Nano menyarankan hal itu, "Apa?! Nano, kamu bisa menyalin pergerakan orang lain?" tanya batin Rei.
...(Ya, saya bisa.)...
"Tunggu. Jadi maksudnya, kamu bisa menyalin teknik bela diri paman Kenzo dan menempelkan ke kepala ku?" sambung tanya batin Rei.
...(Ya. Nano Machine memiliki program untuk menyimpan banyak data dari beragam jenis salah satu nya bela diri dan saya bisa mentransfer nya kepada Tuan.)...
Meski Rei berantusias untuk menjalin teknik beladiri Paman Kenzo namun, dia ada keraguan tersendiri.
"Apa tidak apa-apa. Jika, aku mencuri teknik bela diri dari nya?" batin ragu Rei.
Ditengah keraguan itu, Rei teringat akan kejadian di makam, hal itu membuat keraguan nya sirna.
"Iya, aku tidak mungkin akan selama nya bergantung pada paman Kenzo. Aku harus bisa melindungi diriku sendiri dan ... Mencari pelaku yang membunuh ibuku," batin tekad Rei.
Lalu, Rei pun memberikan perintah nya.
"Nano, salin pergerakan teknik bela diri Paman Kenzo!"
...Kling!...
...[Proses Penyalinan pergerakan Paman Kenzo.]...
Tidak lama kemudian, proses penyalinan selesai.
...Kling!...
...[Proses Penyalinan berhasil. Teknik Karate Rank B telah berhasil disalin.]...
Seusai pemberitahuan, Nano memberikan saran.
...(Tuan. Apakah anda ingin mentransfer teknik bela diri karate Rank B ke otak anda?)...
Mendengar itu, Rei tersenyum kecil dan menjawab nya, "Iya."
...Kling!...
...[Memulai pemindahan teknik bela diri karate Rank B ke otak.]...
Sesaat pemberitahuan itu usai, Rei merasakan sakit kepala namun, lebih ringan dibandingkan sebelum nya.
...Kling!...
...[Pengiriman berhasil.]...
Setelah datang pemberitahuan itu, Rei mencoba memikirkan gerakan karate dan dia pun terkejut dengan apa yang ada didalam ingatan nya.
"Bagaimana mungkin? Aku bisa menguasai teknik paman Kenzo seperti yang sudah mahir bertahun-tahun," batin kagum Rei.
Tak lama kemudian, Kenzo mengakhiri latihan dan terkejut saat melihat ada Rei di dekat nya. Melihat itu, Kenzo pun menghampiri Rei.
"Rei, ada apa? Apakah masih ada yang sakit?" tanya khawatir Kenzo.
Rei tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak, paman. Malah aku sekarang lagi dalam kondisi yang prima. Paman, boleh kah aku mengaku?"
"Oh, mengaku apa?"
"Aku sebenarnya belajar bela diri Karate."
"Oh, benarkah. Kalau begitu, apakah kamu mau bertanding melawan paman?" ajak Kenzo.
Mendengar itu, Rei tersenyum lebar dan menerima nya.
"Baiklah, paman. Tapi, jangan mengalah ya!"
"Tentu saja."
Rei dan Kenzo pun saling bertukar senyum dan mempersiapkan diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
