Alceena harus menelan kekecewaan saat pernikahannya dibatalkan secara sepihak oleh calon suami, karena ada rumor yang beredar jika dirinya mandul.
Alceena tidak merasa jika dia seperti yang diberitakan pun berniat untuk membuktikan pada seluruh orang bahwa dirinya bisa memiliki keturunan. Dia melakukan program hamil dengan metode inseminasi buatan, memasukkan sel dari bibit kehidupan seorang pria misterius yang bersedia mendonorkan sedikit cairan penting tersebut, tanpa melakukan hubungan badan.
Namun, tanpa Alceena ketahui bahwa pendonor bibit kehidupan tersebut adalah Dariush Doris Dominique, seorang pengusaha muda di Eropa sekaligus musuh dan orang yang selalu dia hindari sejak dahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Alceena harus segera ke rumah sakit. Dia sudah memecat lima orang yang tidak kompeten. Memberhentikan evaluasi itu dan memberikan perintah untuk semua karyawan kembali bekerja. Tidak mungkin juga selesai hari ini dengan karyawan yang lumayan banyak. “Untuk yang belum presentasi kinerja bulan ini, mulai besok datang bergantian ke ruanganku. HRD akan membuatkan jadwalnya!”
Setelah memberikan informasi tersebut, Alceena segera meninggalkan aula. Mengambil tas dan kunci mobil di ruangannya. Lalu bergegas menuju Hakanimen Grand Luxury Hospital.
Saat sampai di tempat pendaftaran yang tadi pagi Alceena datangi. Dia langsung disambut oleh seorang wanita yang diperintahkan untuk meneleponnya.
“Nona, langsung saja duduk di ruang tunggu. Nanti akan di panggil oleh asisten dokter. Untuk antrian pertama baru saja masuk, setelah ini giliran Anda.”
“Oh, oke.” Alceena pun mendarakan pantat di kursi berbahan stainless. Duduk dengan tenang menunggu gilirannya.
Dan setelah lima belas menit berlalu, akhirnya pasien yang berada di dalam ruangan dokter pun keluar juga.
“Nona Adaire Alceena Pattinson,” panggil asisten dokter.
Alceena segera berdiri dan mendekati orang yang memanggilnya. “Aku.”
“Mari, silahkan masuk ke dalam.”
Alceena pun dipersilahkan duduk di hadapan dokter bernama Hillary. Dia langsung disapa dengan ramah.
“Ada yang bisa saya bantu, Nona?” tanya Dokter Hillary seraya mengulas senyum.
“Aku ingin melakukan program hamil.”
“Baik, boleh saya tahu keluhan Anda hingga ingin melakukan program hamil?”
“Boleh.”
“Apakah Anda memiliki suami?”
“Tidak.”
“Kekasih?”
“Tidak.”
Dokter Hillary masih mengulas senyumnya. Pasien yang aneh, datang ke dokter kandungan dan ingin melakukan program hamil tapi tidak memiliki suami ataupun kekasih. Biasanya, orang yang melakukan itu pasti memiliki keluhan karena tidak kunjung mendapatkan buah hati bersama pasangan.
“Lalu, tujuan Anda ingin melakukan program hamil untuk apa, Nona?” Dokter Hillary masih mengajukan pertanyaan lagi.
“Untuk membuktikan kalau aku bisa mengandung dan memiliki keturunan.”
“Apakah Anda sudah pernah mencoba melakukan pembuahan secara alami?”
Alceena menghela napas, dokter itu banyak sekali mengajukan pertanyaan. “Tunjukkan saja padaku, program apa saja yang bisa aku pilih agar bisa hamil tanpa harus memiliki pasangan ataupun berhubungan badan dengan seorang pria.”
“Ada dua yang bisa saya sarankan, inseminasi buatan dan bayi tabung.”
Dokter Hillary menjelaskan perbedaan dua program hamil itu serta proses pembuahan secara alami dengan berhubungan badan.
Inseminasi buatan maupun bayi tabung, biasanya digunakan oleh pasangan yang sudah lama menikah tapi belum memiliki anak. Bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari jumlah sel aktif dari cairan pria yang tidak banyak, sehingga tidak mampu berjuang melawan lingkungan asam di dalam rahim wanita, atau bisa juga karena saluran tuba fallopi mengalami penyumbatan sehingga sulit ditembus oleh para pejuang bibit kehidupan.
Ataupun alasan lain, dimana seorang wanita yang memutuskan untuk memiliki anak tapi tidak ingin memiliki pasangan. Hal itu sudah ada beberapa terjadi di negara liberal. Salah satunya adalah Alceena yang menginginkan hal tersebut.
Dokter Hillary mengawali penjelasan dengan perbedaan cara pembuahan secara alami terlebih dahulu. Sel yang dikeluarkan oleh pria melalui hubungan badan, akan dikeluarkan pada serviks atau mulut rahim. Kemudian jutaan bibit kehidupan harus berjuang melewati lingkungan asam di dalam uterus, dan akan membuahi sel telur wanita pada tuba fallopi saat masa subur. Perjuangan bibit kehidupan itu cukup panjang.