NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah

Terpaksa Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Star123

Rania Zakiyah, gadis berumur 21 tahun yang terpaksa nikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Akankah pernikahan mereka berlanjut atau harus berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Bus yang ditumpangi Rania dan kawan-kawan baru saja tiba di penginapan pukul 19.00. Mereka turun satu persatu dan berkumpul di halaman penginapan untuk mendengarkan instruksi kegiatan besok pagi. Rania langsung berada di antara berdirinya Keyla dan Winie.

"Assalamualaikum dan selamat malam semua. Ibu langsung aja ya membahas untuk kegiatan besok karena kalian pasti sudah lelah dan lapar. Jadi, untuk rencana besok kita akan kumpul di sini jam 7 pagi setelah sarapan. Akan ada beberapa kata yang akan disampaikan. Setelah itu, kita akan sama-sama menuju rumah sakit. Jadi, ibu harap kalian tidak ada yang terlambat sehingga bisa mengganggu jadwal yang sudah diatur sedemikian baik. Bagaimana? Kalian mengerti" tanya Dokter Aida dengan wajah yang tidak lebih baik dari mahasiswanya.

"Mengerti, dok" jawab mahasiswa serempak

"Oke, cukup pemberitahuan dari ibu. Setelah ini, kalian bisa meminta kunci pada Kakak-kakak alumni. Untuk yang cewek bisa minta ke dokter Mala sedangkan untuk cowok bisa minta ke dokter Arlo. Jika ada yang mau makan malam bisa langsung ke restoran ya. Disana sudah disiapkan. Ada yang ingin ditanyakan sebelum ibu tutup? Oke kalau begitu Ibu pamit dulu" Dokter Aida menutup perkumpulan setelah mahasiswa tidak ada yang bertanya.

"Tidur bertiga kah kita?" tanya Keyla setelah. dokter Aida undur diri dan mereka akan menemui dokter Mala untuk meminta kunci.

"Kalian berdua aja ga papa, ntar aku sma teman yang lain" ujar Rania santai. Mereka sedang berjalan beriringan, mereka tidak sadar sejak tadi ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka.

"Siapa namanya?" tanya dokter Mala ketika mereka sudah berada didepan.

"Saya Rania Khairunisa, dok. Yang ini Keyla Nurmalasari dan yang ini Winie Tri Hapsari" ucap Rania memperkenalkan diri. Dokter Mala memperhatikan nama-nama yang berada dikertas yang sedang dipegangnya. Dengan wajah yang teliti, dokter Mala mengangguk tanda dia sudah menemukan nama-nama itu.

"Satu kamar diisi dua orang. Jadi, siapa sama siapa?" tanya dokter Mala sambil menatap ketiga gadis didepannya.

"Kamu sama Winie aja, Key. Aku nanti sama teman yang lain aja"

"Kamu yakin, Ran?" Rania mengangguk sambil tersenyum.

"Dok, Keyla sama Winie sekamar. Saya nanti sekamar sama yang belum ada temannya saja" ujar Rania memberitahu dokter Mala.

"Oke, saya catat ya. Ini kunci kamarnya. Seperti kata dokter Aida kalau mau makan malam sudah ada di restoran penginapan ya" ulang dokter Mala memberitahu apa yang tadi diberitahu dokter Aida.

"Baik, dok. Terima kasih"

"Sama-sama. Rania, saya boleh minta no handphone kamu? Nanti saya hubungin kalau ada teman yang sendiri" Rania langsung menyebutkan nomor handphonenya. Setelah memberitahu, mereka izin pamit untuk ke kamar Keyla dan Winie. Untuk sementara, Rania akan bersantai di kamar kedua temannya.

Di tempat lain.

"Ayo, sudah lihat Rania kan?" Grey mengajak Rafa untuk kembali ke hotel setelah memastikan bahwa bis yang ditumpangi Rania dan kawan-kawan telah sampai dengan selamat.

"Ayo" dengan berat hati Rafa mengikuti saran Grey. Jika tidak akan membuat kehebohan, rasanya ingin sekali Rafa menarik Rania untuk sekamar dengannya. Sah-sah aja kan, mereka kan suami-istri.

Rafa masih saja menoleh sesekali ke belakang, berharap masih bisa melihat senyum Rania. Grey juga tidak ada memberitahu Keyla jika dia juga sedang berada di Surabaya. Esok, mungkin semua akan berubah. Itu harapan Rafa.

Akhirnya, Rania sekarang malah sekamar dengan dokter Mala. Dokter yang berbeda delapan tahun dengan Rania berarti seumuran dengan dokter Arlo.

"Ayo, masuk Ran. Ga usah malu, anggap saja saya teman kamu" dokter Mala tersenyum ramah.

