Suami Pilihan Orang Tua Ku

Kini ketiga sahabat itu berlari masuk ke dalam kampus dengan beberapa orang pria berbadan besar yang ikut bersama mereka.setelah merasa frustasi tidak bisa menemukan keberadaan Jihan seorang diri.Ketiga sahabat baik Jihan memilih melaporkan langsung kepada para pengawal Jihan tentang kehilangan Jihan yang secara tidak masuk akal.

Semua berpencar mencari Jihan di setiap Sudut kampus.Pak Arlis yang merupakan donatur tetap di kampus ini memudahkan mereka untuk melakukan apapun yang mereka inginkan termasuk memeriksa Cctv yang ada di depan toilet wanita.

Semua yang terjadi kepada Jihan sudah sampai di telinga suami serta Ayah nya.Erlan yang sedang duduk di depan laptop nya langsung berhambur keluar setelah menerima telepon dari pengawal istri nya begitu juga dengan Pak Arlis yang langsung menghentikan meeting demi mencari keberadaan putri nya.

" Tidak akan Aku berikan ampun kepada siapapun yang sudah berani melakukan ini kepada putri ku." batin Pak Arlis dengan sorot mata tajam penuh permusuhan.pria paruh baya ini sudah sepakat dengan menantu nya untuk menyimpan rapat masalah ini dari Bunda Nilam dan juga Bu Rossi.sedangkan untuk Pak Bambang yang juga sudah mengetahui nya ikut mengerahkan pasukan nya demi mempercepat proses penemuan menantu kesayangan Brahmana.

Akandra rupa nya kali ini salah dalam memilih lawan.bukan hanya satu orang kaya dan punya andil besar dalam dunia usaha yang harus dia hadapi.melainkan ada tiga orang sekaligus yang sudah siap membuat perhitungan kepada nya jika sampai mereka berhasil menemukan tempat persembunyian nya.

30 orang pengawal berbadan besar sudah berpencar mencari dan sekarang ketiga sahabat Jihan dengan di temani Thomas sebagai kepala pengawal sedang mengecek Cctv di depan toilet dan bagian pagar samping.

" Akandra." seru ketiga nya ketika melihat wajah Akandra yang sedang menggendong tubuh Jihan yang sudah tidak sadar kan diri.dari rekaman Cctv itu pula mereka semua melihat bagaimana licik nya Akandra membawa kabur Jihan melalui pagar samping yang tidak ada pengamanan nya.rahang Thomas kepala pengawal untuk Jihan pun mengeras sempurna lalu mengirim salinan Cctv ini kepada Erlan,Pak Arlis dan juga Pak Bambang.

" Sok jagoan sekali bocah ini! Paling ke tangkap nanti pasti nangis darah." gumam Egi marah dengan permainan licik Akandra.

" Aku yakin Kak Erlan pasti akan melenyapkan lelaki brengsek itu.benar- benar nggak punya urat malu lagi ini orang." gerutu Nia kesal.gara- gara ulah Akandra semua ketenangan kacau balau dan mereka juga sedang deg-degan menanti kemarahan Erlan .

" Licik sih tapi bodoh juga karena salah cari musuh.sekejap mata kekayaan bokap nya pasti raib tanpa tersisa lagi." kini giliran Ajeng yang ikut berkomentar sambil keluar dari ruangan khusus untuk memantau Cctv.hanya orang tertentu yang bisa masuk ke dalam ruangan ini dan mereka ini adalah orang pilihan bukan sembarang orang.

" Mobil merah plat XXLVT ." lapor Thomas kepada anak buah nya yang lain dan mereka segera bergerak mencari keberadaan Nona muda .

" Terimakasih Pak." ucap Thomas kepada security sebelum pergi meninggalkan tempat ini.

Di lain tempat.Erlan yang masih dalam perjalanan segera menyalakan ponsel nya ketika teringat bahwa kemarin dia sempat menyimpan alat pelacak di cincin pernikahan milik istri nya.melalui alat pelacak itu lah Erlan dengan mudah mengetahui di mana posisi istri nya berada saat ini.

" Dasar tikus kecil! Setelah ini Kamu dan keluarga mu akan Aku hancur kan sampai menjadi abu." gumam Erlan mengirim kan di mana posisi istri nya berada saat ini kepada semua anak buah dan juga kedua orang tua nya yang ikut dalam misi penyelamatan Jihan.

" Semoga istri ku baik-baik saja." gumam Erlan lagi.

