Jingga pikir hidupnya sudah begitu sempurna dengan kebahagiaan. Menikah dengan pria yang sangat dicintainya dan memiliki seorang putri cantik berusia dua tahun.
Namun semua kebahagiaan itu seketika lenyap, saat mengetahui suaminya berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Apalagi saat sang suami mengatakan jika selama ini pria itu mencintai wanita tersebut, dan menikah dengannya hanya karena membalas kebaikan kedua orang tua Jingga yang sudah mengangkatnya sebagai anak.
Jingga yang merasa hancur karena kebahagiaan yang selama ini dirasakannya ternyata semu, mendapatkan kesempatan kedua untuk mengulang hidupnya saat sebuah mobil menabraknya.
Jingga pun akhirnya kembali ke masa lalu di mana pernikahan itu belum terjadi. Apa yang akan dilakukan Jingga selanjutnya? Apakah dia akan tetap menikah dengan Bayu setelah pengkhianatan yang dilakukan pria itu. Ataukah Jingga akan membalas perbuatan mereka, dan melepas suaminya yang berarti putri kecilnya pun akan hilang tak pernah dilahirkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Kalau aku mengenalkannya, nanti kau akan terkejut," jawab Amanda dengan tersenyum penuh arti, membuat Jingga semakin penasaran.
"Memangnya kenapa aku terkejut?"
"Karena kekasihku itu suamimu."
Deg.
Jingga yang terkejut langsung terdiam hingga tak bisa berkata-kata. Namun rasa terkejut itu berganti dengan kebingungan saat melihat Amanda tertawa.
"Kau itu serius sekali, aku tadi hanya bercanda," seloroh Amanda masih dengan tawanya.
Jingga pun ikut tertawa dengan perasaan lega.
"Kekasihku itu pria yang tampan dan baik, wajahnya mirip dengan Bayu makanya aku takut kau akan terkejut," jelas Amanda.
"Memangnya mereka sangat mirip?"
Amanda menganggukkan kepalanya.
"Wah.. aku jadi semakin penasaran dengan kekasihmu itu," sahut Jingga dengan tersenyum. "Kapan kau akan mengenalkannya pada kami?"
"Itu..."
"Ayo kita berangkat!" Bayu yang sudah berganti pakaian menghampiri kedua wanita tersebut.
Melihat keberadaan suaminya, Jingga pun langsung mendekat dan merangkul lengan Bayu dengan manja. "Mas tadi Kak Manda bilang kekasihnya itu mirip sekali denganmu."
Bayu pun menatap pada Amanda, sedangkan Amanda hanya tersenyum malu.
"Tapi dia belum mau mengenalkannya pada kita, padahal aku ingin sekali berkenalan dengan pria beruntung itu. Karena sudah berhasil mendapatkan hati Kak Manda—"
"Ayo kita berangkat Amanda!" sela Bayu dengan berjalan menuju pintu keluar.
Jingga pun mau tidak mau mengikuti langkah suaminya itu meskipun merasa kesal karena Bayu menyela pembicaraannya yang belum selesai.
"Mas pulangnya jangan malam-malam, kita teruskan yang tadi," ucap Jingga tanpa merasa malu jika apa yang diucapkannya itu terdengar oleh Amanda.
Karena dari dulu sampai sekarang tidak ada rahasia diantara mereka. Jingga selalu menceritakan apa yang terjadi di dalam rumah tangganya pada Amanda, dan sepupunya itu selalu siap membantu disaat hubungannya dengan Bayu sedang bermasalah. Bahkan Jingga sengaja menaruh Amanda menjadi sekretaris Bayu, untuk menjadi mata-mata suaminya tersebut. Jadi jika Bayu berbuat macam-macam dengan wanita lain maka Amanda yang akan memberitahunya.
"Hem..," jawab Bayu dengan singkat.
"Bukan hem, tapi kau harus berjanji."
"Jingga aku harus segera pergi," protes Bayu dengan kesal karena sang istri menahan langkahnya.
"Kau harus berjanji dulu untuk pulang cepat!" Karena ia ingin di hari pergantian usianya, ada Bayu yang menemaninya.
"Ya, aku janji."
Jingga pun tersenyum lalu membiarkan suaminya masuk ke dalam mobil.
Amanda yang sejak tadi diam pun ikut masuk ke dalam mobil Bayu, setelah berpamitan dengan adik sepupunya tersebut.
Sedangkan Jingga kini menatap kepergian keduanya dengan melambaikan tangan. Ia berharap untuk kali ini Bayu menepati janjinya untuk pulang lebih cepat. Karena selama ini ia selalu mengalah dengan kesibukan pria itu, sampai-sampai mengorbankan waktu weekend mereka.
Namun sayang hingga pukul sembilan malam Bayu belum juga kembali. Pria itu tidak memberikan kabar sama sekali, bahkan ponselnya pun tidak aktif. Jingga yang merasa kesal, mencoba menghubungi ponsel Amanda untuk bertanya pada kakak sepupunya itu apakah urusan pekerjaan mereka sudah selesai. Namun lagi-lagi ia harus merasa kesal karena ponsel Amanda pun tidak aktif.
"Kemana mereka? Kenapa sampai saat ini belum kembali?" gumam Jingga dengan berjalan bolak-balik di ruang tengah.
Karena merasa kelelahan menunggu Bayu yang tak kunjung pulang, ia pun akhirnya tertidur bersama putri kecilnya. Namun baru beberapa jam ia tertidur, keduanya matanya kembali terbuka saat mendengar suara ponselnya yang berdering. Dengan cepat ia pun mengangkat benda canggih itu tanpa menatap siapa yang menghubunginya.
"Mas Bayu, kau di—"
"Selamat ulang tahun Jingga."
Jingga yang tersadar kalau suara di seberang sana bukanlah suara Bayu, segera menatap layar ponselnya tersebut. Ia pun menghela napas panjang saat mengetahui yang menghubunginya ternyata saudara kembarnya Biru Dharmawan.
udh enggak sabar akunya🤣🤣