Bukan Gadis Biasa

Camer dan Camen..

(Calon Mertua dan Calon Menantu)

.

.

"bagaimana jika kita makan bersama nak? " tawar Rahma dengan sopan

Kaisha terlonjak kaget,, "Eh...? "

Rahma tersenyum dan Kaisha tampak berpikir sejenak,,

"baiklah tante..! sebagai ucapan maaf saya tadi,, saya akan traktir tante makan". jawab Kaisha mengangguk jadinya.

Rahma tersenyum simpul,, ia merasa Kaisha memang gadis yang baik pantas saja anaknya suka, begitulah fikir Rahma.

"ayo..!" ajak Rahma

"tapi saya bilang dulu sama kakak saya ya tante! saya tidak mau dia khawatir menunggu saya". izin Kaisha memelas.

Rahma mengangguk saja,,

Kaisha mengambil ponselnya dan menghubungi kakaknya,,

bibir Rahma berkedut menahan tawa melihat ekspresi Kaisha yang berubah-ubah,,

"sepertinya kakaknya sangat menyayanginya.. " batin Rahma jadi tertarik saja pada sosok gadis imut nan jauh dari kata sempurna itu,,

Andreas menatap arah lain dan tertawa tanpa suara melihat ketempat lain,,

"ya ampun.. gadis kecilnya tuan muda menggemaskan sekali..! pantas saja tuan begitu terpikat padanya". batin Andreas benar-benar tak kuasa menahan senyumnya.

bibir Kaisha makin maju saja saat sang kakak makin mengomelinya tidak boleh pulang larut malam,,

" cuma traktir makan aja kok,, tadi Shasha ngga sengaja nabrak tante cantik"

"ngapain kamu nabrak tante itu hmm? apa rem mu blong? kok bisa nabrak orang? ". omel Keyzo.

"issh.. kakak nih... tadi itu rem Shasha emang blong karna Bombom kabur,, dia ngga suka di tempat ramai jadi lari gitu,, ini aja tangan Shasha di cakar olehnya"

pembicaraan mereka seperti bawa mobil saja, tapi begitulah kakak adik yang lahir di jam yang sama itu,, ada saja masalah mereka untuk berdebat tapi tak bisa di pungkiri mereka juga punya solidaritas sebagai bersaudara.

"cepat balik...! biar kakak obati" perintah Keyzo

Kaisha menghela nafas pasrah saat kakaknya mematikan panggilannya,,

Kaisha menatap layar ponselnya.. "Kak..? aku udah 17 tahun, udah dewasa bukan anak-anak.. ngapain kakak mengomeliku karna aku pulang malam? apa kakak fikir aku anak kecil yang kesasar kalau pulang malam begitu?? isssh... ingin sekali aku sentil keningnya ini" Kaisha mengomel-ngomel geram.

seketika tawa Rahma meledak begitu saja sama juga Andreas yang sudah memerah menutupi mulutnya sedang menahan tawanya juga.

Kaisha menoleh Rahma dan Andreas dengan tatapan polosnya. "ada apa..? " tanya Kaisha keheranan.

"kamu lucu" kekeh Rahma berusaha mengatupkan kembali rahangnya yang terus saja tertawa.

"dimana yang lucu? " batin Kaisha.

Kaisha tersenyum canggung. "maaf ya tante..! kakak saya pria tadi suka mengomel-ngomel seperti mommy saya.. " cengir Kaisha

seketika wajah Andreas jadi serius, ia memasang telinganya dan tentu tugasnya menguping pembicaraan Kaisha dan Rahma,,

"kamu punya mommy? " tanya Rahma merangkul Kaisha berjalan sudah dekat saja padahal baru hitungan menit.

Andreas memotret kedekatan Rahma dan Calon menantunya itu lalu mengirimnya ke Gala,,

"iya tante..! saya juga punya Daddy, Granma , Granfa, kakek, nenek, Onty, Uncle dan banyak lagi,, bahkan saya juga punya kakak dan kakak ipar".

Rahma mengangguk-ngangguk mendengarnya. "kamu punya keluarga besar ya? keluarga mana? ".

Kaisha terdiam lalu menyilang tubuhnya, Rahma memiringkan kepalanya tanda tak mengerti.

"Rahasia Tante.. " cengir Kaisha dengan malu.

Rahma tertegun mendengarnya. "kenapa? kamu tidak percaya sama tante? "

"bukan tidak percaya tante..! tapi saya hanya ingin hidup tenang saja,, jika banyak yang tau siapa saya bisa bermasalah hidup saya tante".

