NovelToon NovelToon
Dikira Babu Ternyata Ratu

Dikira Babu Ternyata Ratu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Anak Genius / Mengubah Takdir / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Arlingga Panega

Dalam satu malam, Aleena mendapatkan dua kenyataan pahit, dia dikhianati oleh tunangan dan juga sahabat baiknya yang tega berselingkuh dihadapannya, dan harus kehilangan kehormatannya karena seorang pria yang tak dikenal.

Dengan sangat putus asa, Aleena bermaksud untuk melenyapkan diri dengan terjun ke jurang. tapi beruntung sepasang suami istri telah menyelamatkan hidupnya dan mengangkat Aleena sebagai putri mereka.

Aleena mulai bangkit, dia mulai mempelajari ilmu bela diri, tapi di tengah kebahagiaan Aleena, dia kembali harus menerima sebuah kenyataan pahit saat mengetahui jika detik ini, dirinya tengah mengandung anak dari pria yang telah menghancurkan hidupnya.

Aleena kembali shock, dia tak menyangka jika harus menerima kepahitan hidup yang begitu besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

Mona yang baru saja terbangun dari tidurnya segera melangkah ke arah ke empat orang wanita yang saat ini berdiri di hadapannya, dia benar-benar tak habis fikir dengan kelakuan keempat wanita muda itu, yang tidak memiliki adab sopan santun sama sekali dan berkunjung ke rumah mereka tanpa permisi bahkan melalaikan waktu kunjungan.

Sehingga membuat wanita itu geram dan ingin memberi pelajaran kepada keempat orang wanita cantik yang masih menatap datar dan diselimuti aura penuh dendam itu.

"Siapa kalian dan untuk apa kalian datang ke rumah kami?" tanya Mona sambil memelototkan matanya, Dhea yang memang paling konyol, langsung menjawab tanpa menghiraukan raut muka si pemilik rumah.

"Tentu saja aku datang untuk menagih hutang suamimu!" ucapnya.

"Sejak kapan suamiku berhutang? kalian mungkin tak tahu siapa dia? tak ada seorangpun yang berani dengan suamiku! dia adalah preman yang paling berkuasa dan ditakuti di tempat ini, jika kalian masih sayang nyawa, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan jangan mengganggu ketenangan rumah kami."ucap Mona.

Dhe tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan jumawa dari wanita itu. "Hahaha.. hanya menjadi seorang istri muda saja kau begitu bangga, padahal suamimu itu di luaran sana selalu melakukan hal yang gila terhadap gadis-gadis cantik, jika dia memang puas dengan pelayananmu di rumah ini, lalu kenapa dia harus melecehkan banyak sekali gadis di luaran sana?" tanya Dhea.

Mona yang Mendengar hal itu tentu saja tak terima, dia pun langsung mengangkat tangannya dan berniat untuk menampar wajah Dhea, tapi ternyata kecepatannya tidak bisa dibandingkan dengan kecepatan tangan Dhea yang kini telah mencengkram pergelangan tangan wanita itu dan memberikan tamparan balasan dengan sangat kencang.

Plak...

Pipi Mona terlihat merah bahkan bekas telapak tangan Dhea pun menjeplak dengan sangat jelas di pipinya, sepertinya saat ini dia telah bermain-main dengan orang yang salah, karena nyatanya dia bukanlah seseorang yang bisa dianggap remeh, bahkan kini dengan tanpa perasaan Dhea kembali melayangkan tamparan di wajah wanita itu, hingga beberapa kali dan membuat wajahnya lebam sehingga sudut bibir wanita itu pun mengeluarkan darah.

Plak!

Plak!

Plak!

"Apakah kau sangat suka menampar orang? maka saat ini rasakanlah tamparanku! Semoga ini cukup untuk bisa kembali menyadarkan akal sehatmu, jika selama ini kau hanyalah seorang wanita ja*ang yang masuk ke dalam kehidupan rumah tangga orang lain dan merebut suaminya. meskipun kau dinikahi secara sah oleh pria tua itu, nyatanya kedudukanmu tak lebih dari seorang wanita pengganti." ucap Dhea sambil menunjuk wajah Mona yang sudah tak berbentuk lagi.

