NovelToon NovelToon
Samawa Bersama Mu

Samawa Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: ade azhari

Perbuatan masa lalu yang mencoreng muka orang tuanya membuat menjadi penyesaln terbesar dalam hidup Pria tampan yang membuat orang tuanya di permalukan di rumah sahabatnya ketika datang melar anak gadis nya untuk jadi menantu

sehingga Farhan berpikir tidak akanada satu pun orang yang akan rela dan menerima dirinya jadi menantunya dengan masa lalunya

Tapi takdir berkata lain
farhan jatuh cimta sama teman sekolah sepupunya yang fotonya hanya di lihat sekilas ketika tidak sengaja melihat chet di grup sekolahnya.

Gadis dari kampung halamanya yang bahkan hanya bisa di lohat dan di pandangnya dari media sosial yang sengaja di follownya
akankah Cinta farhan terbalas ketika mengetahui masa lalunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade azhari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Tiga Sekawan

Andi yang sudah berumah tangga selam ini tingal LDR denga Istrinya, Akhir akhir ini tidak bisa pulang sekali seminggu.

Kini tidak lagi bisa di lakukannya,karena perusahan yang didirikan sahabatnya ini mengalami kemajuan yang cukup besar, itu sangat berdampak sangat baik dengan ekonomi keluarganya yang juga ikut membaik, dengan meningkatnya pendapatanya.

Bos dan sekaligus sahabatnya ini cukup royal dalam memberikan bonus, setiap kali ada proyek mereka selesai.

Tapi sayang, meningkatnya ekonomi keluarganya ternyata ada hal besar yang harus di korban.

Waktu bertemu anak Dan istri menjadi sedikit, yang menyebabkan sering terjadi pertikaian dalam rumah tangganya

yang pada akhirnya Andi mengambil keputusan tegas ke istrinya, meminta wanita yang di cintainya ini mundur dari pekerjaanya dan ikut tinggal denganya di Jakarta.

Itu lah sebabnya tiga sekawan berada di sebuah lahan kosong, yang rencana akan di bangun Andi rumah untuk hunian keluarganya,

Rumah minimalis dua lantai, yang rencananya akan di bangunnya di tanah yang sudah di belinya setahun yang lalu

satu jam lebih mereka berada di sana, sekarang mereka sudah ada di kafe milik Farhan.

"Istri loe, benar udah yakin mau pindah kesini Ndi" kata Beni yang baru saja duduk pojok kafe setelah mengambil sebotol air mineral dingin.

Bagi mereka di sela-sela waktu senggangnya, duduk menghabis kan waktu di kafe ini sudah menjadi rutinitas yang sering di lakukan .

Tapi sekarang jarang, mereka menghabiskan waktu seperti sekarang

.

Tiga sekawan,yang di pertemukan ketika sama-sama masih kuliah di salah saru kampus

Andi yang terpaksa bekerja part tame, demi bisa melanjutkan pendidikanya karena orang tuanya tidak mampu untuk melanjutkan sekolahnya, sementar dia sangat ingin bisa menjadi Sarjana

Sehingga mau tidak mau dia harus rela bekerja keras demi cita -citanya,

Tapi sayang di saat Andi dapat mencapai cita-citanya kedua orang tuanya tidak dapat ikut menikmati kesuksesannya,

Sedangkan di saat wisuda Andi justru di temani oleh orang tua Farhan yang pada saat itu menjadi bos nya.

Di izinkan bekerja paruh waktu, di beri tempat tinggal membuat andi merasa perlu membantu Farhan mewujudkan cita -citanya.

Andi juga tahu bagai mana masalalu Farhan, dulu meski pun dia mengenal Farhan setelah farhan menyadari kesalahanya,

Lain andi lain Beni.. Laki -laki pendiam yang jarang berkumpul dengan teman-teman ketika masa kuliah dulu sering merasa rendah diri, di bawa Farhan ikut bergabung ketika duduk di kantin awalnya malu, tapi Farhan selalu mendekatkan diri ke Beni sehingga beni akhirnya terbiasa dengan kehadiran Farhan dan Andi.

