NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35. REKOMENDASI

Keesokan harinya, ketika Thasya sibuk dengan pekerjaannya dia kedatang dua orang ke dalam store Beauty Fashion. Pada awalnya Thasya berpikir jika ke dua orang itu adalag costumer biasa yang ingin membeli

Tapi setelah kedua orang itu memperkenalkan diri mereka, akhirnya Thasya pun tahu jika mereka data dari sebuah rumah produksi salah satu stasiun televisi sebagai perwakilan untuk mengajak Beauty Fashion store bekerjasama dengan mereka.

“Halo Ibu Thasya, perkenalkan saya Jasen dan teman saya Aldi. Kami datang ke sini karena saran dari Luna, artis kami yang membintangi salah satu drama yang sedang tayang sekarang.

“Siapa? Luna merekomendasikan brand kami ke kalian?” tanya Thasya tidak percaya.

"Iya. Kami dengar brand Beauty Fashion sangat terkenal di Amerika. Kami harap dengan adanya kerjasama kami dengan brand Beauty Fashion, drama yang sedang kami garap sekarang semakin terkenal di dunia luar" kata Yasen menjelaskan maksud tujuan dari kedatangan mereka.

"Bagaimana menurut anda?"

"Tentu saja kami setuju. Tapi bagaimana dengan masalah pemberkasan dan biayanya?"

"Ibu Thasya tidak perlu terbebani dengan masalah itu. Kami bersedia berapa pun diajukan pihak Beauty Fashion store. Untuk masalah waktu penandatanganannya, sekarang juga kami bersedia."

Di tengah-tengah kesibukan staf Beauty Fashion Store, Sinta bertanya karena merasa ada yang janggal atas kehadiran dari perwakilan rumah produksi drama televisi tersebut.

"Kenapa aku merasa aneh, ya?" tanya Sinta saat dia sedang merapikan produk-produk meraka yang ada di stand-stand yang sudah disiapkan.

"Apanya yang aneh?" ujar Dimas berhenti sejenak dari aktivitasnya yang sedang merapikan tas, totebag dan sejenisnya di lemari kaca yang berada di depannya.

"Kalau tim rumah produksi drama itu mau memakai salah satu brand, bukannya mereka minta izin terlebih dahulu kepada pihak tim manajemen store? Tadi mereka langsung buat persetujuan kerjasama dengan kita tanpa menyinggung manajemen store Dawson Company."

"Kalau soal itu seharusnya memang begitu. Tapi, saya dulu pernah bekerja sebagai tim stylis artis di salah satu agensi. Dan aku pernah dengar kalau artis Luna itu punya backing-an yang sangat luar biasa hebatnya mulai dia debut pertama" kata Dimas menceritakan informasi yang dia dapat saat dia masih bekerja di tempat kerja lamanya.

Sementara Thasya yang tidak jauh dari mereka diam-diam mendengarkan apa yang dibicarakan kedua rekan kerjanya itu.

"Backing-an...?" Thasya bertanya-tanya dalam hati.

"Pokoknya dia itu sangat terkenal semenjak debut pertamanya dan tidak pernah mengalami masalah selama menjalani karirnya di dunia intertainment. Tidak pernah redup sekali pun" lanjut Dimas lagi.

Seorang fans garis keras, Dimas pasti tahulah dikit-dikit mengenai artis idolanya itu.

Sementara di sisi lain, Nathan sedang duduk termenung di ruang kerjanya. Sambil dia juga mengingat-ingat perkataan ayahnya yang dikatakan beberapa tahun silam.

Perkataan yang bisa mengubah pandangannya dengan apa yang dia alami saat ini. Perkataan itu semacam alat yang memotivasi Nathan bisa mencapai apa yang dia miliki sekarang ini.

"Ada neraca yang seimbang yang bisa mengukur tingkat balance dari sebuah benda yang diukur. Jadi, walaupun beberapa tahun silam kita mengalami kesulitan, suatu hari nanti kita bakalan mendapatkan balasan jika kita bersabar."

"Kenapa justru ayah sendiri yang malah tidak bisa bersabar, ya?" batin Nathan menyadari kenyataan jika sang ayah yang sudah berpulang dan meninggalkan kejanggalan dengan kasus kematiannya.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba pintu ruang kerjanya diketuk dari luar. "Pak Nathan, ada tamu bernama Pak Ryan ingin menjumpai anda" ujar stafnya dari balik pintu tersebut.

"Iya, suruh saja masuk" sahut Nathan meminta tamunya itu masuk ke ruang kerjanya.

Dan tidak lama kemudian terlihat seseorang berjalan mendekatinya dengan wajah geram dan marah.

Laki-laki itu tidak lain tidak bukan adalah Ryan. Kakak tiri Thasya.

Braaak...!!! Terdengar suara pintu dibanting sangat keras.

"Hei, anak sialan...!" maki Ryan dengan wajah geramnya sambil menunjuk-nunjuk Nathan.

