Pernikahan yang dilandasi atas dasar keterpaksaan membuat Haidar tidak pernah tau siapa wanita yang telah dinikahinya. Selama menjalani pernikahan mereka tidak pernah ikut campur dalam kehidupan pribadi masing-masing. Hubungan mereka hanya sebatas menjalankan kewajiban lahir suami istri. Disaat Haidar sudah jenuh dengan alur kehidupan rumah tangganya, ditambah lagi dengan dorongan mamahnya untuk mendapatkan wanita yang lebih baik dari Milla. Disaat itu pula Mila mulai menunjukkan jati dirinya.
Kehidupan seperti apa yang telah mereka jalani...?
Serta rahasia apa yang disembunyikan oleh Milla..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon StarxHero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 35
Keesokan paginya....
Milla bangun seperti biasa, ia menyiapkan makanan untuk seluruh keluarganya. Milla berusaha bersikap biasa dan menganggap tak terjadi apa apa..
Padahal dalam benaknya pun ia tak pernah membayangkan akan menjalani rumah tangga yang seperti ini. Harus bangun sebelum subuh, membersihkan rumah yang lumayan besar sendiri. Dalam pikirannya saat itu Milla akan menjalani kehidupannya hanya sebagai wanita karir.
Ia bangun sebelum subuh jadi Milla masih bisa sedikit lebih santai. Ia tak peduli lagi dengan Mamah mertuanya. Milla menganggap ocehan mamahnya seperti angin lalu yang harus ia hilangkan dari hatinya demi kesehatan perasaannya. Selagi Haidar masih bisa menerimanya Milla akan berusaha bertahan. Tapi jika Haidar sudah mendapatkan penggantinya yang sesuai dengan yang ia inginkan dan mamahnya inginkan, ia akan pergi meninggalkan semuanya. Menurutnya sekarang bukan waktu yang tepat untuk menyerah...
Milla masuk kembali ke kamar dan melihat teleponnya berdering ia segera mengangkat teleponnya. "Iya Bagaimana...?" Milla berbicara pelan supaya tak mengganggu Haidar
"Maaf sudah menganggu waktu kakak subuh subuh begini. Tapi hari ini ada tes pendaftaran via offline dan online. Jadi Ameer mau bertanya ke kakak berapa kuota yang kaka butuhkan. Jadi nanti Ameer bisa mengerucutkan.."Kata orang di seberang sana
"Ehm saya hanya butuh sekitar 3 kuota Meer, walaupun demikian saya akan tetap melakukan tes juga..." Jelas Milla sambil mengusap pelipisnya da
"Oke siap kak, nanti Ameer hubungi kaka lagi ya.." Milla mematikan sambungan ponselnya
Haidar yang baru bangun mendengar Milla sedang menerima telepon dengan serius, ia penasaran dengan siapa ia bertelepon.
"Telepon dari siapa.." Milla melihat suaminya sudah bangun sambil mengusap matanya.
Milla dengan santainya tak langsung menjawab pertanyaan suaminya. Ia menuju ke keranjang pakaian kotor "bukan dari siapa siapa bib.." Sejak kapan suaminya sekepo ini kepadanya
"Ayo bib...! habis ini sudah mau adzan subuh jadi lebih baik jenengan bersih bersih dan segera pergi ke masjid. Sebelum mamah Hanna marah marah.." jelas Milla dan keluar dari kamar
Dengan sedikit sempoyongan Haidar segera menuju ke kamar mandi dan segera bersiap untuk ke masjid.
Milla melanjutkan mencuci baju dan masyaallah tidak sedikit, gamis dam baju baju Haidar juga sangat banyak. Sebab selama ada acara Milla tak sempat mencuci baju. Begini lah keseharian Milla di pagi hari, apalagi setelah ada acara atau tamu. Milla melihat banyaknya piring kotor. Ia mengerjakan sendiri tanpa di bantu mbk ndalem..
Milla tak membebankan mbk ndalem untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, mungkin tak banyak yang menganggap mbk ndalem sebagai ART. Sebab Milla sudah menganggap mereka seperti keluarga sendiri. Jadi mereka hanya membantu Milla ketika ada acara saja.
Mamah Hanna keluar dari kamar dan melihat menantunya sedang mencuci piring. "Kamu sudah siapkan makanan untuk sarapan yang lain.." Milla Yang mendengar mamah nya berbicara segera mematikan kran wastafel. Sebab Milla tak mendengar mamahnya berbicara apa. Ia tak ingin mamahnya salah paham lagi.
"Ehm sudah mah. Milla tinggal menyajikan makanan ke meja makan..." Jawab Milla. Mamah Hanna yang melihat ke tempat memasak dan benar saja makanan tinggal dihidangkan dan piring juga sudah bersih semua..