"Makasih, dok. Saya masuk ya" izin Rania dan dokter Mala mengangguk. Di dalam kamar ada dua tempat tidur ukuran 90 x 200 yang terpisah meja lampu, satu meja yang dilengkapi dengan kaca serta satu lemari pakaian. Rania langsung meletakkan tas yang sejak tadi dibawanya ke samping lemari.

"Sudah makan?" tanya dokter Mala.

"Sudah, dok. Tadi bareng Keyla sama Winie" jelas Rania dan lagi-lagi dokter Mala mengangguk.

"Kalau ada yang mau ditanyakan jangan malu ya, Ran. Santai saja"

"Baik, dok"

Percakapan tersebut berakhir ketika Rania izin untuk pergi mandi. Badan Rania sudah terasa lengket karena hampir seharian Rania belum mandi lagi

***

Seperti yang sudah diberitahukan semalam bahwa pagi ini akan diadakan pertemuan di halaman parkir penginapan. Rania dan kawan-kawan sudah hadir sekitar sepuluh menit yang lalu.

Terlihat dari kejauhan dokter Aida datang bersama dengan laki-laki yang dikenal oleh Rania. Siapa lagi kalau bukan Rafa dan Grey. Keyla pun sama kagetnya dengan Rania karena melihat pacarnya yang tiba-tiba ada disini. Begitu juga dengan Dokter Arlo yang sempat kaget ketika melihat Rafa ada diantara rombongan itu.

"Mau apa Rafa kesini?" gumam Arlo yang masih memperhatikan Rafa.

"Assalamualaikum dan selamat pagi. Pagi ini kita kedatangan tamu yaitu dokter Grey dan juga Pak Rafa. Mungkin ada yang belum kenal dengan mereka?" Dokter Aida melihat sekeliling. Banyak yang bisik-bisik jika mereka belum kenal. "Baik, ibu akan perkenalkan tamu kita terlebih dahulu. Yang ini Dokter Grey dimana beliau adalah cucu dari pemilik kampus kita dan yang ini Pak Rafa. Pak Rafa merupakan salah satu dari donatur yang selalu mensupport kegiatan yang ada di kampus kita. Mereka disini akan ikut melihat kegiatan kita seminggu ini. Afa yang mau ditanyakan.." jelas Dokter Aida.

"Kamu tahu kalau Bang Grey disini?" bisik Rania ke Keyla. Keyla hanya menggeleng sambil menatap horor ke pacarnya. Grey yang melihat hanya bisa bermain bahasa bibir yakni "Maaf" begitu kata yang terucap. Keyla hanya bisa mengerucutkan bibirnya tanda dia sedang ngambek.

Mata Rania dan juga mata Rafa tidak sengaja bertemu. Ada seperkian detik mereka hanya saling tatap, Rania yang memutus kontak mata terlebih dahulu. Hatinya masih saja deh-degan jika melihat pemilik wajah yang sebulan ini sudah membuat Rania merasakan namanya jatuh cinta, sakit hati dan juga kecewa.

"Pak Rafa sudah ada pacar?" tanya seseorang yang tak lain adalah mahasiswi. Rafa tersenyum sebelum menjawab pertanyaan adik kampusnya.

"Saya malah sudah nikah" ucap Rafa santai dan malah membuat yang lain tercengang.

"Rafa sudah nikah? sama siapa? Apakah ini alasan Rafa memutuskan Bella dengan alih-alih mengatakan Bella yang sudah selingkuh? Jika benar begitu berarti Rafa yang duluan selingkuh dari Bella" terlihat raut wajah marah dari Arlo.

"Yaa, patah hati dah" yang mendengar hanya tertawa.

"Apa lagi rencana Bang Rafa ini?" tanya Rania di dalam hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Retno Harningsih
up
Aisyah Shiti
ķ
Retno Harningsih
lanjut
Drezzlle
suka ceritanya, nanti mampir lagi
Drezzlle
/Facepalm/
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
Aquarius22
Lanjutkan kak 😀
Anonymous
Bagus ceritanya
Anonymous
Lanjut thor
Drezzlle
lanjut
wirdya maula
semangat terus nulisnya ya thorr😄
H
😂😂😂
Drezzlle
penasaran
Drezzlle
Bagus kak jalan ceritanya.

beri dukungan di Novel terbaruku juga ya kak, jangan lupa kritik dan saran untuk membangun penulisanku
Star123: Terima kasih, kak. siap kak, mohkn ditunggu ya😀
total 1 replies
Ketty Wewengkang Tingkue
aku suka ceritanya
Ketty Wewengkang Tingkue
lanjut penasaran ini ceritanya bagus
Ketty Wewengkang Tingkue
lanjut ceritanya bangus
Alex
lanjut kakak
Rini
pertahankan dong klu emang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!