"Ah, ternyata kamu datang cepat juga ya" ujar Nathan dengan santainya. Dia tidak tahu jika lawan bicaranya itu sedang emosi melihatnya.

Ryan yang mendengarnya pun langsung mengepalkan tinjunya dan melayangkan ke arah wajah Nathan.

Untungnya Nathan dengan sigap menahan bogeman dari yang katanya teman sewaktu kecilnya itu.

"Kamu kenapa? Tidak bisa berkelas sedikit?" tanya Nathan masih dengan menahan tangan Ryan sambil tersenyum.

Ryan yang merasa kekuatannya kalah jauh dari Nathan memutuskan untuk tidak melanjutkan aksinya.

"Kamu yang mengacaukan kerjasamaku dengan presdir Arizone Company, kan?" kata Ryan dengan amarah yang jelas terlihat di wajahnya.

"Apa maksudmu...?" balas Nathan pura-pura tidak mengerti.

"Jangan pura-pura kamu! Karena aku sudah memastikannya sendiri kepada Pak Saka!" ujar Ryan sedikit meninggikan suaranya.

Nathan malah terlihat senang. Sepertinya rencananya sudah mulai berjalan sesuai dengan yang dia harapkan.

Dan dengan santainya kemudian Nathan menjawab, "Ah, Pak Saka dari Arizone Company itu? Aku hanya menjelaskan apa resiko yang akan didapat jika melanjutkan kerjasama kalian. Itu pun dia sendiri yang konsultasi. Bukan saya yang menawarkan diri."

"Mungkin karena orang itu punya sisi gelap, akhirnya mundur sendiri" lanjut Nathan.

"Kamu sudah gila? Sebelumnya aku kan sudah bilang akan mengganti kerugiannya" kata Ryan yang sebelumnya ternyata dia sudah pernah memintanya bantuan kepada Nathan terkait bantuan modal bisnisnya.

"Kau tidak perlu membayarnya" ujar Nathan.

"Apa kamu bilang?" Ryan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Nathan barusan.

Nathan pun memperjelas lagi. "Aku bilang kau tidak perlu bayar apa yang sudah kita sepakati terkait modal buat bisnis mu itu."

"Jangan bilang kau sengaja membantuku supaya kau bisa mendekati Pak Saka? Kau berniat untuk mempersulit dan perusahaan lain tidak mau bekerjasama denganku, kan?" tebak Ryan dengan sangat marah.

"Dasar kau orang tidak tahu balas budi. Tidak tahu balas budi dan tidak tahu berterima kasih!" lanjut Ryan lagi ketika dia melihat Nathan tersenyum remeh sambil menghempaskan tangannya yang masih ditahan Nathan.

"Seharusnya aku yang lebih pantas mengatakan itu kepadamu. Hubungan kita kan masih baik saat kau meminjam modal kepadaku. Kamu tidak ingat aku pernah bilang akan menyelamatkanmu?" ujar Nathan menatap tajam.

Ryan geram merasa dipermainkan. "Ponyx Group sudah membuat ayahmu yang sudah mati itu bisa bersekolah dan menjadi kepala sekretaris di perusahaan kami. Tapi sekarang beraninya kau melakukan ini kepadaku!"

Nathan berusaha bersikap tenang ketikan Ryan menyinggung ayahnya yang sudah meninggal. Dan malah dia semakin menekan Ryan dengan pertanyaannya berikutnya.

"Makanya dulu kau melimpahkan semuanya kepada ayahku, kan?"

"Apa...?"

"Masalah kasus penggelapan dan dan pembakaran salah satu perusahaan teman bisnis ayahmu. Kamu kan yang sebenarnya melakukan itu, Ryan?!"

Ryan sangat kaget ketika Nathan mengatakan hal itu. Dia tidak menyangka jika kasus beberapa tahun silam yang mengakibatkan Arya, ayahnya masuk penjara. Dan begitu juga Sony, ayah kandung Nathan meninggal karena bunuh diri sesuai dengan hasil investigasi.

1
Amidah Adjach
Luar biasa
Uthie
kadang masih mencerna alur cerita.. terutama siapa yg bicara dan dimaksud yg sedang terjadi kah.. atau sesaat sebelumnya
Uthie
Thor maaf... sekedar saran sedikit dalam penulisan ceritanya 🙏

*baiknya jika ada cerita yg sebelumnya, dan yg terjadi saat itu, diberikan tanda/notif "flash back" atau jeda spasi paragraf gtu..
Jadi biar gak bingung bacanya kecampur-campur mencerna mana yg kisah yg lalu.. dan mana kisah yg terjadi saat itu juga 🙏🙏🙏
Butterfly93_: Terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Uthie
lanjut 💪
Uthie
masih mencerna alur ceritanya..
Uthie
seru niii 😁
Uthie
coba mampir 👍♥️
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!