"Tapi kau juga harus tahu, bahwa wanita licik sepertimu memang pantas bersanding dengan seorang pria tua yang tak punya otak dan juga hati nurani. Kalian benar-benar pasangan yang pantas dan sepadan, sama-sama memiliki hati yang kotor dan juga perilaku busuk, sehingga mungkin neraka juga akan menerima kalian berdua dengan tangan terbuka." ucap Rima sambil melangkah ke arah Mona, tangannya dengan sangat kasar langsung menjambak rambut wanita itu.

"Apakah kau ingin bermain-main dengan kesayanganku?" lanjut Rima sambil menempelkan sebuah pisau lipat yang terlihat sangat tajam di pipi wanita itu dan menggoresnya sedikit, hingga membuat Mona meringis merasakan perih dan juga sakit.

"Huh... Hanya wanita lemah! kau terlalu banyak bicara, lihatlah suami kesayanganmu itu bahkan hanya diam saat melihatmu disiksa oleh kami." ucap Dhea memprovokasi.

Mona pun melirik ke arah Andi, pria tua itu hanya melohok seolah tengah syok melihat tindakan yang dilakukan oleh dua orang wanita asing yang saat ini berada di rumahnya.

"Apakah kau sangat menikmati hiburan yang kami buat, Tuan Andi? Lihatlah istri kesayanganmu itu, dia nampak seperti b*bi di tangan kami! Apakah kau tidak akan menyelamatkannya?" tanya Dhea sambil menatap tajam ke arah Andi yang saat ini mulai sadar dan kembali ke akal sehatnya.

"Dasar wanita gila! siapa sebenarnya kalian? dan apa yang kalian lakukan pada istriku?" teriak pria tua itu sangat geram.

"Bukankah matamu itu masih normal? Kau bisa melihat sendiri apa yang aku lakukan terhadap istri kesayanganmu itu, kalau kau memang memiliki kemampuan, maka majulah dan hadapi kami!" ucap Rima.

"Siapa sebenarnya kalian dan Kenapa kalian mendatangi Rumahku di tengah malam buta dan membuat keributan? aku bisa saja melaporkan kalian kepada polisi?" ancam Andi.

"Polisi? kau itu hanyalah seorang preman kampung pembuat onar, tak layak dibandingkan dengan kami." ucap Dhea sambil melangkahkan kakinya ke arah pria tua yang saat ini tengah menatapnya dengan penuh kebencian.

"Hahaha... Ternyata hanya seorang pria tua bodoh yang tidak memiliki kemampuan. Bagaimana bisa orang-orang takut padamu? hanya bermodalkan tato yang terlihat seperti cacing, kau dengan mudah menakut-nakuti orang-orang!" ucap Dhea kembali.

Andi yang mulai berang akhirnya segera berjalan ke arah Dhea dan berniat untuk menghajar wanita yang bermulut bocor tanpa saringan itu, agar bisa lebih menghormati dirinya sebagai seorang tuan rumah dan juga orang yang lebih tua.

"Berhenti berbicara yang tidak-tidak tentangku! dan segera keluar dari rumah ini, sebelum kalian berempat aku habisi!" teriak Andi sambil menunjuk ke arah ke empat orang wanita asing yang kini berdiri dengan tatapan meremehkan ke arahnya.

"Hahaha.. membunuh kami? kau hanyalah semut bagi kami, bahkan mungkin satu kali pukulanku bisa membuatmu tumbang hingga jatuh di atas lantai." ucap Dhea terus melancarkan provokasi agar pria tua itu semakin marah dan memberikan serangan padanya.

Saat ini tangan wanita itu tengah merasa gatal dan ingin segera membuat pertunjukan bagus, dengan menghancurkan kesombongan Andi, tepat di depan seluruh anggota keluarganya.