Ketika Farhan mulai merintis usahannya Beni di ajak ikut bergabung untuk membantu Farhan mengurusi ke keuangan,

Karena pada saat itu Beni memang belum mendapatkan pekerjaan ,maka dia memutuskan untuk ikut membantu Farhan sampai sekarang.

Sifat pemalu dan Rendah diri ternyata masih melekat di diri Beni sampai sekarang,

Entah sudah berapa kali dia di tikung orang untuk urusan gadis,karena tidak memiliki keberanian untuk menggatakan perasaannya sehingga sering kali dia menerima undangan pernikahan dari gadis yang di sukainya.

Berbeda lagi dengan Farhan

Laki-laki boleh di bilang banyak pengelamannya ini menjadi guru dan penasehat untuk kedua sahabatnya.

Karen tidak ingin sahabatnya mengalami nasip yang sama seperti dia

"Ben, loe sama Nita gi mana?" pertanyan yang selama ini selalu di hindari oleh Beni keluar dengan mudah dari mulut Farhan,

Masih dengan ekspresi datarnya "emang kenapa gue sama Nita?

"Alah! Ben, loe kira kita ngak tahi kalau loe suka sama tu cewek "jawab Farhan.

"Bukan kenapa -napa sih, gue khawatir aja...'

"Tau--tau di kirim undangan"potong Andi yang baru kembali dari toilet

"Kalu gue di kirim undangan berarti dia bukan jodoh gue lah"

Andi yang mendengar jawaban Beni menggarut kepalnya yang tidak gatal sama sekali, .

"Kalu loe ngak pernah nunjukin perhatian dan bilang ke dia kamu suka, mana dia tahu oon, kesal gue.." kata Andi

"E...,lagian loe kenapa mikirin gue sih, noh....bos loe masih sendiri" kata Beni.

"dia mah ngak perlu loe pikirin Aa Ben! dia mah sudah punya jam terbang, kayak ngak tahu dia loe.". Jawab Andi yang kesal dengan Beni yang mengalihkan pertanyaannya.

"Gininya..."akhirnya jomblo sejati dari lahir memperbaiki duduknya "gue tidak takut di tolak, karean se oon -oonnya gue,tahu kok resiko kalu suka sama orang ya...harus siap pata hati" jaqab Beni.

"Tapi gue cuma takut, dia ngak bahagia sama gue, ngak bisa memberikan apa yang dia inginkan., gue nyusahin dia itu yang gue takutkan" Beni menjelaskan kenapa di lebih memilih memendam perasaannya,

"Mending gue di kimin undangan dari pada gue di tinggal, lagi sayang-sayangnya, semua itu lebih menyakitkan buat gue" jawab Beni panjang lebar

"Hei .!!loe aja belum coba, di mana loe tahu kalu dia tidak bahagia sama loe? bilang aja kalau loe ngak berani ambil resiko, udah selesa"i jawab Farhan dengan cepat

"ini perasan kita udah duduk lama kenapa ngak ada makan sih An". Beni mengalihkan pertanyaan temannya.

"ini Idong man lagi" elak Beni untuk.menghindari pertanyan temanya.

"Loe udah pesan belum?" Andi memberikan pertanyaan pada Beni

"belum," jawab Beni dengan dengan polos.

"gak salah dong, gue bilang loe Oon"

Setelah menghabis kan waktu dan makan siang di kafe bersama mereka memutuskan untuk pulang ke rumah mereka.

kalau tadi siang mereka datang ke kafe ini bertiga tapi kali ini mereka hanya berdua karena Farhan akan pulang bersama Doni

Rencananya Farhan juga akan melanjutkan memeriksa laporan kafenya yang belum selesai di kerjakan

Sementar Beni akan pergi mengantar Andi yang masih tinggal di kost karena masih sendiri di kota

Sampai di depan kost Andi yang berniat turun, tiba-tiba kembali duduk kembali.

"Napa loe", Beni heran melihat tingkah temanya

"Ben! gue rasanya loe perlu deh memikirkan Nita, Karena gue lihat dia suka sama loe dan gue yakin perasan loe pasti kebalas".Andi menjeda sebentar

"Jadi...

