Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 Larangan
Cilla bersama dengan Gama sudah kembali ke rumah dengan Gama meletakkan beberapa piagam penghargaannya dan juga mendalinya pada tempatnya.
"Gama baru tadi bertemu dengan Mama Mikayla. Mamanya terlihat cuek dan tidak tersenyum sama sekali kepada Gama, apa tidak suka pada Gama?" tanya Gama.
"Jangan terlalu menilai seseorang sebelum kamu mengenalnya dengan baik. Mungkin saja mamanya kurang sehat," jawab Cilla dengan bijak.
"Mungkin saja. Tetapi Mikayla pasti senang sekali dengan kedua orang tuanya yang datang untuk memberi dukungan kepadanya," ucap Gama.
"Lalu bagaimana dengan Gama? Apa Gama tidak senang melihat Bunda memberi dukungan yang besar kepada Gama?" tanya Cilla.
"Gama sangat senang sekali dan karena kehadiran Bunda di sekolah membuat Gama mendapatkan banyak penghargaan," ucap Gama.
"Itu karena usaha Gama sendiri dan bukan Bunda. Bunda bangga sama kamu tetapi harus tetap ingat harus terus rajin belajar dan jangan pernah sombong, jangan pernah puas dengan apa yang telah Gama terima," ucap Bunda membuat Gama menganggukkan kepala.
"Ya sudah, Gama sekarang sebaiknya mandi lalu langsung istirahat. Bunda mau menyelesaikan beberapa pekerjaan dulu," ucap Cilla
"Baik Bunda. Bunda jangan terlalu lelah bekerja dan harus tetap semangat. Bunda juga harus jaga kesehatan dan apalagi ini sedang musim sakit," ucap Bunda membuat Cilla menganggukkan kepala.
"Terima kasih sayang sudah menjadi anak yang selalu mengingatkan Bunda," ucap Cilla membuat Gama menganggukkan kepala.
******
Rasyid berada di dalam kamarnya terlihat begitu gelisah, dia bahkan tidak bisa tidur yang masih memikirkan Cilla muncul kembali di bayangannya dengan wajah Cilla yang masih sama seperti dulu, gadis ceria dengan senyum yang sangat indah.
"Ternyata cinta yang begitu besar bisa hilang begitu saja, ketika rasa kebencian sudah muncul di hati kamu. Cilla maafkan aku dan aku terima semua resiko atas perbuatanku kepada kamu. Mungkin jika ingatan kamu kembali dan kamu akan merasa lebih sakit lagi, mungkin ini sudah menjadi takdir Allah. Lebih baik seperti ini. Kamu sudah cukup menderita dan kamu juga berhak bahagia," batin Rasyid.
Sekarang dia benar-benar seolah menerima takdirnya, tidak ingin mengganggu kebahagiaan istrinya atau berusaha untuk mengembalikan ingatan Cilla.
Walau berusaha berdamai dengan apa yang terjadi, tetapi tetap saja bayang-bayangan Cilla masih memasuki pikirannya.
Lain dengan Lulu yang baru saja pulang dan langsung menjatuhkan dirinya di sofa dengan terlihat begitu lelah. Di sana ada Arbil yang tampak fokus pada laptopnya.
"Bagaimana kegiatan Gama hari ini?" tanya Arbil tanpa menoleh ke arah adiknya itu.
"Berjalan dengan lancar dan Gama sampai memenangkan 4 penghargaan, tetapi tetap saja hal itu tidak menyenangkan," jawab Lulu
"Alhamdulillah jika Gama memenangkan 4 penghargaan. Dia memang anak yang pintar jadi tidak heran. Tetapi ada apa dengan kamu dan mengapa kamu mengatakan tidak menyenangkan?" tanya Arbil.
"Kakak tahu tidak, jika Cilla harus bertemu dengan Rasyid dan juga istrinya," ucap Lulu membuat Arbil menghentikan pekerjaannya dan melihat serius ke arah adiknya itu.
"Kamu bilang apa?" tanya Arbil.
"Bukankah hal ini memang akan terjadi ketika Cilla memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan sangat tidak mungkin jika dia tidak bertemu dengan orang-orang itu," jawab Lulu.
"Lalu apa yang terjadi? Bagaimana dengan Cilla? Apa dia mengingat Rasyid saat bertemu dengan Rasyid?" tanya Arbil Penasaran.
"Tidak! Biasa saja tidak ada firasat apapun aku bisa melihat jelas dari wajahnya. Bisa disimpulkan jika Ingatan Cilla benar-benar hilang mengenai Rasyid. Ingatannya berhenti pada saat itu dan hanya mengingat kita sebagai keluarganya. Bukan hanya Rasyid dan begitu juga dengan Metta," jawab Lulu.