Rahma menelisik raut wajah Kaisha yang terlihat jujur, "kamu sangat introvert ya? "

"bisa dibilang begitu tante". jawab Kaisha

"kenapa? di luar sana banyak perempuan yang mengaku-ngaku kaya padahal tidak punya apa-apa lalu kamu malah berpikir sederhana! apa kamu nyaman hidup sebagai orang biasa? "

Kaisha terkejut mendengarnya. "tante ngomongnya jangan kuat-kuat dong"

Rahma tersenyum jadinya lalu mendekat ke Kaisha,, "bagaimana jika kamu memiliki suami sensasional? harus berurusan dengan publik,, jika tidak menunjukkan diri maka suamimu akan di rebut wanita di luar sana".

"tante...! pria yang baik itu tidak akan mudah di goda dengan cara apapun,, seperti Daddy saya, Granfa saya dan juga Kakak laki-laki saya,, mereka banyak tuh yang ngejar-ngejar tapi mereka hanya mencintai istri-istri mereka saja,, semua itu tergantung pria nya Tante.. "

"jika pria nya emang hidung belang bagaimana pun usaha sang istri supaya suaminya tidak berselingkuh namanya hidung belang pasti akan melakukannya juga tante. " sambung Kaisha lagi.

Rahma sungguh terganga mendengarnya, "gadis ini berpendidikan.. tutur katanya sangat bijak saja". batin Rahma.

"oh ya? semua kerabatmu tidak ada yang main 2?" tanya Rahma memancing.

"tidak ada tante.. " jawab Kaisha lalu membantu pelayan yang baru saja mengantarkan makanannya.

"terimakasih kakak cantik" ucap Kaisha dengan ramah dengan bahasa khas negara J

"sama-sama nona". jawab pelayan dengan bahasa mereka juga.

Rahma menatap serius ke Kaisha,

"kenapa tante? " tanya Kaisha mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

"kamu menguasai bahasa negara ini? " tanya Rahma dengan takjub.

Kaisha tersenyum lebar,, "Shasha menguasai 26 Bahasa asing tante... " bisik Kaisha

Rahma menjatuhkan rahangnya. "aku suka.. aku suka dia jadi menantuku.... " teriak Rahma dalam hati.

"Om?? " Kaisha melambai-lambai ke Andreas yang sudah selesai telfonan dengan tuannya.

"iya. saya Nona.. " jawab Andreas cepat berlari ke arah Kaisha dan duduk di tempat yang di tunjuk Kaisha.

"Om harus makan banyak biar bisa jaga tante ini dengan baik,, jangan modal tampang dan badan besar doang". celutuk Kaisha membantu Andreas makan.

Andreas benar-benar takjub cara Kaisha menyiapkannya makanan,

"maaf tante..! saya sudah biasa melihat mommy saya melayani daddy saya jadi saya juga kebiasaan melayani kakak laki-laki saya" cengir Kaisha.

di keluarga Melviano Nova dan Kaisha memang tidak boleh menyentuh pisau dapur,, tapi kalau masalah melayani di meja makan Kaisha sangat ahli, dibanding kakaknya Nova yang lebih suka bermain komputer dari pada mempelajari hal itu,,

Rahma tersenyum lebar,, ia malah makin suka dengan kepolosan dan kejujuran calon menantunya.

.

.

"terimakasih nak..! ini hadiah untukmu" Rahma menyerahkan kalung yang dipakainya, anting-anting yang dipakainya dan juga gelang berliannya ditambah cincin berliannya juga

Kaisha sampai terbengong-bengong dengan situasinya saat ini..

"tante udah.. jangan begini dong,, Shasha jadi enggak nyaman..! shasha tulus kok traktirin tante.. "

tak berapa lama pengendara sepeda motor hendak merampok perhiasan yang sedang di tolak Kaisha,,

Andreas hendak menolong tapi terpaku seketika melihat Kaisha yang sangat cekatan.

Kaisha menendang tangan pria itu hingga sepeda motor itu jatuh,, Kaisha lalu mengeluarkan senjata andalannya dan berlari ke arah pria yang hendak merampas perhiasannya tadi.

Rahma yang tadinya memekik juga tak berkedip menonton aksi Kaisha.

"rasakan ini" Kaisha menyentrum pria itu hingga kejang-kejang di tempat.

Andreas gelagapan melihat sekeliling area parkiran mobil.

Kaisha menyeringai melihat rekannya yang membawa motor sudah berlari menyelamatkan diri dengan helm yang masih terpasang di kepalanya.

Kaisha melepaskan penjambret itu yang sudah tak bergerak,, sudah Kaisha tebak pasti pingsan.

"huuuh... di negara ini juga ada penjambret ya? ". gumam Kaisha mengelap keringat di pelipisnya.

.

.

.

besok lagi ya Say...!! terimakasih... selamat beraktifitas... jangan lupa Like,, Komen dan Favoritkan Novel Othor ya?? .

.

.

.