"Udah kan ? turun loe,!gue mau balik, Capek gue" Beni tidak mau mendengar lagi Andi ngomong

"Iya gue turun! .tapi loe harus memikirkan apa yang gue bilang "

Lalu Andi turun dari mobil Beni, segera masuk ke kostnya dan menghubungi no kontak istrinya yang bekerja di kota lain dan tinggal bersama anak mereka di sana,

Sedangkan Beni baru saja memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah sederhana yang di beli Beni dengan cara menyicil, karena bagi Beni dapat memiliki rumah merupak cita-citanya dari kecil, rumah sederhan ini surga bagi Beni dan Papanya.

Mereka hanya tinggal berdua semenjak mamanya meninggalkan papanya, yang terkena PHK .

------‐----------------------

Andi selalu optimis dalam menjalani kehidupannya kedepan selama ini,

sebelum menikah Andi sudah menceritakan tentang dirinya ke calon istrinya dulu," kalu kamu tidak bisa menemani aku merintis kita tidak perlu menikah, tapi kamu mau menemani aku merintis aku pastikan kamu orang pertama yang akan aku bahagiakan" itu yang si katakan Andi ke Sasa saat itu

Itulah kenapa sekarang Andi akan melakukan apa saja untuk membahagiakan wanita yang sudah rela menemaninya dari nol dan hidup berjauhan selama ini.

Sedangkan Beni sepertinya mulai memikirkan perkataan sahabatnya tadi, apa lagi akhir-akhir ini papanya juga sering meminta Beni untuk menikah.

Andi sudah jelas merencanakan masa depannya bersam keluarga kecilnya

sedangkan Beni sampai hari ini, masih memilih menjadi jomblo dari lahir dari karena memiliki pengalaman yang tidak baik tentang keluarganya.

Sedangkan Farhan saat ini sedang menunggu kepastian dari gadis yang sudah berhasil mencuri perhatiannya.

Rencaan awal untuk memeriksa laporan kafenya justri di buat terlena dengan sosial media gadis pujaan hatinya.

Ternyata benar kata orang, kalu jatuh cinta itu mengalihkan dunianya

Suara Idong membuat Farhan kaget.

"Loe kalu masuk ketuk pintu Dong" Farhan jelas kesal karena marasa terganggu.

"Udah ,loe yang gak dengar da, .asik aja sendiri "

"Noh! periksa, bentar lagi anak-anak gajian, laporan gue ngak loe periksa -periksa" jawab Idong

"Iya...nih...gue periksa" Farhan mulai memeriksa laporan Kafe yang di berikan Doni.

Tepat di jam sepuluh malam mereka berdua pulang setelah kafe tutup.

-‐-------------'-‐-------xxxxxxxx-------------------------

Pagi ini Berat rasanya bagi beni unruk membuka matanya, kerena semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan perkataan sahabatnya.

Mengkin benar dia harus memikirkan pendamping untuknya,. Dan tidak bisa melihat pernikahan di satu sisi sedangakan banyak di luar sana pernikahan yang bahagia sampai mereka tua.

Kedatangan Beni di kantor bersamaan dengan Andi yang sedang memarkirkan mobilnya sementara dari gerbang terlihat Nita baru saja turun dari ojek onlinenya dan bergegas masuk ke kantornya. Dari jauh Andi justru sengaja memangil Nita..

Nita, yang merasa ada yang memangilnya menoleh kebelakang di lihatnya dua orang yang sama pentingnya di perusahan mendekat ke arah dirinya.

"Bapak Andi, memangil saya?" kata Nita .

"Bukan, bukan saya ,Pak Beni yang memanggil kamu"

"Loe Ndi, Nita laporan yang kemaren tolong pagi ini di antar keruang saya ya" Beni yang dengan cepat dapat membuat alibi permainan yang di buat Andi..

"bukanya kemaren sudah saya berikan ke Bapak" jawab Nita yang merasa heran.

".maaf, mungkin saya lupa, biar nanti saya lihat dulu" Beni jelas merasa malu

Andi yang melihat temanya salah tingkah di depan bawahannya, tersenyum dan masuk lebih dahulu kekantor meninggalkan mereka yang berdiri di depan kantor.

sampai Farhan memegang pundak temanya dengan seyum penuh arti

"Kalu mau kencan jangan di depan pintu, kasihan yang lainjuga mau masuk" Farhan berhenti dekat mereka

"Siap yang kencan sih Pak?" Nita yang berusaha menutupi salah tingkahnya di depan bosnya ini tapi terbaca sangat jelas Oleh Farhan.

