Saling mengenal satu sama lain sejak dibangku sekolah namun Leon sangat membenci Elvira karena alasan yang sampai saat ini tidak dimengerti oleh Elvira.
Dan kebencian Leon terhadap Elvira semakin bertambah ketika keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.
Leon menganggap Elvira sebagai wanita licik. Elvira merusak hidupnya. Sedangkan Elvira menganggap Leon sebagai cinta pertamanya yang kini menjadi pangerannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindita Ningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Hari ini kuliah?" tanya Leon
Kini kedua pasangan suami istri itu berada di mobil sedang dalam perjalanan menuju perusahaan.
"Kelas siang?" tanya Leon dan Elvira hanya menganggukkan kepalanya.
"Katakan jika butuh bantuan" ucap Leon lagi.
Itu kata-kata yang sangat sering Leon katakan padanya saat mereka sedang mengobrol, tentunya itu membuat Elvira senang karena Leon memperhatikannya dengan baik.
Elvira belum berkontribusi banyak di perusahaan mungkin karena dia masih baru, sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh Shiena tapi meskipun begitu Shiena orang yang sangat baik karena setiap mengerjakan sesuatu ia selalu mengajarkan Elvira cara melakukannya.
Hubungan Elvira dan Ruby masih buruk bahkan semakin memburuk karena wanita itu berpikir bahwa Elvira sedang menggoda Leon dan Ruby secara tidak sengaja melihat Elvira keluar dari mobil yang sama dengan Leon saat makan malam disebuah restoran.
Sekarang rumor yang beredar di perusahaan adalah 'anak baru yang rela naik ke ranjang atasan demi jabatan instan'. Elvira mengetahui itu tapi ia tidak ambil pusing karena itu hanyalah rumor yang tersebar sedangkan Leon tidak mengetahui rumor-rumor yang seperti itu karena memang tidak pernah sampai ke telinganya.
Mereka tiba di perusahaan seperti biasa Leon turun di pintu depan sedangkan Elvira memarkirkan mobil Leon di basement dan turun dari sana.
Elvira selalu datang lebih lambat dari Leon itu juga membuat Ruby jengkel bagaimana mungkin setiap pagi Elvira tidak pernah hadir menyapa Leon.
"Selamat pagi, mba Shiena. Aku telat lagi ya mbak?" ucap Elvira basa-basi sambil menunjuk ke ruangan Leon.
"Iya pak Leon baru saja masuk" ucap Shiena senyam-senyum, karena sudah tau melihat Elvira berakting seperti itu membuatnya gemas.
"Pak Leon gak nanyain aku kan mba?" tanya Elvira lagi sembari duduk di kursinya.
"Enggak kok, aman" ucap Shiena lagi.
"Kamu gak mau jujur sama aku?" celetuk Shiena berniat untuk menggoda Elvira.
"Hm? Jujur apa mba?" tanya Elvira bingung karena ia tak merasa sedang membohongi Shiena.
"Enggak enggak" ucap Shiena panik sembari menggelengkan kepalanya.
"Apa mba? Emangnya aku ada nyembunyiin sesuatu dari mba atau aku ada buat kesalahan?" tanya Elvira polos.
"Enggak kok, cuma bercanda. Hari ini menu makan siang kita donkatsu" ucap Shiena langsung mengubah topik pembicaraan.
"Serius mba? Wah pasti enak sekali, udah lama banget kayaknya aku gak makan donkatsu" ucap Elvira dengan mudah teralihkan dan melupakan tentang ucapan Shiena sebelumnya.
Hari ini tidak banyak hal yang bisa dikerjakan karena Leon tidak ada kunjungan, pertemuan, rapat atau perubahan jadwal karena itu mereka terlihat bersantai hari ini.
Hingga waktu istirahat makan siang tiba Elvira, Shiena, Ruby dan Leon berada di lift yang sama untuk turun ke lantai bawah.
"Bapak langsung pergi atau makan siang dulu bersama kami?" tanya Ruby yang entah kenapa suara wanita itu terdengar manja di telinga Elvira juga Shiena, beda dari biasanya.
"Saya langsung saja" jawab Leon tanpa menoleh sedikit pun.
Shiena tertawa pelan dan langsung menutup mulutnya saat Ruby menoleh ke belakang saat melihat tanggapan dingin yang Leon berikan pada Ruby yang berusaha menggodanya.
Leon siang ini ada urusan penting yang dihadirinya seorang diri tanpa perlu didampingi Asisten Pribadi oleh karena itu Ruby free tidak ada kerjaan darurat yang perlu ia lakukan.
"Hati-hati pak Leon" ucap Ruby dengan nada manja dan Leon hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Selamat menikmati makan siang kalian" ucap Leon berlalu pergi, tatapan matanya terarah pada Elvira.
Ia langsung membalikkan badan saat melihat Elvira menundukkan kepala sebagai jawaban, mereka berpisah disitu. Elvira dan Shiena berjalan mendahului Ruby menuju kantin mereka berdua mengabaikan wanita itu lagipula hubungan mereka tidak sedekat itu untuk makan bersama.
Baru saja masuk ke dalam kantin Elvira mencoba untuk mengabaikan situasi disekitar dan mencoba menutup telinganya karena begitu ia masuk ke dalam kantin hampir semua karyawan yang ada menunjuk dan berbisik saat melihat dirinya.
"Itukan anak baru yang dimaksud?"
"Wah bisa-bisanya ya padahal wajahnya keliatan polos banget"
"Cantik-cantik kok jadi jalang"
"Kegunaan wajah cantiknya menggoda atasan"
Elvira sekuat tenaga mengabaikan itu semua dan untungnya ada Shiena yang mempercayainya yang selalu mengingatkannya untuk bersabar.