AKU KEMBALI Jadi ANTAGONIS

Xia An Yi berjalan dengan tenang menuju tempat tinggal Nyonya Xia, namun ketenangan itu dirasa akan hilang sebentar lagi, setelah An Yi melihat seorang wanita yang dia yakini sebagai Selir tuan Xia.

Sebuah tanda terlihat di atas kepala wanita itu, karenanya An Yi tahu jika dia adalah salah satu wanita pembuat masalah di cerita itu.

Tu Tu yang baru saja kembali, terbang di sisi kanan An Yi.

[Nona, aku melihat Xia Lu Mei sedang bertemu dengan Putra Mahkota di salah satu rumah makan].

An Yi hanya diam, "Biarkan saja dulu mereka. Tu Tu, apakah benar itu adalah Selir Tuan rumah?"

Tu Tu melihat seorang wanita yang tengah berjalan ke arah mereka.

[Benar, dia adalah Selir itu. Selir Xu!]

"Oh, mari kita lihat seberapa hebat Selir Xu ini!"

An Yi dan Dawei kembali berjalan, tatapannya begitu tenang seolah tidak merasakan apapun meski dia sudah berada tidak jauh dari Selir Xu.

"Yi'er, apa kau ingin pergi bertemu dengan Ibumu?" ucap Selir Xu dengan lembut.

"Benar, aku ingin menemui Ibuku,"

"Ibumu itu selalu saja bersikap keras padamu, padahal Yi'er kami ini adalah anak yang patuh. Tetapi..."

"Selir Xu, aku ingat kita tidak begitu dekat. Kau hanyalah Selir di rumah ini, jadi perhatikan saat kau memanggil namaku!"

Selir Xu terkejut mendengar nada bicara An Yi dan mundur beberapa langkah, namun sedetik kemudian dia kembali tenang.

"Yi'er, apa maksudmu? Selama ini kita selalu bersama, Bibi juga sudah banyak mengajarkan banyak hal padamu," ucap Selir Xu.

"Mengajarkan banyak hal? Apa maksud Selir Xu adalah mengajarkan aku menjadi anak yang tidak berbakti, atau mengajarkan padaku beberapa pelajaran yang membuat aku dikenal dengan wanita yang tidak beretika, di luar kediaman ini?"

"Xia An Yi! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu padaku? Aku....Aku..."

"Mulai saat ini, lebih baik Selir Xu dan juga Putri tersayangmu harus lebih memperhatikan posisi kalian di kediaman ini. Karena aku, tidak akan membiarkan kalian menindasku dan Ibuku lagi,"

Selir Xu hampir saja terjatuh, jika tidak ditopang oleh pelayannya. Dia merasakan tekanan yang sangat kuat saat Xia An Yi berbicara padanya.

An Yi melewati Selir Xu begitu saja, tanpa peduli pada tatapan Selir Xu yang benar-benar dibuat terkejut olehnya.

[Nona, kau memang hebat! Kau masih sama hebatnya seperti dulu, saat menghadapi lawanmu!]

"Beraninya dia datang padaku! Ini hanya permulaan, setelah ini kita pasti akan menghadapi anak Selir itu,"

[Lalu apa yang akan kau lakukan, Nona?]

"Jangan khawatir Tu Tu, ada banyak cara menghadapi orang-orang seperti mereka,"

[Nonaku memang yang terhebat!]

Tu Tu berbaring di atas bahu An Yi dan memeluknya dengan erat.

Kini Xia An Yi dan Dawei telah sampai di depan pintu kamar Nyonya Xia.

"Nona muda, apakah Anda kemari ingin bertemu dengan Nyonya?" ucap pelayan yang berdiri di depan pintu.

"Benar, apakah Ibu ada di dalam?"

"Nyonya ada di dalam, tetapi...."

"Uhuk, uhuk! A Ran, siapa di luar?" suara seorang wanita terdengar dari dalam.

"Nyonya, Nona muda datang untuk mengunjungi Anda,"

"Biarkan Yi'er masuk!"

"Baik, Nyonya!"

Kriet!

Pelayan itu membukakan pintu untuk An Yi, "Silakan Nona!"

An Yi mengangguk, dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, seroang wanita berusia lebih dari 40 tahun terlihat tengah duduk di atas tempat tidurnya.

"Yi'er, kau sudah datang," ucap wanita yang tak lain adalah Nyonya Xia.

"Ibu, bagaimana keadaan Ibu?"

Nyonya Xia terdiam sejenak, "Yi'er, apakah kau melakukan sesuatu lagi?"