Sama dengan Andi Farhan juga meninggalkan mereka berdua yang sama-sama malu mendengarkan usapan bos besar.

Yang pada akhirnya mereka berdua juga masuk Nita langsuk menuju mejanya, Sambil tersenyum, sedangkan Beni masuk keruanganya.

"Mapa loe Nit, menang undian apa loe?" pertanyan Rani teman satu defisinya yang duduk bersebelahan dengan Nita

"gak -gak ,ada" jawab Nita cepat..

aktifitas kantor berjan denga lancar hari ini tidak terlalu banyak drama yang berlebihan meski pun entah berapa Nita,bolak balik dari ruangan Beni

menjelang pulang semua karyawan kantor sudah siap -siap pulang ke rumah masing-masing, begitu juga dengan Nita

Tapi sayang dari tadi memesan taxi online, belum juga di dapatkannya.

Berdiri dekat dengan kantor satpam sambil menunggu taxi lewat karena hari sudah mulai gelap sementar hujan masih saja membasahi kota Jakarta

Dari lobi kantor tampak berdiri tiga orang petingi kantor

"Noh, jamgan! samapi loe tinggalinnya Ben "

Beni yang tahu maksud temannya melihat sekilas gadis yang mencuri hatinya sudah sangat lama.

Tapi tidak pernah di katakanya. Lebih memili mencintai dalam diamnya.

"Ben, kali ini gue dukung loe, paling tidak loe berusah dulu" kata Farhan

"Loe kenapa si An, .dari kemaren perasaan loe ngomong soal jodoh gue mulu, masalah jodoh loe gimana"?jawab Beni,

"Kalu soal jodoh gue tunggu hilalnya., itu jodoh lo udah di depan mata," Farhan menunjuk Nita yang tampak gelisah menunggu taxi.

"Jangan dapat kiriman undang lagi loe" kata Andi , lalu keluara dari kantor membiarkan Beni yang masih saja memperhatikan Nita yang semakin gelisah mungkin karean hari sudah sore dan hujan juga semakin deras.

Farhan dan Andi yang mau pergi sempat berteriak ke Beni,

"gue tunggu kabar baik loe besok nya, ini kesempatan loe" lalu masuk kemobil masing-masing.

Tit., .Beni menurunkan kaca mobilnya...

"Nita, ayo naik,..saya antra pulang...ini sudah malam lagian tidak akn ada taxi yang lewat hujan -hujan begini"

Nita ragu menerima tawaran dari atasnya ini ..

"Ayo,ini sudah gelap"

Akhirnya Nita memutuskan untuk menerima tawaran atasnnya.

di perjalan pulang " temanin saya makan malam dulu boleh" kata Beni yang masih saja memutar setir mobilnya tampa menoleh ke Nita yang dari tadi memperhatikan Beni dengan sudut matanya.

" Aaaa !.Nita kaget, mendengar permintan atasannya yang sudah lama di sukainya, Walupun sempat mampir ke hati Bos besar dulu..

Tampa menunggu jawaban dari Nita, Beni sudah lebih dahulu masuk ke parkiran sebuah restoran

"Turun," kita makan dulu nanti saya antar pulang habis makan"

Nita turun dari mobil dan mengekor di belakang Beni tampa di sadari ada sepasang mata yang melihat dan memperhatikan mereka dari awal mereka datang..

tidak lama seorang waiter datang dengan buku menu

"Kamu makan apa?"Beni memberikan buku menu ke Nita.

"Saya ayam goreng aja sama cap cai, ya sudah samakan saja" satu Jam mereka makan malam berdua tidak ada pembicaran yang berati, samapai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang,

1
DreamHaunter
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nakayn _2007
Author penulisannya keren banget, kepikiran terus beli cerita lainnya😍
ade azhari: terima kaaih kk, baru belajar nikk mohon dukingannya ya/Heart//Heart//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!