Tidak ada konflik berat hanya untuk hiburan Thor dan yang mau baca 😅 tidak ada juga tokoh utama wanita tertindas disini, 😂
_______
Persahabatan sudah tidak lagi murni menjadi kisah seorang sahabat ketika rasa cinta mulai menyusup di hati salah satunya.
Mereka adalah Reno Hermanto pria muda, tampan, kaya raya tapi playboy dan suka main wanita semua ia lakukan hanya untuk menyembunyikan rasa cintanya pada Arania Audita Budiman sahabat kecilnya.
Sampai suatu malam di Singapura merubah segalanya. persahabatan yang jadi pernikahan dengan landasan cinta bertepuk sebelah tangan.
Mampukah Reno menjaga Ara tetap di sisinya dan mampukah Ara mencintai Reno?
Selamat membaca, Cheer me upppp untuk yang punya sahabat baik!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chap 34
Ara menikmati perannya sebagai ibu baru untuk ketiga jagoan kecilnya. Siang itu ia telah selesai berbelanja kebutuhan Azka, Tristan dan Dalas.
Kamar untuk ketiga bayi juga sudah selesai di dekorasi. Ara memilih warna biru muda untuk dekorasi kamar.
Kebahagiaan terpancar dari wajah cantik Ara, Reno membuatnya merasa sangat beruntung.
Sementara di kantor Reno mendapat kunjungan dari tuan dan nyonya Hermanto beserta keluarga Budiman yang mendengar jika tiba-tiba mereka memiliki tiga orang cucu laki-laki.
"Ren kenapa tidak diskusi dulu dengan kami?" tanya mami.
"Kenapa harus diskusi mi? Ini rumah tangga Reno dan Ara" jawab Reno santai.
"Tapi tiga anak itu tidak lahir dari rahim istrimu" mami masih ngotot.
"Apa bedanya mi? Toh Reno dan Ara yang akan membesarkan dan mendidik mereka"
"Cukup mi! Ren nanti papi dan mami mau ke rumah untuk melihat cucu kami" kata Hermanto bijak.
Reno tersenyum senang, ia mengangguk. Itu tandanya papi sudah mengakui Azka,Tristan dan Dalas sebagai cucunya.
"Papa juga Ren mau datang ke rumah menengok cucu kami" kata Budiman.
Budiman terharu ia memeluk Reno,
"Terimakasih kau tidak meninggalkan Ara" kata Budiman menahan tangis.
"Papa jangan cemas karena itu tidak akan terjadi"
"Besok malam kami mau mengadakan pesta kecil untuk syukuran, Reno harap semua bisa hadir"
"Tentu saja Ren kami semua pasti datang" kata Budiman.
***
Reno pulang dari kantor sudah malam, ia menyelesaikan beberapa pekerjaan yang mendesak. setibanya di rumah ia di sambut oleh pelayan. rumah terlihat lengang, Reno melepas jasnya ia duduk sebentar di ruang tengah. seorang pelayan membawakan segelas air putih untuk Reno.
"Apa hari ini semua berjalan lancar bi?" tanya Reno.
"Iya pak, hari ini ibu terlihat senang sekali dan juga terlihat antusias mendekorasi kamar si kecil" jawab bibi.
Reno tersenyum ia bergegas ke kamarnya ingin melihat Ara. saat pintu kamar terbuka ruangan itu sepi tidak ada Ara disana. Reno beranjak ke kamar para bayi.
Memasuki ruangan itu Reno di buat terkejut dengan dekorasinya. pilihan Ara memang selalu bagus . Reno menyentuh dinding yang di cat biru muda lalu perhatiannya teralih ke box bayi yang berjajar. suster langsung berdiri begitu melihat Reno memasuki ruangan itu.
Pandangan Reno tertuju pada Ara yang tertidur di sofa tidak jauh dari box bayi.
"Kalian beristirahatlah, mumpung anak-anak tertidur" kata Reno pada para suster sembari mengamati para jagoan yang juga tertidur lelap.
"Baik pak"
Reno menatap sejenak wajah Ara yang tertidur pulas di sofa. wajah itu nampak damai, ia mengusap lembut pipi Ara tapi Ara tidak terbangun. akhirnya Reno mengangkat tubuh Ara membawanya ke kamar mereka.
Reno membaringkan perlahan tubuh Ara di atas ranjang. selanjutnya ia pergi membersihkan dirinya ke kamar mandi lalu beristirahat.
Malam itu sesekali Ara bangun dari tidurnya untuk melihat anak-anak yang menangis meminta susu. meski ada suster yang menjaga tapi sebagi ibu Ara merasa tidak tenang mendengar tangisan anak-anak yang bersahutan.
Ara terjaga menggendong Azka, Tristan dan Dalas secara bergantian. hingga pagi itu wajah Ara nampak kelelahan.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Reno yang meraih Ara ke dalam pelukannya.
"Hmmm hanya sedikit lelah"
"Tidak apa, kalau malam tidak perlu ikut begadang biar suster saja"
"Tapi aku ibunya, tidak bisa seenaknya begitu Ren"
Reno tersenyum, ia mengusap wajah Ara. istri nya terlihat sangat senang sekaligus kelelahan. Ara benar-benar sedang menikmati menjadi ibu baru.
"Besok malam acara syukuran tetap jadi bukan?" tanya Reno, ia tengah sibuk berdiri di depan meja rias mengikat dasinya. Ara segera tanggap ia duduk di atas meja lalu meraih dasi Reno.
"Tentu saja, aku sudah mengundang keluarga dan teman-teman. baju untuk para bayi juga sudah selesai aku buat" kata Ara yang telah selesai mengikat dasi Reno.
Reno mengecup ringan bibir Ara sebelum ia beranjak mengenakan jasnya.
"Baiklah aku harus pergi, jika kau ingin ke kantor atau sekedar ke mall biar suster yang jaga anak-anak tidak perlu cemas" Reno mengusap rambut Ara yang di balas pelukan erat Ara.
"Oke ayah"
Reno tersenyum cerah sekarang ia sudah di panggil ayah.
"Baiklah ibu, ayah ke kantor dulu" kata Reno sembari mencium kening Ara. keduanya tertawa bersama pagi itu, terlihat bahagia.
kalau boleh jujur sangat menunggu bonchap dari kakak author.. :)
dan sampai jumpa di karya kak author..ditunggu...
makasih udh update kk author..ceritanya seru bikin tak sabar menunggu kelanjutannya...
up lagi ya kak author