Sopir yang berada di depan sana semakin menambah kecepatan mobil nya karena Erlan yang terus mendesak agar sampai lebih cepat lagi sebelum Akandra melakukan sesuatu kepada istri nya.jangan sampai Akandra melakukan pelecehan kepada istri nya dan kalau sampai terjadi maka Erlan tidak akan tinggal diam dan benar-benar akan membalas semua nya.

" Gimana?" tanya Pak Arlis yang berada jauh di belakang mobil Erlan.

" 10 menit lagi kami akan sampai Ayah!" balas Erlan terus melirik ke ponsel nya berharap wanita kesayangan nya masih berada di tempat yang sama.

Kali ini mereka kecolongan oleh Akandra yang ternyata cukup licik dalam menjalankan misi nya.meskipun ada banyak pengawal di samping Jihan.nyata nya keselamatan istri nya akhir nya terganggu juga dan Erlan pun tak bisa menyalahkan pengawal yang sudah bekerja dengan maksimal selama 24 jam.

" Tetap tenang dan jangan meminta sopir mu untuk menambah kecepatan lagi.bahaya Erlan." pinta Pak Arlis bergidik ngeri melihat kecepatan mobil yang di tumpangi oleh menantu nya.

" Aku tidak apa-apa Ayah! Jihan harus segera kita temukan sebelum tikus kecil itu melakukan sesuatu kepada istri ku." di seberang sana Pak Arlis tersenyum senang mendengar nya karena merasa putri nya benar-benar jatuh ke pelukan orang yang tepat.

Di situasi yang berbeda.Akandra sudah berhasil membawa Jihan ke dalam sebuah rumah yang menjadi milik keluarga nya dan sudah lama tidak di tempati.

Ia lalu membaringkan Jihan yang masih tidak sadar kan di atas sebuah kasur empuk.

" Sangat cantik." dua kata keluar dari mulut Akandra sambil mengelus pipi glowing Jihan.

" Namun nyata nya Kamu malah memutuskan hubungan kita dan menikah dengan lelaki lain." sambung Akandra bermonolog sendiri.

" Kamu pasti masih cinta kan sama Aku? Pernikahan ini pasti karena permintaan orang tua mu yang sok baik itu."ucap Akandra masih betah menatap wajah cantik Jihan.

" Aku pastikan setelah ini kita berdua akan kembali bersama tanpa ada yang bisa memisahkan lagi."Akandra seperti nya sudah kehilangan akal sehat nya.

Pria ini lalu bangkit dari sisi ranjang dan meletakkan sebuah kamera kecil di sudut kamar yang bisa merekam jelas aktivitas yang akan dia lakukan nanti.setelah memastikan jika posisi kamera nya sudah pas dan tepat sasaran .Akandra kembali naik ke atas kasur dan melepas seluruh pakaian nya yang hanya menyisakan celana boxer pendek bergambar tim bola kesayangan nya.

" Setelah ini kita harus segera menikah dan Kamu wajib bercerai dari lelaki itu."ucap Akandra sudah mulai berani mencium pipi kanan Jihan.

" Aku nggak masalah jika nanti Aku bukan lah orang pertama untuk mu.asalkan Kamu bisa kembali menjadi milik ku dan perusahaan Bokap tertolong tanpa ada kata bangkrut." sambung nya lagi yang kini lebih tertantang untuk mengecup bibir manis Jihan.

Di saat Akandra hendak membuka kancing baju kemeja yang di pakai oleh Jihan.dari arah luar sudah ada banyak pengawal yang sudah berhasil masuk ke dalam rumah ini.

Brak...Erlan langsung menendang tubuh Akandra yang berada di samping Jihan.

" Dasar bajingan! Aku habisi nyawa mu." umpat Erlan yang langsung menyerang tubuh Akandra yang tergeletak di atas lantai.

Erlan semakin gelap mata ketika melihat tubuh Akandra yang berada di samping istri nya dalam keadaan polos tanpa baju.Erlan terus menghajar Akandra sampai pria ini lemah tak bisa bangun lagi .

" Sudah Tuan muda.. Serahkan semua nya kepada kami." ucap Thomas menahan tubuh Erlan.

" Putri ku." teriak Pak Arlis yang baru datang dari luar.

" Bagaimana dengan menantu ku." sahut Pak Bambang yang juga baru datang ke TKP setelah pergi tanpa pamit kepada istri serta mertua nya.

Thomas terus menahan tubuh Erlan yang memberontak ingin menyerang Akandra yang saat ini sudah tidak sadar kan diri.

