"Aku mencintai Akselia Hanum tidak perduli dia berasal dari garis keturunan siapa, aku berjanji akan membawa cintaku hingga ke surga untuknya, aku akan menjaga dan melindunginya, aku akan berada disisinya walau apapun yang terjadi" gumam Aksara Banyu seraya menatap lirih wanita berbalut kebaya putih yang nampak menangis ditengah para tamu undangan pernikahannya. Acara pernikahan yang seharusnya berlangsung sakral dan meriah itu berubah menjadi bencana untuk keluarga besar seorang pengusaha besar Arman Hamdi, saat calon mempelai pria memutuskan membatalkan pernikahan itu sesaat sebelum ijab qabul dilaksanakan, Dirga Grahana sang calon suami Akselia Hanum memilih mundur dari pernikahan itu setelah mendengar nama asli dari Ayah kandung Akselia Hanum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Mobil Aksara pun tiba di swalayan dan menjelaskan kepada kepala swalayan sebentar lalu mengambil beberapa sampel produk yang rusak,begitu seterusnya hingga ke tujuh swalayan yang melapor selesai mereka survey.
Dan kembali ke perusahaan mereka. jam menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh menit sore hari.
"Para staff sudah pulang,kita bisa segera masuk" ucap Aksara
Akselia dan Gianna pun turun dari mobil. Aksara menurunkan dua kotak berisi sampel produk yang rusak dan membawanya ke lantai tujuh belas, dimana laboratorium itu berada.
Mereka masuk dengan akses dari Akselia, selain petugas laboratorium hanya Pak Arman dan Akselia yang memiliki akses pada keamanan laboratorium penelitian itu,bahkan Aksara sekalipun belum punya wewenang untuk akses keamanan laboratorium tersebut.
Mereka mulai memilah produk yang rusak dan produk yang bagus. Gianna segera mengganti pakaiannya dengan alat pelindung diri karena harus menggunakan sinar ultraviolet bertekanan tinggi.
Dengan hati-hati Gianna memulai proses penelitian nya.
Ditempat lain
Arazka dan Alanna mulai menyusuri jalur pengiriman yang digunakan oleh salah satu subkontrak ini,memeriksa satu per satu rekaman CCTV yang ada dijalan.
"Capek ya? kita makan dulu ya,saya mau shalat maghrib juga ini" ucap Arazka
"Oke,sisa dua rekaman CCTV kok ini,kita makan dulu" jawab Alanna
Seraya menunggu Arazka selesai shalat, Alanna memeriksa rekaman CCTV terakhir.
"Akhirnya kena juga kau... aku tangkap juga kamu" ucap Alanna dengan semangat
Begitu melihat video yang berisi mobil truk dari subkontrak yang dimaksud,sedang menurunkan barang-barang dari perusahaan mereka dan menukarnya dengan barang-barang lain atau produk imitasi.
"Semangat sekali,sudah ketemu?" tanya Arazka
"Yes baby... aku sudah menangkap pencurinya" seru Alanna saking semangatnya sampai memeluk Arazka.
Wajah Arazka seketika merona merah. Alanna segera sadar dan melepas pelukannya.
"Eehh sorry..." ucap Alanna grogi
Arazka hanya mengaguk pelan seraya menarik nafas panjang.
"Sudah kamu zoom dan foto?" tanya Arazka mengalihkan suasana
"Sudah dong,sisa disebar digrup subkontrak buat cari identitasnya,gampang ini,sebentar ketemu" ucap Alanna
Arazka hanya tersenyum melihat kecerdasan Alanna.
Apartemen Dirga dan Annira
Dirga terus saja gelisah. dari tadi tidak fokus menemani Sky bermain. matanya senantiasa menatap layar ponselnya.
"Ada apa Mas,kok kelihatannya gelisah sekali?" tanya Annira
"Gak ada apa-apa kok" ucapnya dingin
"Perusahaan Papa baik-baik aja kan Mas?" tanya Annira ragu-ragu
"Gak bakal baik kalau Aksara masih ada di sana, sudah saatnya Papa mu mengambil keputusan menyerahkan sepenuhnya kendali perusahaan itu kepada kita,kamu notabene anak kandungnya kok cuma diberi saham tujuh koma lima,sedangkan Akselia yang hanya anak pungut itu menempati posisi bagus di perusahaan Papa mu,itu seharusnya hak mu Annira" Sarkas Dirga tajam
"Mas,tolong jangan pernah lagi menyebut Kak Akselia anak pungut,Kak Akselia juga anak Papa Mas,lagipula Kak Akselia selama ini tidak pernah sekali pun mendeklarasikan dirinya sebagai pewarisnya Papa" ucap Annira
"Ha... Annira kamu ini polos atau memang bodoh sih,terserah kamu saja,aku pusing,aku tidur di kamar tamu,jangan ganggu kecuali buat kebutuhan Sky" sarkas Dirga lagi seraya beranjak ke kamar tamu dan mengunci pintu.
Annira hanya menarik nafas berat. Didalam kamar tamu,Dirga menelpon seseorang
"Halo bang,bagaimana,sudah kamu awasi pergerakan mereka?" tanya Dirga
"Ya halo,aku sudah mengikuti mereka kemana-mana,mereka pergi ke beberapa swalayan milik Bapak Mertua anda Boss,dan sekarang mereka kembali ke perusahaan sampai detik ini sudah hampir tiga jam lamanya mereka di dalam belum juga keluar" lapor seseorang yang dipanggil abang itu
"Oke,tetap pantau terus dan laporkan segera jika ada yang mencurigakan" ucap Dirga lagi
Laboratorium ZAM-ZAM TOWER POIN
Sudah hampir tiga jam Gianna berkutat didalam ruangan steril.