"Sebenarnya Milla ini anaknya rajin dan mentalnya kuat juga walau di marahi bagaimanapun dia masih tetap mau melakukan pekerjaan rumah.." Kata mamah Hanna dalam hati, mamah Hanna melihat Milla sedang menyiapkan kopi dan teh untuk ayah mertuanya dan suaminya. Sedangkan kakak iparnya tidak minum teh atau kopi. "jika ada secuil yang bisa dibanggakan di dalam dirinya mungkin aku bisa sedikit menerimanya..."Lanjut mamah Hanna dalam hati. Dalam benak mamah Hanna tertanam jika Haidar pantas untuk mendapatkan istri yang lebih dari Milla
Mamah Hanna juga mulai membedakan sifat Hasna. Hasna berasal dari keluarga kaya jadi membuat Hasna tidak terbiasa melakukan pekerjaan rumah..
Para pria sudah mulai pergi ke masjid sedangkan para tuan putri Hasyimi masih di alam mimpi. Hasna keluar dari kamar dan menuju ke meja makan. "bagaimana keadaan kamu nak.. Apakah sudah enakan..??" Tanya Mamah Hanna dengan lembut. Milla yang mendengar mamah mertuanya bisa berbicara selembut itu, jujur ia merasa iri..
"Sudah enakkan ma.. Maaf ya kemarin Hasna tidak ikut ke majelis. Hasna mual sekali, mungkin efek masuk angin.." Jelas Hasna. "Mill buatkan Fah Hasna teh hangat..!" Kata Mama Hanna dan Milla tanpa banyak bertanya segera membuatkan.
Milla meletakkan teh hangat di depan Hasna..
Hasna melihat Milla dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kemarin kenapa tidak meminta mamah mengurus Lana jika kamu merasa tak sehat..? " Tanya Mamah Hanna sambil mengoleskan roti
"Sebenarnya kemarin Hasna baik baik saja ma,, tapi entah kenapa sehabis magrib rasanya perut Hasna seperti di kocok. kemarin Hasna meminta tolong ke Bella untuk membuatkan minuman hangat dan menjaga Lana sebentar...." Jelas Hasna belum selesai tapi mamahnya sudah lebih dulu berbicara
"Bella itu anak yang baik Na..." Mamah Hanna yang mendengar Hasna berbicara tentang kebaikan Bella, merasa bangga padahal Bella hanya seorang tamu tapi begitu perhatian terhadap keluarganya
Sedangkan Hasna yang mendengar mamahnya berbicara seperti itu hanya mengiyakan padahal Hasna sedikit kesal dengan Bella. Bella dengan enaknya mengiyakan permintaannya. Tapi ternyata yang datang bukan Bella melainkan Milla dengan membawakannya teh hangat. Padahal tau sendiri bagaimana ia tak menyukai Milla.
Ketika Hasna bertanya kepada Milla kenapa ia yang datang. Milla menjawab jika ia diberitahu oleh Bella jika dirinya sedang tidak enak badan. Milla merawat Hasna dengan baik, Milla memberikan pijatan untuk Hasna juga. Hasna yang tak enak akhirnya meminta Milla untuk membawa Lana ke majelis sebab memang Lana merengek ingin bertemu dengan abi nya. Padahal sebenarnya Hasna tidak enak jika Milla menunggunya.
Sehabis subuh semua menuju kekamar masing masing untuk menjalankan solat subuh terlebih dahulu sedangkan Milla masih melanjutkan mencuci bajunya. Ketika Milla sedang mencuci baju, Syena datang dengan muka bantal nya yang baru saja bangun. Syena yang melihat kakak iparnya sedang mencuci, ia ingin sekali mengerjai kakak iparnya ini. Seketika matanya tak lagi mengantuk
"Kak lagi nyuci ya....? cuciannya banyak tidak kak..? Syena mau nitip baju dong, Kaka kan paling suka kalau mengerjakan pekerjaan IRT" Tanya Syena dengan basa basi
Milla yang melihat kedatangan adik iparnya yang sangat manis di depan ini, ingin rasanya Milla mencipratkan sabun ke arah Syena. Milla sangat ingat dialah yang memprovokasi Haidar untuk menikah lagi dan Meninggalkan Milla. Sungguh masih kecil sudah bisa berpikir sedemikian jahatnya
"Kamu lihat mbk Mila sedang apa kalau tidak mencuci baju...? tidak mungkin kan mbk Milla lagi mandi padahal mbk Milla sedang menyikat baju..?" Jelas Mila dengan santai sambil masih menyikat baju. Sedangkan Syena sudah terlihat kesal.
"Dan iyah,,,,! Fah Syena kan perempuan, setidak nya Fah Syena harus bisa mencuci baju sendiri. Siapa tau nanti Fah Syena jadinya seperti mbk Milla. Kan gak lucu kalau Fah Syena ndak bisa apa apa. Hehehe" Lanjut Milla dengan sindirannya tak lupa Milla juga tertawa mengejek diakhir kalimatnya. Sedangkan Syena kesal dibuatnya, niatnya ingin mengerjai malah ia yang kena Ulti....
(Jangan salahkan saya, jika saya tak bersikap baik pada anda. Ibarat kata saya adalah anda, ketika anda sedang bercermin....)
......................
segera di penjarain seumur hidup aja dehhh mereka... biar kapok 😡😡