" Baru segitu saja sudah pingsan! Dasar payah." ejek Erlan mendekati istri nya lalu menutup kembali kancing baju yang sudah sempat di buka oleh pria yang dia panggil tikus kecil.

Di atas ranjang ini Jihan masih terlelap damai dengan wajah polosnya tanpa terpengaruh dengan suasana yang sedang gaduh.

" Sebaik nya Kamu bawa dulu istri mu pulang ke rumah Nak! Panggil dokter untuk memeriksa kan keadaan menantu Papa.serahkan urusan anak kecil ini kepada kami berdua."ucap Pak Bambang yang mendapat persetujuan dari besan nya.

"Langsung bawa ke rumah kalian saja.Ayah sudah menghubungi dokter keluarga yang akan mengecek kondisi Jihan." ucap Pak Arlis menepuk bahu menantu nya.

Melihat kondisi istri nya yang masih tidak sadar kan diri seperti ini .ingin rasa nya Erlan kembali melayang kan tangan nya di wajah pria itu.namun prioritas utama nya sekarang adalah menyelamatkan istri nya agar bidadari nya kembali Sadar.

Erlan memangku tubuh istri nya dengan erat sekali.sedang di depan sana ada sopir yang mengemudikan mobil sesuai dengan perintah yang di berikan oleh Erlan.

Beruntung nya Jihan belum di sentuh lebih jauh oleh musuh nya itu sehingga dia bisa sedikit bernafas lega melihat nya.

Begitu sampai di depan rumah pribadi nya.Erlan langsung menggendong tubuh Jihan keluar dari mobil lalu membawa masuk sampai ke kamar mereka.di belakang Erlan sudah ada Dokter Tiwi yang di utus untuk memeriksa kondisi Tuan putri Pamungkas.

" Nona Jihan sebentar lagi akan siuman dari obat bius yang di berikan kepada nya.obat bius itu tidak terlalu berbahaya jadi tidak perlu khawatir lagi."

" Nanti setelah Sadar jangan memberondong dengan pertanyaan fatal agar Nona Jihan tidak merasa trauma dengan kejadian ini." Erlan mengangguk kan kepala menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Dokter Tiwi.

Setengah jam berlalu ketika Erlan baru keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang melilit di pinggang nya.

" Euggh..."Jihan melenguh sambil mengerjap kan kedua bola mata nya.

" Mas!" seru Jihan ketika kedua mata nya berhasil terbuka dengan sempurna.

" Iya sayang." jawab Erlan cepat dan memeluk tubuh istri nya.

" Tadi...Tadi di toilet ada yang membekap mulut ku." ucap Jihan secara sadar tanpa perlu di tanya oleh suami nya.

Erlan menghela nafas panjang sambil mengusap punggung istri nya.

" Kamu tadi sempat di culik oleh Akandra." ujar Erlan lirih.

" Akandra nyulik Aku? Untuk apa?" tanya Jihan tidak paham.

" Dia mau melecehkan Kamu dan beruntung nya Mas datang tepat waktu sehingga dia tidak punya kesempatan untuk menyentuh tubuh mu."ucap Erlan membenamkan wajahnya di leher jenjang milik istri nya sambil mengingat kembali apa yang sempat dia lihat tadi.

" Alhamdulillah." Jihan semakin mengeratkan pelukan nya di tubuh kekar sang suami.

Wanita ini tiba-tiba saja menangis di pelukan suami nya membayangkan bagaimana jadi nya Jika Erlan terlambat datang untuk menolong nya.sudah bisa di pastikan hal buruk pasti akan menimpa hidup nya yang berhasil membuat rumah tangga nya hancur.

" Terimakasih Mas." ucap Jihan dengan suara serak nya.

" Tidak perlu berterima kasih karena ini semua sudah menjadi tugas Mas sebagai suami Kamu." Erlan terus menenangkan istri nya dan sengaja membiarkan Jihan menangis agar hati nya merasa plong tanpa ada beban lagi.

" Sudah dah nangis nya kan? Sekarang Kamu mandi dulu karena air nya tadi sudah Mas siapkan." Erlan menggendong tubuh Jihan masuk ke dalam kamar mandi lalu meletakkan di dalam bathtub yang sudah terisi penuh oleh air.tidak hanya sampai di situ saja.Erlan bahkan dengan telaten membantu membuka pakaian yang di pakai oleh istri nya sampai bidadari hati nya polos dan berendam sempurna di dalam bathtub.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍😍

Masih mau lanjut atau stop di sini saja ✌️✌️