NovelToon NovelToon
Mimpi Seorang Hasna

Mimpi Seorang Hasna

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

Mimpi seorang Hasna adalah sembuh dari penyakit yang dia derita dan karena mimpinya itu membutuhkan banyak uang, Hasna pun pergi ke ibu kota untuk mencari uang disana, walau izin dari sang ayah tidak dia dapatkan.

Mungkin karena berangkat tanpa izin dari sang ayah, Hasna yang berada diibukota telah salah memilih kawan, dan berakhir dengan dia yang malu untuk pulang walau hanya bertemu keluarga apalagi sang Ayah yang dulu bersikeras melarangnya pergi.

Dan Kini Dunia Hasna semakin rumit manakala seseorang yang dia sukai hadir kembali dihidupnya, yang sudah tidak berharap akan mendapatkan pasangan, karena kesalahannya dulu yang membuatnya merasa tidak pantas untuk siapapun terutama Burhans yang begitu baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jelaskan padaku

"Sudahlah, kamu tidak akan mengerti," ucap Burhans yang tidak mau memperpanjang pembicaraan mereka, tentang pakaian yang di pakai Hasna, karena menurutnya Hasna tidak akan mengerti dan lagi pula ada hal yang lebih penting dari membicarakan pakaian dan itu adalah dari mana Hasna tadi.

Burhan yang penasaran dari mana Hasna tadi berkata "Tadi kamu dari mana? tahu tidak aku sampai berjam-jam mencarimu, disepanjang jalan dengan BERJALAN KAKI" ucap Burhan dengan penuh penekanan karena kesal.

Hasna yang merasa jika Burhans menyalahkannya berkata "Kau bicara seperti itu seolah-olah aku yang salah disini"

"Memang" jawab Burhans tanpa ragu.

"Baik jika aku salah tolong jelaskan salahku dimana?"

"Salahmu-" ucap Burhans terhenti, karena tidak tahu salah Hasna dimana, karena Burhans sadar sangat sadar jika yang salah kali ini dia, karena berprasangka buruk.

Lama Hasna menunggu jawaban Burhans dan karena sudah kesal menunggu Hasna pun berkata "Ya sudah aku mau tidur dan tolong bergeser!" dan Burhans pun menggeser tubuhnya tanpa protes.

Burhans yang melihat Hasna kembali naik keatas tempat tidur dan langsung merebahkan tubuhnya tanpa beban, berkata "Na, dulu saat aku dikamarmu, kamu seperti ketakutan, tapi kenapa sekarang kamu terlihat sangat santai, padahal ini pertama kalinya kita akan tidur bersama."

"Aku ngantuk, besok saja penjelasannya" jawab Hasna dengan mata yang sudah tertutup, namun sebenarnya itu hanya alasan Hasna saja agar tidak banyak interaksi lagi, antara dirinya dan Burhans, takut jika nantinya Burhans meminta haknya.

Sementara Burhans yang mendengar ucapan Hasna kini hanya bisa ikut berbaring, karena jika Burhans memaksa Hasna untuk bercerita, takutnya Hasna akan marah.

Burhans berbaring disebelah Hasna dengan memberi jarak diantara mereka, karena Burhans juga takut jika Hasna akan marah, andai dia membaringkan tubuhnya tanpa jarak.

Hasna yang merasakan jika Burhan sudah membaringkan tubuhnya, kini semakin merasakan jika degup jantungnya terasa semakin kencang, seperti habis berolahraga dan hal yang sama juga kini dirasakan oleh Burhans, yang baru pertamakali tidur diranjang yang sama dengan seorang perempuan, dan malam ini adalah malam pertama, yang biasanya diisi dengan yang iya iya.

Detak jantung Burhan benar-benar tidak bisa dikondisikan, apalagi terbersit dibenaknya sesuatu yang iya iya saat melihat punggung Hasna yang tertutup selimut tentu saja.

Pikiran kotor itu semakin menari-nari dibenak Burhans dan saat dia ingin menyentuh punggung Hasna, pikiran tentang Hasna yang melarikan diri, langsung membuat Burhans menarik tangannya lagi.

Lama Burhans menatap punggung Hasna, dengan berharap jika lama kelamaan matanya akan tertutup, tapi sayang bukannya tertutup, mata Burhans malah semakin terbuka, dan kantuk yang tadi sempat datang kini telah pergi, mana kala Hasna mengganti posisi tidur bohongannya dengan menghadap kearahnya.

Hasna mengganti posisi tidur karena berpikir jika Burhans sudah tidur dan kini mereka yang sama-sama masih membuka mata, saling tatap dan sungguh keadaan ini membuat keduanya merasa canggung.

Hasna yang ingin keluar dari rasa canggungnya langsung mengalihkan pandangannya kearaj lain.

Sementara Burhan lebih memilih berkata "Maaf karena sudah menjebakmu, tapi aku melakukan ini karena aku yakin jika kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku dan aku juga sudah berjanji pada almarhum bapak jika aku akan menikahimu."

Dan sungguh jawaban Hasna diluar perkiraannya karena Hasna berkata "Tidak apa aku sudah memaafkan hal itu, karena jika aku tidak kabur waktu itu, mungkin kamu tidak akan melakukan hal beresiko semacam ini" ucap Hasna yang berpikir jika apa yang dilakukan Burhans sungguh beresiko.

Bayangkan jika Hasna berhasil kabur akan seperti apa hidup Burhans, yang pasti akan menangung rasa malu karena pengantin wanitanya kabur.

"Terimakasih sudah memaafkan aku, kamu harus tahu Na, sungguh saat kamu belum masuk, aku benar benar khawatir, takut kamu bisa melarikan diri" ucap Burhan yang kini sudah tidak menatap Hasna melainkan menatap atap kamar hotel, karena sedang menerawang kemasan yang sudah berlalu.

Dan Hasna berkata sambil melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Burhans yaitu menatap langit-langit lamar "Tadinya aku ingin melarikan diri, tapi seseorang mengingatkan aku, akan kesalahan yang hampir aku ulangi untuk kedua kalinya."

"Siapa? dan dia bilang apa sampai bisa membuat mu berubah pikiran" ucap Burhans yang kini penasaran siapa yang sudah menyadarkan Hasna.

"Ketua perias, dibilang sejauh apapun aku lari pergi aku tetap akan kembali padamu, andai kamulah jodohku" jawab Hasna dan Burhans yang sudah mendengar jawaban atas pertanyaannya langsung mengambil ponselnya, entah untuk apa Hasna tidak tahu.

Hasna yang penasaran dengan apa yang dilakukan Burhans berkata "Kamu sedang apa?"

"Sedang memberi bonus pada ketua perias, karena berkat dia kamu mau menerima pernikahan kita" jawab Burhans sambil terus menatap ponselnya dan Hasna yang tahu jika Burhans sedang mengirimkan uang berkata "Berapa?" sungguh Hasna ingin tahu berapa jumlah uang bonus yang sedang dikirimkan Burhans.

Burhans yang sudah mengirimkan uang bonus untuk ketua perias, langsung menunjukan berapa nominal uang yang sudah dia kirim dan sungguh hal itu membuat Hasna langsung merebut ponsel Burhan, saking tidak percayanya jika Burhans mengirimkan uang bonus dengan jumlah yang luar biasa besar "Sepuluh juta?"

1
Emily
apakah Hans jodohnya hasna??
Emily
yang kuat hasna💪
Emily
tetap semangat hasna
Emily
mampir dulu
Emily
😪😪😪
Emily
hasna sakit apa ini
Ade Diah
Lumayan lah buat hiburan sendiri
Ade Diah
eh tapi kalau kaka sebagai pembaca kurang setuju dengan nama asli Hans yang Burhan nanti saya ganti
Ade Diah
Kan namanya memang Burhan cuman nama panggilannya Hans
Ade Diah
kan emang namanya Burhans tapi biasa di panggil Hans, berhubung pas nulis suka keceletot sama Hasna jadi pake nama Panjangnya aja
Rhisna
knp Jadi Burhan thor, bukannya Hans yg mau nikah sama Hasna
Ade Diah: iya kan Burhan itu nama panjang Hans, apa kakak kurang suka dengan nama Burhan?
total 1 replies
Ade Diah
Sepi komentar juga pembaca gara-gara ceritanya receh, tapi tak apa terus berjuang sampai editor berbicara hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!