Gin, yang dulunya adalah tangan kanan seorang mafia, terlahir kembali sebagai Neal—kakak dari tokoh utama dalam novel klise tentang dunia bawah tanah. Namun, takdir karakter ini sudah ditentukan: mati muda. Gin, yang kini menjadi Neal, tidak mau menerima akhir ini. Untuk mengubah takdirnya, ia memulai perjalanan untuk menggoda si antagonis, Samael Price. Akankah Neal berhasil mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arhuchim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Dalam rencana Neal, Samael tidak seharusnya jatuh seperti itu, sebenarnya niatnya hanya mengganggu atau mungkin membingungkannya agar tidak memperhatikan Emyli, tetapi sampai sejauh ini, adalah sesuatu yang tidak dia duga, dia ingin menolak, tetapi tubuhnya tidak merespon, dia merasa enak dengan ciuman itu.
Samael melanjutkan ciuman dan dia membalasnya, menempelkan tangannya di punggung pria berambut cokelat itu dan menahan desahan kecil di antara ciuman, tetapi ciuman itu terhenti untuk bernapas sedikit, sementara Neal menatap pria berambut cokelat itu, dia tidak tahu harus berkata apa saat itu, Samael sendiri menunduk sedikit menyandarkan dahinya di dada pria berambut hitam itu.
- Sial...ini tidak benar...
- Tentu saja tidak benar, kamu bahkan tidak seperti aku.
Neal menjauh untuk bisa berdiri, meja itu sama sekali tidak nyaman. Dia mengambil beberapa langkah untuk menuju pintu tetapi Samael menghentikannya dengan memegang lengannya.
- Tentu saja aku tidak seperti itu...
- Kalau begitu kamu pasti sangat mendesak, lebih baik cari pacar.
Samael terlihat kesal, jadi dia menarik lengan Neal dan membuatnya jatuh di sofa menindih pria berambut cokelat itu sebelum dia bisa bangun.
- Hei...apa yang kamu lakukan?
- Aku tidak mendesak, aku sudah pernah dengan seorang gadis sebelum insiden itu.
- Jadi kamu menyombongkan diri...
- Aku hanya menjawab keraguanmu.
- Baiklah, kalau begitu keraguan sudah terjawab, sekarang aku per...aaahh!
Neal merasakan tangan pria berambut cokelat itu masuk ke bawah bajunya, terasa dingin jadi dia terkejut, tangan itu bergerak dari perutnya, naik perlahan, Samael bisa merasakan dengan sempurna bahwa itu bukan tubuh seorang gadis, namun dia ingin terus menyentuh, terutama melihat wajahnya.
- Hei...sebaiknya kamu berhenti, jika kamu ingin bereksperimen, cari yang lain.
- Kamu terus mengikutiku dan sekarang kamu tidak ingin aku melakukan apa pun.
Tangan pria berambut cokelat itu menggosok dengan ibu jarinya tombol kecil di dada pria berambut hitam itu, yang membuatnya bergidik, tetapi dengan cepat dia menjauhkan tangannya dan menurunkan bajunya.
- Aku tidak akan menjadi objek percobaanmu, aku su...
- Ini bukan percobaan jadi diamlah.
Samael kembali mencium Neal, semuanya masih membingungkan baginya, meskipun mungkin saja, Samael hanya berakting untuk mengganggunya, jadi dia juga bisa mempermainkannya, dia membawa tangannya ke kemeja pria berambut cokelat itu dan mulai membukanya, pastinya ketika dia menyadari kenyataan dan bahwa dia adalah seorang pria, dia tidak akan mau melanjutkan, tetapi dia khawatir jika mereka melanjutkan akan sangat menyakitkan, pria berambut cokelat itu belum pernah melakukannya dengan seorang pria dan sejauh yang dia ingat, tubuh itu juga pertama kali dalam hal seperti itu, dia tenggelam dalam pikirannya sehingga dia hanya bereaksi ketika dia merasakan tangan pria berambut cokelat itu menggosok selangkangannya, dia menunduk dan Samael tanpa ragu menyentuhnya, menggosok tangannya dari atas ke bawah, Neal melengkungkan punggungnya mengeluarkan desahan, dia terbawa suasana, bahkan dia sudah memasukkan tangannya sendiri ke dalam celana orang lain, keduanya saling memberi kesenangan, menggerakkan tangan dan menyentuh area sensitif mereka, Neal menggerakkan tangannya, merasakan pria berambut cokelat itu sudah cukup keras, keduanya melanjutkan sampai mencapai klimaks, Neal bisa merasakan cairan kental itu di antara tangannya dan hal yang sama terjadi pada pria berambut cokelat itu.
Keduanya bernapas terengah-engah, Neal tidak pernah menyangka bahwa pria berambut cokelat itu akan melakukan hal seperti itu, sepertinya dia hanya gay yang tersembunyi atau hanya biseksual. Samael menjauh dan mencari sekotak tisu untuk membersihkan tangannya dan memberikannya kepada pria berambut hitam itu.
- Kurasa sekarang datang penyesalan dan kamu akan berkata, lupakan apa yang terjadi.
- Kamu punya imajinasi. Tapi aku tidak akan mengatakan apa pun tentang itu...aku hanya punya banyak yang harus dipikirkan.
Samael merapikan pakaiannya, untuk keluar dari ruang kerja, dia akan pergi ke kamarnya, karena ya, dia punya banyak yang harus dipikirkan tentang apa yang terjadi, karena meskipun itu hanya sentuhan, itu bukanlah sesuatu yang akan dia lakukan dengan pria lain.
Neal sendiri, menunggu sebentar dan kemudian keluar dari sana dan mengurung diri juga di kamarnya, dia benar-benar tidak menyangka bahwa sesuatu seperti itu akan terjadi di antara mereka, tetapi jika itu terus berlanjut seperti itu, mungkin ada kemungkinan untuk mengubah cerita, meskipun banyak hal telah berubah, itu tidak menghilangkan fakta bahwa baik dia maupun saudara Price berada dalam bahaya berakhir buruk, karena dianggap sebagai penjahat.
