Iblis Dari Neraka

RAJA XI WEI JUN.KERAJAAN LI-JIANG.

Raja mendaratkan tubuh dengan ringan di atas atap kediaman keluarga Feng,hatinya tergerak merindukan seseorang.

Malam yang gelap seperti ini adalah waktu senggang bagi si raja untuk melakukan kegiatan yang paling membuatnya bahagia,setelah menurutnya aman dari penjaga sekitar,ia menyelinap ke sebuah kamar di paviliun yang besar kediaman Feng.

Suara bersenandung seorang gadis terdengar begitu Wei jun masuk,ia berdiri tak terlihat di samping lemari pakaian dekat bak mandi kayu.

Aroma bunga mawar mendobrak hidung mancungnya,aroma yang sangat ia sukai harum dan lembut.

Di dalam bak mandi itu seorang gadis perawan berusia 15 an tahun sedang menggosok tubuhnya yang putih dan halus dengan gembira."Apa yang membuatnya senang?" Gumam Wei jun di tempatnya,tersenyum tipis.

Gadis itu bernama Feng nian,crush si raja Wei jun.

Wei jun memiliki tipe yang sedikit di luar nalar,menyukai gadis di bawah umur seperti Feng nian,usia mereka terpaut 15 tahun separuh dari umur Wei jun.

Ia tidak masalah jika harus mendapat cemoohan orang karena ia sangat menyukai gadis itu dan berniat sekali menjadikan Feng nian permaisurinya,tapi mengingat usiannya yang belum dewasa,Wei jun terpaksa memilih Luo Ying sebagai pajangan di istananya.

Selain Luo Ying,Wei jun juga menikah 2 kali di tahun ini dengan selir kediaman Shen dan Dong,ia memilih secara acak saja yang terpenting tidak menjadi permaisurinya.

Feng nian yang polos dan tak tahu jika ia di intip pria hidung belang hanya fokus untuk mandi,dia bersenang-senang dengan kelopak-kelopak bunga di dalam air bermain di sana dengan jemarinya yang lentik.

"Gadis polos ini sangat menggemaskan,kapan kau cepat dewasa Nian." Gumam Wei jun lagi,pandangannya lekat menatap wajah ceria Feng nian.

"Nona,ini sudah malam waktunya anda istirahat,lihatlah airnya mulai dingin nanti anda sakit bagaimana?" Seorang pelayan pribadinya memasuki ruangan.

Membuat Wei jun membaca mantra menghilang.

Pelayan itu sedikit terusik dengan sela lemari pakaian majikannya,tempat di mana Wei jun bersembunyi,tapi teryata kosong tidak ada seorang pun.Pelayan itu mengernyit.

"Baiklah aku keluar,beri aku kain penutup." Ucap Nian keluar dari bak mandinya dengan telanjang bulat,sekujur tubuhnya terekspos di mata Wei jun,tubuh ramping itu sangat seksi menurutnya meski ada bagian yang masih tepos.

Wei jun menaik turunkan jakunnya gelisah sendiri,meneguk salivanya yang terasa banyak dan akan mengalir keluar."Indah sekali." Ucapnya tanpa ia sadari,kali ini bukan gumaman.

"Siapa di sana?!" Ucap pelayan Nian sedikit berteriak.

Feng nian sibuk dengan kain penutup badannya yang berwarna putih."Siapa Xun'er,tidak ada siapapun di sini hanya ada kita berdua." Ucap Nian santai,ia melangkahkan kaki mendekati cermin buram.

Xun'er berjalan untuk melayani majikannya."Tadi seperti ada suara pria nona." Ucapnya."Apakah aku salah dengar?" Ucapnya pagi meragukan pendengarannya.

"Sudahlah,palingan suara anjing ayah yang sedang menggonggong." Ucap Nian polos.

Wei jun berubah dingin,ia tidak suka di samakan dengan hewan berbulu itu padahal imut.

Xun'er sebagai pelayan pribadi Nian dengan cekatan menyisiri rambut panjang Nian yang sedikit basah.

"Nona,kenapa anda cantik sekali." Ujar Xun'er memuji.

Ucapan itu membuat satu mata Nian mengedip genit."Benarkah?Pantas saja Bao jatuh cinta padaku." Ucap Nian dengan nada centil.

Wei jun yang mendengar nama asing itu tidak suka,pasti itu pria lain yang sedang mendekati Nian.

"Dia pria gagah yang ku suka,dia sangat pemberani dan...." Nian menggerakkan tubuhnya seperti cacing kepanasan,membuat Xun'er yang menyisir sedikit kesulitan.

"Dan apa nona?" Tanya Xun'er penasaran dengan kalimat selanjutnya.

"Dia sempat mencium ku di sini." Ucap Nian bernada imut sambil menunjuk bibirnya yang merah merona,wajahnya yang bercerita pun ikut merah merona akibat memori yang melintas dan bersifat intim itu.

Wei jun tidak kuat ia pergi meninggalkan kamar pujaan hatinya,berdiri di sebuah pohon besar kediaman Feng dan tentunya sedikit tersembunyi.

Memukul batang besar pohon itu sampai penyok.

"Siapa itu bau atau bao entah siapa namanya!bisa-bisanya merebut Nian dariku!!" Ucap Wei jun dengan wajah memerah marah.

"Nian!Kau juga tidak boleh berbuat gatal pada pria lain selain aku." Wei jun menghilang dari bawah pohon itu kembali menuju kamar gadisnya.

Sebelum Nian sadar akan kehadirannya,Wei jun menarik paksa lengan gadis itu dan menciumnya dalam,bermain bara api di sana lama.

Nian memberontak tapi tubuh kecilnya tidak membantu banyak dalam menghalangi serangan tiba-tiba Wei jun.

Sedangkan pelayan pribadi sudah pergi dari kamar nonanya.