"Pasangan suami istri yang sudah menyakiti Cilla benar-benar tidak tahu malu, beraninya memunculkan diri di hadapan Cilla dan aku sangat yakin Rasyid pasti sangat menyesal telah menyakiti Cilla. Dia bahkan tidak fokus melakukan apapun," ucap Lulu.
"Aku hanya berharap Rasyid tidak mengganggu Cilla," ucap Arbil.
"Hmmm, harapan yang juga aku inginkan," ucap Lulu.
"Oh. Iya Mama di mana?" tanya Lulu.
"Mama di Bandara. Kak Robby kembali dari London," jawab Arbil.
"Aku pikir Kak Robby akan selama-lamanya tinggal di Luar Negeri dan ternyata mau pulang kampung juga setelah bertahun-tahun," ucap Lulu dengan nada kesal.
"Sudahlah aku mau ke atas dulu mau bersih-bersih dan langsung istirahat," ucap Lulu kemudian langsung duduk. Dia memang saat ini sudah tidak peduli apapun lagi.
***
"Mama mengapa harus melarang Mikayla untuk dekat dengan Gama?" tanya Mikayla.
"Jika diperintahkan untuk tidak dekat, maka tidak dekat. Jangan banyak tanya!" tegas Metta ternyata saat ini sedang melarang putrinya untuk berteman dengan Gama.
"Pokoknya Mama tidak ingin kamu berbicara apalagi sampai berteman dengan dia. Kamu harus dengarkan apa yang mama katakan dan semua ini demi kebaikan kamu. Dia bukan orang baik dan tidak cocok berteman dengan kamu!" tegas Metta.
Hal itu jelas membuat Mikayla sedih tetapi tidak berani menangis dan hanya menunduk. Padahal selama di sekolah dia tidak memiliki teman. Gama sebagai murid baru langsung bisa berbaur dengannya.
"Kamu juga harus terus membujuk papa kamu untuk tinggal satu rumah dengan kita. Kamu tidak iri melihat teman-teman kamu dengan orang tua mereka tinggal bersama hah!" ucap Metta benar-benar memanfaatkan putrinya yang masih saja berusia 7 tahun.
"Rasyid hanya milikku seorang, tidak akan ada yang bisa mengambilnya dariku," batin Metta benar-benar terobsesi dengan Rasyid tetapi tetap tidak bisa dia gapai.
Metta tidak mengatakan apapun yang langsung pergi dari hadapan Mikayla.
"Mama kenapa tidak suka pada Gama. Gama padahal orang baik dan mau berteman denganku. Tetapi Mama malah marah aku berteman dengan Gama," gumam Mikayla dengan penuh kesedihan.
"Sekarang aku tidak akan memiliki teman di sekolah lagi. Aku akan sendirian," ucapnya dengan air mata yang akhirnya jatuh juga.
****
"Gama nanti jangan lupa bekal yang Bunda buatkan harus dihabiskan," ucap Cilla saat ini sedang menyiapkan bekal putranya dan Gama masih sarapan.
"Bunda bisa tidak bekalnya ditambahkan sedikit," ucap Gama.
"Memang Gama masih kurang dengan bekal yang setiap hari Bunda siapkan?" tanya Cilla.
"Buat Mikayla. Mikayla terkadang tidak ingin memakan bekalnya, dia bosan memakan masakan Bibi di rumahnya. Mikayla mengatakan bahwa Gama sangat enak sekali setiap hari bekalnya di masakan oleh Bunda dan Mikayla ingin mencobanya," jawab Gama.
"Benar! jadi ibunya tidak pernah memasak untuknya. Baiklah, Bunda akan menambahkan sedikit bekal agar kamu bisa berbagi dengan Mikayla," ucap Cilla
"Makasih Bunda yang sudah baik bukan hanya kepada Gama saja, tetapi juga baik kepada teman Gama," ucapnya.
"Bunda sangat bangga dengan kamu sayang. Kamu sudah mau berbagi dengan teman-teman kamu," ucap Cilla.
"Gama seperti ini pasti tidak lepas dari didikan Bunda yang sangat sabar selama ini kepada Gama. Bunda menjadi contoh dan panutan yang sangat baik untuk Gama. Gama benar-benar sangat bahagia memiliki Bunda," ucap Gama jika berbicara selalu mengeluarkan kata-kata manis.
"Bunda juga lebih bahagia dengan kehadiran kamu yang sudah menjadi Bunda," sahut Cilla.
Ibu dan anak itu memang selalu bersikap manis, selalu saling memuji satu sama lain dan mereka benar-benar hidup damai dengan penuh cinta.
Bersambung.....
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla