NovelToon NovelToon
Istri Tak Ternilai

Istri Tak Ternilai

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:13.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Terbangun dari koma akibat kecelakaan yang menimpanya, Lengkara dibuat terkejut dengan statusnya sebagai istri Yudha. Jangan ditanya bagaimana perasaannya, jelas saja bahagia.

Namun, Lengkara merasa asing dengan suaminya yang benar-benar berbeda. Tidak ada kehangatan dalam diri pria itu, yang ada hanya sosok pria kaku yang memandangnya saja tidak selekat itu.

Susah payah dia merayu, menggoda dan mencoba mengembalikan sosok Yudha yang dia rindukan. Tanpa dia ketahui bahwa tersimpan rahasia besar di balik pernikahan mereka.

******

"Dia berubah ... amnesia atau memang tidak suka wanita?" - Lengkara Alexandria

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Sejak Kapan?

Celaka besar langkah yang Bima ambil, faktanya sekalipun hanya sedikit imbasnya tetap luar biasa. Belum juga satu jam, Bima mulai merasakan sakit kepala dan mual yang begitu menyiksanya. Ruam kemerahan mulai muncul dan hal itu jelas membuat Lengkara panik.

"Sejak kapan?"

Hanya itu pertanyaan yang muncul dalam benak Lengkara usai membantu Bima melepas jasnya. Tanpa perlu Bima jelaskan, dia paham betul apa yang tengah dialami sang suami.

Alergi daging dan penderitaannya tidak main-main. Ya, karena Bima begini setelah makan malam dan hanya menu itu yang masuk ke dalam perutnya. Akan tetapi, Lengkara dibuat bingung sejak kapan Yudha alergi? Bukankah mereka berdua kerap makin daging sapi ataupun olahannya, dan selama ini Yudha baik-baik saja.

Aneh sekali, rasanya tidak mungkin secepat itu dia memiliki penyakit yang Kara yakini bawaan dari lahir. Namun, pikiran semacam itu perlahan dia tepis lebih dulu kala keadaan Bima semakin mengkhawatirkan.

Tanpa pikir panjang, dia turun dan meminta bantuan, tenaganya mana mungkin mampu menuntun sang suami. Hanya rumah sakit yang menjadi tujuan Lengkara saat ini, dia tidak ingin terjadi hal-hal yang di luar prediksi.

Paniknya Kara jelas menjadi kekhawatiran keluarga yang lain. Didampingi papa dan juga supirnya, mereka menuju ke rumah sakit terdekat. Hati Lengkara kacau, antara bingung dan khawatir dia masih mencoba memerhatikan sang suami.

Jemari Lengkara terasa dingin, dia cemas dan benar-benar khawatir dengan keadaan suaminya. Terlebih lagi kemungkinan besar yang menjadi penyebab pria itu alergi adalah Lengkara sendiri.

Beruntung saja langkah yang Lengkara ambil sudah tepat. Alergi daging bisa mengancam jiwanya, begitu yang dia ketahui tentang salah satu sahabatnya sewaktu sekolah.

Dalam diam Lengkara masih terus saja diam, manik sendunya menatap pria tampan yang kini terlelap di atas pembaringan. Pikirannya berputar-putar dan hingga detik ini bingung untuk menarik kesimpulan.

Apa memang ada yang tidak dia ketahui tentang Yudha? Tentang alergi, dia memang tidak punya waktu banyak karena waktu untuk berdua cukup singkat. Namun, andai memang benar Yudha menyembunyikan apa yang dia alami tidak mungkin.

"Ya, Tuhan ... apa yang terjadi sebenarnya? Apa aku yang amnesia?"

Lengkara bahkan menepuk kepalanya, khawatir ada sesuatu yang dia lupakan tentang Yudha. Sayangnya, lima menit terdiam dia tidak merasa ada yang lupa. Wanita itu menghela napas panjang, kembali memandangi Bima lekat-lekat.

Wajahnya masih sedikit kemerahan, mendadak dia kasihan. Jemari pria itu juga terlihat sedikit bengkak, bisa dipastikan sebelum mendapat penanganan gatalnya luar biasa.

Cincinnya masih tersemat di jari manis, padahal tadi sempat Lengkara minta untuk lepas. Lucu sekali, cincin itu seharusnya mereka pakai dua bulan lagi dari hari ini. Yudha yang memilihnya dan kini justru sudah tersemat di jemari keduanya.

Seketika, Lengkara justru teringat akan kecelakaan tragis yang dia alami. Entah kenapa, ingin saja melihat berita tentang itu. Setelah beberapa hari dia memilih enggan, wanita itu hanya membaca pesan dari para penggemar di akun sosial medianya.

Masih banyak yang peduli, bahkan ketika Lengkara menyapa mereka doa baik dan puji syukur penggemarnya cukup ramai di kolom komentar. Ya, meski karirnya belum semelejit Ameera, tapi dia juga termasuk tokoh publik yang diperhitungkan.

"Separah itu?"

Lengkara menganga kala menatap beberapa foto yang menampilkan hasil pencariannya. Sebuah mobil mewah yang merupakan pemberian Sean itu sangat mengerikan, terjepit di antara dua mobil yang sama mengenaskan juga.

Tabrakan beruntun yang merenggut empat nyawa sekaligus, sementara dua orang lainnya dilarikan ke rumah sakit. Mata Lengkara memanas seketika, berdua? Apa itu artinya hanya dia dan Yudha yang tersisa? Tanpa bisa dia tahan air mata itu menetes begitu saja.

Tidak ada keterangan bagaimana kelanjutan terkait korban kecelakaan maut yang terjadi tiga bulan lalu. Lengkara menghela napas berat dan memandangi pria di hadapannya. Tidak bisa dia bayangkan andai salah-satu dari empat orang itu adalah Yudha, mungkin dia tidak akan berpikir dua kali untuk mengakhiri hidupnya.

Salah-satu ketakutan Lengkara setelah mimpinya adalah tidak bisa lagi melihat wajah Yudha, itu saja. Tidak peduli bagaimana mereka ke depan, tapi yang jelas dia tidak kehilangan sosok itu dari pandangannya. Selama Yudha masih ada, dia akan baik-baik saja.

"Tapi kenapa bisa dia alergi setelah kecelakaan ini? Apa mungkin ... tidak ada yang begitu di dunia ini, Lengkara!!"

Lengkara mengusap wajahnya kasar, imajinasi wanita itu terlalu jauh hingga berpikir bahwa dunia fantasi itu nyata. Bertukar raga? Kemasukan jin penunggu jalan? Konyol sekali, secepat mungkin Lengkara berusaha menyadarkan diri agar tidak terlalu jauh.

"Kamu siapa_ maksudku kamu kenapa sebenarnya, Mas?" tanya Lengkara lembut seraya mengusap pelan wajah lelah Bima.

.

.

- To Be Continued -

1
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
Amiiiiiin
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
kyai sean.dateng👏👏
Halimah
nah loooo mau ditonjok😂😂😂
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
minarni 0714
Luar biasa
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
weèeehh papa Atma d cariin anak" y ternyata lg ngapel😂😂
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
awasssss duyungnya ngamuk bim🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!