Akselia dan Aksara pun menunggu dengan gelisah hasil pemeriksaan Gianna.
"Capek? ngantuk?" tanya Aksara saat melihat Akselia berbaring di sofa dengan masih mengenakan mukena selepas shalat isya
"Masih lebih capek Gianna didalam sendirian Mas, kita mah masih bisa baring sama makan enak, lah Gianna kasian" jawab Akselia
Aksara hanya tersenyum.
"Ya,itung-itung latihan persiapan pas keterima kerja di perusahaan ini nantinya kan gak kaget lagi kalo ada tugas seperti ini" ucap Aksara
Mendengar itu Akselia hanya tersenyum kecil.
Tak lama kemudian lampu sign ruang steril laboratorium itu pun padam,pertanda aktifitas didalam sudah selesai
Aksara dan Akselia pun segera beranjak menghampiri pintu menunggu Gianna keluar dari ruangan itu. pintu pun terbuka,Gianna keluar.
"Aduh,capek ya Gi,maaf ya merepotkan kamu?" ucap Akselia menyambut Gianna
"Gak masalah mba,saya malah suka kalau harus meneliti sampel produk seperti ini,sangat menarik" jawab Gianna
"Jadi,bagaimana hasilnya Gi?" tanya Aksara
"Kita sambil duduknya saya jelaskan lewat video di layar komputer itu" ucap Gianna
Mereka pun duduk bersama melihat kearah layar komputer
"Jadi,setelah saya meneliti satu per satu bahan yang ada didalam kedua bahan ini, ternyata hasilnya tidak sama,yang artinya kedua barang ini tidak diproduksi bersama-sama alias beda tempat pembuatannya,beda bahan pangannya,beda komposisi bahan kimia dan mikrobiologinya serta sangat beda dari bahan wadah yang digunakan" ucap Gianna
"Ternyata benar,produk kami di sabotase" ucap Akselia
"Apa maksud dan tujuan mereka melakukan ini?" ucap Aksara dengan tajam
"Hhhmmm... jika dilihat dari metodenya sepertinya ingin membuat perusahaan merugi dari segi modal usaha,karena jika modusnya ingin merusak nama baik perusahaan maka produk ini akan dibuat sedemikian rupa hingga tetap bertahan lama sampai dinikmati oleh konsumen dan menimbulkan kerugian kesehatan" ucap Gianna
"Pertanyaannya sekarang,jika ini di sabotase, siapa otak pelaku dan kaki tangannya,dan produk asli milik perusahaan mereka bawa kemana?" ucap Akselia lagi
Tiba-tiba ponselnya pun berdering,nama Alanna nampak menari di layar ponselnya itu.
"Ya halo Lan,bagaimana perkembangan kalian?" tanya Akselia
"Halo Sel,sudah ketemu,barang-barang kita memang di sabotase,lewat video CCTV terekam dengan jelas mereka menurunkan barang-barang asli produksi kita dan menukarnya dengan produk imitasi,ini aku sama Arazka sedang menuju alamat supir truk itu,kami sudah menghubungi pihak kepolisian" ucap Alanna
"Wahhh... kalian luar biasa terimakasih ya,tetap hati-hati Lan sama Arazka juga" ucap Akselia
"Ada apa?" tanya Aksara
"Alanna sudah menemukan video CCTV yang merekam mereka menurunkan barang-barang asli produksi kita dan menukarnya dengan produk imitasi,Alanna juga menemukan alamat supir truk dari subkontrak itu,Alanna dan Arazka sedang menuju ke alamat itu bersama pihak kepolisian" jawab Akselia
"Baguslah,segera kita bikin BAP penemuan ini, agar bisa dilakukan penyelidikan resmi di perusahaan" ucap Aksara
Alamat sang supir truk
Hasilnya pun sama,alamat yang dimaksud hanya sebuah rumah kontrakan yang sudah kosong, namun setelah pihak kepolisian menggerebek rumah kontrakan itu,didalamnya terdapat tumpukan barang-barang produksi dari perusahaan ZAM-ZAM TOWER POIN
"Pak Arazka dan Ibu Alanna,kami sudah menggerebek rumah kontrakan ini,tapi tak ada orang didalam,yang ada hanya barang-barang yang kami temukan didalam,silahkan bapak dan ibu ikut masuk kedalam untuk mengeceknya terlebih dahulu" lapor petugas polisi itu
Arazka dan Alanna pun masuk kedalam dan melihat pemandangan yang luar biasa,berpuluh-puluh kotak produksi dari perusahaan mereka ditumpuk di rumah kontrakan itu.
Arazka segera merekam tumpukan barang-barang itu dan mengirimkannya ke Aksara.
Sebuah notifikasi whatsapp masuk ke ponsel Aksara,video dari Arazka.
"Nih,tumpukan barang-barang produksi kita sudah ketemu" ucap Aksara seraya memperlihatkan video itu kepada Akselia
Melihat itu Akselia menarik nafas berat.
"Kita segera kesana Mas" ucap Akselia
"Oke" ucap Aksara
Mereka bertiga pun segera meluncur ke TKP.
Langsung ijab qobul aja deh😍