An Yi duduk di samping Nyonya Xia, "Ibu benar, Yi'er sudah melakukan sesuatu pada Selir Xu,"

"Apa maksudmu? Kau, kau sudah melakukan apa padanya? Uhuk, uhuk!"

Xia An Yi meraih tangan Nyonya Xia, "Ibu, tolong tenanglah! Yi'er hanya menegur Selir Xu dengan beberapa kata saja. Tidak melakukan hal yang lainnya,"

"Benar, Nyonya. Nona muda hanya menegur Selir Xu, dan berhasil membuatnya hampir terjatuh karena terkejut dan juga merasa tertekan,"

"Dawei!" seru An Yi.

Dawei menutup mulutnya, karena terlalu banyak bicara. Dan setelah itu Dawei mundur dan keluar, membiarkan An Yi berbicara dengan Ibunya.

Nyonya Xia menatap An Yi, "Yi'er, di dalam kediaman Xia, saat ini dialah yang menentukan semuanya. Jika kau melakukan hal yang tidak..."

"Ibu, dia hanyalah seorang Selir. Tapi berani menginjak-injak Nyonya rumah, seperti dialah istri sah di rumah ini. Aku tidak bisa terus menerus melihat hal ini!"

Nyonya Xia menatap An Yi dengan khawatir, "Yi'er, katakan pada Ibu! Apa yang sudah terjadi belakangan ini padamu? Beberapa hari Ibu tidak melihatmu, kenapa kau sangat berubah?"

"Ibu, sebenarnya selama ini Yi'er hanya berpura-pura bodoh, dan mengikuti apa yang mereka katakan. Yi'er ingin melihat sejauh mana mereka bertindak. Yi'er dapat menerima apa yang mereka lakukan pada Yi'er, tetapi jika mereka menyentuh Ibu. Tentu saja Yi'er tidak akan tinggal diam,"

Nyonya Xia mengusap pipi An Yi, sudah sangat lama dia tidak melihat Putrinya yang seperti itu. Sejak Selir Xu dekat dengannya, Nyonya Xia merasa jika An Yi bukanlah An Yi yang dulu. Namun sekarang, An Yi putrinya telah kembali.

[Huhuhu, Nona. Kau sangat pandai membuat suasana haru seperti ini😭].

"Tu Tu, diam kau! Jangan membuat suasana yang sudah aku ciptakan ini berantakan!"

Tu Tu hinggap pada bahu An Yi dan menangis di sana.

[Tetapi ini sangat mengharukan, Nona🤧. Aku tidak sanggup untuk tidak menangis].

Tak!

[Huaaaaaa!]

Tu Tu terbang dan hampir terjatuh karena sentilan An Yi yang cukup keras padanya.

"Jangan mengotori pakaianku dengan air mata dan ingusmu!"

[Nona, kau masih saja kejam seperti dulu!]

Setelah berbicara beberapa hal pada Nyonya Xia, An Yi pun keluar dari kamar itu.

"Nona, apa yang ingin kau lakukan sekarang?" ucap Dawei.

"Apa lagi? Tentu saja pergi keluar untuk bersenang-senang!"

"Tetapi, Nona. Kita tidak mempunyai uang,"

"Jangan khawatir, Ibu memberikan aku uang saat kau keluar tadi,"

Dawei tersenyum melihat An Yi yang bahagia.

Sebenarnya An Yi akan menggunakan uang miliknya yang ada di dalam ruang penyimpanan, namun dia tidak mungkin mengatakan hal itu pada Dawei. Jadi dia hanya bisa berbohong.

Beberapa orang yang melihat An Yi keluar dari kediaman Xia, menatapnya dengan tatapan tidak suka.

An Yi yang sudah tahu bagaimana dulu selir Xu mengajarinya hal-hal yang tidak baik, hanya menatap orang-orang itu dengan tenang.

"Nona, apa...Apa Nona tidak apa-apa?" ucap Dawei.

"Memang aku harus bagaimana? Semua orang menatapku seperti itu, karena Selir dan anaknya telah menyebarkan hal yang tidak baik tentangku. Tetapi tidak akan lama, mereka akan menatapku dengan tatapan yang berbeda,"

Dawei menatap An Yi dengan bingung, ditambah lagi sikap dia yang tenang setelah keluar cukup jauh dari kediaman Xia.

"Ini hari pertamaku keluar dari kediaman Xia setelah beberapa hari. Aku ingin membeli beberapa pakaian, perhiasan dan juga jepit rambut yang bagus," ucap An Yi.

"Iya, Nona,"

An Yi dengan tenang berjalan menyusuri pasar yang masih ramai di kota itu, walaupun beberapa orang menatapnya dengan bingung dan ada juga yang tidak suka. Itu tidak membuat An Yi peduli.