"Dasar wanita sialan! kau berani menghinaku? Aku tidak akan pernah segan lagi padamu. Rasakan ini!" teriak Andi sambil melayangkan pukulan kepada Dhea.

Namun ternyata Dhea tidak mengelak sedikitpun, dia dengan sengaja menggunakan tinjunya untuk menyambut serangan yang diberikan oleh pria tua yang saat ini mulai tersulut amarahnya.

Bug...

Kratak...

Terdengar suara retakan jari-jari milik Andi yang seketika saja langsung kebas, tulang-tulangnya seolah tengah diremukkan oleh tenaga dan kekuatan dari tinju milik Dhea.

Dia tak menyangka jika wanita yang terlihat lemah itu ternyata memiliki kekuatan fisik yang sangat kuat, bahkan hanya dengan tinjunya saja mampu membuat dirinya yang telah berlatih bela diri selama 20 tahun, merasakan jari-jarinya hampir patah, akibat menahan besarnya kekuatan tinju milik wanita itu.

"Sial!" rutuk Andi sambil mengibaskan jari tangan kanannya yang terasa sangat sakit, sedangkan Dhea hanya tertawa terbahak-bahak, melihat wajah Andi yang meringis merasakan sakit, akibat serangan yang dia berikan.

"Hahaha... ternyata kekuatanmu tidak sebesar tubuhmu, Kau benar-benar seperti kerbau!" ucap Dhea sambil terus tertawa dengan sangat keras, disusul oleh ketiga kawannya.

"Hahahaha..."

1
Murni Murniati
napa dia tak cari tau dulu soal kenan, biar tak balas dendam gitu, kan udah mnta tolong dia
Rahayu Lestari
Luar biasa
aphrodite
Keenan hanya pria bodoh oon blegug..demi keluarga t*i lah
aphrodite
heh bego yg harus di bunuh s Leeta yg udah berani mengkhianati lo
aphrodite
tuh kalo cerita dari awal mah gak bakalan ada drama mantan come back..dasar cowoknya aja emang keganjenan
aphrodite
kok bisa dg bodohnya dibawah ancaman ..apa gunanya istri dan mertua hebat..diskusi jama mah..bukan malah keenakan kesempatan memeluk mesraan sama mantan ..bodoh
aphrodite
dimana ketangguhan Alena sampe pengen ngebentuk pasukan mafia cewek..ngadepin pelakor satu aja memble ..terlepas suamimu hilang ingatan atau tidak..kamu berhak mengatur siapa saja yg boleh menjenguk suamimu bukan malah di diemin..satu lagi keluarga Ferdian juga tidak tegas..kalian semua memble
aphrodite
😂😂😂😂😂😂
aphrodite
baca sono sampe muntah😂😂
aphrodite
ho'oh dateng2 maen bentak bukannya utamakan minta maaf
aphrodite
hajaaarrr ..setidaknya memang perlu dihajar dulu biar puas..kalo memang nantinya jodoh y gpp..yg penting udah pernah ngebogem 😂😂
aphrodite
lah mikir aja udah dicampakan diharapkan membantu
aphrodite
riasan nenek2nya udah dihapus? apa cuma Aleena yg pakai riasan nenek2?
aphrodite
Luar biasa
aphrodite
aku suka ancaman Melinda..teteplah menempel pada Calvin Mel
aphrodite
dih songong bener
aphrodite
oh keguguran..mana teh waktu itu kan lagi hamil kok nikahnya baru sekarang..anaknya udah gede dong
aphrodite
cerdik
aphrodite
butuh waktu 2setengah tahun untuk mereka menikah..terus anaknya gimana kan waktu itu melinda lagi hamil katanaya..harusnya umur anaknya lebih tua sebulan atau 2bulan dg Kenzie anak Aleena
aphrodite
normalnya perempuan di lecehkan ya begitu boro2 mikir minta tanggung jawab yg ada ya pasti benci atau terpuruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!